Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efforts to Increase Mothers' Knowledge About Postpartum Blues Rahmawati, Rahmawati; Mujahid, Edy Husnul; Kusnan, Adius; Saida, Saida; Sukurni, Sukurni; Indriastuti, Diah
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v4i1.504

Abstract

Postpartum blues, also known as baby blues, is a common emotional condition experienced by mothers after childbirth. If not properly addressed, it can significantly affect the mother's mental health and overall family well-being. Limited awareness of postpartum blues, particularly in Nambo Village, Kendari City, has driven the implementation of this community service initiative. The objective was to improve pregnant women’s understanding of the symptoms, causes, as well as strategies to manage and prevent postpartum blues.The activity was conducted on Saturday, November 2, 2024, at the Nambo Village Hall, involving a team of lecturers from the Faculty of Medicine, Halu Oleo University. The methods used included interactive counseling, group discussions, simulations, and the distribution of educational materials. A total of 25 pregnant women participated in the program. Evaluation was carried out using pre-test and post-test assessments to measure the increase in participants' knowledge.Results indicated an 85% improvement in participants' understanding after the counseling session. This initiative successfully raised awareness and enhanced the understanding of pregnant women about postpartum blues, while also encouraging openness in discussing mental health issues. The intervention demonstrated that community-based education can serve as a strategic approach to improving maternal and family health quality. Moving forward, follow-up programs are needed to strengthen and sustain the positive impacts achieved through this activity.
Jajanan Sehat pada Anak di Wilayah Pesisir SDN 04 Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Rahmawati, Rahmawati; Kusnan, Adius; Rangki, La; Mubarak, Mubarak; Sukurni, Sukurni; Saida, Saida
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024699

Abstract

Pengetahuan orang tua tentang pemilihan jajanan sehat akan berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak. Orang tua harus mengetahui mengenai jajanan apa saja yang bergizi baik untuk anak dan jajanan apa saja yang tidak baik untuk anak. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap anak di SDN 04 Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan sebagai perwujudan nyata dari Edukasi tentang Pentingnya jajanan sehat pada anak. Metode pelaksanaan PkM adalah memberikan edukasi berupa informasi tentang makanan jajanan sehat dan bagaimana anak dan orangtua untuk mengatur jenis jajanan anak di sekolah. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa seluruh peserta penyuluhan telah memperoleh penjelasan tentang Jajanan Sehat dan peserta telah memperoleh informasi dan telah mengetahui tentang Jajanan Sehat
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Deteksi Dini Kejadian Neuropati Pada Kaki Dengan Pemeriksaan Monofilament Test Sukurni, Sukurni; Rangki, La; Rahmawati, Rahmawati; Afrini, Ida Mardhiah; Fadilah, Zaki; Yurin, Yurin
Indonesia Berdaya Vol 4, No 4 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023568

Abstract

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan meyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati. Salah satu dampak dari penyakit diabetes yaitu kematian saraf atau yang sering disebut neuropathy.Pada penderita diabetes neuropathy menjadi permasalahan yang cukup serius karena penderita bisa saja tidak lagi dapat merasakan panas, dingin, ataupun sakit dibagian kaki, lengan, ataupun tangan.Jika penderita terluka ataupun lebam di bagian kaki penderita tidak menyadari sehingga sangat lah penting bagi penderita untuk memperhatikan kakinya setiap hari. Penyebab dari neuropathy dikarenakan tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang merusak sistem saraf sehingga saraf ini tidak bisa memberikan sinyal antara otak dan bagia-bagian anggota tubuh lainnya. Monofilament 10 gr adalah alat skrining non invasif yang tidak hanya sederhana untuk belajar, tetapi juga relatif murah. Karakteristik ini membuat tes monofilament 10 gr yang paling sering digunakan untuk mendeteksi neuropati sensori. Jenis monofilamenyang direkomendasikan adalah semmen weinstein monofilament 10 gr. Monofilament 10 gr merupakan alat yang sering digunakan untuk melakukan deteksi neuropati sensori sebagai standar emas mengidentifikasi hilangnya sensasi di kaki praktis dan mudah digunakan. Pasien tidak dapat merasakan sentuhan monofilament ketika ditekan pada kaki dengan tekanan yang cukup merupakan hasil abnormal dengan melihat saat monofilament melengkung saat ditekan di kaki. Kegagalan merasakan monofilament pada empat dari 10 titik pemeriksaan menunjukkan kehilangan sensasi proteksi. Alat ini terdiri dari sebuah gagang plastik yang dihubungkan dengan nylon monofilamen, sehingga akan mendeteksi kelainan sensoris yang mengenai serabut saraf besar. Ukuran standar monofilament yang digunakan yaitu 10 gr ketebalan 5,07.
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Peran Ibu Hamil terhadap Optimalisasi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di wilayah Pesisir Kecamatan Nambo Kota Kendari Sukurni, Sukurni; Rahmawati, Rahmawati; Mubarak, Mubarak; Saida, Saida; Sukmadi, Arfiyan; Afrini, Ida Mardhiah
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024696

