Madrasah diniyah memiliki kekhasan dalam sistem penempatan santri, yakni berdasarkan hasil uji kemampuan membaca kitab kuning, bukan usia atau jenjang pendidikan formal. Di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi’ien Kampar, model ini menyebabkan satu kelas diisi oleh santri dari berbagai rentang usia, termasuk usia santri yang menempuh sekolah dasar hingga usia santri yang menempuh perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi-strategi yang diterapkan oleh guru dalam merespons keragaman usia di kelas agar proses pembelajaran tetap berjalan optimal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi kelas, wawancara dengan guru, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa guru menggunakan berbagai pendekatan adaptif seperti metode klasikal bertahap, pemetaan kemampuan awal, serta perpaduan antara metode sorogan dan bandongan. Meskipun efektif dalam beberapa aspek, tantangan tetap muncul, terutama dalam membangun motivasi belajar yang seimbang antar santri dan menyesuaikan kedalaman materi. Kesimpulan dari studi ini menekankan pentingnya fleksibilitas strategi pengajaran kitab kuning, terutama dalam konteks kelas yang heterogen secara usia.