Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Seminar Nasional Hasil Penelitian LP2M UNM

Penyusunan Instrumen Tes Kecepatan Pukulan dalam Olahraga Karate Berbasis Digital Same, Rahyuddin Jide; Samad, P.I.S.; Risal, Ahmad
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini mendekati pemahaman dan pengukuran kecepatan pukulan dalam seni beladiri karate dengan fokus pada deteksi gerakan tangan dan posisi badan yang benar. Beladiri adalah sebuah disiplin yang melibatkan fisik dan teknik pukulan untuk melindungi diri dari potensi ancaman fisik. Kecepatan merupakan komponen penting dalam seni beladiri, memungkinkan seorang karateka untuk merespons dengan cepat terhadap situasi dan melancarkan serangan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur kecepatan pukulan karateka, serta memastikan bahwa gerakan pukulan yang dilakukan sesuai dengan aturan karate. Dengan menggunakan teknologi elektronika, penelitian ini mengembangkan alat yang mampu merekam dan menampilkan kecepatan pukulan dan posisi tangan secara real-time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ini mampu mengukur kecepatan pukulan dengan akurat, mulai dari posisi awal tangan hingga kembali ke posisi semula. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai tes objektif dalam seleksi atlet karate, sebagai panduan untuk melatih kecepatan pukulan dan ketepatan gerakan pukulan, serta sebagai evaluasi hasil latihan karateka. Dengan demikian, penelitian ini memberikan manfaat bagi pelatih dan atlet karate dalam meningkatkan kinerja dan memahami aspek penting kecepatan dalam seni beladiri. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap penggunaan teknologi elektronika dalam olahraga dan seleksi atlet  Kata Kunci: pukulan, karate, kecepatan, data, realtime
Pengembangan Model Pelatihan Berbasis Mixed Reality Pada Program K3 Bagi Mahasiswa Pendidikan Vokasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Haryoko, Sapto; Jaya, Hendra; Risal, Ahmad; Bahar, Muh. Mahdinul
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2025 : PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. The purpose of this study was to develop a Mixed Reality (MR)-based training model for Occupational Health and Safety (OHS) in vocational education, specifically for students of the Faculty of Engineering, Universitas Negeri Makassar. This development research employed the Research and Development (R&D) approach, consisting of the stages of needs analysis, design, development, implementation, and evaluation. The MR training model was developed through the creation of interactive simulation scenarios that integrate real and virtual environments to support students' understanding of OHS procedures. Expert validation was conducted to assess the model’s feasibility, followed by limited trials involving vocational students to obtain empirical feedback on usability and learning effectiveness. The results of expert validation indicated that the MR-based training model was categorized as highly valid, with an overall mean score of 3.82 across indicators including construction, content, language, interactivity, technical performance, and procedural accuracy. Student responses also showed highly positive perceptions, where more than 90% of participants agreed or strongly agreed that the implementation of Mixed Reality enhanced their understanding of OHS procedures, improved readiness before practice, facilitated independent learning, and increased engagement during training sessions. The MR simulations provided a safe, immersive, and risk-free learning environment that supported the development of OHS competencies. In conclusion, the Mixed Reality–based training model developed in this study is feasible, effective, and recommended for broader implementation in vocational education. The model significantly improves students’ comprehension of OHS concepts, strengthens risk identification skills, and supports active and independent learning. It is also recommended that institutions enhance supporting infrastructure and expand scenario development to maximize the benefits of MR-based training in OHS programs.Kata Kunci: Mixed Reality, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pendidikan Vokasi, Model Pelatihan, Simulasi Interaktif.