Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Aplikasi Sel Punca pada Uji Toksisitas Sari, Wening
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i1.955

Abstract

Uji toksisitas penting dilakukan untuk memastikan suatu zat, khususnya calon obat, aman bagi manusia. Penggunaan hewan coba pada uji toksisitas saat ini dibatasi terkait hasil yang tidak sepenuhnya dapat diekstrapolasi pada manusia serta isu hak kesejahteraan hewan. Pengembangan uji toksisitas in vitro merupakan upaya reduction, refinement dan replacement penggunaan hewan coba pada penelitian laboratorium. Penggunaan kultur sel primer asal manusia untuk uji in vitro menghadapi keterbatasan dalam kesediaan dan konsistensi sumber sel. Sel punca memiliki kemampuan berproliferasi dan berdiferensiasi. Terdapat 3 jenis sel punca yang dapat digunakan sebagai model pada uji toksisitas, yakni sel punca embrional (embryonic stem cells/ESCs), sel punca dewasa (non-embryonic/somatic/adult stem cells), serta sel punca pluripoten hasil induksi dari sel somatik (induced pluripotent stem cells/iPSCs). Aplikasi sel punca pada uji toksisitas dapat digunakan untuk evaluasi toksisitas akut, embriotoksisitas, serta toksisitas terhadap fungsional sel.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Kalimantan pada Mencit (Mus musculus) Swiss Mart Hindrasyah Pandia, Dhayu; Wibriansyah, Akbar; Pratiwi, Widya; Fajrin Priadinata, Akhmad; Sari, Wening
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 3, No 1 (2011): JANUARI - JUNI 2011
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v3i1.433

Abstract

Sarang semut (Myrmecodia pendans) is an Indonesian native plant that has been used in folk medicine. Researches showed sarang semut has antioxidant effect,  xantinoxidase inhibitor potency, and anticancer activity. The efficacy and safety of this plant should have been proven before used in modern medicine. The objective of this research was to assess the potency of acute toxicity, evaluate toxic clinical symptoms and histopahtologic examination. The research was completly randomized design. The treated animal was 20 Swiss male mice devided into 5 groups; 1 control group with administration of 1% NaCMC  and 4 experimental groups with dosage administration of ethanol extract of sarang semut were 0,1, 1, 10 and 100g/Kg of body weight respectively. Evaluation of the toxic clinical symptoms and death was done in 24 hours and 14 day for survival mice. The test resulted LD50 of ethanol extract of sarang semut was 3,162g/Kg of body weight. All mice in 10 and 100g/kg of body weight groups were death in one hour administration of extract and showed toxic clinical symptom such as hyperactive and convulsion. Histopathologic examination on kidney of the death mice was showed infiltration of inflammation cells and congestive tubules diffuse . The ethanol extract of sarang semut was a slighly toxic substance for Swiss male mice based on Hodge dan Sterner criteria.
Pengaruh Penyuluhan Berbasis WhatsApp Grup dalam Meningkatkan Pengetahuan Kader Tuberkulosis Selama Pandemi COVID-19 Rifqatussaadah; Sari, Wening; Ndaru Andri Damayanti; Helwiyah Umniyati; Maheswari, Anindya Puspita; Adhara Yasmine; Norwicha Rahmasari Putri; Nidya Rhenatama; Khairani Ayu Lestari
Info Abdi Cendekia Vol. 6 No. 2: Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/iac.v6i2.111

Abstract

Di tengah pandemi COVID-19, masalah tuberkulosis semakin dilupakan. Semua layanan fokus pada COVID-19 dan pasien tuberkulosis (TB) mengalami tantangan yang semakin berat selama pandemi. Tenaga kesehatan dan pengawas minum obat yang bukan dari keluarga memiliki kendala tersendiri dalam melakukan pendampingan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader terkait pengobatan TB. Desain penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan uji T berpasangan. Penyuluhan kepada 20 kader TB di tiga wilayah yaitu Jakarta Utara, Cirebon, dan Karawang, dilakukan dan disediakan oleh Universitas YARSI. Penyuluhan dilakukan melalui aplikasi group chat WhatsApp dan pengisian pre-test dan post-test melalui Google Form. Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah memberikan penyuluhan, terjadi peningkatan pengetahuan kader TB, dengan rata-rata 58,08 meningkat menjadi 73,50 (p=0,000). Pemberian penyuluhan dengan menggunakan media WhatsApp grup efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader TB. Maka, disarankan pembuatan komunitas kader TBC dalam WhatsApp grup sebagai sarana bertukar informasi dan ilmu terkait pengobatan pasien TBC.
Gambaran Pengetahuan dan Penggunaan Suplemen terhadap Dampak Kesehatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 Kautsar, Muhammad; Ferlianti, Rika; Sari, Wening
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 7 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i7.4148

