Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Dukungan Keluarga dalam Kepatuhan Terapi pada Pasien Thalasemia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2015 Rahayu, Yuyun; Waluyo, Endrian Mulyadi Justitia; Supardi, Supardi
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 2: July 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v16i2.4451

Abstract

Thalasemia merupakan kelainan seumur hidup tetapi dalam kepatuhan melakukan terapinya tidak sesuai dengan jadwal yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan keluarga dalam melakukan terapi untuk penderita thalasemia sebagai bentuk pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dalam kepatuhan terapi pada pasien thalasemia di RSUD Kabupaten Ciamis. Penelitian ini adalah deskriptif observasional. Responden diambil secara accidental sampling. Kuesioner penelitian dalam lembar check list yang diisi langsung oleh responden yang kemudian data dianalisis dengan menggunakan komputerisas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan keluarga dalam memberikan dukungan informasional, dukungan emosional, instrumental berkategori tidak mendukung, sedangkan dukungan penilaian berkategori mendukung. Disimpulkan bahwa dukungan keluarga dalam kepatuhan terapi pada pasien anak thalasemia belum mampu atau tidak mendukung dalam kepatuhan melakukan terapinya.Thalassemia is a lifelong disorder, but in doing therapy compliance is not in accordance with the expected schedule. This is due to lack of family support in therapy for patients with thalassemia as a form of treatment. This study aims to describe family support in therapy adherence in patients with thalassemia in Ciamis District Hospital. This is a descriptive observational study. Respondents were taken by accidental sampling. The questionnaire research in the sheet check list are filled directly by the respondent and then the data were analyzed by using komputerisas. The results showed that the ability of families to provide informational support, emotional support, instrumental category does not support, while support category ratings support. It was concluded that family support treatment adherence in patients with thalassemia children have not been able to or does not support in compliance doing therapy.
Relationship Between Knowledge Levels And Adolescents' Attitudes About Sex Education Srinayanti, Yanti; Rahayu, Yuyun; Een, Ayunda
Asy-Syifa : Journal of Science and Technology Nursing Vol. 2 No. 2 (2024): Asy-Syifa: Journal Of Science and Technology Nursing (September 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose: This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and the attitude of adolescents in class VII and VIII MTS Nu Ciamis. Methods: This study used quantitative methods with a cross sectional approach, the sample size was 33 respondents. The sampling method used total sampling technique. The research instrument used a questionnaire that had been tested for validity and reliability with a Cronbach Alpha coefficient value of 0.632. Data were analysed using chi-square. Results: the level of respondents about sex education attitudes in the positive category was 15 people (45.5%), and the negative category was 18 people (54.5%). The data shows that the attitude of students in grades VII and VIII has a negative attitude about sex education. Conclusion: The results of the study with chi square test analysis showed a p-value of 0.283> 0.05, so Ho was accepted and Ha was rejected. These results indicate that there is no relationship between the level of knowledge and attitude.  
Edukasi Risiko Seks Bebas Tingkatkan Pengetahuan Remaja di SMAN 3 Ciamis Jawa Barat Noviati, Elis; Heryani, Heni; -, Rosmiati; Rahayu, Yuyun; Sukmawati, Ima; Srinaryanti, Yanti; Marliany, Heni
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i2.12190

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Salah satu permasalahan remaja saat ini adalah banyaknya terjadi perilaku seks bebas pada remaja. Berdasarkan survei SDKI tahun 2017 diantara remaja yang telah melakukan hubungan seksual dilaporkan sekitar 12% wanita mengalami kehamilan tidak diinginkan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya seks bebas. Pelaksanaan edukasi menggunakan media leaflet dan power poin. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 3 Ciamis dengan sasarannya adalah para siswa dan siswi sebagai remaja sebanyak 29 siswa. Pengetahuan remaja dinilai dengan melakukan pre-test dan post-test. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan, hasil pre-test rata-rata berpengetahuan kurang 74,4% dan setelah penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan menjadi baik sebesar 75,9%. Diharapkan para remaja dapat menjauhi tindakan-tindakan yang dapat mendorong terjadinya seks bebas.
Edukasi Kesehatan Mulut dan Gigi pada Anak Usia 6-10 Tahun di MDTA Riyadhotul Mubtadiin Sukmawati, Ima; Rahayu, Yuyun; Marliany, Heni; Srinayanti, Yanti; Sofiah, Siti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11485

