Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA INDUSTRI READY MIX CONCRETE MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (STUDI KASUS: PT. SARANA BETON PERKASA, JALAN BY PASS PROF. IDA BAGUS MANTRA, GIANYAR-BALI) Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi; Gede Astawa Diputra; G.A.P. Candra Dharmayanti
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.035 KB)

Abstract

Setelah krisis moneter, perkembangan di bidang konstruksi khususnya di Indonesia telah mengalami kemajuan. Para penyedia jasa kontruksi bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna jasa konstruksi. Diantaranya dengan menggunakan ready mix concrete (beton siap pakai) untuk mempercepat penyelesaian proyek dan untuk menjamin agar mutu yang dihasilkan sesuai dengan rencana. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan akan beton siap pakai terus meningkat sehingga diperlukan perencanaan persediaan material yang ekonomis yang dapat menjamin kelancaran proses produksi. Penelitian ini membahas perencanaan persediaan material yan ekonomis pada industri beton siap pakai di PT. Sarana Beton Perkasa. Untuk peramalan permintaan selama dua tahun terhadap mutu beton K-225, K-250, K-275, K-300, dan K-350, perencanaan kebutuhan total bahan baku, serta analisis biaya. Metode riset operasi digunakan untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih ekonomis dari sekian banyak sumber pembelian bahan baku. Selain itu, metode Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk mendapatkan biaya total yang ekonomis dalam proses produksi ready mix concrete. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkiraan permintaan beton siap pakai dalam dua tahun peramalan (2014 dan 2015) adalah 4.745 m3 untuk mutu beton K-225, 14.284 m3 untuk K-250, 803 m3 untuk K-275, 53.200 m3 untuk K-300, dan 27.244 m3 untuk mutu K-350. Sementara itu, diperlukan 36.510 ton semen, 69.438 m3 pasir, 45.404 m3 koral, 77.276 liter retarder, serta 18.015.548 liter air untuk memproduksi ready mix concrete. Sehingga, total biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi ready mix concrete selama dua tahun adalah sebesar Rp. 157.488.069,00.
FAKTOR SUKSES PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KABUPATEN GIANYAR BALI Nyoman Martha Jaya; G.A.P. Candra Dharmayanti; Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi
JURNAL SPEKTRAN Vol 7 No 2 (2019): Vol. 7 No. 2, JULI 2019
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.579 KB)

Abstract

THE SUCCESS FACTORS IN THE ISSUANCE OF BUILDING PERMIT (IMB) IN GIANYAR REGENCY, BALIABSTRACTThe improvement of development sector in Gianyar Regency has increased every year. This leads to the increasing of the number of the registration of Building Permit (IMB). Normally, IMB registration process takes 7 working days.. In fact this process can take longer than 7 working days, therefore disappointing to the applicants. The number of complaints that arise as well as the occurrence of cases of illegal levies in the permit service IMB caused the accountability of the service and the level of satisfaction of the applicants were questioned. Based on this situation, there is a need to analize the factors that influence the accountability and the level of satisfaction of the applicant. This research used a mixed methodinvolved survey and interview using a questionnaire. The respondents were selected based on nonprobability sampling technique (purposive sampling), covered the respondent which completed all stages of IMB’s registration process, ranging from the consultation stage to the issue of the permits in 2017. Analysis was performed using Analytical Hierarchy Process (AHP) method by assessing the importance level among alternatives under certain criteria, to obtain the weight of each alternative. The results showed that several important factors that influence on the evaluation of accountability of IMB service and the satisfaction of the applicant included timeliness (14,6%), accuracy and honesty (12,8%), responsible and non-discriminative (12,8%), and accuracies of staff (12.6%). Meanwhile, the important factors related on the evaluation of the applicant's satisfaction were timeliness (15.0%), responsible and non-discriminatory factor (13.3%), retribution cost factor (12.7%).
Rekayasa Sosial Partisipasi Masyarakat Dalam Mematuhi Ketertiban Umum di Jalan Akasia Denpasar Mirsa Umiyati; Toto Noerasto; Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi
JURNAL ABDI DAYA Vol. 1 No. 1 (2021): Maret
Publisher : JURNAL ABDI DAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.49 KB)

