Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS PELESTARIAN SUMBER MATA AIR BUIN AI AWAK KELURAHAN SEKETENG KABUPATEN SUMBAWA Priago, Julius Ade; Satriawansyah, Tri; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.721 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v3i1.704

Abstract

Kabupaten Sumbawa khususnya kelurahan Seketeng memiliki sumber mata air yang keberadaannya sudah ada sejak sistem pemerintahan Sumbawa masih berbentuk kerajaan. Cagar budaya ini dinamakan Buin Ai Awak yang terletak dikaki bukit dalam kota sumbawa yang sangat bermanfaat sebagai sumber air keperluan sehari-hari masyarakat setempat seperti mandi, mencuci hingga air minum masyarakat sekitar. Kondisi Buin Ai Awak yang kurang perawatan baik dari segi pemeliharaan maupun kondisi fisik bangunan yang sudah termakan usia menjadi penyebab tidak maksimalnya pemanfaatan air oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlunya konservasi dan preservasi Buin Ai Awak yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dan peran situs serta tempat-tempat bersejarah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai debit mata air dan mengetahui konsep pengelolaan pelestarian mata air Buin Ai Awak Kelurahan Seketeng. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode teknik sipil. Konservasi teknik sipil teknis atau mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk disekitar lokasi penelitian berjumlah 126 jiwa dengan kebutuhan air 151.2 m³/hari dapat dipenuhi oleh total debit yang dihasilkan Buin Ai Awak air 167 m3/hari. Debit air tanah yang dihasilkan oleh mata air Buin Ai Awak pada bak penampung permandian pria sebesar 66,528 m3/hari, bak penampung permandian wanita 1 sebesar 53,222 m3/hari, Bak penampung permandian wanita 2 sebesar 47,520 m3/hari. Konsep pengelolaan pelestarian mata air teknik vegetatif berupa pemilihan tumbuhan yang dapat menyimpan/menyerap air seperti penanaman pohon Tabebuya, tanaman Pisang, tanaman Beringin dan rumput Jepang. Sedangkan konsep pengolahan pelestarian teknik sipil berupa perencanaan teras bangku, teras batu, serta redesain Buin Ai Awak sehingga menjadi tempat wisata.
PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG LAUT UNTUK MELINDUNGI PEMUIMAN SEKITAR PANTAI JEMPOL KABUPATEN SUMBAWA Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian; Pratiwi, Aulia
Jurnal SainTekA Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v4i3.1365

Abstract

Peneitian ini terfokus pada perencanaan bangunan pemecah gelombang di Pantai Jempol Kabupaten Sumbawa. Tujuan penelitian ini mendapatkan dimensi struktur bangunan pemecah gelombang. Perhitungan dimensi bangunan pemecah gelombang menggunakan Metode Hudson untuk menentukan lebar puncak, tebal lapis lindung dan tinggi bangunan pemecah gelombang. Selanjutnya data hasil perhitungan digambar tampak melintang dengan variasi kemiringan 1:1,5, 1:2 dan 1:3 menggunakan material batu pecah dan tetrapod. Hasil perhitungan dimensi bangunan pemecah gelombang pada kemiringan 1:1,5 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 5,41 m dan 2,55 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah layer I diperoleh 3,61 m dan layer II diperoleh 1,67 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,55 m dan layer II diperoleh 1,67 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,89 m dan 12,87 m untuk tetrapod. Kemiringan 1:2 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 4,91 m dan 2,32 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah pada layer I diperoleh 3,28 m dan layer II diperoleh 1,52 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,32 m dan layer II diperoleh 1,52 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,83 m dan 12,68 m untuk tetrapod. Kemiringan 1:3 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 4,30 m dan 2,03 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah layer I diperoleh 2,87 m dan layer II diperoleh 1,33 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,03 m dan layer II diperoleh 1,33 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,20 m dan 12,54 m untuk tetrapod.
STUDY OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BENDUNG INDUK TIU BULU UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI DI DESA MAPIN REA KECAMATAN ALAS BARAT Purnama, Ady; Najimuddin, Didin; Febrianti, Idha; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v5i1.1499

