Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perlindungan Hukum dalam Pembayaran Nafkah Anak sebagai Akibat Perceraian Puspytasari, Heppy Hyma; Firman , Firman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.256 KB)

Abstract

Perceraian dalam hukum Islam pada prinsipnya boleh tapi dibenci oleh Allah, namun perceraian merupakan alternatif terakhir yang boleh ditempuh manakala kehidupan rumah tangga dalam keadaan yang sudah tidak bahagia dan tidak bisa dipertahankan lagi. jika terjadi perceraian di mana telah diperoleh keturunan dalam perkawinan itu, maka yang berhak mengasuh anak hasil perkawinan adalah ibu, atau nenek seterusnya ke atas. Akan tetapi, mengenai pembiayaan untuk penghidupan anak itu, termasuk biaya pendidikannya adalah menjadi tanggung jawab ayahnya. . Beberapa data awal yang dimiliki oleh peneliti mengenai putusan cerai talak ini adalah beberapa contoh perkara cerai talak yang sudah incracht namun mantan suami/ayah kandung tidak melaksanakan putusan pengadilan mengenai hadhanah, rumusan masalah yang dapat diformulasikan adalah bagaimana pengaturan pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian dalam hukum Islam dan hukum Nasional dan bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum dalam pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian. Metode peneliti?n y?ng digun?k?n Peneliti d?l?m peneliti?n ini ?d?l?h peneliti?n hukum norm?tif ?t?u doktrin?l. Hasil dari penelitian ini adalah Pengaturan pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian dalam Hukum Islam dan Hukum Nasional adalah ada kewajiban untuk memberikan nafkah anak walaupun sudah terjadi perceraian, hal ini merupakan bentuk perlindungan hukum bagi anak. Dan Pelaksanaan perlindungan hukum dalam pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian adalah belum maksimal walaupun sudah ada aturan yang mewajibkan tentang hal tersebut, baik dalam hukum Islam maupun hukum nasional. Namun ada upaya yang dapat dilakukan yaitu gugatan eksekusi dan tuntutan penelantaran anak
Perlindungan Hukum dalam Pembayaran Nafkah Anak sebagai Akibat Perceraian Puspytasari, Heppy Hyma; Firman , Firman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perceraian dalam hukum Islam pada prinsipnya boleh tapi dibenci oleh Allah, namun perceraian merupakan alternatif terakhir yang boleh ditempuh manakala kehidupan rumah tangga dalam keadaan yang sudah tidak bahagia dan tidak bisa dipertahankan lagi. jika terjadi perceraian di mana telah diperoleh keturunan dalam perkawinan itu, maka yang berhak mengasuh anak hasil perkawinan adalah ibu, atau nenek seterusnya ke atas. Akan tetapi, mengenai pembiayaan untuk penghidupan anak itu, termasuk biaya pendidikannya adalah menjadi tanggung jawab ayahnya. . Beberapa data awal yang dimiliki oleh peneliti mengenai putusan cerai talak ini adalah beberapa contoh perkara cerai talak yang sudah incracht namun mantan suami/ayah kandung tidak melaksanakan putusan pengadilan mengenai hadhanah, rumusan masalah yang dapat diformulasikan adalah bagaimana pengaturan pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian dalam hukum Islam dan hukum Nasional dan bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum dalam pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian. Metode peneliti?n y?ng digun?k?n Peneliti d?l?m peneliti?n ini ?d?l?h peneliti?n hukum norm?tif ?t?u doktrin?l. Hasil dari penelitian ini adalah Pengaturan pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian dalam Hukum Islam dan Hukum Nasional adalah ada kewajiban untuk memberikan nafkah anak walaupun sudah terjadi perceraian, hal ini merupakan bentuk perlindungan hukum bagi anak. Dan Pelaksanaan perlindungan hukum dalam pembayaran nafkah anak sebagai akibat dari perceraian adalah belum maksimal walaupun sudah ada aturan yang mewajibkan tentang hal tersebut, baik dalam hukum Islam maupun hukum nasional. Namun ada upaya yang dapat dilakukan yaitu gugatan eksekusi dan tuntutan penelantaran anak
Headmaster accountability: Study of self-concept and interpersonal communication (case study at public junior high school of Jambi province) Yesi Elfisa; Saukani, Saukani; Firman , Firman
Indonesian Educational Administration and Leadership Journal (IDEAL) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Educational Administration and Leadership Journal
Publisher : Program Studi Adminsitrasi Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/ideal.v2i1.7484

Abstract

This study aims to assess the direct effect between the variable self-concept and interpersonal communication on headmaster’s accountability of Public Junior High School. The usefulness of the research were to reveal the nature of self-concept, Interpersonal communication and the nature of headmaster accountability. This research is a quantitative study using a survey method conducted against the Headmaster of Public Junior High School In Jambi province. The sampling technique that used was the Simple Random sampling with a population of 550 and 123 samples. Three hypothesis of the study included; 1) is there any influence of self-concept toward headmaster’s accountability of Public Junior High School, 2) ) is there any influence of interpersonal communication toward headmasters’ accountability of Public Junior High School, 3) is there any influence of self-concept and interpersonal communication toward headmaster’s accountability of Public Junior High School. Analysis tools with path analysis, followed by analysis determination (R Square), partial hypothesis test (t test) and test simultan (F test), with α = 0.05. The results of that study; 1) Self-concept had positive and significant effect on the headmasters’ accountability; 2)Communication had positive and significant effect on headmasters’ accountability; and 3) Self-concept and Interpersonal Communication had positive and significant effect toward headmasters’ Accountability of Public Junior High School Jambi Province. That the better headmasters’ self-concept and Interpersonal Communication, the headmaster’s Accountability will also be getting better
Penyediaan Tempat Sampah Berdasarkan Kategori sebagai Upaya Mengurangi Sampah di Pantai Wisata Tanah Merah Samboja Ritonga, Irwan Ramadhan; Suyatna , Iwan; Eryati, Ristiana; Adnan, Adnan; Paputungan, Mohammad Sumiran; Kusumaningrum, Widya; Nurfadilah, Nurfadilah; Suryana, Irma; Novia, Rani; Ahmad, Ahmad; Firman , Firman; Arwadi, Tri; Bulan, Dewi Embong
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i1.614

