Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Cemaran Bakteri Salmonella Typhi pada Feses Anak Terhadap Personal Higiene di Kelurahan Kampung Makassar Timur Kota Ternate erpi nurdin
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, Juni 2018
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.428 KB) | DOI: 10.32763/juke.v11i1.122

Abstract

Cemaran bakteri Salmonella typhi pada feses sangat erat kaitannya dengan hygiene pribadi. Penularan penyakit ini hamper selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, yang menyebabkan penyakit abdominalis. Infeksi bakteri Salmonella typhi diperkirakan angka insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahundengan 600.000 orang meninggal. WHO memperkirakan 70% kematianterjadi di Asia.Kampung Makassar merupakan kelurahan dengan sanitasi yang belum memadai. Penelitian ini bersifat komparatif dan bertujuan untuk mengetahui hubungan cemaran bakteri Salmonella typhi terhadap personal higiene anak di Kelurahan Kampung Makassar Kota Ternate.Teknik pengambilan sampel adalah secara non random dengan desain purposive sampling sebesar 40 orang. Sampel tersebut kemudian dibuat perlakuan untuk diidentifikasi Salmonella typhi dengan metode kultur feses. Dari hasil penelitian di peroleh hasil 17 sampel positif terdeteksi positif sebagai Salmonella typhi, dengan tingkat hygiene 3 buruk, 30 cukup baik , dan 7 baik. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh p value 0,037<0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara cemaran Salmonella typhi pada feses anak terhadap personal hygiene.
Analisis Leukosit Urine Dipstik dan Kultur Bakteri Pada Pasien Diabetes Mellitus di Kota Ternate Erpi Nurdin; Mukhtasyam Zuchrullah; Sandi Nasarudin
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/jbkm.v8i1.735

Abstract

Background: Diabetes mellitus sufferers with poor diabetes control will generally develop urinary tract infections. Methods: This is a descriptive study, namely to obtain a dipstick urine leukocyte picture and bacterial culture in diabetes mellitus patients in Ternate City. Results: The research results showed that there were 21 female respondents (66%) and 11 male respondents (34%), and the frequency of age in the late elderly category was more dominant, namely 13 people (41%). Based on the length of time they have suffered from diabetes mellitus, with >10 years, there are 20 people (63%). The frequency of blood glucose increasing based on Point of Care Testing (POCT) examination was 23 people (72%). The urine culture results of diabetes mellitus patients showed that the average urine bacteria number was 6,3.103 CFU/mL with the interpretation of possible urinary tract infection (UTI), namely 11 people (34%), and 6,0.101 CFU/mL with the interpretation of no UTI, being 21 people (66%). Conclusion: Based on the research results, it was concluded that 3 respondents (9%) had positive leukocyte values despite the possibility of an UTI, and 8 respondents (25%) had negative leukocyte values despite the possibility of an UTI. There were 11 respondents (34%) with increased blood glucose accompanied by the possibility of UTI, and 3 respondents (9%) with increased blood glucose accompanied by positive leukocyte values.
Spill Kit Infeksius berbahan Virgin Coconut Oil 71% Efektif sebagai Desinfektan Mikroba Urin penderita Infeksi Saluran Kemih: Penelitian Laboratorium Hi Lewa, Irma B; Nurdin, Erpi
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i3.1154