Abstract

Perkembangan kawasan pemukiman disekitar Jalan Akasia berdampak pada terjadinya kemacetan dan kepadatan jalan. Perilaku parkir sembarangan, penggunaan bahu jalan sebagai parkir, serta pemanfaatan bahu jalan untuk berjualan menyebabkan timbulnya hambatan yang berdampak pada terjadinya kemacetan. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan bentuk studi kasus dan analisis kualitatif-deskriptif. Pemilihan metode ini didasarkan atas data dilokasi yang tidak berupa angka numeris.Metode perolehan data dengan melakukan wawancara dan sosialisasi. Hasil wawancara dan sosialisasi awal yang dilakukan pada masyarakat sekitar Jalan Akasia, menunjukkan bahwa peran masyarakat dalam upaya ikut menjaga ketertiban umum khususnya berlalulintas masih kurang. Masyarakat masih berasumsi bahwa upaya ketertiban umum berlalulintas adalah tugas dari aparat desa dan keamanan. Masyrakat belum memahami tentang penggunaan badan jalan yang dilarang ataupun diperbolehkan. Hasil dari sosialisasi dan FGD adalah masyarakat sekitar Jalan Akasia bersedia mengikuti ketentuan hukum mengenai batas sempadan jalan serta aturan pemasangan reklame. Hal ini merupakan hasil yang positif sebagai bukti adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam ikut menjaga ketertiban umum dan mematuhi peraturan yang berlaku. Sosialisasi yang dilakukan dengan para pemilik toko/warung menghasilkan kesepakatan bahwa dalam proses berjualan agar parkir pengunjung ditata sehingga tidak menimbulkan hambatan jalan yang dapat berdampak pada timbulnya kemacetan.
Perencanaan Jalan Setapak Pemedek dan Fasilitas Umum (FASUM) di Pura Pajinengan Gunung Tapsai Kabupaten Karangasem, Bali A.A Gede Sumanjaya; A.A Rai Asmani K; Ida Ayu Cri Vinantya L
JURNAL ABDI DAYA Vol. 1 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : JURNAL ABDI DAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.539 KB)

Abstract

Karangasem Regency is one of 8 regencies in Bali Province which is located in the eastern part of Bali. Adjacent to Besakih Temple, in Pempatan Village, Rendang District, there is a temple called Pajinengan Gunung Tap Sai Temple. To increase and support the enthusiasm of the pamedek to the temple, it is necessary to improve facilities and infrastructure in the form of good road access, directions for the order of prayer, and public facilities such as toilets and washtafel for the pamedek. The method of data acquisition in this planning is by collecting data by interviewing the Pangempon Pura Pajinengan Gunung Tapsai and the observation method to see the original condition of the planning location so that the data is obtained is valid to facilitate planning for parking area arrangements and the layout of public facilities. Based on the results of interviews and observations at the location, the results obtained related to the inhibiting factors in this activity were the desire of the Pangempon to increase the area of ​​the temple, because the Pangempon wanted to maximize the provision of public facilities and arrangement of merchant stalls around the temple area. Based on the results of the previous discussion, it can be concluded that there is a need for structuring parking areas, public facilities, and merchant kiosks for which 2 (two) alternative plans are made. Alternative 1 is planned for 73 merchant kiosks measuring 4 x 5 meters, 124 four-wheel parking areas, 221 two-wheel parking areas, and 5 toilet units. Alternative 2 is planned for 47 merchant kiosks measuring 4 x 5 meters, 152 four-wheel parking areas, 287 two-wheel parking areas, and 5 toilet units
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBENGKAKAN BIAYA SELAMA PELAKSANAAN PROYEK DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA PELAKU JASA KONSTRUKSI SKALA KECIL DI BALI Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi; I Wayan Jawat; Ni Komang Armaeni
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 9 No 2 (2021): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.781 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v9i2.2432

