Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Exploring a Figure of Speech: The Realisation of Onomatopoeia in “Aquaman: Through Fire and Water” Webcomic T. Thyrhaya Zein; Ihsan Tanama Sitio; Maharani, Puan
Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA) Vol. 5 No. 1 (2024): LINGTERSA
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/lingtersa.v5i1.15791

Abstract

The present study analyses the realisation of onomatopoeia and determines the extent of the onomatopoeic words in creating meaningful imagery, illustrating actions as well as evoking readers’ sensory associations toward the storyline of a webcomic entitled “Aquaman: Through Fire and Water”. Qualitatively, this study used Krippendorff’s (2018) Content Analysis (CA) as an approach. Methodologically, Miles & Huberman’s (1994) interactive qualitative data analysis was applied to analyse the data. Respectively, Bredin’s (1996) framework of Onomatopoeia was also adopted to look at how the onomatopoeic words are realised. The findings showed that Direct Onomatopoeia (50%) is the most occurring type from 26 onomatopoeic words found, followed by Associative Onomatopoeia (46,15%) and Exemplary Onomatopoeia (3,84%). The realisations of the onomatopoeic words reveal that the integration of the onomatopoeic realisations with the aesthetic depiction of the images throughout the webcomic can fairly create meaningful imagery and illustrate actions of the webcomic. Thus, it evokes readers’ sensory associations toward the scenes and storyline of the webcomic. Keyword: Onomatopoeia, Figure of Speech, Webcomic, Aquaman: Through Fire and Water
Analyzing Lexical Density and Readability in IELTS Band 4 Students’ Writing Test Putri, Aqia Syahnayya; Anshary, Elvira Putri; Sinar, T. Silvana; Maharani, Puan
International Journal Linguistics of Sumatra and Malay Vol. 2 No. 2 (2024): International Journal Linguistics of Sumatra and Malay (IJLSM)
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijlsm.v2i2.17886

Abstract

This study explores the lexical density and readability levels of writing produced by IELTS Band 4 students. The main objectives are to assess the lexical density and readability of their writing across ten writing tests. The study employs a descriptive qualitative research method, using data collected from 10 writing tests conducted by IELTS Band 4 students. Lexical density is determined using the "Analyze My Writing" website, while readability is assessed using the Flesch Reading Ease formula and scale. The findings reveal a wide range of lexical density, ranging from 46.98% to 63.93%, indicating varying levels of content richness and complexity in the students' writing. Similarly, readability scores vary significantly, with scores ranging from 34.21 to 66.32, reflecting differences in text difficulty and ease of comprehension. These findings underscore the diverse linguistic proficiency and accessibility of writing among IELTS Band 4 students.
Pertanggungjawaban Pidana Hacktivist dalam Perspektif Hukum Pidana di Indonesia Maharani, Puan; Hafrida, Hafrida; Rapik, Mohamad
PAMPAS: Journal of Criminal Law Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/pampas.v5i2.33291

Abstract

This article aims to analyze the criminal liability of hacktivists in Indonesia. In an increasingly advanced digital era, hacktivism has become a significant phenomenon in cyberspace. Hacktivists are individuals or groups who use hacking techniques to voice socio-political ambitions or convey ideological messages related to issues that occur in society. Specifically, this article concerns how the criminal liability of hacktivists in Indonesia and how the legal policy of criminal liability by hacktivists in Indonesia in the future. As normative juridical research, this article refers to the applicable laws and regulations. The results of this study indicate that hacktivists criminal liability in Indonesia experiences several obstacles, including the absence of specific regulation of hacktivism in legislation and obstacles in law enforcement that affect criminal liability by hacktivists. Therefore, it is necessary to reform the criminal law into legislation so that hacktivism can be specifically sanctioned as well as more effective cybercrime countermeasures. In addition, close cooperation between authorities and law enforcement agencies is needed to improve the ability to deal with cyber attacks and ensure effective criminal liability for hacktivists. Abstrak Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pertanggungjawaban pidana hacktivist di Indonesia. Dalam era digital yang semakin maju, hacktivisme telah menjadi fenomena yang signifikan di dunia maya. Pelaku yang melakukan hacktivisme disebut hacktivist, ialah individu atau kelompok yang menggunakan teknik peretasan untuk menyuarakan ambisi sosial politik atau menyampaikan pesan ideologi terkait isu-isu yang terjadi di masyarakat. Secara khusus, artikel ini mempermasalahkan bagaimana pertanggungjawaban pidana hacktivist di Indonesia dan bagaimana kebijakan hukum dari pertanggungjawaban pidana hacktivist di Indonesia ke depannya. Sebagai penelitian yuridis normatif, artikel ini mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertanggungjawaban pidana hacktivist di Indonesia mengalami beberapa hambatan, antara lain tidak diaturnya hacktivisme secara khusus dalam peraturan perundang-undangan dan hambatan dalam penegakan hukum yang mempengaruhi pertanggungjawaban pidana oleh hacktivist. Oleh karena itu, diperlukan pembaharuan hukum pidana terhadap peraturan perundang-undangan agar hacktivisme dapat dikenakan sanksi secara khusus serta upaya penanggulangan cybercrime yang lebih efektif. Selain itu, diperlukan kerjasama yang erat antara pihak berwenang dan lembaga penegak hukum untuk meningkatkan kemampuan dalam menangani serangan siber dan memastikan pertanggungjawaban pidana yang efektif terhadap hacktivist.
KEDEKATAN ANAK DAN IBU DALAM SUKU MINANGKABAU: SEBUAH STUDI PSIKOLOGI INDIGENOUS Kurnia Sandra, Annysa; Airlangga, Cut Sarha; Hafiz, Muhammad; Fadila, Nurul; Maharani, Puan
CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 1 No 2 (2023): CAUSALITA: Journal of Psychology
Publisher : CV. Causalita Dynamic Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62260/causalita.v1i2.10

