Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN ANKLE BRACHIAL INDEX DIABETES MELITUS II SARI, NENGKE PUSPITA; HARMANTO, DENO
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v8i2.1187

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia menimbulkan berbagai komplikasi akut serta kronik1. Salah satunya adalah penyakit arteri perifer (PAP). Pemeriksaan ankle brachial index (ABI) dengan teratur dapat mendeteksi dini adanya PAP. Sebanyak 85% diabetesi merupakan penderita diabetes mellitus tipe22. Relaksasi Otot Progresif adalah metode yang mampu memperlancar aliaran darah. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pendekatan one group pre-post test. Sebanyak 10 responden terlibat dalam penelitian ini. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data informasi responden dikumpulkan melalui proses wawancara dan observasi. Sedangkan untuk mengetahui kadar gula darah dan ankle bracial Indeks diakukan pengecekan. Data dianalisis dengan metode uji t-dependent dengan α=0,05. Hasil dan Pembahasan: Terdapat perbedaan yang signifikan nilai kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan tindakan (pvalue 0,000). Sedangkan nilai ABI tidak memiliki perbedaan yang signifikan baik sebelum dan setelah tindakan (0,187) Kesimpulan: teknik relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan kadar gula darah, namun tidak dapat meningkatkan nilai ABI namun salah satu intervensi keperawatan mandiri.
Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Jaringan Granulasi Pada Luka Diabetes Melitus Nengke Puspita Sari; Maritta Sari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus most often causes complications, namely the presence of injuries to the feet due to pathological changes in the limbs. Wounds are a malfunction and normal anatomical structure, whereas wound healing is a complex dynamic process that results in improved function and anatomical continuity. This study aims to determine the effect of topical application of Kaliandra honey with tissue granulation on diabetes mellitus wounds. The analytical survey research method uses a quasi-experimental approach. Tissue granulation assessment was carried out before and after calliandra honey therapy. The results showed that there was a significant difference between the amount and color of the tissue before and after calliandra honey therapy. Calliandra honey therapy is effective in the growth of granulation tissue in diabetes mellitus wounds.Keywords : tissue, calliandra honey, diabetes, granulation
Implementasi Manajememen Relaksasi Benson terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ankle Brachial Index Diabetes Melitus II Nengke Puspita Sari; Deno Harmanto; Yayan Kurniawan
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Relaksasi adalah Salah satu cara nonfarmakologi untuk menurunkan kadar gula darah pasien melalui penurunan stress. Ada beberapa jenis relaksasi yang dapat menurunkan kadar gula darah antara lain Benson Relaksasi (BR), suasana rileks, aman, dan menyenangkan, juga dapat mempengaruhi system limbic dan syaraf ototnom sehingga merangsang pelepasan zat kimia gamma aminobutyric acid (GABA), enkefalin, dan beta endorphin yang akan mengeliminasi neurotransmitter penurunan gula darah Pemeriksaan kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI) secara teratur untuk mendeteksi sedini mungkin adanya PAP bisa menyebabkan komplikasi pada pasien Diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Implementasi Manajememen Relaksasi Benson terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ankle Brachial Index Diabetes melitus II di Puskesmas wilayah kerja Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan pre test and post-test with control group design. Lima kelompok yang ada dilakukan pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI), kemudian diberikan intervensi, dan terakhir dilakukan kembali pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI). Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 50 pasien diabetes tipe II yang datang ke layanan di Puskesmas Wilayah Kerja Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melakukan pemeriksaan. Pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI), sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh yang signifikan nilai ABI dan Gula darah sebelum dan setelah dilakukan terapi Benson. Terapi benson efektif dalam penurunan gula darah dan nilai ABI pada diabetes melitus tipe II.Kata Kunci : Diabetes, tipe II, Benson, Relaksasi
The Relationship between Application of GERMAS (Community Movement) Hand Washing with Water and Soap Simultaneously with Diarrhea in Primary School Students Deno Harmanto; Nengke Puspita Sari
Jurnal Sains Kesehatan Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.26.3.28-33

