Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Psychological well-being and academic achievement of Minang students viewed from family structure and living arrangements Hartati, Niken; Adiyanti, Maria Goretti; Mirza, Wenty Marina; Yuniarti, Kwartarini Wahyu
Indigenous Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6 No. 1, 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v6i1.11156

Abstract

Abstract. Previous research has proven that individuals raised in intact family structures have better psychological well-being and academic achievement than those raised in non-intact families. However, these findings emphasize only the nuclear family and have not considered the living arrangement factor that allows social support from extended families such as those in the Minang community. This study involved N = 201 students of Minang ethnicity from intact families (n = 160) and non-intact families (n = 41) who lived with nuclear families (n = 162) and extended families (n = 39). The sampling technique was carried out with convenient sampling. The instrument used is the translated Ryff's PWB(Psychological Well-Being) scale with a reliability of 0.912. Meanwhile, data on academic achievement was obtained through the participants' IPK (cumulative grade point index). Family structure data is obtained from participants' answers to the marital status of biological parents. The living arrangement data is obtained from the answer to whom the participants live with to determine the presence/absence of extended family members in their home. The analysis showed no differences in psychological well-being and academic achievement regarding family structure and living arrangements. However, the interactionsbetween groups showed differences in PWB between groups of participants from intact families and groups of non-intact families who lived with only nuclear families. This research shows the importance of paying attention to the context of the participants' socio-cultural environment, producing different conclusions from previous findingsKeywords: academic achievement; extended family; intact family; Minang; non-intact family; nuclear family; psychological well-being.
Perilaku Plagiat Mahasiswa Antara Niat dan Keterampilan Menulis Nurmina Nurmina; Niken Hartati
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.185 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v8i2.9229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku plagiat mahasiswa dengan menggunakan theory of planed behavior. Menurut Theory Planed Of Behavior, faktor penentu dilakukannya sebuah perilaku adalah niat/intensi. Dalam penelitian ini, dijelaskan bahwa ada faktor lain yang dapat mengurangi dorongan untuk melakukan kecurangan yaitu kemampuan menulis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner berupa skala dengan menggunakan theory of planed behavior yang melibatkan 200 orang mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Padang. Berdasarkan hasil analisis regresi enter terlihat bahwa sikap, norma, PC, intensi dan kemampuan menulis mempengaruhi perilaku plagiat mahasiswa sebesar 28,1% (R=0,530, R Square=0,281, F=15,171, p=0.000). Artinya kemampuan menulis mahasiswa dapat mengurangi besarnya pengaruh intensi terhadap perilaku plagiat mahasiswa.
Perbedaan kepuasan pernikahan antara pasutri yang serumah dan terpisah Dari orangtua/mertua Febrian Saputra; Niken Hartati; Yolivia Irna Aviani
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.211 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v5i2.6628

Abstract

Abstract: Differences between satisfaction wedding couples at home and separated from the parent/laws. This research was conducted divorce phenomenon cases that occur as a result of dissatisfaction with couple to the interference of parents or in-laws. This prompted the researchers to determine differences in marital satisfaction among couples who live with their parents/in-laws with couples who live apart from their parents/in-laws. Descriptive quantitative research using 38-item Likert scale. Scale reliability was analyzed through Cronbach Alpha formula. Subjects 60 persons. Data analyzed using different test methods (t-test). The t-test results analysis, (r) 0.870 with p=0.001 (p<0.05). It is advisable for couples to live apart from their parents/in-laws in order to get the marriage satisfaction.Keywords: Satisfaction, marriage, marital satisfaction Abstrak : Perbedaan kepuasan pernikahan antara pasutri yang serumah dan yang terpisah dari orangtua/mertua. Penelitian ini dilakukan dengan fenomena banyak kasus perceraian yang terjadi akibat ketidakpuasan pasangan dikarenakan adanya campur tangan orangtua atau mertuanya. Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui perbedaan kepuasan pernikahan antara pasutri yang tinggal bersama orang tua/mertua dengan pasutri yang tinggal terpisah dari orang tua/mertua. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan skala Likert dengan 38 aitem. Reliabilitas  skala dianalisis melalui formula Alpha Cronbach. Subjek penelitian 60 orang di kota Bukittinggi. Data dianalisis menggunakan metode uji beda (t-test). Hasil analisis t-test yaitu (r) sebesar 0,870 dengan p= 0,001 (p<0,05). Sehingga disarankan bagi pasutri untuk tinggal terpisah dari orang tua/mertua agar mendapat kepuasan pernikahan.Kata kunci : Kepuasan, pernikahan, kepuasan pernikahan
Hubungan Self Efficacy dengan Subjective Well Being pada Lansia yang Tinggal di Rumahnya Sendiri Atik Lestari; Niken Hartati
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.949 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v7i1.6603

