Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Strategi Peningkatan Kemampuan Sistem Navigasi Pesawat C-212-200 dalam Operasi Modifikasi Cuaca (Studi Kasus: KTT G20 Bali 2022) Sudiawan, Made; Hadi, Yulianto; Asmoro, Novky
MASALIQ Vol 5 No 6 (2025): NOVEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/masaliq.v5i6.7806

Abstract

This study examines the enhancement of the C-212-200 aircraft’s navigation system capability in supporting Weather Modification Operations (OMC) during the G20 Summit held in Bali in 2022, with a focus on the implementation of the Traffic Collision Avoidance System (TCAS) and Transponder Mode S as part of the system's modernization. The objective of the research is to analyze the effectiveness of integrating these two systems in improving flight safety, situational awareness, and operational efficiency. A descriptive qualitative approach with a case study design was employed, involving technical interviews, field observations, and document analysis within an operational unit of the Indonesian Air Force. The findings indicate that TCAS significantly enhances pilot situational awareness by providing real-time Traffic Advisory (TA) and Resolution Advisory (RA), enabling prompt and accurate conflict avoidance maneuvers. Meanwhile, Transponder Mode S strengthens two-way communication between the aircraft and Air Traffic Control (ATC) through selective interrogation, allowing precise transmission of aircraft position, identification, and altitude data. The integration of both systems has been shown to reduce pilot workload, minimize mid-air collision risk, and improve decision-making effectiveness, especially in high-traffic airspace such as during the G20 Summit. The study also highlights non-technical challenges, particularly the limited readiness of human resources—including avionics technicians and pilots—who require further training in operating and maintaining integrated digital navigation systems. Overall, the modernization of the C-212-200 navigation system through TCAS and Mode S proves effective in supporting non-combat flight operations more safely and efficiently, and represents a strategic step toward civil–military interoperability and digital transformation within the national air defense system.
KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS DUNIA DITINJAU DARI TEATER PERANG DUNIA II DI LAUT PASIFIK Maulad, Raubiyal; Asmoro, Novky; Faizal Iman, Khoerozadi; Ihsan, Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 11 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i11.2023.5107-5117

Abstract

Istilah geografis Indo-Pasifik telah menjadi konsepsi regional yang diakui secara luas. Padahal definisi baku mengenai istilah tersebut belum ada kesepakatan akhirnya. Ditilik ke belakang saat Perang Dunia II (PD II), wilayah di kawasan pasifik sudah menjadi tujuan perluasan bagi negara-negara ekspansif, dan peristiwa selama perang tersebut sangat mempengaruhi lingkungan strategis global. Penelitian bertujuan menganalisis peristiwa penting yang terjadi selama teater Perang Dunia II di Laut Pasifik dan menilai kondisi lingkungan strategis memengaruhi kebijakan negara-negara yang terlibat dalam perang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka. Hasil dari pendekatan litaratur, diketahui bahwa dari teater Perang Dunia II di Pasifik terhadap lingkungan strategis global adalah munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan besar di dunia membawa perubahan signifikan dalam dinamika kekuasaan dunia dan mempengaruhi geopolitik global.
DAMPAK SECARA EKONOMI AKIBAT PERANG DIPONEGORO BAGI BELANDA HS Putri, Rheviany; Suwarno, Panji; Asmoro, Novky; Afif Al Fayed, Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 6 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i6.2023.2982-2986

