Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usahatani Rumput Laut Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Ar, Muh. Alwi.; Anwar, Andi Rahayu; Asriadi, Andi Amran; Firmansyah, Firmansyah
Baselang Vol 4, No 1: APRIL 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i1.170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rata-rata biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan petani rumput laut di Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari Januari 2024 hingga Maret 2024, di lokasi Desa Mallasoro. Pengambilan populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan metode acak sederhana atau Sample Random Sampling, yang melibatkan petani rumput laut. Dari total 160 petani, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 25 orang. Sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu informasi yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi objek penelitian atau dari sumber data lain yang mendukung, baik melalui survei kuesioner dengan responden petani rumput laut. Sementara itu, data sekunder diperoleh secara tidak langsung dalam bentuk bukti tertulis, informasi dari internet, hasil penelitian sebelumnya, dan sumber lain yang relevan. Analisis data dilakukan melalui analisis biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi rumput laut adalah empat kilogram per meter kering, dengan harga saat ini sebesar Rp 16.000 per kilogram. Rata-rata total biaya yang ditanggung oleh petani mencapai Rp 12.360 per meter. Oleh karena itu, rata-rata pendapatan (keuntungan) petani rumput laut di Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto adalah                   Rp 3.562 per meter. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan dari usaha budidaya rumput laut sangat signifikan.
The Influence of Harvested Area, Rice Consumption on Rice Crop Production in Makassar City Asriadi, Andi Amran; Firmansyah, Firmansyah
Baselang Vol 3, No 2: OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v3i2.107

Abstract

One of the basic needs for agricultural products is rice. In Indonesia, rice is the most important food for the development of the country's economy because rice is the most important staple food in this country, covering more than half of the population. The aim of the research is to find out how much influence the harvest area (X1), rice consumption (X2) has on rice crop production (Y) in Makassar City, South Sulawesi. Secondary data was obtained through the South Sulawesi Central Statistics Agency (BPS). The method used is multiple linear regression analysis in the Cobb-Douglas function using the SPSS version 22 program. The research results show that harvest area (X1) partially has a negative and significant effect on production. Meanwhile, rice consumption (X2) partially has a positive and significant effect on production. Indonesian people's recommendations must also be balanced with rice production and consumption that can meet food needs.
Analisis Perkembangan Trend dan Memprediksi Harga Bawang Merah di Sulawesi Selatan Asriadi, Andi Amran; Firmansyah, Firmansyah
Baselang Vol 4, No 1: APRIL 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i1.145

Abstract

Pengembangan pertanian bawang merah sebenarnya dapat berupa harga konsumen, sehingga harga bawang merah di Provinsi Sulawesi Selatan dilihat tahun 2019-2024 yaitu pola yang mengandung unsur trend dan memprediksi stabilitas harga kepada konsumen. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis trend dan memprediksi harga bawang merah di Sulawesi Selatan. Data sekunder diperoleh melalui lembaga atau   instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan serta sumber-sumber lain yang dapat menunjang penelitian ini. Data sekunder juga dikumpulkan meliputi data sekunder pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) nasional. Hasil penelitian bahwa Trend perkembangan perubahan harga bawang merah mulai periode Januari 2019 sampai Desember 2023 adalah cenderung meningkat. Hal ini ditandai oleh koefisien regresi yang positif sebesar 62,535. Memprediksi harga bawang merah pada bulan Januari sampai Desember 2025 dengan harga bawang merah sekitar Rp. 23.427 perkg – Rp. 24.115 perkg. Tahun 2026 sampai Desember 2026 sebesar Rp. 24.177  perkg – Rp. 24.865 perkg di Sulawesi Selatan. Dengan demikian, produsen meningkatkan produktivitas bawang merah sebagai antisipasi peningkatan permintaan yang besar dan memungkinkan konsumen mengendalikan biaya ketika harga bawang merah sedang tinggi.
Level Of Planning For The Program To Improve Chili Cultivation In Sapanang Village, Binamu District, Jeneponto Regency Asriadi, Andi Amran; Nailah Husain; Sahlan; Siti Wardah
International Journal of Economics, Business and Innovation Research Vol. 4 No. 06 (2025): October- November, International Journal of Economics, Business and Innovation
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijebir.v4i06.2495

Abstract

The purpose of this study was to analyze the extent of farmer participation in planning chili development extension programs in Sanapang Village, located in Binamu Subdistrict, Jeneponto Regency. The study was conducted using a survey method. The research sample was taken purposively in Sanapang Village. All farmers who were members of farmer groups were included in the research population. The selection of farmer samples was carried out using a simple random method using the Slovin formula, resulting in 250 farmers as samples, 25 of whom represented 10%. For data analysis, this study used quantitative descriptive analysis and calculated the mean and percentage using the Likert scale approach. The research findings revealed that the implementation of the agricultural extension program showed the following results: the participation of member farmers in extension activities in response to planning reached 2.49%, which indicates a less active category, while the response to the preparation of the agricultural extension program scored 2.41%, which also falls into the less active category. There are several factors that influence the low participation in the planning of the agricultural extension program. Among these factors are the lack of farmer involvement in the planning process, inadequate extension infrastructure, and the mismatch between the plan and farmers' needs. In addition, geographical conditions and economic factors also make it difficult for farmers to access existing programs. Internal factors related to extension workers, such as skills and experience, as well as a lack of coordination with various local parties
BUDIDAYA TANAMAN KARET SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT PASCA PANDEMIC COVID 19 DI KELURAHAN BALLASARAJA Ismail, Hamid; Saiful, Saiful; Sumirna, Sumirna; Asriadi, Andi Amran; Bakri, Rina Asrini
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.408-415

Abstract

Tingginya angka pemutusan hubungan kerja atau PHK di Kawasan perkotaan juga merambat pada industri perkebunan karet di Kabupaten Bulukumba. Hal ini terjadi dengan akibat pandemic covid 19 yang merambah semua dunia kerja dan tak lepas para pekerja perkebunan dan petani pada umumnya. Dengan bercermin pada kejadian ini maka tim pengabdian kepada masyarakat melakukan kegiatan pengabdian berupa sosialisasi budidaya tanaman karet sebagai penopang ekonomi petani pasca pandemic di kelurahan Ballasaraja Kecamatan Bulukumpa Kab Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021-2022. Tanaman karet dipilih dengan masa panen relative Panjang di kisaran 25-27 tahun dengan sistem panen perhari dan dimulai produktif di usia 4-5 tahun pasca tanam dengan tawaran omset mengiurkan 1 ton getah karet per hektar  dengan harga Rp 12.000 per kilogram bisa mencapai RP. 12.000.000 perbulan. Ini adalah penghasilan fantastis yang mengiurkan petani. System tanam, dan perawatan karet yang relatif mudah juga memberikan kemudahan pada para petani untuk menguji coba. Pada kegiatan pengabdian ini tim pengabdi melakukan sosialisasi mulai dari motifasi, cara pembibitan, pengolahan tanah, penanaman dan penyulaman, perawatan dan pemeliharaan, tumpeng sari dan pemupukan. Diharapkan kegiatan sosialisasi pembinaan budidaya tanaman karet ini efektif untuk membantu masyarakat terlepas dari jerat ekonomi akibat pandemic yang berkepanjangan di beberapa tahun mendatang.