Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas produk, citra merek dan nilai emosional terhadap keputusan pembelian dengan kampanye boikot sebagai variabel moderasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling yakni purposive sampling. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner ke 120 responden di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, berusia 17-30 tahun. Pernah membeli dan mengkonsumsi produk Nescafe, mengetahui atau pernah melakukan kegiatan pemboikotan produk yang terafiliasi dengan Israel. Kemudian dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square-moderating dengan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek dan nilai emosional dapat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan kualitas produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya menunjukan bahwa kampanye boikot tidak dapat memoderasi pengaruh kualitas produk, citra merek, dan nilai emsional terhadap keputusan pembelian. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor persepsi positif konsumen terhadap merek dan keterikatan emosional yang kuat mendorong mereka untuk tetap melakukan pembelian, bahkan dalam situasi yang dapat menimbulkan kontroversi seperti kampanye boikot.