Abstract

Kesehatan mulut dan gigi merupakan bagian penting dari kesehatan umum yang harus dijaga sejak dini. Anak-anak usia 6-10 tahun adalah kelompok yang sangat rentan terhadap masalah gigi dan mulut, seperti karies gigi (gigi berlubang), penyakit gusi, serta kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi. Pada usia ini, anak-anak berada dalam fase transisi dari gigi susu menuju gigi permanen, sehingga perhatian terhadap kebersihan mulut menjadi sangat penting. Edukasi kesehatan gigi pada anak usia 6-10 tahun penting dilakukan karena pada usia ini, anak-anak cenderung lebih mandiri dalam menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan gigi. Tujuan pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan terkaitan dengan kesehatan mulut dan gigi; dengan harapan peningkatan bebas karies gigi pada anak-anak usia 6-10 tahun. Tempat dilakukan di MDTA Riyadhotul Mubtadiin. Jumlah responden adalah 40 anak. Metode yang digunakan adalah penyuluhan melalui metode ceramah,menggunakan alat berupa power point slides, leaflet serta diperjelas dengan metode demonstrasi. Hasil dari intervensi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa anak-anak mengalami peningkatan pengetahuan terkait definisi dan tujuan dari menggosok gigi, frekuensi dan waktu menggosok gigi, dampak jika tidak menggosok gigi, serta cara menggosok gigi yang benar. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam menjawab dan berperan aktif selama kegiatan berlangsung
Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Toilet Training Pada Anak Prasekolah Yusantari, Silvia; Sukmawati, Ima; Srinayanti, Yanti; Rahayu, Yuyun; Anugrah, Wulan; Salam, Pauji
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak prasekolah adalah masa dimana anak dapat dikontrol dengan baik, tetapi terdapat masalah kesehatanyang dapat dialami diantaranya gangguan perilaku, gangguan belajar, dan kehgagalan toilet training. ToiletTraining yaitu cara mengajar anak sehingga mampu mengendalikan kemampuan BAK atau BAB. Untukmenumbuhkan kemandirian, kedisiplinan, dan emosi pada anak, latihan toilet training dapat dimulai sejakdini. Maka diperlukan peningkatan kemampuan anak dalam toilet training salah satunya melalui mediaaudiovisual. Anak-anak di Pos PAUD Bunga Tulip Werasari Sadananya menjadi subjek penelitian ini, yangbertujuan untuk memastikan dampak media AV terhadap kemampuan mereka untuk dilatih menggunakantoilet. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk pra-eksperimen adalah uji pra dan pasca satu kelompok.Kriteria inklusi dan eksklusi dipenuhi oleh 38 dari 46 anak di Pos PAUD Bunga Tulip Werasari Sadananya.Kuesioner berfungsi sebagai instrumen penelitian, dengan data dievaluasi menggunakan Uji Wilcoxon.Dengan 33 peserta (86,8% dari total), penelitian menemukan bahwa kemampuan toilet training anak-anakmeningkat secara signifikan setelah terpapar media audiovisual; rata-rata, peningkatan ini dua kali lebihbesar dari sebelumnya. Dengan nilai-p 0,000 <0,05, penelitian ini menyimpulkan bahwa media audiovisualberdampak pada kemampuan toilet training anak-anak.                                                                              Kata Kunci: Anak Prasekolah, Media Audiovisual, Toilet Training
PENINGKATAN GURU MADRASAH DALAM UPAYA INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DI DTA AL HIDAYAH DESA BANGUNKARYA Masitoh, Imas; Rahayu, Siti Aika; Rahayu, Yuyun; Ningsih, Siti Rahma; Nurjanah, Nunung
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan dalam upaya-upaya peningkatkan sumber daya manusia diantaranya memperluas wawasan pengetahuan sebagaimana yang telah dilakukan oleh aktifitas Akademia dalam bentuk perwujudan Tri dharma untuk menciptakan masyarakat yang berpendidikan khususnya tentang pendidikan agama yang terdapat dilembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Kurangnya lulusan diniyah disebabkan oleh kurangnya tenaga pendidik, kurangnya pemahaman kurikulum dan kurangnya dukungan orang tua. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut diadakan Seminar Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah dengan judul Peningkatan Guru Madrasah dalam Upaya Integrasi Pendidikan Karakter di DTA Al Hidayah Desa Bangunkarya. Tujuan seminar ini agar seluruh guru madrasah diniyah dapat memahami dan memberi pemahaman kepada orang tua bahwa begitu pentingnya sebuah pendidikan karakter bagi anak-anak. Metode yang digunakan dalam pengembangan kurikulum adalah metode bercerita, hafalan dan tanya jawab. Hasil dari program yang dilaksanakan oleh KKN PAR STITNU Al Farabi Pangandaran di desa Bangunkarya tahun 2023 dengan pembuatan Pengembangan Kurikulum MDTA berbasis karakter dapat bermanfaaat hingga berkepanjangan.
Development of Educational Leaflet for Genetic Counseling and Premarital Screening of Thalassemia for Prospective Couples Setiawan, Henri; Rahman, Irpan Ali; Hidayat, Nur; Marliany, Heni; Rahayu, Yuyun
Genius Journal Vol. 5 No. 2 (2024): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v5i2.316