Abstract

Diarrhea disease in Indonesia is still one of the endemic diseases and still often causes extraordinary events (outbreaks) in the community. This study aimed to study the relationship between the application of Germas (Community Movement) hands washing with running water and soap simultaneously with the occurrence of diarrhea in SDN 108 students in Seluma Regency. The type of research used was Analytical Survey using Cross Sectional design.. Samples  of  this study were 167 students in grades 4, 5, and 6 of  SDN 108 Seluma Regency. Sampling in this study used a Total Sampling technique. Data collection techniques in this study using primary data by interview using a questionnaire. The statistical test used is Chi-Square. The results showed that of 167 students, there were 113 students (67.7%) who did not experience diarrhea, 123 students (73.7%) had poor hands washing with and running water and soap, and there was a relationship between hands washing use soap and running water and soap with diarrhea. Keywords: diarrhea, germas,hands washing, soap
EFEKTIFITAS INTERVENSI TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP STRESS DALAM MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) MAHASISWA AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU Nengke Puspita Sari; Sutri Yani
Jurnal Sains Kesehatan Vol 24, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.24.1.46-52

Abstract

Stress is a condition of physical and psychological stress due to the demands of the self and the environment. The many demands of the task and the scientific paper is a stressor that can cause stress for students. One method to overcome the stress that is with music therapy. This study aimed to determine differences in stress levels before and after music therapy at the final stage of a student who made scientific paper at Sapta Bakti Health Academy Bengkulu. The sampling technique in this study was Purposive Sampling with the number of respondents 31 people. This type of study was pre-experiment which belong to the pre-test and post-test one group design. Analysis of statistical data used was the Wilcoxon Match Pairs Test. The data was collected at the time before and after therapy was given to classical music by using the DASS 42 Instrument developed by Lovibond and Lovibond was used as a stress gauge items. Based on this research, there were differences in stress levels of respondents before and after the therapy was given to classical music. From the results of Wilcoxon test for levels of stress before and after therapy to classical music both obtained significance value of 0.000 which was smaller than α = 0.05. The difference could be seen was the decline in the number of respondents prior to the classical music therapy on stress levels of students was 8 people students (26%) experienced severe stress, 8 students (26%) experienced mild stress, and 15 students (48%) experienced stress is. Meanwhile, after the classical music therapy decreased stress levels, as many as 2 students (7%) experienced mild stress, 11 were students (35%) became normal, 8 students (26%) experienced mild stress and 10 students (32% ) are stressed. Based on this research was expected to provide inputs to the nurses and educational institutions, and other research so that it can cope with stress in college students. Keywords: classical music therapy, stress levels, scientific paper
HUBUNGAN DERAJAT RETARDASI MENTAL DENGAN KEMAMPUAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI SLB DHARMA WANITA PERSATUAN PROVINSI BENGKULU Sutri Yani; Nengke Puspita Sari
Jurnal Sains Kesehatan Vol 24, No 3 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.24.3.61-66

