Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PLACE ATTACHMENT STUDY IN KUTA BEACH COMMERCIAL CORRIDOR Putra, Ida Bagus Gede Parama
Journal of Architectural Research and Education Vol 3, No 2 (2021): Journal of Architectural Reseach and Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.151 KB) | DOI: 10.17509/jare.v3i2.37837

Abstract

Kuta Beach has undergone a change in function and a shift in activity which began with the opening of the trading port function to become a popular beach tourism area in Bali. The development of tourism on Kuta beach is currently experiencing a very drastic increase as evidenced by the very rapid development of tourist accommodation and infrastructure arrangement by the government. The increase in the number of hotels, inns and various other types of functions indicates the high interest in investment in the Kuta beach road area. Indirectly, this dynamic changes one's bond in the Kuta Beach corridor. The study of Place attachment in the commercial corridor area of Kuta Beach aims to determine the important factors in the formation of a place's identity, corridor characteristics, visitor preferences, activity studies, and magnetic identification of an area. The research method in place attachment studies in the Kuta beach corridor uses a quantitative approach accompanied by a qualitative descriptive explanation to find out the phenomena and perceptions of visitors. Knowing the important variables and elements in the corridor becomes the focus of the study to obtain data on the level of place attachment that exists in the commercial corridor of Kuta beach. Based on the literature study, the place attachment study is one of the cornerstones in assisting the planning of an area by assessing the level of attachment to a place.
Memperbaharui Kawasan Heritage Gajah Mada dengan Pengadaan Industri Kreatif Berkonsep Adaptive Reuse : Bahasa Indonesia Dewi, Chindy; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Nurwarsih, Ni Wayan
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 11 No. 2 (2023): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.11.2.6985.230-236

Abstract

Kawasan Gajah Mada sudah menjadi Pusaka Budaya (cultural heritage) yang berarti seluruh unsur budaya yang sudah berumur minimal 50 tahun; identik dengan nilai religius, estetik, dan historis; mewakili style, gaya hidup, waktu, daerah, dan mindset. Kota berwawasan budaya memposisikan kebudayaan menjadi 3 fungsi utama yaitu sebagai potensi dasar, pendekatan, dan orientasi bangunan. Kawasan heritage berpotensi tinggi untuk menunjang kreatifitas masyarakat karna berpedoman dengan nilai sejarah kebudayaan Bali. Jadi nantinya perkembangan yang terjadi masih diimbangi dan disaring sehingga tercipta balancing antara kemajuan zaman dan sejarah kebudayaan Bali. Seiring perjalanan waktu banyak pengelola rumah toko yang tidak siap menerima perubahan zaman sehingga mengakibatkan minat masyarakat untuk datang berkurang. Menurunnya produktifitas pada kawasan Gajah Mada membuat terjadinya penurunan kualitas kawasan, seperti kepemilikan toko tidak jelas karna mulai ditinggalkan, terjadi perubahan pada fasad dan ruang dalam sesuai selera pengelola, menimbulkan kesan kumuh, penataan pedestrian disepanjang jalan membuat elevasi rumah toko menjadi sangat rendah dari trotoar, minimnya lahan parkir yang tersedia karna banyak bermunculan permukiman di belakang rumah toko. Hal tersebut juga membuat minat pengunjung untuk berkunjung semakin minim. Persaingan bangunan fungsional dari segi kenyamanan juga sudah mulai berkembang, banyak bermunculan swalayan, supermarket yang lebih menarik untuk dikunjungi. Jika limit waktu tidak diantisipasi dengan tepat berfokus pada tindakan alternatif atau solusi untuk meningkatnya produktifitas, kawasan Heritage Gajah Mada berpotensi menjadi kawasan heritage yang mati. Untuk mencegah tertinggalnya kawasan ini perlu diadakannya penataan dan perancangan kembali Kawasan Heritage Gajah Mada menjadi industri kreatif di Kota Denpasar. Kawasan yang mulanya berfokus pada kegiatan berdagang secara offline kini akan dikembangkan menjangkau beberapa sektor. Sektor yang berpotensi dikawasan ini adalah sektor fashion, kuliner, musik, workshop, dan entartain. Lima sektor tersebut diangkat karna originalitas items yang didagangkan sejak etnis cina datang hingga sekarang masih memiliki daya tarik yang tinggi, namun belum terfasilitasi dengan baik.
Penentuan lokasi Pada Perencanaan dan Perancangan Museum Seni Rupa di Gianyar: BAHASA INDONESIA Santika, I Gede Candra; Sugihantara, I Ketut; Putra, Ida Bagus Gede Parama
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 11 No. 2 (2023): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.11.2.7016.297-303