Abstract

Pendahuluan: Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan. Sudah banyak mahasiswa yang menggunakan suplemen. Mahasiswa yang menggunakan suplemen Kesehatan memiliki tujuan yang beragam dan juga menimbulkan efek samping yang beragam. Dalam surah Al-A’raf ayat 31 dijelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai seseorang yang berlebihan baik dalam berpakaian maupun dalam makan dan minum. Begitu juga dengan penggunaan suplemen, jika menggunakan suplemen secara berlebihan akan menimbulkan efek negatif. Metodologi: Jenis survei yang digunakan adalah survei analisis statistik dan menghasilkan data berupa angka dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 dengan cara pengambilan data berupa kuisioner. Sampel pada penelitian ini sebanyak 112 Mahasiswa. Data dikumpulkan melalui google form. Uji statistik menggunakan metode uji Chi-square. Hasil: Dalam Tingkat pengetahuan, didapatkan hasil penelitian Tingkat pengetahuan dengan hasil terbanyak merupakan nilai baik yang didapatkan oleh 57 responden, cukup sebanyak 44 responden , dan nilai kurang sebanyak 11 responden. Pada hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square, didapatkan nilai df (degree of freedom) yaitu 2 dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 95% atau 0,05. Diketahui nilai signifikasi p-value sebesar 0,757 dan nilai chi-square sebesar 0,556. Karena nilai signifikasi 0,757 (>0,005) yang mengartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Penggunaan suplemen dengan Tingkat pengetahuan mengenai suplemen. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan mengenai suplemen dengan penggunaan suplemen oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angakatan 2020.
Ethanol extract of Abrus precatorius L. leaves diminishes inflammatory responses in nicotine-treated human gingival fibroblasts: an in vitro study Kesumaningtias, Raden Roro Widorini; Kusuma, Indra; Suciati, Yulia; Sari, Wening
Universa Medicina Vol. 43 No. 3 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2024.v43.272-279

Abstract

BACKGROUNDNicotine induces oxidative stress in human gingival fibroblasts (HGF) and stimulates the production of cytokines that trigger inflammation. Abrus precatorius L. (AP) leaves contain antioxidants with anti-inflammatory properties that can prevent the formation of free radicals and reduce tissue damage due to inflammation. This study aimed to determine the effect of ethanolic extract of AP leaves (EAP) on interleukin (IL-6) levels and cyclooxygenase-2 (COX-2) gene expression in gingival fibroblasts exposed to nicotine. METHODSCells were randomized into six treatment groups and clustered into the non-treatment control group (NTC), solvent control (SC), nicotine control (NC), and groups treated with nicotine and EAP at doses of 9.375 µg/mL, 18.75 µg/mL, and 37.5 µg/mL, respectively, for 24 hours. IL-6 levels were examined using the Elisa method, while COX-2 gene expression was assessed using PCR. Data were analyzed using Oneway ANOVA and the Kruskal Wallis test. RESULTSIL-6 levels and COX-2 expression were considerably higher in the nicotine control group. Conversely, the cell groups treated with nicotine and EAP had substantially decreased levels of both inflammatory markers IL-6 and COX-2 (p=0.029) across all EAP dose levels compared to the nicotine control group. The highest reduction in response was observed at the dose of 9.375 ìg/mL EAP. CONCLUSIONThese results highlight the potential of Abrus precatorius L. in relieving nicotine-induced inflammation in smokers. By suppressing the production of inflammatory mediators IL-6 and COX-2 in HGF, EAP presents a promising avenue for further in vitro research.
Profil Penggunaan Antibiotik pada Pasien Tifoid Anak Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Jakarta dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Ferdila Sardan, Hasti; Permana, Dharma; Arsyad, Muhammad; Sari, Wening
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i1.4798