Abstract

Salah secara alami kebutuhan air untuk tanaman dapat di penuhi melalui air hujan. Bendung Tiu Bulu yang terletak di desa Mapin Rea Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa merupakah salah satu bendung yang mempunyai lahan area pertanian yang cukup luas,namun sebagian besar sudah mengalami penurunan kinerja (penurunan efisiensi) diakibatkann karna kurangnya pasokan air yang tidak dapat diolah oleh petani, serta hasil panen yang diperoleh setiap musim tanam kurang optimal.Penelitian ini menggunakan metode F.J Mock untuk mengetahi debit andalan dan menganalisis kebutuhan air irigasi dan metode yang digunakan untuk menghitung besarnya kebutuhan air selama jangka waktu penyiapan lahan yaitu dengan rumus yang telah dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra, sehingga dapat diketahui luas tanam dengan hasil panen maksimum dan kebutuhan air yang akan digunakan.Berdasarkan perhitungan hasil panen maksimum pada alternatif pola tanam 2 yaitu dengan luas lahan yang di gunakan 2006 Ha, dengan priode tanam selama 1 tahun dan Hasil panen maksimum yang di dapat adalah untuk padi 1.027 Ha dengan hasil panen 7.702,5 Ton (5.829.000/ton) dan unuk palawija(kacang hijau) 979 Ha dengan hasil panen 1.556,4 Ton (15.000.000/ton) Dan total hasil panen maksimum alternatif 2 jika di jual dengan harga yang sudah di tentukan setiap tahun Rp 64.084.522.500.
ANALISIS UJI KUAT TEKAN BATA RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN BATU APUNG Satriawansyah, Tri; Fabella, Nova; Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v5i1.1502

Abstract

Bata ringan kini banyak dipakai untuk konstruksi dinding menggatikan bata merah ataupun batako. Sifat bata ringan tahan api,ringan, dan tahan air. Saat ini kemajuan teknologi dalam pekerjaan konstruksi semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis. Tujuan penelitian untuk menggetahui penggaruh batu apung terhadap kuat tekan bata ringan.bata ringan CLC dengan variasi batu apung sebesar 0%, 5%, dan 10% dari berat pasir. Bata ringan yang telah dicuring selama 7, 14 dan 28 hari kemudian diuji untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Hasil penelitian menunjukan nilai kuat tekan bata ringan 0% hari ke 7 adalah sebesar 2,017 gram/cm3 kuat tekan bata ringan 5% 2,017 gram/cm3 dan kuat tekan bata ringan 10% sebesar 2,200 gram/cm3 . Pda umur 14 hari, nilai kuat tekan bata ringan 0% sebesar 2,196 gram/cm3 kuat tekan bata ringan 5% batu apung sebesar 2,188 gram/cm3 dan nilai kuat tekan bata ringan 10% batu apung sebesar 2,421 gram/cm3 . pada umur 28 hari nilai kuat tekan bata ringan CLC 0% batu apung sebesar 1,881 gram/cm3 kuat tekan bata ringan dengan variasi batu apung 5% sebesar1,885 gram/cm3 dan nilai kuat tekan bata ringan dengan apung 10% sebesar 1,879 gram/cm3.
PENGOLAHAN AIR BERSIH SISTEM GRAVITASI DESA TATEBAL KECAMATAN LENANGGUAR Purnama, Ady; Ilfiani, Pratiwi Dian; Negara, Komang Metty Trisna; Walfajri, Rizki
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v5i2.1573

