Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peran Intelijen dan Perang Psikologis pada Agresivitas Kampanye Militer Kekaisaran Genghis Khan Asmoro, Novky; Anwar, Syaiful; Maarif, Syamsul
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 4, No 2 (2021): Pengayaan Materi Pembelajaran Sejarah
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.759 KB) | DOI: 10.17509/historia.v4i2.32879

Abstract

The Mongol Empire, which prevailed in the 13th to 14th centuries, was one of the largest empires known in the history of world conquest. The stretch of the empire formed by Genghis Khan almost covers all of Eurasia, whose success story cannot be separated from the exploits of intelligence and psychological warfare that have been applied just like modern wars centuries after. Historical Research analysis in this article will try to juxtapose intelligence theories and Psychological Warfare so that the story of the Mongolian empire can be a valuable lesson for the study of strategy and philosophy of war as a reference for modern military strategy. The existence of a military campaign strategy is actually required to be adaptive in accommodating various war philosophies from any era in order to be able to support the success of each mission and operation.Keywords: Mongol Empire, Genghis Khan, Intelligence, Psychological Warfare, Defense Strategy, Military Campaign
Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) Untuk Pemeliharaan Alutsista Pesawat Tempur Dalam Meningkatkan Kesiapan Operasional TNI AU Hermawan, Luly; Aritonang, Sovian; Asmoro, Novky
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i3.431

Abstract

Perawatan menjadi aspek yang sangat vital dalam menjaga kesiapan pesawat tempur. Dengan melakukan pemeliharaan yang efisien, pesawat tempur akan selalu siap untuk digunakan, mengurangi risiko kerusakan tiba-tiba dan meningkatkan masa kegunaan peralatan militer. TNI AU ingin mengembangkan kemampuan dalam menggunakan teknologi AI atau Kecerdasan Artifisial untuk menjalankan tugas mereka. Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan fokus pada pengumpulan dan analisis data yang berupa kata-kata, gambar, dan simbol daripada angka-angka Metode ini digunakan untuk mengkaji fenomena atau peristiwa yang rumit dan meneliti perspektif, pengalaman, serta persepsi individu dalam konteks yang lebih besar. Dalam perkembangan teknologi, diketahui dari hasil penelitian bahwa State-of-the-Art Adopsi Teknologi Kecerdasan Artifisial telah diterapkan dalam pemeliharaan alutsista seperti pesawat tempur.
KONTEKS HISTORIS DAN KULTURAL DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERSENJATAAN ANGKATAN DARAT INDONESIA Nugroho, Anung; Asmoro, Novky; Adin Affandi, Lutfi; Marsono, Marsono
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 9 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i9.2024.3600-3608

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pengaruh Konteks Historis dan Kultural dalam Perkembangan Teknologi Persenjataan Angkatan Darat Indonesia melalui pendekatan kualitatif. Faktor-faktor sejarah, seperti masa kolonial Belanda dan periode perang kemerdekaan, serta nilai-nilai budaya lokal, seperti simbol-simbol nasional dan keberagaman etnis, menjadi fokus utama. Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, penelitian ini menyoroti bagaimana pengaruh kolonial Belanda mengubah paradigma persenjataan di Indonesia dengan memperkenalkan teknologi senjata Eropa, sementara periode kemerdekaan menampilkan adaptasi terhadap lingkungan dengan penggunaan senjata tradisional dan taktik gerilya. Selanjutnya, analisis terhadap modernisasi militer pasca-1998 menunjukkan upaya untuk membangun industri pertahanan mandiri dan mengintegrasikan teknologi canggih dalam alutsista sebagai respons terhadap perkembangan keamanan global. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks historis dan kultural dalam merancang strategi pertahanan nasional yang holistik dan adaptif, yang tidak hanya memperkuat kapabilitas militer tetapi juga memelihara identitas nasional Indonesia dalam dinamika geopolitik kontemporer.
PERBANDINGAN PERSENJATAAN DALAM KONFLIK KEMERDEKAAN INDONESIA: ANALISIS TAHUN 1945-1949 ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN BELANDA Wiguna, Denda; Marsono, Marsono; Asmoro, Novky; Asy-Syamil, Sholahuddin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 9 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i9.2024.3844-3857