Abstract

Pasukan Belanda mengintervensi kehidupan masyarakat Indonesia dan memainkan peran penting dalam perkembangan perdagangan dan politik di Indonesia. Salah satu konflik militer besar antara pemberontak Jawa Pangeran Diponegoro dan pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda adalah Perang Diponegoro (1825-1830). Pertempuran ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan terhadap Belanda, dengan kerugian tidak kurang dari 20 juta gulden dan korban jiwa yang besar. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari buku-buku, jurnal, dan artikel mengenai Pangeran Diponegoro, pemerintah Belanda, dan dampak ekonomi perang Diponegoro bagi Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi referensi mengenai dampak ekonomi Perang Diponegoro bagi Belanda dan menggunakan pendekatan metode historis dan filosofis dalam menjelaskan secara deskriptif.
PERANG GERILYA DI INDONESIA: MENGHADAPI KEKUATAN SUPERIOR DENGAN TEKNOLOGI PERTAHANAN DAN INOVASI PERSENJATAAN Asy-Syamil, Sholahuddin; Asmoro, Novky; Marsono, Marsono
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 8 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i8.2024.3241-3250

Abstract

Perang gerilya merupakan strategi militer yang diadopsi oleh kelompok-kelompok dengan sumber daya terbatas untuk melawan pasukan yang lebih kuat. Di Indonesia, perang gerilya memegang peranan krusial dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda dan mencapai kemerdekaan. Artikel ini mendalami sejarah dan evolusi perang gerilya di Indonesia, mulai dari era perlawanan terhadap penjajahan hingga era modern, dengan penekanan khusus pada inovasi teknologi persenjataan yang digunakan. Dengan mengkaji taktik, strategi, organisasi, dan teknologi persenjataan yang digunakan oleh pejuang gerilya Indonesia, artikel ini mengungkapkan bagaimana perang gerilya tidak hanya menjadi alat militer tetapi juga simbol perlawanan nasional. Lebih lanjut, artikel ini menganalisis dampak sosial, politik, dan ekonomi dari perang gerilya, serta perannya dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Melalui pendekatan historis dan analisis kritis, artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya perang gerilya dan inovasi teknologi persenjataannya dalam konteks sejarah dan masa kini Indonesia.
PERBANDINGAN PERSENJATAAN DALAM KONFLIK KEMERDEKAAN INDONESIA: ANALISIS TAHUN 1945-1949 ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN BELANDA Wiguna, Denda; Marsono, Marsono; Asmoro, Novky; Asy-Syamil, Sholahuddin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 9 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i9.2024.3844-3857

Abstract

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menandai dimulainya periode turbulen dalam sejarah bangsa Indonesia, di mana perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan melibatkan konflik bersenjata yang intens antara Republik Indonesia dan Belanda yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonialnya. Selama periode 1945-1949, perang gerilya menjadi strategi utama Indonesia untuk menghadapi superioritas militer Belanda, dengan pemikiran Jenderal Sudirman dan teori "Perang Rakyat Semesta" Jenderal A.H. Nasution memainkan peran penting dalam merumuskan taktik yang melibatkan serangan hit-and-run, pemanfaatan medan lokal, dan dukungan masyarakat sipil. Di Yogyakarta, perlawanan ini sangat menonjol, terutama setelah Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948. Serangan Umum 1 Maret 1949, yang dipimpin oleh Letkol Soeharto, merupakan contoh nyata keberhasilan taktik gerilya yang tidak hanya memberikan dorongan moral bagi pasukan Indonesia tetapi juga meningkatkan posisi tawar Indonesia di tingkat internasional. Konflik ini juga melibatkan diplomasi yang signifikan, dengan upaya internasional yang pada akhirnya memaksa Belanda untuk kembali ke meja perundingan dan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Studi ini mengadopsi metode kualitatif melalui analisis literatur dan wawancara dengan sejarawan serta ahli militer untuk mengeksplorasi penggunaan perang gerilya dalam konteks teknologi persenjataan dan keterbatasan sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi kekuatan militer Belanda yang lebih besar, strategi perang gerilya Indonesia berhasil memaksimalkan sumber daya yang ada dan memperkuat posisi diplomatik Indonesia, mencerminkan perjuangan ideologi dan pembentukan identitas nasional yang mendalam.
ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN TEKNIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SENJATA BOM DI INDONESIA Yoan Setyanjana, Andre; Asmoro, Novky; Adin Affandi, Lutfi; Marsono, Marsono
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 9 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i9.2024.%p