Abstract

Minangkabau merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang menggunakan sistem kekerabatan matrilineal. Sistem kekerabatan matrilineal adalah di mana anak mengikuti garis keturunan ibu.  Ibu dianggap lebih memiliki kedekatan dengan anak dibandingkan sang ayah. Hal ini dikarenakan ibu memiliki peran yang lebih besar dalam memberikan pengasuhan. Peran orang tua dalam pengasuhan dapat dipengaruhi oleh aturan adat yang dianut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kedekatan anak dan ibu dalam suku Minangkabau. Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 103 orang yang bersuku Minangkabau dengan usia maksimal 27 tahun. pengumpulan data dilakukan dengan open questionnaire yang kemudian datanya diolah dengan menggunakan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa ibu dan anak dalam suku Minangkabau memiliki hubungan yang sangat dekat.
HUBUNGAN SELF DISCLOSURE DENGAN WORK FAMILY CONFLICT PADA PASANGAN DUAL EARNER DI KOTA PADANG Maharani, Puan; Dwatra, Free Dirga; Hartati, Niken; Nio, Suci Rahma
CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 1 No 3 (2023): CAUSALITA: Journal of Psychology
Publisher : CV. Causalita Dynamic Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62260/causalita.v1i3.72

Abstract

Ketidakseimbangan dalam menjalankan tugas keluarga dan pekerjaan secara bersamaan dapat memicu timbulnya work family conflict pada individu. Work family conflict merupakan konflik intrapersonal yang timbul karena ketidakmampuan individu dalam memenuhi tugas-tugas dalam dua peran sekaligus. Self disclosure diketahui dapat menjadi solusi dalam mengatasi work family conflict yang dialami oleh individu, karena self disclosure dapat mengurangi beban yang dialami oleh individu akibat mengalami work family conflict. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan self disclosure dengan work family conflict pada pasangan dual earner. Subjek penelitian adalah pasangan suami dan istri yang sama-sama bekerja dan memiliki anak. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 112 orang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan self disclosure dengan work family conflict pada pasangan dual earner.
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Finger Painting Sutari, Sutari; Rais, Risky Diya Amalia; Setiadi, Kusno; Azizah, Amana Tun; Rahim, Wulandari A.; Maharani, Puan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26121

Abstract

Perkembangan motorik halus memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak usia dini, terutama dalam keterampilan menulis, menggambar, dan aktivitas lainnya. Salah satu cara efektif untuk mengasah kemampuan motorik halus adalah melalui kegiatan finger painting. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana finger painting dapat membantu meningkatkan koordinasi tangan serta kelincahan jari anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara terhadap guru serta pengamatan langsung terhadap anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa finger painting mampu meningkatkan motorik halus seperti kelenturan jari, koordinasi antara mata dan tangan, serta kreativitas anak. Dengan demikian, finger painting dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dalam mendukung perkembangan motorik halus anak usia dini.
Transformasi Radio Konvensional di Era Digital (Studi Kasus Pada Radio Duta 90.9 FM Ambon) Maharani, Puan; Lestaluhu, Said; Alfredo, Ronald
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol1iss2pp214-231

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat memicu munculnya media baru. Kemunculan media-media baru tersebut turut mengambil alih fungsi dan peran media lama seperti radio. Internet merupakan salah satu bentuk media baru yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dalam memperoleh informasi dan hiburan. Transformasi menjadi pilihan bagi media lama seperti radio berbasis konvensional untuk dapat beradaptasi dan mempertahankan eksistensinya di era digital. Oleh karena itu, perlu adanya analisa terkait transformasi yang dilakukan radio konvensional di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana transformasi yang dilakukan radio duta 90.9 FM Ambon di era digital. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data primer dilakukan melalui wawacara dan observasi terhadap sejumlah informan yang terlibat langsung dalam proses transformasi yang dilakukan Radio Duta 90.9 FM Ambon. Adapun informannya yaitu Pimpinan Radio. Staff Radio. Dan Penyiar Radio. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Radio Duta yang dulu hanya berbasis konvensional kini telah menggunakan internet sebagai metode lain dalam penyiarannya. Metode penyiaran yang digunakan berupa siaran yang dapat didengar melalui aplikasi khusus Radio Duta serta website streaming. Selain itu Radio Duta juga telah memanfaatkan keberadaan media sosial seperti instagram, twitter, dan laman facebook sebagai media penyebaran informasi serta media komunikasi antara penyiar dan pendengar. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, Radio Duta telah sadar akan perubahan teknologi di era digital serta sadar akan perlunya adaptasi di era digital untuk dapat terus mempertahankan eksistensinya dengan telah melakukan tranformasi penyiaran. Walaupun, transformasi yang dilakukan dirasa belum dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena masih terdapat banyak kekurangan pada media-media yang digunakan oleh Radio Duta. Selain itu, Radio Duta dalam proses transformasinya di era digital ini telah mengaplikasikan konsep konvergensi karena dalam transformasi yang dilakukan, Radio Duta telah melakukan penggabungan media dengan menghadirkan radio bersama platform digital seperti internet untuk menyampaikan sebuah informasi kepada pendengar.
Investigating the Impact of Collaborative Learning on Arabic Language Achievement of Grade IX Students at MTsN 3 Palu Maharani, Puan; Ubadah; Zul Aini Rengur
Albariq: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 6 No. 1 (2025): Albariq
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Universitas Islam Negeri Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/albariq.v6i1.82