Abstract

Hakikat karya seni merupakan jejak langkah sang seniman dalam lingkup sejarah kebudayaan umat manusia. Semua ini akan terus dapat dilacak maupun diapresiasi secara berkesinambungan jika karya-karya seni tersebut disimpan dengan baik pada sebuah tempat yang representatif, salah satunya adalah museum seni rupa. museum seni rupa lukisan dan patung adalah wadah atau tempat bagi seseorang untuk mengekspresikan pikiran, perasaan maupun imajinasinya melalui media lukisan atau patung yang memiliki pesan tertentu maupun hanya sebagai ekspresi diri semata yang ditunjukan kepada khalayak banyak Secara umum lokasi yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan Museum Seni Rupa adalah Desa Singakerta Kecamatan Ubud. Dimana Desa Singakerta merupakan bgaian dari kecamatan Ubud yang merupakan pusat seni Provinsi Bali disana juga banyak dijumpai seniman – seniman yang mahir dalam membuat karya seni seperti seni rupa.
Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Co-Housing With Nature di Denpasar: Bahasa Indonesia Sastra, I Made Windhu Langun; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Darmawan, I Gede Surya; Arthana, I Nyoman Nuri; Nugraha , Putu Gede Wahyu Satya
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.12.1.9782.1-11

Abstract

Millennials in Bali are facing difficulties in home ownership, with around 30% of the population without a place to live. To meet the need for housing that supports open social life, the development of Co-housing in Denpasar is important. Co-housing is designed to provide shared spaces that maintain the privacy of residents while facilitating social interaction. However, co-housing designs face issues such as space constraints, privacy, and cultural integration. Ensuring compliance with environmental regulations is also a challenge. The design process uses a combined approach of Research Method and Design Method, focusing on maximizing minimal space and utilizing connecting elements. The use of green concrete is expected to reduce CO2 emissions and create a comfortable environment for residents. Co-housing is expected to be a sustainable solution to Bali's housing needs.
Penerapan Pendekatan Healing Environment Terhadap Perencanaan dan Perancangan Healing Centre for Urban Stress di Denpasar: Bahasa Indonesia Putra, I Putu Eka Dana Prastiya Narayana; Darmawan, I Gede Surya; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Putri, Kadek Tania Utami
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.12.1.9802.50-58

Abstract

The Healing Center is a healing center for people affected by mental health disorders which involve psychological effects. Currently in Indonesia, especially in Bali, mental health is one of the problems that must be addressed, it's just that our society still often remembers the importance of mental health. It has been proven that the number of people suffering from mental health disorders in Indonesia, especially in Bali, is quite high. This is the urgency of providing Healing Center Facilities as a healing medium for people with mental health disorders. Providing an educational area in the Healing Center Design is also very important, explaining how to empower individuals or local communities to be able to maintain their mental health in facing situations. anything, especially in life. There is great hope that the provision of this Healing Center Facility will be able to reduce the number of people suffering from mental health disorders and make this facility an education for the wider community about the importance of maintaining mental health.
Penerapan Konsep Metafora Pada Pusat Wisata Edukasi Geopark Batur Di Kintamani : bahasa indonesia Putri, Ni Putu Nadya Darma; Arthana, I Nyoman Nuri; Darmawan , I Gede Surya; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Prasandya, Km. Deddy Endra Prasandya
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.12.1.9813.12-22