Abstract

Sampah merupakan salah satu permasalahan umum yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah pesisir. Salah satu wilayah yang memiliki permasalahan sampah adalah pantai wisata Tanah Merah, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kurangnya tempat sampah dan pemahaman para pengunjung dan pedagang mengakibatkan banyak sampah berserakan di sekitar pantai. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pengadaan tempat sampah berbasarkan kategori dan sosialisasi pilah sampah terhadap para pedagang dan pengunjung di Pantai Wisata Tanah Merah Samboja, Kalimantan Timur. Kegiatan ini dilakukan melalui tahap persiapan, survei awal, sosialisasi dan pengadaan tempat sampah. Secara umum, kegiatan sosialisasi penanganan sampah di pantai Tanah Merah, Samboja berjalan dengan baik dan lancar. Tempat sampah dibuat berdasarkan kategori yang terdiri dari kategori sampah organik berwarna hijau, kategori sampah anorganik berwarna kuning dan kategori sampah B3 (limbah bahan berbahaya dan beracun) berwarna merah. Total 18 tempat sampah tersebut diletakkan di beberapa titik seperti depan warung, toilet, gazebo, dan pantai. Kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan adanya peningkatan pemahaman para pedagang dan pengunjung dalam memanfaatkan tempat sampah berdasarkan kategori. Sampah yang sudah dipilah berdasarka kategori tersebut memudahkan petugas kebersihan untuk membawah dan melanjutkan proses pengolahan sampah di pembuangan akhir. Dengan kegiatan ini, diharapkan para pedangan dan pengunjung terbiasa untuk melakukan pilah sampah untuk meningkatkan kebersihan pantai yang bersih dan nyaman bagi para pengunjung di pantai wisata Tanah Merah. Waste is one of the common problems faced by communities in coastal areas. The Tanah Merah tourist beach in Samboja, Kutai Kartanegara Regency, has a garbage problem. The lack of trash cans and tourists' and traders' awareness has resulted in a lot of trash strewn across the beach. The goal of this community service project is to supply trash cans that correspond to category and to socialize waste sorting with traders and visitors at Tanah Merah Samboja Tourist Beach in East Kalimantan. This activity is carried out in stages, including planning, first survey, socializing, and waste bin providing. In summary, the waste-handling socialization activities at Tanah Merah Beach in Samboja went successfully and smoothly. Trash cans are divided into three categories: green organic garbage, yellow inorganic waste, and red B3 rubbish. A total of 18 trash cans were placed at various locations, including in front of the shop, toilet, gazebo, and beach. Community service activities demonstrate an increase in traders' and tourists' comprehension of how to use garbage cans based on categories. Waste that has been categorized makes it easier for cleaning officers to manage and continue the waste processing process at final disposal. With this activity, it is intended that traders and visitors would become accustomed to sorting trash in order to improve the cleanliness of Tanah Merah's beaches, which are clean and comfortable for guests.
Modernization of Education in The Era of Society 5.0 Aulia, Dea; Firman , Firman; Harun, Maizatul Mardian
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13433

Abstract

Artikel ini membahas tentang transformasi pendidikan di tengah perkembangan masyarakat digital yang semakin maju atau dikenal dengan society 5.0. Fokus utamanya adalah integrasi teknologi, dimana pembelajaran tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat, tetapi juga sebagai media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dipersonalisasi, dengan penggunaan kecerdasan buatan, memungkinkan adaptasi materi dan gaya pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Selain itu, artikel tersebut membahas tentang pengembangan keterampilan abad ke-21 yang menjadi sorotan utama dalam pendidikan modern. Pendidikan di era masyarakat 5.0 menekankan kolaborasi antara industri dan lembaga pendidikan, memastikan relevansi keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam pasar kerja yang terus berubah. Meskipun terdapat banyak peluang, tantangan seperti infrastruktur, pelatihan guru, dan keamanan data juga meningkat. Sebagai kesimpulan, artikel ini menyoroti pentingnya kolaborasi, personalisasi, dan fokus pada keterampilan abad 21 sebagai elemen kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang relevan dan efektif untuk masa depan.
Resilensi Nelayan Pesisir Selatan Takalar Dalam Menghadapi Perubahan Iklim: Studi Kasus di Desa Lagaruda, Kecamatan Sandrobone, Kabupaten Takalar Abbas, Ria Renita Abbas; To Anwar, Sakaria; Firman , Firman; Yusri, Yusri; Sine, Arman Sine
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 9 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i9.4880

Abstract

This research discusses the ability of fishing communities on the South coast of Takalar to deal with climate change. The Lagaruda fishing community has important local knowledge in dealing with climate change, such as reading the seasons, reading the stars, and understanding the types of fish that appear. This knowledge helps them to reduce the risk of losing their jobs as fishermen and accidents in sailing. They also have the ability to make good use of natural resources and maximize the potential of natural resources to meet life needs. Knowledge of seasons, weather and fish species also helps them to manage risks and minimize the impact of climate change. Overall, the Lagaruda fishing community has resilience in facing climate change by using their local knowledge and natural resources.