Abstract

The Covid-19 virus pandemic that hit Indonesia, especially Bali, had a huge impact on people's lives. This has an impact on several sectors, ranging from the health sector, the economy, education, tourism, including the development sector. The Corona outbreak has forced all countries to revise the development plans that have been proclaimed. Targets were realistically adjusted, assumptions were changed according to current circumstances, and short-term program priorities were shifted largely to address the Covid-19 pandemic. In the context of accelerating development to restore economic conditions, several small-scale construction service actors are still able to carry out development even though they have to experience several obstacles. During the implementation of development during a pandemic, of course, some costs undergo significant changes that can even cause cost overruns. The swelling of construction project costs is highly dependent on several factors, both internal and external factors of the project. Several factors were very influential in cost overruns during the implementation of projects carried out by small-scale construction service actors during the Covid-19 pandemic, including inaccurate cost estimates (9.33%), errors in choosing work methods (8.84%) ), low labor productivity (8.15%), dimensional error/measurement of work in progress (8.14%), frequent work delays (8.04%), schedule delays due to weather effects (8.00%), an increase in material prices (7.94%), high equipment prices/rents (7.67%), delays/lack of materials and materials (7.31%), material damage (6.81%), material specifications required unsuitable (6.52%), and untimely payment methods (6.26%).
Estimasi Biaya Proyek pada Kontrakor Skala Kecil di Bali pada Masa Pandemi COVID-19 Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi; Ni Komang Armaeni; I Wayan Jawat
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v15i1.3203

Abstract

Perencanaan proyek merupakan bagian dari realisasi pelaksanaan proyek. Dalam tahap perencanaan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, salah satunya adalah estimasi biaya. Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek, mengingat kesalahan dalam membuat estimasi proyek bisa berakibat kesalahan dalam pengambilan keputusan menjalankan proyek. Di masa pandemi Covid-19, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan estimasi biaya proyek. Untuk menyelesaikan permasalahan terkait estimasi biaya proyek, dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor serta metode yang digunakan dalam melakukan estimasi biaya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan jika urutan faktor yang paling berpengaruh pada proses estimasi biaya yang dilakukan oleh kontraktor skala kecil di Bali selama pandemi Covid-19 antara lain, harga bahan dan material (14,6%), faktor harga upah (13,8%), spesifikasi proyek (12,8%), tipe bangunan (11,5%), durasi pekerjaan (10,4%), lokasi proyek (11,4%), metode yang digunakan (9,80%), sumber daya (9,50%), dan tahapan kegiatan (7,30%).
Perancangan Bale Perantenan (Dapur Suci) dan Bale Kul-Kul Pura Nataran Br. Kederi Singapadu Kaler Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Bali Mahayani, Ni Komang Indra; Prasandya, Km Deddy Endra; Laksmi, Ida Ayu Cri Vinantya
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 11 (2024): September
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/rnkcmn67

Abstract

Bale Perantenan dan Bale Kul-kul adalah fasilitas yang sangat penting bagi keberadaan sebuah banjar. Sementara bale kul-kul digunakan oleh masyarakat Bali untuk berkumpul, berkumpul dalam bale banjar yang dilengkapi dengan kul-kul yang menggantung. Bale perantenan biasanya disebut sebagai dapur suci di pura, di Banjar Kederi, yang terletak di Desa Pekraman Singapadu Kaler. Permasalahan yang terjadi adalah bale perantenan tidak cocok untuk kegiatan krama banjar karena alasan, sebagai berikut; a. estetika, b. struktur bangunan, dan c. efektivitas pemanfaatan. Selain itu, bale kul-kul tidak tersedia di banjar tersebut. Krama banjar telah memutuskan untuk melakukan perbaikan, dan Tim Universitas Warmadewa Mengabdi membantu dalam proses perencanaan. Perencanaan bale perantenan dan balu kul-kul serta mengacu pada sikut dan kondisi bangunan yang ada dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada subjek penelitian. Perencanaan dan perancangan akan dilakukan selama kegiatan pengabdian, yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan:1. Tahap kegiatan permulaan yaitu mengukur kondisi eksisting bangunan yang ada, 2. Persiapan menggunakan metode diskusi untuk penyamaan persepsi dan penguatan komitmen kepada aparatur dinas maupun adat beserta tokoh masyarakat, 3. Metode Focus Group Discussion (FGD), untuk menjaring masukan dalam rangka identifikasi kebutuhan, 4. Evaluasi serta tindakan penyusunan dokumen rencana perancangan Bale Perantenan dan Bale Kul-Kul.
Pelaksanaan Pengabdian Penyusunan Rencana Revitalisasi Pura Keju Bagi Masyarakat Desa Adat Sibetan Kecamatan Bebandem Karangasem Bali Prabawa, Made Suryanatha; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Laksmi, Ida Ayu Cri Vinantya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1162