Abstract

In Indonesia an estimated incidence rate of severe mental retardation approximately 0,3% of the entire population, and almost 3% had an IQ value below 70. As a human resources they can not be used, because 0,1% of these children require care, guidance and supervision throughout his life. Because unknown children level of independence in activities of daily living based on the degree of mental retardation then he study was aimed to know the relationship of the degree of mental retardation and ability of daily living activities. This study used cross sectional design. The population was 37 people with using total sampling, then using secondary and primary data are processed in a univariabel and bivariabel. This study was conducted in 2017 at SLB Bengkulu Province.                The results showed that most of the 37,8% has a severe degree of mental retardation, and most of the 51,4% children with mental retardation have an inability to carry out activity of  daily living. The results of bivariabel analysis by chi-square test found that p=0,005, a significant relationship between the degree of mental retardation and  ability of daily living activities. In addition to special education in school children with mental retardation should also be trained and guided by parents in carry out activities of daily living to be independent and adapt to daily life without assistance. Keywords : ADL, children, degree  of  mental retardation
Perawatan Kaki (Foot Care) pada perfusi perifer tidak efektif Diabetes Melitus Maritta Sari; Nengke Puspita Sari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan pasien diabetes melitus dengan, dengan perfusi perifer tidak efektif menggunakan penerapan perawatan kaki ( foot care). Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan intervensi keperawatan berupa edukasi diet dan kepatuhan manajemen terapi, kontrol gula darah membaik, pemahaman klien dan keluarga semakin meningkat, hari perawatan tidak memanjang. Simpulan, cara yang tepat yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mencegah kekambuhan pasien diabetes adalah dengan melakukan edukasi sedini mungkin cara pengaturan nutrisi melalui pola makan dengan pengontrolan diet yang benar, serta edukasi kepatuhan manajemen terapi secara benar
PENGARUH RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF TERHADAP PEMBERIAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSHD KOTA BENGKULU NENGKE PUSPITA SARI; MARITTA SARI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah di atas nilai normal. Hipertensi disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) maupun kekakuan pembuluh darah. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah sistolik >90 mmHg. Perfusi serebral tidak efektif dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah ke otak jika tidak ditangani dapat menyebabkan stroke bahkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan Asuhan Keperawatan Risiko Perfusi Sereral Tidak Efektif Pada Pasien Hipertensi untuk untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yaitu gambaran fase pra interaksi, fase orientasi, fase interaksi dan fase terminasi. peneliti melakukan asuhan keperawatan pada 2 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa perfusi serebral tidak terjadi ditandai dengan penurunan tekanan darah pada responden 1 mengalami penurunan tekanan darah dari 160/100 mmHg menjadi 130/70 mmHg dan untuk responden 2 mengalami penurunan tekanan darah dari 170/110mmHg menjadi 130/90 mmHg. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah latihan relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Berdasarkan hasil studi kasus ini, disarankan agar latihan relaksasi otot progresif dapat diterapkan dalam implementasi asuhan keperawatan pada pasien hipertensi.
Implementasi Manajememen Relaksasi Benson terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ankle Brachial Index Diabetes Melitus II Nengke Puspita Sari; Deno Harmanto; Yayan Kurniawan
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Relaksasi adalah Salah satu cara nonfarmakologi untuk menurunkan kadar gula darah pasien melalui penurunan stress. Ada beberapa jenis relaksasi yang dapat menurunkan kadar gula darah antara lain Benson Relaksasi (BR), suasana rileks, aman, dan menyenangkan, juga dapat mempengaruhi system limbic dan syaraf ototnom sehingga merangsang pelepasan zat kimia gamma aminobutyric acid (GABA), enkefalin, dan beta endorphin yang akan mengeliminasi neurotransmitter penurunan gula darah Pemeriksaan kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI) secara teratur untuk mendeteksi sedini mungkin adanya PAP bisa menyebabkan komplikasi pada pasien Diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Implementasi Manajememen Relaksasi Benson terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ankle Brachial Index Diabetes melitus II di Puskesmas wilayah kerja Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan pre test and post-test with control group design. Lima kelompok yang ada dilakukan pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI), kemudian diberikan intervensi, dan terakhir dilakukan kembali pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI). Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 50 pasien diabetes tipe II yang datang ke layanan di Puskesmas Wilayah Kerja Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melakukan pemeriksaan. Pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI), sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh yang signifikan nilai ABI dan Gula darah sebelum dan setelah dilakukan terapi Benson. Terapi benson efektif dalam penurunan gula darah dan nilai ABI pada diabetes melitus tipe II.Kata Kunci : Diabetes, tipe II, Benson, Relaksasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BALITA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DENGAN HIPERTERMI MELALUI PEMBERIAN TERAPI TEPID SPONGE Suganda Suganda; Siska Iskandar; Nengke Puspita Sari; Maritta Sari
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 10 No 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v10i2.3877

Abstract

Problem Acute Respiratory Infection is a series of nursing actions given to overcome nursing problems in toddlers with acute respiratory infections which includes the process of assessing health problems, formulating nursing diagnoses, preparing nursing action plans, implementing nursing actions and evaluating nursing actions that have been carried out. Destination The purpose of this study was to obtain an overview of nursing care by providing tepid sponge therapy in reducing body temperature in patients with acute respiratory infections. Methodology This research is qualitative research with a case study design to explore the problem of nursing care in infants with acute respiratory infections, through a nursing care approach that includes nursing assessment, formulation of nursing diagnoses, preparation of nursing action plans (nursing interventions), implementation of nursing actions (nursing implementation), and evaluate nursing actions that have been carried out (nursing evaluation). Results Research shows that there is a decrease in body temperature after tepid sponge therapy in patients with acute respiratory infections.