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengolahan air bersih berbasis gravitasi di Desa Tatebal, Kecamatan Lenangguar. Sistem ini merupakan solusi penting bagi pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat desa . Sistem pengolahan air bersih yang telah dibangun di Desa Tatebal sejak tahun 2013, berfokus pada penggunaan gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber air ke rumah-rumah masyarakat, namun saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih dengan optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan survei lapangan, wawancara dengan penduduk desa dan petugas pemelihara sistem, serta pengumpulan data terkait kualitas air. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengolahan air di Desa Tatebal tidak memadai, mengingat kebutuhan debit air bersih melebihi kapasitas bak penampung yang ada. Untuk memecahkan masalah ini, telah dilakukan penambahan tiga unit bak penampung dengan metode gaya gravitasi broncaptring. Dalam proyeksi untuk 10 tahun ke depan dengan jumlah penduduk yang diperkirakan, sistem pengolahan air bersih di Desa Tatebal kini dapat memenuhi kebutuhan air bersih yang lebih besar, mengingat volume yang dihasilkan melebihi kebutuhan yang diperkirakan.
ANALISIS STRUKTUR PELAT LANTAI PADA GEDUNG AULA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SUMBAWA Dewi, Ratih Nofita; Badaruddin; Ilfiani, Pratiwi Dian; Purnama, Ady
Jurnal SainTekA Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.838 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i3.681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondisi eksisting dengan perhitungan tulangan pelat lantaidanbesar lendutan pelat lantai. Penelitian dilakukanpada Gedung Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Besar.Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa data ukuran balok pelat lantai mencakup panjang pelat, lebar pelat, tebal pelat lantai, uji Hammer dan uji lendutan. Data sekunder berupa data spesifik bangunan, sumber/literaturedan peraturan. Perhitungan analisis pelat lantai di lakukan secara manual yang mengacu pada SNI 03-2847-2013. Kondisi eksisting gedung aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diketahui dimensi pelat lantai yaitu 18 meter ukuran panjang pelat, 10,50 ukuran lebar pelat dan tinggi pelat 12cm. pada pelat lantai menggunakan mutu beton perencanaan f’c= 19,3Mpa, mutu beton lapangan f’c =13,85Mpa, dan mutu baja lapangan & perencanaan fy = 240Mpa.Kondisi eksisting yang direncanakan memiliki jarak tulangan Ø10-250mm. Sedangkan di tinjau dari hasil perhitungan, beban pelat lantai 8,46 KN/m² pada hasil dokumen perencanaan, 8,18 KN/m² pada hasil lapangan. Perhitungan momen berdasarkan tabel koefisien momen didapatkan hasil Mtx = -20,1398 KNm, Mlx = 13,3799 KNm, Mty = -24,1492 KNm, Mly = 8,81118 KNm. Penulangan yang digunakan untuk pelat lantai menggunakan perhitungan secara manual dengan tebal pelat yang dipakai 12cm dan mendapatkan hasil jarak tulangan Ø10-100 mm untuk Mlx dan Mtx, hasil jarak tulangan Ø10-150 mm untuk Mly dan Mty. Lendutan perencanaan 0,2213 cm dan lapangan 0,1988 cm di katakan OK karena total lendutan kurang dari lendutan ijin maksimum 1,25 mm, dan hasil uji lapangan tidak dikatakan OK karena lendutan total pada pelat nomor 2 = 1,77 cm, pelat nomor 4 = 2,41 cm, pelat nomor 5 = 1,77 cm lebih dari lendutan ijin maksimum 1,25 cm.
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT AIR DI SUNGAI DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR Syaputra, Hamdan; Najimuddin, Didin; Nuraini, Eni; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v3i3.1037

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap debit air di daerah aliran sungai (DAS) Desa Moyo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengukuran langsung debit air (metode apung), dan analisis data sekunder. Data skunder diperoleh dari Instansi Pemerintah berupa data luas lahan hutan, data luas penggunaan lahan hutan, data curah hujan dalam kurun waktu 5 tahun, data curah hujan dianalisis dengan menggunakan metode aritmatika (aljabar). Hasil penelitian menunjukan, besar debit sungai Desa Moyo, yakni pada bulan Maret besar debit airnya adalah 0.87 m3/dtk dengan luas penampang sungai 2.88 m2 serta kecepatan rata-rata 0.24 m/dtk, dan pada bulan Juni besar debit airnya adalah 0.307 m3/dtk dengan luas penampang sungai 1.905 m2 serta kecepatan rata-rata 0.19 m/dtk. Dari data curah hujan 5 tahunan di stasiun Dinas Perairan Moyo Hilir dan Dinas BP3K Moyo Hilir didapatkan hujan rata-rata dikawasan ini sebesar 624.53 mm, dengan curah hujan paling deras terjadi di tahun 2016 sebesar 160,25 mm. Penggunaan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian di desa Moyo dari luas lahan awal 275 ha menjadi 100 ha mengakibatkan berkurangnya debit air sungai, yakni pada bulan maret debit air sebesar 0,87 m3/dtk, pada bulan juni debit air sebesar 0,307 m3/dtk, terjadi pengurangan sebesar 0,563 m3/dtk. Dan juga menyebabkan sebagian air hujan yang jatuh ke tanah menjadi air permukaan.
ANALISIS KINERJA ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DI KOTA SUMBAWA Purnama, Ady; Negara, Komang Metty Trisna; Ilfiani, Pratiwi Dian; Java, Reza Indriawan Putra
Jurnal SainTekA Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v4i1.1143