Abstract

Pura Keju yang berlokasi di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, kabupaten Karangasem, Bali merupakan sebuah pura lama yang saat ini sedang dalam kondisi kerusakan parah akibat terdampak gempa bali tahun 2021. Kondisi Pura saat ini terdapat bangunan pelinggih yang roboh, bale tanpa atap, penyengker yang hilang, dsb. Keadaan tersebut membuat masyarakat adat Desa Sibetan menjadi prihatin dan melalui Penyarikan Desa Adat menyatakan membutuhkan bantuan tenaga ahli yang bisa membantu didalam mewujudkan Pura Keju Kembali seperti saat awal dibangun. Tim PkM Universitas Warmadewa merespon kebutuhan tersebut dan telah melaksanakan penjajakan awal untuk pemetaan kondisi actual di Pura Keju. Berdasarkan hasil penjajakan Pura Keju membutuhkan sebuah rencana penataan berbentuk Masterplan yang dimana didalamnya berisikan dokumen data kerusakan pura, data keadaan pura awal dibangun, dan gambar konseptual rancangan rekonstruksi Pura Keju. Metode Pelaksanaan pengabdian adalah perancangan arsitektur partisipatif, dimana Tim PkM akan melibatkan mitra (Masyarakat, Pemangku Adat, dsb) selaku stakeholder dalam proses penyusunan masterplan. Diharapkan kedepannya Tim PkM Universitas Warmadewa dapat tersu mengawal rencana ini sampai pada tahap impelementasi rekonstruksi di lapangan dari Pura Keju.
PERBANDINGAN ANTARA SRPMK DAN SISTEM GANDA PADA GEDUNG RUMAH SAKIT GIGI MULUT UNIVERSITAS UDAYANA I Gusti, angganawibawa; Sarassantika, I Putu Ellsa; Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi; I Wayan Gde Erick Triswandana; I Putu Deny Surastika Aditama
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, Oktober 2024, ISSN 2722-0230 (Onli
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v5i2.6100

Abstract

Bali is one of the provinces that are destinations for foreign and domestic tourists. This causes Bali to follow developments in several sectors, one of which is the construction sector. Of course, every building in Bali must guarantee its safety and comfort. Especially in infrastructure buildings, the security of which must be guaranteed because it involves the safety of many people inside. For example, hospital buildings included in risk category IV need to pay attention to their deviations. For example, in the Udayana University oral dental hospital building which was previously planned using SRPMK, the design deviation value met the requirements or did not exceed the permit deviation. This oral dental hospital building will be re-planned using a dual system. So these two structural systems are chosen for comparison regarding the deviation values ​​between the two to provide information regarding which structural system is more optimal. In this writing, the analysis shows that the deviation value produced by the dual system is smaller than the special moment resisting frame system. Namely, with a maximum value of the double system of 8.96 mm and SRPMK with a maximum value of 21.696 mm with a clearance of 30.77 mm on the 2nd floor in the x direction and in the Y direction the maximum value of the double system is 12.60mm and SRPMK with the The maximum value is 20.07 mm with a permit of 26.92 mm on the 3rd floor.
PENGUATAN KAPASITAS KEBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ADAT SIBETAN MELALUI PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN PENATAAN PURA KEJU BERBASIS PERANCANGAN PARTISIPATIF Prabawa, Made Suryanatha; Pratiwi, Made Widya; Laksmi, Ida Ayu Cri Vinantya; Salengko, Maribeth Glory Angel Prima; Putra, I Putu Eric Anantha
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Abdi Masyarakat November 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v9i1.6793

Abstract

The Keju Temple in Sibetan Traditional Village, Karangasem, Bali, was damaged by the 2021 earthquake, requiring technical documentation for the revitalization process. This Community Service (PkM) activity aims to prepare a Detailed Engineering Design (DED) for the arrangement of the Keju Temple using a participatory architectural approach that combines modern technical standards (SNI 1726:2019, SNI 1727:2020, PUIL 2011) with Balinese local wisdom (Asta Kosala Kosali, Tri Mandala, Tri Angga). The implementation method is carried out through five stages: socialization, training, DED preparation, FGD, and evaluation. The results of the activity are hard products (Architectural, Structural, and MEP DEDs) and soft products (increased community knowledge about technical documents and grant flows). The knowledge test showed an average increase of 40 points from the pre-test to the post-test, confirming the success of technology transfer. This activity has a double impact: tangible benefits for the community in the form of DED documents ready to be submitted for development grants, as well as academic productivity for universities through publications, IPR, and dissemination.