Abstract

Introduction: Thalassemia is a common hereditary blood disorder with a significant impact on public health, particularly in high-prevalence areas. Genetic counseling and premarital screening are critical for educating couples at risk, helping to reduce the incidence of thalassemia. However, there is often a lack of accessible and comprehensible information on this topic for prospective couples, especially at the community health level. Objective: This study aimed to develop an educational leaflet tailored for prospective couples, focusing on genetic counseling and premarital screening for thalassemia. The leaflet is designed to enhance awareness, provide clear information, and encourage informed decision-making among couples. Method: A descriptive research design was employed to create and validate the educational leaflet. The development process included a needs assessment through surveys and focus group discussions with nurse educators and couples in the target population. Content was adapted based on expert feedback from genetic counselors and nurses educators to ensure accuracy, readability, and cultural relevance. Result: The finalized leaflet contains essential information on thalassemia, genetic counseling, and the importance of premarital screening. It is structured in a user-friendly format, including illustrations and a simplified language level to facilitate understanding. Conclusion: The educational leaflet effectively provides prospective couples with critical information on thalassemia, genetic counseling, and premarital screening. This tool can serve as a valuable resource in public health centers to promote awareness and preventive measures for hereditary diseases. Further research is recommended to evaluate its long-term impact on reducing thalassemia incidence.
The Effect of Health Counseling on Maternal Knowledge Regarding Stunting: Pre-experimental Study Rahmawati, Nisa; Sukmawati, Ima; Rahayu, Yuyun
Genius Journal Vol. 5 No. 2 (2024): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v5i2.433