Abstract

Virgin coconut oil atau VCO merupakan salah satu hasil olahan buah kelapa (Cocos nucifera L.) yang mengandung asam lemak sehingga berpotensi memiliki antimikroba. Spill kit merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan material yang berbahaya atau infeksius yang berbentuk cair. Namun, penggunaan cairan bahan kimia dari komponen spill kit secara terus menerus akan berdampak buruk pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas VCO sebagai bahan spill kit desinfektan. Jenis penelitian yang dilakukan adalan deskriptif dengan pendekatan eksperimental. Sampel yang digunakan adalah urin penderita infeksi saluran kemih pada Puskesmas. Perlakuan urin dengan pengkulturan pada media agar dengan jenis kultur urin, kultur kemudian diberikan perlakuan vco dan klorin. Berdasarkan pengamatan kultur pada spesimen yang dilanjutkan dengan pewarnaan bakteri diperoleh gram positif 40% dan terdapat gram negatif 60%. Rerata jumlah koloni pada sampel urin yaitu 42 koloni, VCO 12 koloni, dan klorin tidak teramati pertumbuhan koloni. Rerata angka kuman pada urin sebelum perlakuan yaitu 1,4.104 CFU/ml, setelah perlakuan penambahan clorin pada urin yaitu 3,3.101 CFU/ml dan setelah penambahan VCO pada urin yaitu 4,1.103 CFU/ml. Terdapat penurunan angka kuman 1,4.104 CFU/ml (100%) pada penambahan Klorin dan penurunan 9,9.103 CFU/ml (71%) pada penambahan VCO. Efektivitas VCO sebagai pengganti klorin untuk desinfektan pada pertumbuhan mikroba urin yakni 71% sedangkan Klorin 100%. perlu dilakukan penambahan waktu suspense VCO untuk mendapatkan hasil sebagai disinfektan yang lebih maksimal.
Studi Pertumbuhan Jamur pada Media Alternatif Kacang Merah (Phaeseolus vulgaris) Nurdin, Erpi; Samantha, Windi Alicya; Karim, Miranda A. Abd; Septyana, Adetya Ardheva; Putri, Gevanda Adnilla Rizkika; Zuchrullah, Mukhtasyam
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Vol 5 No 3 (2024): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jips.v5i3.2339

Abstract

Media PDA (Potato Dextrose Agar) dan SGA (Sabouraud Glukosa Agar) yang memiliki pH rendah (4,5–5,6) sering digunakan untuk mendukung pertumbuhan jamur. Namun, ketersediaan media ini terbatas karena hanya tersedia dalam bentuk instan dari pabrik tertentu. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media alternatif dari sumber nutrisi kacang merah (Phaseolus vulgaris) untuk menumbuhkan jamur. Penelitian menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan sampel kuku penderita tinea unguium pada petani. Hasil menunjukkan bahwa rerata diameter koloni jamur pada media alternatif ekstrak kacang merah adalah 4,49 mm, media alternatif powder kacang merah 4,35 mm, dan media PDA 2,2 mm. Jumlah koloni jamur pada media ekstrak kacang merah mencapai 32 koloni, sementara media powder kacang merah dan PDA masing-masing menghasilkan 7 koloni. Kesimpulannya, media alternatif berbasis kacang merah, baik dalam bentuk ekstrak maupun powder, dapat digunakan sebagai pengganti media PDA dengan efektivitas yang sangat baik untuk pertumbuhan jamur
DETEKSI JAMUR DERMATOFIT DAN NON DERMATOFIT PADA TINEA UNGUIUM MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF SUKUN DEKSTROSA AGAR Nurdin, Erpi; Zuchrullah, Mukhtasyam; M Achiruddin, Nurul Izza
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jips.v4i1.1451

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan cuaca lembab dan panas, menggambarkan daerah ideal untuk perkembangan aneka mikroorganisme antara lain jamur. Jamur merupakan tumbuhan yang memerlukan kondisi habitat dan kelembaban yang tinggi. Sehingga merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kelompok yang berisiko tinggi terkena infeksi jamur yaitu para petani karena selalu berkontak langsung dengan daerah yang hangat dan lembab saat bekerja. Onikomikosis merupakan penyakit kuku yang paling umum dan menyebabkan hampir 50% dari seluruh kelainan kuku. Onikomikosis hanya digunakan untuk infeksi nondermatofita, sedangkan yang disebabkan jamur dermatofita disebut tinea ungunium. Untuk melihat pertumbuhan jamur pada infeksi kuku dengan menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar. Jenis penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Identifikasi sampel menggunakan Metode KOH 10% dengan jumlah sampel 20 kuku kaki petani. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari 20 sampel kuku pada petani ditemukan jamur non dermatofit sebanyak 9 sampel (45%) Candida albicans, 4 sampel (20%) Aspergillus niger , dan jamur dermatofit 7 sampel (35%) Trichophyton rubrum. Berdasarkan hasil penelitian deteksi jamur dermatofit dan non dermatofit pada tinea unguium menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar ditemukan spesies jamur non dermatofit berupa Candida albicans dan Aspergillus niger , serta jamur dermatofit Trichophyton rubrum. Kata Kunci : Tinea unguium, jamur, media alternatif
BACTERIAL CULTURE PROFILE ON THROAT SWAP OF PATIENTS WITH ACUTE RESPIRATORY TRACT INFECTION AT KALUMPANG HEALTH CENTER TERNATE CITY Nurdin, Erpi; Zuchrullah, Mukhtasyam; Umagapi, Fifi B
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Vol 4 No 3 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jips.v4i3.1899