Abstract

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menandai dimulainya periode turbulen dalam sejarah bangsa Indonesia, di mana perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan melibatkan konflik bersenjata yang intens antara Republik Indonesia dan Belanda yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonialnya. Selama periode 1945-1949, perang gerilya menjadi strategi utama Indonesia untuk menghadapi superioritas militer Belanda, dengan pemikiran Jenderal Sudirman dan teori "Perang Rakyat Semesta" Jenderal A.H. Nasution memainkan peran penting dalam merumuskan taktik yang melibatkan serangan hit-and-run, pemanfaatan medan lokal, dan dukungan masyarakat sipil. Di Yogyakarta, perlawanan ini sangat menonjol, terutama setelah Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948. Serangan Umum 1 Maret 1949, yang dipimpin oleh Letkol Soeharto, merupakan contoh nyata keberhasilan taktik gerilya yang tidak hanya memberikan dorongan moral bagi pasukan Indonesia tetapi juga meningkatkan posisi tawar Indonesia di tingkat internasional. Konflik ini juga melibatkan diplomasi yang signifikan, dengan upaya internasional yang pada akhirnya memaksa Belanda untuk kembali ke meja perundingan dan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Studi ini mengadopsi metode kualitatif melalui analisis literatur dan wawancara dengan sejarawan serta ahli militer untuk mengeksplorasi penggunaan perang gerilya dalam konteks teknologi persenjataan dan keterbatasan sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi kekuatan militer Belanda yang lebih besar, strategi perang gerilya Indonesia berhasil memaksimalkan sumber daya yang ada dan memperkuat posisi diplomatik Indonesia, mencerminkan perjuangan ideologi dan pembentukan identitas nasional yang mendalam.
ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN TEKNIS YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SENJATA BOM DI INDONESIA Yoan Setyanjana, Andre; Asmoro, Novky; Adin Affandi, Lutfi; Marsono, Marsono
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 9 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i9.2024.%p

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi faktor sosial dan teknis yang mempengaruhi evolusi teknologi senjata bom di Indonesia dengan pendekatan kualitatif melalui tinjauan literatur. Faktor sosial, seperti budaya, politik, dan ekonomi, memiliki peran krusial dalam membentuk pandangan masyarakat dan kebijakan pemerintah terhadap pengembangan teknologi militer. Sejarah konflik dan dinamika geopolitik Indonesia memberikan konteks yang penting dalam proses ini. Dari segi teknis, kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur riset, serta integrasi teknologi informasi dan sensor elektronik menjadi faktor utama dalam meningkatkan kecanggihan senjata bom. Tantangan yang dihadapi termasuk keterbatasan sumber daya manusia terlatih dan perlunya peningkatan infrastruktur. Dengan menganalisis aspek-aspek ini secara komprehensif, penelitian ini memberikan wawasan mendalam bagi pengambil kebijakan dan praktisi pertahanan untuk mengelola dan mengoptimalkan pengembangan teknologi senjata bom di Indonesia.
KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS DUNIA DITINJAU DARI TEATER PERANG DUNIA II DI LAUT PASIFIK Maulad, Raubiyal; Asmoro, Novky; Faizal Iman, Khoerozadi; Ihsan, Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 11 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i11.2023.5107-5117

Abstract

Istilah geografis Indo-Pasifik telah menjadi konsepsi regional yang diakui secara luas. Padahal definisi baku mengenai istilah tersebut belum ada kesepakatan akhirnya. Ditilik ke belakang saat Perang Dunia II (PD II), wilayah di kawasan pasifik sudah menjadi tujuan perluasan bagi negara-negara ekspansif, dan peristiwa selama perang tersebut sangat mempengaruhi lingkungan strategis global. Penelitian bertujuan menganalisis peristiwa penting yang terjadi selama teater Perang Dunia II di Laut Pasifik dan menilai kondisi lingkungan strategis memengaruhi kebijakan negara-negara yang terlibat dalam perang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka. Hasil dari pendekatan litaratur, diketahui bahwa dari teater Perang Dunia II di Pasifik terhadap lingkungan strategis global adalah munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan besar di dunia membawa perubahan signifikan dalam dinamika kekuasaan dunia dan mempengaruhi geopolitik global.
Strategies for Increasing the Competitiveness of the National Defense Industry in the Digital Age Haryadi, Airwan; Sulistyadi, Edy; Asmoro, Novky
Formosa Journal of Applied Sciences Vol. 4 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjas.v4i1.13304

Abstract

The defense industry is one of the strategic sectors that has an important role in maintaining the sovereignty and security of a country. In the digital era, the industry faces significant challenges and opportunities, especially in integrating cutting-edge technology to improve its competitiveness. This research analyzes strategies to improve the competitiveness of the national defense industry in the digital era. The method used is a qualitative approach with secondary data from literature, policies and case studies. The results show that digitalization, technological innovation, triple helix collaboration, and technology transfer are the main factors in the development of the defense industry. However, challenges such as cyber threats, limited infrastructure and funding are still an obstacle. This research recommends strengthening government policies, investing in research and development, and developing human resources to support defense equipment independence and global competitiveness.
Peran Lanud Leo Wattimena Sebagai Satuan TNI Terintegrasi (STT) Matra Udara Guna Mendukung Operasi Militer Perang Kogabwilhan III Arifian, M Roziq Shoimi; Ali, Yusuf; Asmoro, Novky
Journal of Law & Policy Review Vol 3, No 1 (2025): Journal of Law & Policy Review, June 2025
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jlpr.v3i1.606