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan memulai menyusu sendiri segera setelah lahir/dini, dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih, sampai menyusu pertama selesai. Praktek IMD di Indonesia kurang dari 1 jam setelah bayi lahir hanya 34.5%. Kurangnya pengetahuan dari orang tua sehingga IMD masih jarang dipraktekkan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan  peran ibu hamil terhadap optimalisasi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah memberikan edukasi pada ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD). PKM ini telah dilaksanakan oleh tim Dosen dan mahasiswa dari Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo di wilayah Pesisir Kecamatan Nambo Kota Kendari. Hasil PkM menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu hamil pasca pemberian edukasi kesehatan.
Edukasi pencegahan infeksi dan perawatan luka post sirkumsisi pada anak di wilayah pesisir SDN 3 Lamokato Provinsi Sulawesi Tenggara Sukurni, Sukurni; HN, Muh. Rustam; Rahmawati, Rahmawati
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024698

Abstract

Sirkumsisi (circumcision/khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sunat” atau “supit”, adalah operasi pengangkatan sebagian, atau semua dari kulup (preputium) penis (WHO, 2007). Prosedur ini biasanya dilakukan untuk alasan agama, kebersihan, ataupun kosmetik. Sirkumsisi juga dapat mengurangi masalah yang timbul dari kondisi medis tertentu, seperti phimosis (kondisi dimana kulup tidak bisa ditarik kembali dari sekitar ujung penis). Secara medis, dikatakan bahwa sirkumsisi sangat menguntungkan bagi kesehatan. Banyak manfaat dari sirkumsisi yang diidentifikasi untuk mencegah infeksi saluran kemih, membuat penis menjadi bersih, penularan HIV, serta mengurangi resiko terkena karsinoma penis. Rendahnya pengetahuan tentang sirkumsisi menyebabkan anak takut melakukan sirkumsisi. Hal ini dikarenakan anak mendapatkan pengetahuan tentang sirkumsisi dan cara penyampaian yang salah. Orang tua memilih melakukan khitan pada anaknya dengan alasan sosial atau budaya seperti anak merasa malu jika belum melakukan khitan, sehingga ingin segera melakukannya. Anak melakukan khitan di usia 6-12 tahun atau ketika duduk dibangku kelas 3-6 Sekolah Dasar. Selain itu, khitan dilakukan sebagai alasan motivasi menuju kedewasaan pada anak. Sehingga petugas kesehatan harus meningkatkan pengetahuan anak dan orang tua tentang sirkumsisi. Sehingga anak memiliki motivasi yang kuat untuk menjalani sirkumsisi bukan karena paksaan orang tua dikarenakan alasan sosial atau budaya.
Peningkatan Derajat Kesehatan Civitas Akademika Melalui Vaksinasi Lanjutan (Booster) Dalam Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Sukurni, Sukurni; Saimin, Juminten; Parawansah, Parawansah; La Rangki, La Rangki; Arimaswati, Arimaswati
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v1i1.3

Abstract

Vaksinasi booster adalah vaksinasi COVID-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan civitas akademika fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA) melalui vaksinasi lanjutan (booster) dalam upaya pencegahan penularan covid-19 dalam lingkup Universitas Halu Oleo Kendari. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada hari rabu, Tanggal 02 Maret 2022 Jam 08.00 Wita di Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo Kendari, yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitras Halu Oleo, Tim Vaksinasi Covid-19 yang terdiri dari dokter, perawat dan petugas IT, dan Civitas Akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebagai peserta vaksinasi. Sasaran kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Civitas Akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di lingkup Universitas Halu Oleo Kendari sebanyak 209 orang, yang dinyatakan sehat dan layak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 setelah melewati proses registrasi dan screening dari dokter.