Abstract

This study examines the effect of collaborative learning on the Arabic language learning outcomes of grade IX students at MTsN 3 Palu City. This study aims to investigate the significant effect of collaborative learning on Arabic language learning outcomes, particularly among grade IX students at MTsN 3 Palu City. This study uses a quantitative approach with data collection techniques including observation, questionnaires, and tests. The total population for this study is 100 people. Sampling was carried out using the Slovin formula, leading to a total sample size of 29 people. Data analysis was conducted using a simple linear regression test with the help of SPSS version 25. The results of this study indicate that collaborative learning has a significant effect on the Arabic language learning outcomes of grade IX students at MTsN 3 Palu City. The coefficient of determination for the collaborative learning variable on Arabic language learning outcomes is 0.856 or 85.6%, and the remaining 14.4% is influenced by other factors that are not studied in this research. The significance value is at 0.000, where 0.000 > 0.05, indicating that collaborative learning significantly affects Arabic language learning outcomes. Based on the results of this study, the implications for educational institutions are positive, and teachers are expected to apply the collaborative learning method in instruction and provide support to achieve effective learning outcomes aligned with the desired goals. Arabic language learning, collaborative learning method, Arabic language learning outcomes.
Hubungan antara Perceived Anonymity dengan Perilaku Cyberbullying pada Remaja di Sosial Media Maharani, Puan; Nabila Safitri, Siti; Fenny Kirana Putri, Dea; Salsabila, Putri; Briliant Ananta, Aditya; Hidayati, Izzanil
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.28803

Abstract

Perkembangan teknologi informasi, khususnya media sosial, telah mengubah pola interaksi sosial remaja. Namun, kemudahan akses dan anonimitas dalam media sosial juga meningkatkan risiko perilaku menyimpang seperti cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perceived anonymity dengan perilaku cyberbullying pada remaja pengguna media sosial di Kota Padang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 131 remaja berusia 15–18 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi skala perceived anonymity (Hite et al., 2014) dan Cyberbullying in Social Media Scale (Audinia et al., 2023). Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dengan bantuan software JASP dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara perceived anonymity dan perilaku cyberbullying (r = 0,478, p < 0,01). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi anonimitas yang dimiliki remaja, maka semakin tinggi kecenderungannya untuk melakukan cyberbullying. Penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi literasi digital dan kontrol sosial dalam mengurangi perilaku agresif di ruang maya, terutama pada kalangan remaja.
Designing an AI-Integrated LMS: EFL Teachers’ Views on Affordances and Challenges Yawan, Hendri; Abin, Rais; Marhamah; Maharani, Puan
JLE: Journal of Literate of English Education Study Program Vol 6 No 1 (2025): Volume 6 Number 1 July 2025
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jle.v6i1.3867

Abstract

The integration of generative artificial intelligence (GenAI) into English as a Foreign Language (EFL) learning is an emerging area of inquiry, particularly in contexts undergoing curriculum reform. This study explores how embedding ChatGPT into a Learning Management System (LMS) can support secondary EFL teachers’ instructional practices. Despite national efforts to improve digital infrastructure and pedagogical innovation, many EFL teachers still struggle with effectively using LMS platforms for language instruction. The study adopted a Design-Based Research (DBR) guided by the Software Development Life Cycle (SDLC) Waterfall model, to design, implement, and evaluate an AI-integrated LMS. Data were collected through surveys, interviews, and user walkthroughs with six secondary EFL teachers. Findings show that the AI-enhanced LMS improved usability, instructional planning, language material development, and teacher confidence. Teachers described the AI chatbot as a supportive thinking partner for generating lesson ideas, workload and encouraged pedagogical reflection. At the same time, they raised concerns about student overreliance, content accuracy, and the ethical boundaries of AI use. These insights highlight the importance of co-design, context-sensitive implementation, and critical digital literacy in GenAI integration. This study contributes to growing conversations on AI in secondary education by emphasizing the role of teacher agency, ethical awareness, and system adaptability. It suggests that GenAI, when grounded in local practice, can act not only as a technical tool but as a catalyst for language pedagogical instruction.