Abstract

Penelitian ini menganalisis Lanud Leo Wattimena sebagai Satuan TNI Terintegrasi (STT) matra udara dalam mendukung operasi militer perang (OMP) Kogabwilhan III untuk pertahanan nasional. Fokus utama adalah evaluasi kemampuan Lanud Leo Wattimena dalam aspek sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta piranti lunak. Penelitian ini dikaitkan dengan beberapa teori seperti teori peran, teori air power dan teori sarana dan prasarana dan dengan metode kualitatif, dengan data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait di Lanud Leo Wattimena dan analisis dokumen dari Mabes TNI dan Mako Kogabwilhan III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lanud Leo Wattimena menghadapi tantangan signifikan seperti kekurangan personel dan infrastruktur yang memerlukan peremajaan. Solusi strategis termasuk rekrutmen intensif, peningkatan infrastruktur fisik, dan penyusunan regulasi yang mendukung operasional sebagai STT multi-matra.  Penelitian ini memberikan masukan penting bagi pemangku kepentingan dalam mempersiapkan Lanud Leo Wattimena sebagai bagian vital dalam sistem pertahanan nasional Indonesia.
SAMPAH ANTARIKSA (SPACE DEBRIS ) DAN ANCAMAN KEAMANAN NASIONAL INDONESIA Sujatmiko, Ari; Priyanto, Priyanto; Asmoro, Novky
Aliansi Vol 4, No 2 (2025): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v4i2.64984

Abstract

Sampah antariksa (space debris) merupakan material buatan yang mengorbit Bumi, namun sudah tidak berfungsi. Space debris  dapat berupa sisa pecahan bagian roket maupun partikel mikroskopis. Keberadaan space debris dapat menimbulkan ancaman terhadap keamanan lingkungan di antariksa sekaligus keselamatan manusia di Bumi. Di sisi lain, Indonesia secara geografis terletak pada sepanjang garis khatulistiwa dan di bawah rentang orbit geostasioner (geostationary orbit, GSO). Pun, Indonesia merupakan negara dengan rentang terpanjang di bawah GSO, yaitu sejauh 13 persen total rentang orbit. Karena hal tersebut, Indonesia memiliki potensi strategis terhadap pemanfaatan area GSO, namun juga menerima potensi risiko jatuhnya space debris yang dapat mengancam keamanan nasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman tersebut dari perspektif keamanan nasional melalui metode kualitatif dengan sumber data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia, melalui LAPAN dan Kementrian Luar Negeri, telah berperan aktif dalam pembahasan regulasi space debris  pada lingkungan forum internasional, namun peran Kementerian Pertahanan masih belum optimal karena belum adanya SOP dan regulasi nasional terkait penanganan space debris . Maka dari itu, Pemerintah Indonesia masih harus mengoptimalkan penguatan kebijakan dan koordinasi lintas lembaga untuk mitigasi dan perlindungan wilayah Indonesia guna menghadapi ancaman space debris  yang berpotensi membahayakan nyawa dan menimbulkan kerugian materi.
Community Based Tourism and Renewable Energy Potential Study of the Sano Nggoang Lake, Flores, Indonesia Sari, Putu Ayu Amita; Asmoro, Novky; Murtiana, Sri
Open Science and Technology Vol. 5 No. 2 (2025): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.v5i2.154

Abstract

Aims: This research employed qualitative methods focused on in-depth research at the Sano Nggoang site. The problem solved by this research is to examine the potential of community-based tourism and renewable energy so that it can bring benefit in economic, social, and environmental benefits for the community.Methods: The methods employed included observation, interviews, and literature review. The goal was to gather information about the potential for community-based tourism, particularly geo-tourism, and renewable energy. This research can then be used to develop the local economy in Sano Nggoang.Result: The results of this study revealed the tourism and renewable energy potential in Sano Nggoang. Attractions include birdwatching, horse riding, village tours, and forest tours. Available amenities include hot springs and homestays. Renewable energy potential includes geothermal energy and renewable energy. All of this potential can be developed through community-based tourism, thereby providing economic benefits to the residents of Sano Nggoang.Conclusion: The conclusion is that there is considerable potential in renewable energy and geotourism. However, it must be developed collaboratively with the community using a community-based tourism concept. This can then be further developed and implemented within the community to provide sustainable benefits.