Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENAFSIRAN RASYID RIDHA DAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA Nasution, Rahmi Padilah; Ikhwan, Muhammad; Rahman, Yenni; Rahmad, Mardikola Tri
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : Institut Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v9i2.66

Abstract

This research is motivated by the fact that there are differences in interpretation of the understanding of the Ahl al-Kitab which causes marriage problems in it. This research aims to find out the interpretation of Rashid Rida and M. Quraish Shihab regarding the understanding of Ahl al-Kitab, as well as a comparative analysis of the interpretation between Rasyid Ridha and M. Quraish Shihab regarding marriages between Muslim men and women of the Ahl al-Kitab. This type of research is library research. The interpretation method used is the Muqaran method by comparing the Tafsir al-Manar by Rasyid Ridha with the Tafsir al- Misbah by M. Quraish Shihab in QS al-Maidah/5:5 by using an interpretive approach, as well as books that have relevance to the problem at hand. discussed, then review and conclude.According to Rasyid Ridha in his book Tafsir al-Manar, it is explained that what is meant by ahl al-Kitab in the Qur'an is not only Yahudi and Nasrani, but he includes religions that have holy books in which the teachings of monotheism are contained. This is based on Q.S an-Nahl verse 36, that Allah sent messengers from all people, it's just that their holy book along with the times has changed and is even lost to time. Meanwhile, M. Quraish Shihab argues that the Ahl al-Kitab group in the Qur'an is only focused on Yahudi and Nasrani, apart from that they are not included in the ahl al-Kitab.
Penafsiran QS Ali-Imran Ayat 102: (Analisis Tafsir Tahlili) Putri, Nur Aprillia; Rahman, Yenni; Rizqi, Muhammad; Handayani, Rita
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : Institut Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v10i1.70

Abstract

The issue of piety is a very important, in the Qur’an the word piety is 258 times in various contexts. In the book of Mu’jam the author finds one varse that discusses piety in truth, namely from the word تقاته contained in the QS. Ali-Imran verse 102. I’rab from haqqa tuqatih is maf’ul mutlaq as for its function and position as an affirmation of an action. The approach that the author uses in this study is the analysis of the tahlili method is to interpret the verses of the Qur’an systematically by describing all aspects contained in the interpreted verses. The results of the thesis research on the interpretation verses of the Qur’an systematically by describing all aspect contained in the interpreted of QS. Ali- Imran verse 102 is Allah commands his believing servants so that they truly fear him, stay on it and are steadfast until the end of their lives. The meaning of haqqa tuqatih is to carry out Allah commands by obeying Allah and not disobeying Him, remembering and not forgetting, being grateful and not disobeying, namely carrying out what Allah has commanded with earnest effort as much as possible according to the best ability. Possessions and do not take lightly what Allah has commanded. Because Allah knows whether we have tried our best in carrying out his commands or are still half hearted, and Allah will not burden us with anyting beyond our ability.
Kemampuan Tajwid Guru-Guru TPQ / MDTA Bersertifikasi di Kecamatan Payakumbuh Utara Zendra, Zendra Rosada Naska; Rahman, Yenni; Rizqi, Muhammad; Irianto, Marwit
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : Institut Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v10i2.74