Abstract

Introduction: Education plays a crucial role in empowering mothers with the knowledge necessary to optimize the care and development of their toddlers. Understanding the impact of health education on maternal knowledge is essential to improve health outcomes for young children and support effective parenting practices. Objective: This study aims to analyze the effect of health education on the knowledge levels of mothers with toddlers. Method: This study employed a pre-experimental design using a one-group pre-test and post-test approach. The population consisted of mothers with children under five years old (toddlers), with a sample of 33 participants selected through accidental sampling. The study was conducted in Wado, Sumedang Regency, from March 20 to April 20, 2024. Data analysis was performed using the Wilcoxon signed-rank test to evaluate the effect of health education on maternal knowledge. Result: The results of this study indicated an increase in the knowledge of mothers with toddlers, from a moderate category (48.5%) to a good category (90.9%). The P-value obtained was 0.000 (˂ 0.05), indicating a significant effect of health education on stunting prevention on maternal knowledge. Conclusion: This study concludes that health education significantly enhances maternal knowledge about stunting prevention, with a shift from moderate to good understanding. These findings highlight the effectiveness of health education as a key intervention in improving maternal awareness. Integrating structured health education programs into community healthcare strategies is essential to reducing stunting prevalence and promoting better child health outcomes.
Knowledge Level Regarding Stunting Among Pregnant Women's Hamdani, Muhamad Fajar; Rahayu, Yuyun; Noviati, Elis
Genius Journal Vol. 5 No. 2 (2024): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v5i2.434

Abstract

Introduction: Stunting is a critical public health issue caused by chronic malnutrition, particularly during the first 1,000 days of life, leading to irreversible impacts on child growth and development. Assessing pregnant women's knowledge about stunting is essential to understanding their role in preventing this condition and improving maternal and child health outcomes. Objective: The objective of this study is to assess the level of knowledge among pregnant women about stunting to identify potential gaps and inform targeted interventions for its prevention. Methods: This study employed a cross-sectional design to assess the knowledge level of pregnant women about stunting. The population consisted of all pregnant women in Mulyajaya, Sumedang Regency, with total sampling used to recruit participants. Data collection took place from March 14 to May 14. The data were analyzed using frequency and percentage distributions with the assistance of SPSS software. Results: The results of this study indicate that the knowledge level of pregnant women about stunting in Mulyajaya Village, Wado Subdistrict, Sumedang Regency is predominantly adequate, with 75% of participants demonstrating a good level of understanding. Conclusions: Strengthening maternal education on stunting is essential for effective prevention efforts. Improving knowledge through targeted educational programs and integrating stunting awareness into antenatal care can enhance maternal and child health outcomes. These efforts can help establish better nutritional practices, reducing the risk of stunting in future generations. Health practitioners play a crucial role in ensuring comprehensive stunting education at the community level.
Development of Educational Leaflet for Genetic Counseling and Premarital Screening of Thalassemia for Prospective Couples Setiawan, Henri; Rahman, Irpan Ali; Hidayat, Nur; Marliany, Heni; Rahayu, Yuyun
Genius Journal Vol. 5 No. 2 (2024): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v5i2.316

Abstract

Introduction: Thalassemia is a common hereditary blood disorder with a significant impact on public health, particularly in high-prevalence areas. Genetic counseling and premarital screening are critical for educating couples at risk, helping to reduce the incidence of thalassemia. However, there is often a lack of accessible and comprehensible information on this topic for prospective couples, especially at the community health level. Objective: This study aimed to develop an educational leaflet tailored for prospective couples, focusing on genetic counseling and premarital screening for thalassemia. The leaflet is designed to enhance awareness, provide clear information, and encourage informed decision-making among couples. Method: A descriptive research design was employed to create and validate the educational leaflet. The development process included a needs assessment through surveys and focus group discussions with nurse educators and couples in the target population. Content was adapted based on expert feedback from genetic counselors and nurses educators to ensure accuracy, readability, and cultural relevance. Result: The finalized leaflet contains essential information on thalassemia, genetic counseling, and the importance of premarital screening. It is structured in a user-friendly format, including illustrations and a simplified language level to facilitate understanding. Conclusion: The educational leaflet effectively provides prospective couples with critical information on thalassemia, genetic counseling, and premarital screening. This tool can serve as a valuable resource in public health centers to promote awareness and preventive measures for hereditary diseases. Further research is recommended to evaluate its long-term impact on reducing thalassemia incidence.