Abstract

Pemerintah Indonesia menerapkan suatu program yang diberi nama Zona Selamat Sekolah (ZoSS) sebagai salah satu instrumen untuk mengurangi kecepatan kendaraan serta mengantisipasi perilaku anak sekolah yang tidak bisa direncanakan sehingga memicu kecelakaan lalu lintas. Banyak sekolah di kota-kota besar khususnya kota Sumbawa berada di dekat area jalan raya dengan kesadaran pengemudi yang masih kurang sehingga masih banyak pengemudi yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja ZoSS di kota Sumbawa dan akan di mulai dengan survei kelengkapan ZoSS, geometri jalan, hambatan samping, arus bebas untuk menentukan tingkat pelayanan ruas jalan yang terdapat ZoSS, volume kendaraan, kecepatan/spot speed dan perilaku penyeberang. Analisa data menggunakan pedoman MKJI 1997 dan Statistik Distribusi Normal (Uji Z) yang mangacu pada Peraturan Dirjen HubDat No. SK 3236/AJ 403/DRDJ/2006. Berdasarkan hasil analisis dari kelengkapan fasilitas ZoSS di dua lokasi belum memenuhi standar. Hasil kecepatan/spot speed yang di dapat pada dua lokasi yaitu, jalan Hasanudin sebesar 29,78 km/jam di pagi hari dan 37,49 km/jam di siang hari sedangkan untuk jalan Dr. Wahidins sebesar 33,19 di pagi hari dan 38,95 di siang hari. Kecepatan/spot speed di dua lokasi masih melebihi batas kecepatan yang dimana batas kecepatan untuk tipe ZoSS UD 20 adalah 20 km/jam, sedangkan untuk hasil analisis Uji Z perilaku penyeberang di dua lokasi sudah selamat dan aman dengan tingkat kesalahan 5%.
EVALUASI KAPASITAS LAHAN PARKIR PASAR SEKETENG SUMBAWA BESAR Purnama, Ady; Satriawansyah, Tri; Firmansyah, Cahyadi; Ilfiani, Pratiwi Dian; Negara, Komang Metty Trisna
Jurnal SainTekA Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v4i2.1234

Abstract

Pasar Seketeng merupakan pasar terbesar dan terletak di pusat kota Kabupaten Sumbawa, sehingga jumlah pengunjung di pasar seketeng lebih banyak dibandingkan dengan pasar lainnya di Kabupaten Sumbawa. Hal ini mengakibatkan kebutuhan lahan parkir untuk memenuhi kebutuhan parkir pengunjung pasar seketeng. Dari hasil penelitian diperoleh jumlah aktifitas parkir rata di pasar seketeng Sumbawa Besar sebesar 8093 kendaraan yang terdiri dari 7980 sepeda motor, 101 kendaraan mobil penumpang, 6 kendaraan bus dan truk dan 7 kendaraan tidak bermotor. Durasi rata-rata parkir pasar seketeng Sumbawa besar sebesar 136 menit untuk sepeda motor, atau selama 2,26 jam, kemudian untuk kendaraan mobil penumpang diperoleh durasi parkir rata-rata sebesar 136 menit atau selama 2,26 jam, sedangkan untuk kendaraan besar memiliki durasi parkir rata-rata sebesar 121 menit atau 2,02 jam. Luas lahan parkir yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan parkir pasar seketeng sebesar 1651 m2 atau sebanyak 1288 m2 untuk luas parkir kendaraan sepeda motor (MC), 150 m2 untuk parkir kendaraan mobil penumpang (LV) dan 212 m2 untuk kebutuhan parkir kendaraan bus atau truk (HV).
ANALISIS PENGELOAAN AIR BERSIH PADA PERUMAHAN BUKIT PERMATA RESIDENCE KECAMATAN SUMBAWA Nuraini, Eni; Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian; Sukmana, Akbar
Jurnal SainTekA Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v6i1.1918

Abstract

Air memiliki peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan pembangunan di masa kini maupun di masa mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan tidak dapat berjalan normal. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan air bersih dan sistem pengelolaan air bersih memenuhi untuk 10 Tahun ke depan di Perumahan Bukit Permata Residence. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan menggunakan alat pengukur meteran, alat tulis, alat pengukur elevasi GPS, dan alat dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu Perumahan Bukit Permata Residence memiliki bak penampung (4 unit) yaitu 3 (tiga) unit kapasitas 5500 dan 1 (satu) unit kapasitas 5300 dengan kapasitas total 21,8 m3 tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih Perumahan Bukit Permata Residence, sehingga perlu dilakukan desain bak penampungan baru. Sistem pengelolaan air bersih Perumahan Bukit Permata memenuhi untuk 10 Tahun ke depan dengan jumlah penduduk yaitu 391 jiwa, dengan dilakukan desain bak penampungan baru. Untuk volume bak penampungan baru pada sistem pengelolaan air bersih Perumahan Bukit Permata Residence > kebutuhan air bersih 10 Tahun ke Depan (95,04 m3/hari > 42,491 m3/hari), sehingga sistem pengelolaan air bersih dengan merencanakan bak penampungan baru memenuhi kebutuhan air bersih Perumahan Bukit Permata Residence.