Abstract

Abstrak Pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh, Bidang Kesra terhadap guru-guru TPQ / MDTA yang ada di kota Payakumbuh. Sebagai kota kecil yang sangat strategis dan penghubung antar provinsi, perlahan namun pasti Payakumbuh menjadi kampung Al-Qur’an ini dibuktikan dengan banyaknya muncul sekolah-sekolah Islam, pondok pesantren, pondok tahfizh dan rumah Qur’an. Untuk mengimbangi dan mengikuti fenomena diatas, agar TPQ dan MDTA tidak kehilangan santri dan kalah bersaing,maka Pemerintah Kota Payakumbuh Bagian Kesra mengadakan pembinaan dan sekaligus memberikan sertifikasi bagi guru-guruTPQ dan MDTA yang ada di kota Payakumbuh. Yang mana selanjutnya guru-guru yang lulus mendapatkan sertifikat A, B atau C dengan jumlah 25 orang, diiringi dengan pemberian insentif.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif yang merupakan penelitian yang menggambarkan isi data yang ada yaitu mendeskripsikan datayang dikumpulkan berupa kata-kata,gambar, dan bukan angka. Dalam penelitian ini dipiilih guru-guru TPQ dan MDTA bersertifikasi di kecamatan Payakumbuh Utara yang berjumlah 25 orang dengan rincian sertifikasi A satu orang, sertifikasi B sembilan orang dan sertifikasi C lima belas orang.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang objeknya mengenai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kelompok masyarakat.Hasil dari penelitian ini adalah di temukan kemampuan guru-guru TPQ/MDTA Bersertifikat berdasarkan kriteria peenilaian yakni: penilaian sangat bagus sebanyak 19 orang responden, kriteria bagus 5 orang responden, sedangkan kategori dengan nilai cukup terdiri dari 1 orang responden. Adapun responden yang mengalami kesalahan makharijul huruf terdiri dari : ب (1 orang), ت (1 orang), ث (3 orang), ذ (2 orang), د (3 orang), ز (2 orang), س (2 orang), ش (2 orang), ص ( 2 orang), ض ( 2 orang), ط ( 2 orang), ظ (3 orang), ق (1 orang), ك (1 orang), ه (1 orang). Berkenaan hukum Nun Sukun dan Tanwin terdapat kesalahan idgham 3 orang, iqlab 1 orang, ikhfa 4 orang.
Tafsir Al-Qur’an di Ranting Aisyiyah Balai Jaring Air Tabit Kecamatan Payakumbuh Timur (Kajian Living Qur’an) Ariful Fikri; Rahman, Yenni; Anwar, Efizal; Alfaruqi, Daniel
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : Institut Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v10i2.75

Abstract

Fenomena sosial keagamaan yang terlihat di jamaah di Balai Jaring Air Tabit Kecamatan Payakumbuh Timur, dimana jamaah memiliki keinginan yang sangat kuat dalam mempelajari ilmu agama, khususnya dalam mempelajari al qur’an. Adapun kebiasaan yang mereka lakukan hanya mendengarkan kajian ceramah di Masjid atau Mushalla yang dalam pelaksanakannya setiap malam (setelah shalat Magrib sampai waktu Isya) dan setelah shalat Subuh hingga hanya bisa mendengarkan santapan rohani yang lama kelamaan menimbulkan kebosanan bagi para jamaah, sedangkan mereka tersebut siangnya sibuk dengan pekerjaan sehari hari, kondisi ini sangat berbeda dengan yang dilakukankan oleh kebanyakan kaum muslimin /muslimat di berbagai Nagari, sehingga yang menjadi pokok permasaalahan bagi penulis adalah ingin mengajak jemaah untuk menggali lagi isi al qur’an dengan sistem pengajian tafsir al qur’an yang diadakan di Majelis Ta’lim Ranting Aisyiyah Balai Jaring Air Tabit, serta motivasi apa yang mendorong jamaah bersemangat dalam menggali dan mempelajari isi al qur’an itu sendiri yang selama ini mereka dapat melalui ceramah-ceramah biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengajian tafsir al qur’an di Ranting Aisyiyah Balai Jaring Tabit, bagaimana pelaksanaannya serta mengetahui apa motif dari jamaah melaksanakan pengajian tafsir al qur’an dan nilai-nilai apa yang didapat dalam pelaksanaan pengajian tafsir al qur’an tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner terbuka dan dokumentasi yang ada, sedangkan subjek penelitian adalah jamaah Majelis Ta’lim Ranting Aisyiyah Balai Jaring Air Tabit yang berjumlah 38 orang, dan penulis merupakan instrumen utama dari peneltian ini, sedangkan analisis data mengikuti apa yang dikatakan J.Maleong yaitu mereduksi, kategorisasi, sintesisasi dan menyusun hipotesis kerja Hasil penelitian didapat bahwa dalil/dasar dari jamaah untuk melaksanakan pengajian tafsir al qur’an adalah karena jemaah sudah mulai bosan dengan mempelajari isi al qur’an hanya melalui ceramah-ceramah yang mereka dengar pada setiap pengajian, sedangkan pembacaan Al-Qur’an ketika belajar tafsir al qur’an dapat lebih mendalami apa isi dan kandungan yang terdapat dalam al qur’an tersebut.