Abstract

Abstrack: Relationship self efficacy with subjective well being of the elderly living alone. This study was a correlational study, which aims to examine the relationship between self-efficacy with subjective well being of elderly living in home alone. Samples were taken by purposive sampling with 70 research subjects. Data were analyzed using Pearson product moment from Karl using SPSS 16.0 for Windows. The results showed there is a significant positive relationship between self-efficacy with subjective well being with rxy value of 0.970 and p = 0.000 (p <0.01). In this study subjective well being and self efficacy elderly who live in his own house at the high category.Keywords: Self efficacy, subjective well being, elderly. Abstrak: Hubungan self efficacy dengan subjective well being pada lansia yang tinggal  sendiri.  Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan subjective well being lansia yang tinggal di rumahnya sendiri. Sampel penelitian diambil dengan cara purposive sampling  dengan subjek penelitian 70 orang. Teknik analisis data  menggunakan product moment dari Karl Pearson menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan subjective well being dengan nilai rxy sebesar 0,970 dan p= 0,000 (p<0,01). Pada penelitian ini subjective well being dan self efficacy lansia yang tinggal di rumahnya sendiri berada pada kategori tinggi.Kata kunci: Self efficacy, subjective well being, lansia.
Sumber-sumber kebahagiaan lansia ditinjau dari dalam dan luar tempat tinggal panti jompo Lukmanul Hakim; Niken Hartati
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.968 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v5i1.6638

Abstract

ABSTRACT: Sources elderly happiness in terms of inside and outside residental nursing homes. The research aimed explore the source of adulthood’s happiness compare to where they are live. The research was conducted mix-method qualitative and quantitative approaches. Data was collected using open-ended questionnaire from 100 participants. Results showed the happiest life and the people who was perceived to support the happiness. Factors that were perceived to support the happiness were self, wealth, family relationship, religious, social relationship, leisure activity, to love and to be loved, education, the absence of problems. And anything else that was perceived would make happier was wealth, religious activity, family, social relation, to love and to be loved, and leisure activity.Keywords: Happiness, adulthood, nursing home ABSTRAK: sumber-sumber kebahagiaan  lansia ditinjau dari dalam dan  luar  tempat tinggal panti jompo: Studi ini bertujuan mengeksplorasi sumber kebahagiaan pada lansia ditinjau dari tempat tinggalnya di dalam dan di luar panti jompo. Studi dilakukan menggunakan pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif dengan memanfaatkan kuesioner terbuka sebagai pengumpul data dari 100 orang responden. Hasil yang diperoleh, peristiwa yang membahagiakan dan Orang-orang yang mendukung kebahagiaan. Faktor-faktor yang dipersepsi mendukung kebahagiaan yaitu, diri sendiri, kemakmuran, relasi keluarga, religius, relasi sosial, aktivitas waktu luang, dicintai/mencintai, pendidikan, dan ketiadaan masalah. Dan hal-hal yang dipersepsi bisa membuat lebih bahagia yaitu, kemakmuran, aktivitas religius, keluarga, relasi sosial, dicintai/mencintai, dan aktivitas waktu luang.Kata kunci: Kebahagiaan, lansia, panti jompo
Perbedaan Psychological Well-Being Pada Lansia Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal Havid Ahmad; Niken Hartati; Farrah Aulia
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.121 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v5i2.6629

Abstract

Abstrack:Differences Psychological well-being of elderly by residences. The purpose of this research is to find out differences in psychological well-being of elderly who live in city and elderly who live in village. Design of this research is descriptive comparative and the subjects were taken by using purposive sampling technique. Subjects in this research are 40 elderly in city X and 40 elderly in village Y. Analyzed result by t-test, found p = 0.017 (p<0.05) which show that hypothesis on this research is accepted.Keywords: Psychological well-being, elderly, residence.Abstrak: Perbedaan Psychological Well-being pada Lansia Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perbedaan psychological well-being pada lansia berdasarkan lokasi tempat tinggal.Meteode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.Desain penelitian ini adalah deskriptif komparatif.Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik pusposive sampling. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 40 orang lansia dikota X dan 40 orang lansia didesa Y. Berdasarkan hasil analisis stastistik dengan menggunakan teknik t-test, diperoleh nilai p sebesar 0,017 (p < 0,05) yang menandakan hipotesis dalam penelitian ini diterima.Kata kunci: Psychological well-being, lansia, tempat tinggal
Optimalisasi Pengasuhan pada Keluarga Miskin dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Subyektif Anak di Kota Padang Mudjiran Mudjiran; Niken Hartati; Rinaldi Rinaldi
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.223 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v8i2.9227