Abstract

Abstract: Respiratory tract infection is a common disease in society, and is one of the highest causes of death in children under 5 years of age (22.30%). Acute respiratory tract infections are divided into lower respiratory tract infections and upper respiratory tract infections. This infectious disease can be carried out by bacteriological examination using selective media to see the bacterial species. The aim of the research was to determine the bacterial culture profile in throat swabs of patients with acute respiratory infections at the Kalumpang Community Health Center, Ternate City using selective media, biochemical tests and gram staining. Research conducted using descriptive methods. Based on data on the characteristics of the Acute Respiratory Infection (ARI) patients studied, there were 17 men (57%) and 13 women (43%), while the age group with the most sufferers was in the 1-10 year age range, namely 9 people (30%) and then in the age range >50 years, namely 8 people (27%). Meanwhile, the percentage of culture profile findings from the bacterial species Stapylococcus aureus was 50%, Streptococcus pygones 33%, Pseudomonas aeruginosa 7%, Corynebacterium diphtheriae 10%. Found 98% gram positive bacteria and 2% gram negative bacteria. From the research results, it can be concluded that the most common bacterial culture profile in the throat swabs of upper respiratory tract infection patients is gram-positive bacteria consisting of the species Stapylococcus aureus, Streptococcus pygones, and Corynebacterium diphtheriae. The gram negative bacterial profile obtained was Pseudomonas aeruginosa. Keywords : Acute Respiratory Infections, throat swab, culture, bacteria
Studi Pertumbuhan Jamur Dermatofit dan Non Dermatofit pada Penderita Tinea Pedis Menggunakan Media Alternatif Tepung Beras Putih Nurdin, Erpi; Zuchrullah, Mukhtasyam; Karim, Miranda A Abd
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Vol 6 No 1 (2025): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jips.v6i1.2445

Abstract

Mahalnya media PDA instan serta melimpahnya sumber alam mendorong pencarian alternatif yang lebih murah untuk pemeliharaan mikrobiologi. Beras putih (Oryza sativa L.), yang kaya akan pati, berpotensi menjadi media pertumbuhan jamur pengganti PDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas jumlah dan diameter koloni jamur pada media PDA dan media alternatif tepung beras putih dengan sampel swab sela jari kaki pedagang di Pasar Hygienis Kota Ternate. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan eksperimental dan cross-sectional. Hasil menunjukkan bahwa rerata jumlah koloni jamur penyebab Tinea Pedis pada media PDA adalah Aspergillus niger (2 koloni), Aspergillus fumigatus (5), Candida albicans (5), dan Trichophyton rubrum (1). Pada media tepung beras ditemukan Aspergillus niger (2), Aspergillus fumigatus (7), Candida albicans (3), dan Trichophyton rubrum (1). Efektivitas bervariasi dibandingkan PDA dimana Aspergillus niger 86% (efektif), Aspergillus fumigatus 87% (efektif), Candida albicans 50% (tidak efektif), dan Trichophyton rubrum 67% (cukup efektif). Kesimpulan yang dihasilkan bahwa tepung beras putih dapat digunakan sebagai media alternatif untuk menumbuhkan jamur penyebab Tinea Pedis
Antibiotic Sensitivity Testing of Bacteria Isolated from Patients Suspected of Urinary Tract Infection: Uji Sensitivitas Antibiotik terhadap Bakteri yang Diisolasi dari Pasien Diduga Infeksi Saluran Kemih Erpi Nurdin; Suanbani, Dawika; Mukhtasyam Zuchrullah
Bionature Vol. 25 No. 1 (2024): April-Juni 2024
Publisher : Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v25i1.1883