Abstract

Batur Geopark is one of the Geoparks that has been registered as a UNESCO Global Geopark. However, public interest in knowledge related to geoparks is still low, especially in terms of education, therefore it is necessary to develop a more modern and attractive batur geopark educational tourism center to increase public interest and knowledge related to geoparks, so the application of the concept of metaphor and contemporary architectural themes was chosen. so that in the process using several concepts including zoning concepts, entrance concepts, mass concepts, circulation concepts, outdoor space concepts, contemporary architectural themes, so that in the process using several concepts including zoning concepts, entrance concepts, mass concepts, circulation concepts, outdoor space concepts, indoor space concepts, facade concepts, structural concepts and utility concepts, the purpose of this development is to provide a fun and educational place for people who will come to the facility to get to know the natural and cultural wealth that exists in the geopark.
Penataan dan Integrasi fasilitas Penunjang Pelabuhan di Pantai Matahari Terbit, Desa Adat Sanur Kaja, Denpasar, Bali. Putra, Ida Bagus Gede Parama
Lentera Karya Edukasi Vol 3, No 1 (2023): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/lekaedu.v3i1.63043

Abstract

Kawasan Pantai Matahari Terbit merupakan salah satu pantai di Sanur yang menjadi salah satu pantai favorit bagi wisatawan untuk menikmati kuliner. Selain kuliner, pembangunan pelabuhan resmi selesai dan beroperasi pada tanggal 18 Desember 2022. Peningkatan jumlah pengunjung pelabuhan cukup meningkat berdasarkan data terakhir hampir 150 ribu penumpang yang telah melakukan perjalanan melalui fasilitas ini. Peningkatan jumlah pengujung bukan hanya dipadati oleh wisatawan, namun juga aktivkitas keagamaan masyarakat sekitar di petunon. Kompleksitas ini membuat perlunya adanya adaptasi yang cukup cepat dikarenakan banyaknya fasilitas yang diperlukan setelah pembangunan Pelabuhan Sanur telah selesai.Dampak keberadaan pelabuhan terhadap kawasan Matahari Terbit dapat bersifat positif dan negatif. Sisi positifnya, pelabuhan dapat memberikan manfaat ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja, menarik wisatawan, dan meningkatkan perdagangan. Selain itu, pelabuhan yang dirancang dan dipelihara dengan baik juga dapat meningkatkan nilai estetika dan rekreasi kawasan secara keseluruhan. Sisi negatifnya, pelabuhan juga dapat menyebabkan degradasi lingkungan, seperti pencemaran dan perusakan ekosistem pesisir, serta peningkatan lalu lintas dan kebisingan. Dampak pelabuhan dapat dikurangi dengan menerapkan praktik pembangunan berkelanjutan dan melakukan penilaian lingkungan secara teratur. Pengabdian ini merespon adanya kebutuhan akan rencana induk atau masterplan kawasan Pantai Matahari Terbit dan juga integrasi keseluruhan fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan dan keberlanjutan kawasan. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN KAWASAN SOSIAL DAN KOMERSIAL BERBASIS EKOWISATA DI PANTAI MATAHARI TERBIT, DESA ADAT SANUR KAJA, DENPASAR, BALI Putra, Ida Bagus Gede Parama; Putra, Ida Bagus Udayana; Putri, Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2024
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v5i1.1333