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi faktor sosial dan teknis yang mempengaruhi evolusi teknologi senjata bom di Indonesia dengan pendekatan kualitatif melalui tinjauan literatur. Faktor sosial, seperti budaya, politik, dan ekonomi, memiliki peran krusial dalam membentuk pandangan masyarakat dan kebijakan pemerintah terhadap pengembangan teknologi militer. Sejarah konflik dan dinamika geopolitik Indonesia memberikan konteks yang penting dalam proses ini. Dari segi teknis, kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur riset, serta integrasi teknologi informasi dan sensor elektronik menjadi faktor utama dalam meningkatkan kecanggihan senjata bom. Tantangan yang dihadapi termasuk keterbatasan sumber daya manusia terlatih dan perlunya peningkatan infrastruktur. Dengan menganalisis aspek-aspek ini secara komprehensif, penelitian ini memberikan wawasan mendalam bagi pengambil kebijakan dan praktisi pertahanan untuk mengelola dan mengoptimalkan pengembangan teknologi senjata bom di Indonesia.
RELEVANSI PEMIKIRAN TAN MALAKA DALAM KONDISI POLITIK INDONESIA SAAT INI Koerniawati, Inez; Suwarno, Panji; Asmoro, Novky
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4392-4401

Abstract

Tan Malaka, seorang tokoh pergerakan nasional Indonesia yang dikenal dengan pemikiran revolusioner dan progresifnya, tetap memiliki relevansi yang kuat dalam kondisi politik Indonesia saat ini. Analisis literatur dan data mengungkapkan bahwa pemikiran-pemikiran Malaka masih dapat diterapkan dalam konteks politik modern. Salah satu aspek penting pemikiran Malaka adalah konsep nasionalisme inklusif dan anti-kolonial. Pemikiran ini masih relevan dalam mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah beragamnya suku, agama, dan budaya. Selain itu, gagasannya tentang demokrasi langsung dan partisipatif dapat membantu meningkatkan partisipasi politik yang lebih luas di Indonesia, mendukung perkembangan demokrasi yang lebih kuat. Dalam hal sosialisme, pemikiran Tan Malaka menawarkan pandangan yang dapat diadaptasi sesuai dengan budaya dan kondisi Indonesia. Konsep ini berpotensi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi bagi rakyat Indonesia, meskipun ada tantangan dalam menerapkan gagasan ini dalam praktik politik. Dalam konteks sosialisme, artikel ini menunjukkan bahwa konsep Tan Malaka tentang sosialisme yang diadaptasi dengan budaya dan keadaan Indonesia dapat membantu mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi bagi rakyat Indonesia. Di sisi lain, artikel ini juga membahas kritik terhadap pemikiran Tan Malaka dan tantangan dalam menerapkan gagasannya dalam praktik politik Indonesia saat ini.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN INGGRIS DAN KEKALAHAN ARGENTINA PADA PERANG FALKLAND DALAM TINJAUAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA PERSENJATAAN DAN ALUTSISTA Alief Ramadhana, Muhammad; Budi Wibowo, Heri; Heru Triharjanto, Robertus; Asmoro, Novky; Adin Affandi, Lutfi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3294-3304