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid pada anak-anak tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dengan penggunaan antibiotik sebagai modalitas terapi utama. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif retrospektif, menganalisis data dari 77 pasien yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih periode Januari hingga Desember 2023. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan distribusi pasien perempuan sebesar 51,95% dan laki-laki 48,05%, dengan insiden tertinggi pada usia 6 tahun (16,88%). Pola penggunaan antibiotik didominasi oleh monoterapi ceftriaxone (46,75%) dan kombinasi cefixime-ceftriaxone (48,05%). Rute pemberian terbanyak adalah kombinasi oral dan intravena (48,05%), dengan mayoritas pasien menunjukkan respons positif dalam 1-4 hari pengobatan. Durasi rawat inap rata-rata adalah 3-5 hari, dengan tingkat kesembuhan mencapai 98%. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien tifoid anak di RSI Jakarta sejalan dengan pedoman terapi standar dan menunjukkan efektivitas yang baik. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya meliputi perlunya studi prospektif dengan pengujian sensitivitas antibiotik dan pengembangan sistem dokumentasi medis yang lebih terstandarisasi.
Peran Guru pada Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Menuju Indonesia Bebas Karies 2030 Umniyati, Helwiah; Ardinansyah, Agus; Atmaji, Moch; Hatta, Ridhayani; Sari, Wening
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Gigi FOKGII (JPMKG FOKGII) Vol. 2 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Forum Komunikasi Kedokteran Gigi Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 prevalensi karies usia 5-9 tahun sangat tinggi yakni 92,6%, sehingga memerlukan perhatian dan upaya pencegahan secara baik dan benar. Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang sudah dicanangkan sejak tahun 1951 tidak berjalan dengan efektif, banyak sekolah yang tidak melaksanakan kegiatan ini karena kurangnya tenaga kesehatan. Perlunya peran guru dalam pelaksanaan UKGS sebagai motor pendidikan untuk merubah tingkah laku anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat kami adalah menyiapkan guru dengan melakukan pelatihan dan pendampingan pada kegiatan UKGS. Sebanyak 33 guru dari 30 sekolah dasar di Kecamatan Ciseeng dilatih dengan materi PHBS dan khususnya materi kesehatan gigi dan mulut, pada tanggal20 Desember 2021 dengan melakukan sikat gigi yang baik dan benar dengan mengaplikasikan cairan disclosing solution sebagai marker adanya plak gigi. Kegiatan pendampingan di 30 sekolah dasar dilaksanakan dengan mengaplikasikan kegiatan ini pada siswa. Hasil setelah pelatihan terdapat peningkatan yang signifikan tingkat pengetahuan guru mengenai kesehatan gigi dan mulut sebesar 23,2 % (p=0,000). Guru diharapkan dapat melakukan kegiatan UKGS secara rutin pada siswa untuk menurunkan prevalensi karies dalam rangka mencapai tujuan Indonesia bebas karies 2030.
Profil Penggunaan Antibiotik pada Pasien Bronkopneumonia Anak Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Jakarta dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Dwifani, Limanda; Permana, Dharma; Arsyad, Muhammad; Sari, Wening
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i4.4796

Abstract

Latar Belakang : Bronkopneumonia merupakan infeksi pernapasan serius pada anak yang membutuhkan pemahaman komprehensif tentang karakteristik klinis dan pola penggunaan antibiotik. Metodelogi : Penelitian cross-sectional retrospektif ini bertujuan menganalisis distribusi demografis, pola penggunaan antibiotik, dan faktor risiko bronkopneumonia pada anak di Rumah Sakit Islam Jakarta selama periode 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Sebanyak 106 pasien anak diseleksi dari 393 catatan medis yang tersedia, dengan menggunakan kriteria inklusi spesifik. Penelitian mengevaluasi variabel seperti jenis kelamin, usia, jenis dan rute antibiotik, serta durasi hospitalisasi. Hasil : Hasil menunjukkan dominasi pasien laki-laki (57,55%) dengan prevalensi tertinggi pada anak berusia 1 tahun (20,75%). Ceftriaxone menjadi antibiotik paling umum digunakan (38,68%), dengan rute administrasi kombinasi intravena dan oral (56,60%) yang paling sering dipraktikkan. Analisis mendalam mengungkapkan bahwa faktor lingkungan seperti paparan asap rokok, polusi udara, malnutrisi, dan kurangnya pemberian ASI memiliki kontribusi signifikan dalam kejadian bronkopneumonia. Kesimpulan : Penelitian ini memberikan wawasan penting dalam memahami dinamika penyakit pernapasan pada anak dan menekankan perlunya pendekatan komprehensif dalam diagnosis, terapi, dan pencegahan.