Abstract

Kemiskinan memberikan dampak negatif pada pola pengasuhan anak yang dapat mengurangi kesejahteraan subyektif (kebahagiaan) anak. Rendahnya kesejahteraan subyektif anak dapat menimbulkan berbagai dampak psikososial dalam perkembangan kepribadiannya. Hingga saat ini, intervensi pada keluarga miskin yang dilakukan oleh pemerintah masih terpusat pada pemberian bantuan untuk kebutuhan fisiologis, secara langsung belum menyentuh aspek psikologis. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model intervensi pengasuhan pada keluarga miskin untuk meningkatkan kesejahteraan subyektif anak (kebahagiaan anak). Hasil penelitian ini dapat disumbangkan kepada pemerintah sebagai bahan masukan untuk menyususn program pengentasan kemiskinan secara utuh. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama penggalian data tentang pola-pola pengasuhan keluarga miskin, masalah psikososial dalam pengasuhan, dan tingkat kesejahteraan subyektif anak. Penggalian data dengan survey menggunakan kuesioner terbuka dan skala kesejahteraan subyektif. Tahap kedua penyusunan modul dengan mengintegrasikan sumber-sumber dukungan sosial di lingkungan sekitar subyek penelitian.
Hubungan antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Bayati Ikko Bana; Niken Hartati; Yuninda Tria Ningsih
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.903 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v9i1.10376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah pada remaja ditinjau berdasarkan jenis kelamin. Desain penelitian ini yaitu korelasional komparatif. Teknik sampel yang digunakan adalah snowball sampling dengan jumlah subjek penelitian 70 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala konformitas kelompok teman sebaya dan skala perilaku seksual pranikah. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rank spearman, uji t-test dan mann whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan positif antara konformitas kelompok teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah ditinjau berdasarkan jenis kelamin.
Makna dan Sumber Kebahagiaan Remaja Suku Minangkabau Niken Hartati
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.284 KB) | DOI: 10.29210/117700

Abstract

Penelitian ini melibatkan subjek yang berafiliasi dengan suku Minangkabau, berusia remaja, yang terdiri dari representasi subjek berusia remaja dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA.  Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menggali makna kebahagiaan berdasarkan perspektif subjek dan mengenali sumber-sumber kebahagiaannya sekaligus sumber ketidakbahagiaannya.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan metode survei dengan kuesioner terbuka (open ended questionnaire) dengan mengajukan pertanyaan tentang definisi kebahagiaan dan hal-hal apa saja yang membuat subjek merasa bahagia dan hal-hal apa saja yang membuat subyek merasa sangat tidak bahagia. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan remaja bersumber dari keluarga, prestasi, teman, rekreasi, materi dan aktivitas religi. Sumber ketidakbahagiaannya juga keluarga, prestasi, teman, orang lain, kecelakaan, bencana alam, dan diri sendiri.  Makna kebahagiaan dibagi menjadi beberapa dimensi yaitu bentuk kebahagiaan, sumber kebahagiaan, status kebahagiaan, dan manfaat
Apakah sistem kekerabatan matrilinieal di suku Minang masih membudaya? Analisis tematik pada makna pemberian dukungan sosial mamak kepada kemenakan Niken Hartati; Kwartarini Wahyu Yuniarti
Jurnal Psikologi Sosial Vol 18 No 3 (2020): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2020.20

Abstract

Suku Minang memiliki sistem kekerabatan matrilineal di mana kesejahteraan seorang anak menjadi tanggung jawab bersama keluarga besar ibu (communal) yang dipimpin oleh mamak (saudara laki-laki ibu). Akan tetapi, penelitian-penelitian dalam bidang sosiologi memberikan bukti bahwa sistem kekerabatan tersebut sudah memudar dan peran mamak sudah digantikan oleh bapak seiring dengan menguatnya praktik keluarga inti (nuclear family). Penelitian ini berusaha mengeksplorasi tema-tema dalam makna pemberian dukungan dari perspektif mamak kepada kemenakan. Penelitian ini melibatkan 298 laki-laki Minang yang memiliki kemenakan (anak dari saudara perempuannya) dan berdomisili di provinsi Sumatra Barat yang secara tradisional mempraktikan sistem kekerabatan matrilineal. Data dikumpulkan menggunakan open-ended questionaire, dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pemberian dukungan sosial dari mamak kepada kemenakan masih dilakukan pada mayoritas partisipan. Namun, pemberian dukungan tersebut hanya bersifat insidental dan tidak berlangsung terus-menerus. Pemberian dukungan kepada kemenakan ternyata memberikan manfaat bagi kesejahteraan afektif mamak apabila perilaku tersebut dilakukan secara tulus (altruist) dan praktik tersebut ternyata memberikan luaran sosial yang positif (rewards) seperti harga diri (self-esteem) dan perasaan terhubung (feeling social connection). Temuan lain yang menarik adalah munculnya kategori kewajiban (obligation) yang ternyata juga dapat meningkatkan kesejahteraan afektif alih-alih menjadi beban bagi mamak.