Abstract

Kepulauan Falkland telah menjadi wilayah sengketa antara Inggris dan Argentina sejak abad ke-15. Perang Falklands terjadi di pulau-pulau ini. perjuangan berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan Argentina berhasil mengajukan klaim tentang pulau-pulau tersebut ke PBB. Pada tahun 1965, Perserikatan Bangsa-Bangsa menerbitkan Resolusi 2065, yang menyatakan bahwa masalah tersebut harus diselesaikan dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat di kawasan tersebut. Argentina sendiri selalu menyatakan bahwa Falklands adalah bagian dari wilayahnya. Oleh karena itu, Argentina menginvasi pulau Malvinas pada tahun 1982. Inggris tidak setuju dengan tindakan Argentina tersebut. Pada metode penelitian yang digunakan dalam studi ini yakni penelitian tinjauan pustaka yang bertujuan untuk menyelidiki sejarah perang falklands dari kajian literatur dan studi pustaka. Adapun hasil dari kajian ini yakni Inggris mendapatkan kemenangan dari Argentina yang dimana dukungan internasional Britania Kuat, sementara Argentina menghadapi keterbatasan teknologi persenjataan, personel tentara perang kurang,  logistik juga sulit, dan strategi militer yang kurang efektif walaupun Argentina secara geografis sangat dekat jarak antara kepulauan falklands. Dibandingkan Inggris memiliki Keunggulan teknologi, dukungan internasional, dan kemampuan logistik menjadi faktor kemenangan Inggris, dan konflik ini berdampak pada hubungan politik antara kedua negara dan sengketa kedaulatan Kepulauan Falkland masih berlanjut.
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DAN EKONOMI NASIONAL Syra Quirinno, Ratu; Murtiana, Sri; Asmoro, Novky
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 7 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i7.2024.2811-2822

Abstract

Permasalahan mendasar ketahanan pangan dan ekonomi nasional merupakan dua aspek yang saling terkait dan sangat krusial bagi stabilitas dan kesejahteraan suatu negara. Sektor pertanian memegang peran yang penting dalam perekonomian dan meningkatkan ketersediaan pangan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan yang mengancam keberlanjutan dan efektivitasnya bagi suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis peran sektor pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang diperoleh dari jurnal akademik dan buku referensi yang terdaftar di Q2 dan Scopus, serta laporan resmi dari organisasi internasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian Indonesia mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian negara. Untuk mencapai potensi ini memerlukan pendekatan strategis yang tepat, meskipun terdapat tantangan perubahan iklim, degradasi lahan, dan fluktuasi harga komoditas. Memperbaiki sektor pertanian, termasuk pengembangan teknologi pertanian, diversifikasi tanaman dan kebijakan pendukung pertanian. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak upaya untuk menyatukan pemerintah, sektor swasta, dan petani untuk mencapai ketahanan pangan dan ekonomi di negara ini. Dengan cara ini, sektor pertanian dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan sosial dan stabilitas pembangunan ekonomi negara.
KONTEKS HISTORIS DAN KULTURAL DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERSENJATAAN ANGKATAN DARAT INDONESIA Nugroho, Anung; Asmoro, Novky; Adin Affandi, Lutfi; Marsono, Marsono
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 9 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i9.2024.3600-3608

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pengaruh Konteks Historis dan Kultural dalam Perkembangan Teknologi Persenjataan Angkatan Darat Indonesia melalui pendekatan kualitatif. Faktor-faktor sejarah, seperti masa kolonial Belanda dan periode perang kemerdekaan, serta nilai-nilai budaya lokal, seperti simbol-simbol nasional dan keberagaman etnis, menjadi fokus utama. Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, penelitian ini menyoroti bagaimana pengaruh kolonial Belanda mengubah paradigma persenjataan di Indonesia dengan memperkenalkan teknologi senjata Eropa, sementara periode kemerdekaan menampilkan adaptasi terhadap lingkungan dengan penggunaan senjata tradisional dan taktik gerilya. Selanjutnya, analisis terhadap modernisasi militer pasca-1998 menunjukkan upaya untuk membangun industri pertahanan mandiri dan mengintegrasikan teknologi canggih dalam alutsista sebagai respons terhadap perkembangan keamanan global. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks historis dan kultural dalam merancang strategi pertahanan nasional yang holistik dan adaptif, yang tidak hanya memperkuat kapabilitas militer tetapi juga memelihara identitas nasional Indonesia dalam dinamika geopolitik kontemporer.