Abstract

Urinary tract infections (UTIs) is a condition wherein inflammation occurs, caused by the proliferation of microorganisms in the human urinary tract. Antibiotics are the main choice in treating UTIs, the aim of giving antibiotics is to treat acute infections and prevent urosepsis. However, deviant use of antibiotics will reduce the sensitivity of antibiotics to bacteria. The aim of this study was to determine the sensitivity of bacteria to antibiotics from urine specimens of patients with suspected urinary tract infections (UTIs). The examination begins with the determination of the bacterial species and continues with the sensitivity test of the Kirby-Bauer diffusion method, looking at the barrier zone of each antibiotic. The observation results showed that there were 6 types of bacteria found from the urine culture results of patients with suspected urinary tract infections, with the most types of bacteria being gram positive S. aureus in 13 cases (40%), gram negative E. coli in 6 cases (18%), K. oxytoca and E. aerogenes were 5 cases (15%). According to the results of the antibiotic sensitivity test, each one shows the percentage of sensitive antibiotics. Ciprofloxacin is 100% against E. coli, K. oxytoca, P. mirabilis, 60% against E. aerogenes and 46% against S. aureus. Gentamicin is 100% against E. coli, K. oxytoca, P. mirabilis. Ampicillin is 83% against E. coli, 60% against S. epidermidis. Amoxicillin is 66% against E. coli. In conclusion, based on test results, Ciprofloxacin has better sensitivity, followed by gentamicin, ampicillin and amoxicillin. Keywords: antibiotics, sensitivity testing, urinary tract infection
Observation of Candida spp. in the urine of Female Teens : Observation of Candida spp. in the urine of Female Teens Nurdin, Erpi; Mukhtasyam Zuchrullah; Nofita Sari Djurumudi
Bionature Vol. 25 No. 2 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v25i2.4529

Abstract

Candida albicans is an opportunistic pathogenic fungus that most often causes urinary tract infections. The presence of C. albicans and NCA species in urine is known as candiduria, which can cause urinary tract infections. The presence of C. albicans in urine is caused because the female urethra is shorter than that of men. Research purposes to determine the frequency distribution and presentation of the presence of Candida spp. in the urine of female adolescents at the Hidayatullah Islamic Boarding School in Ternate City. Method this study uses a descriptive research type. This study describes the presence or absence of Candida spp. in the urine of female adolescents at the Hidayatullah Islamic Boarding School in Ternate City. Research results show obtained 40 urine samples of female adolescents examined, it was found that 14 samples (35%) were positive for C. albicans and 26 samples (65%) were negative for C. albicans. Results of this study concluded that 35% of the urine of female adolescents at the Hidayatullah Islamic Boarding School in Ternate City was infected with C. albicans. Keywords: Candida albicans, candiduria, urinary tract infection
Profil Kecacingan dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dalam Upaya Pencegahan Stunting di Puskesmas Wilayah Kota Ternate Puasa, Rony; Yulianingsih, Aan; Nurdin, Erpi; Rafika, Rafika
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v16i1.1127

Abstract

Masalah kesehatan ibu hamil merupakan isu penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi, serta mencegah berbagai komplikasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Di Indonesia, stunting, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang kurang dari standar usianya, masih menjadi tantangan utama dalam kesehatan masyarakat. Kecacingan pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia karena kehilangan zat besi, dan anemia yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau stunting akibat kekurangan asupan nutrisi selama kehamilan. Infeksi cacing, terutama oleh cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan defisiensi zat besi, yang berdampak pada kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan profil kecacaingan dan kadar Hb pada ibu hamil. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Poltekkes Kemenkes Ternate. Desain penelitian ini adalah deskriptif  dengan jumlah sampel sebanyak 98 responden yang diambil secara random sampling dari 8 Puskesmas kemudian diperiksa kadar Hb pada darah dan telur cacing pada feses responden. Hasil penelitian pada 98 responden ibu hamil tidak menunjukkan adanya telur cacing pada feses dan terdapat 46 responden yang mengalami anemia dengan anemia ringan sebanyak 30 responden (65,2%) dan anemia sedang sebanyak 16 responden (16,4%).