Abstract

Matahari Terbit Beach in Sanur plays a vital role in the lives of the local community, both as a popular tourist destination and as a location for traditional ceremonies such as ngaben. However, zoning changes due to the relocation of the Sanur port have presented significant challenges, including a decline in revenue for vendors along the beach and a lack of nighttime tourist attractions. This community service project aims to develop a master plan that integrates the cultural, social, and economic needs of the local community with sustainable tourism potential. The methods used include field surveys, data analysis, and Focus Group Discussions (FGD) with the local community to produce environmentally friendly and sustainable area designs. The planning outcomes include the reorganization of the commercial area, the utilization of reclaimed land for social facilities, and the development of a multifunctional pavilion (wantilan). This concept is expected to improve the quality of life for the community, strengthen the local economy, and maintain the balance of the local ecosystem and culture. The more integrated area planning is intended to serve as a reference for sustainable development at Matahari Terbit Beach, ensuring that the area continues to function as a center for traditional activities and an attractive tourist destination.
PENGEMBANGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT DALAM METAVERSE DENGAN PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR BIOFILIK Putra, Ida Bagus Gede Parama
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 6, No 1 (2023): Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2023
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v6i1.52528

Abstract

Metaverse sebuah pengembangan teknologi berupa platform digital yang menghadirkan berbagai macam kemungkinan dalam berkreasi. Ruang Virtual dapat dirancang dengan berbagai pendekatan komunikasi visual, elemen interior maupun arsitektur digital yang tanpa batas. Potensi metaverse telah menghadirkan banyak kemungkinan yang tidak terpikirkan. Berbagai sektor seperti pendidikan, teknologi, iklan, retail, real estate dan sektor kesehatan yang menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi dalam pengembangan ruang virtual sebagai media terapi. Pengembangan healing environment pada platform virtual dalam penelitian ini berfokus pada menciptakan zona virtual yang dapat digunakan sebagai ruang penyembuhan dan ruang kontemplasi bagi pengguna dengan keterbatasannya dalam melakukan aktivitas. Fokus penelitian ini yaitu melakukan kajian desain arsitektur biofilik dalam merencanakan ruang virtual untuk ruang penyembuhan bagi seseorang yang membutuhkan kenyamanan khususnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam mengkaji sumber dalam perencanaan desain ruang virtual, teori tentang healing environment dan desain arsitektur biofilik, Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang interaktif untuk berbaur dan melakukan interaksi yang diharapkan memunculkan kepercayaan diri bagi pengguna.
Pelaksanaan Pengabdian Penyusunan Rencana Revitalisasi Pura Keju Bagi Masyarakat Desa Adat Sibetan Kecamatan Bebandem Karangasem Bali Prabawa, Made Suryanatha; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Laksmi, Ida Ayu Cri Vinantya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1162

Abstract

Pura Keju yang berlokasi di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, kabupaten Karangasem, Bali merupakan sebuah pura lama yang saat ini sedang dalam kondisi kerusakan parah akibat terdampak gempa bali tahun 2021. Kondisi Pura saat ini terdapat bangunan pelinggih yang roboh, bale tanpa atap, penyengker yang hilang, dsb. Keadaan tersebut membuat masyarakat adat Desa Sibetan menjadi prihatin dan melalui Penyarikan Desa Adat menyatakan membutuhkan bantuan tenaga ahli yang bisa membantu didalam mewujudkan Pura Keju Kembali seperti saat awal dibangun. Tim PkM Universitas Warmadewa merespon kebutuhan tersebut dan telah melaksanakan penjajakan awal untuk pemetaan kondisi actual di Pura Keju. Berdasarkan hasil penjajakan Pura Keju membutuhkan sebuah rencana penataan berbentuk Masterplan yang dimana didalamnya berisikan dokumen data kerusakan pura, data keadaan pura awal dibangun, dan gambar konseptual rancangan rekonstruksi Pura Keju. Metode Pelaksanaan pengabdian adalah perancangan arsitektur partisipatif, dimana Tim PkM akan melibatkan mitra (Masyarakat, Pemangku Adat, dsb) selaku stakeholder dalam proses penyusunan masterplan. Diharapkan kedepannya Tim PkM Universitas Warmadewa dapat tersu mengawal rencana ini sampai pada tahap impelementasi rekonstruksi di lapangan dari Pura Keju.