Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PENA AKUATIKA : JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN

KONDISI EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PERAIRAN TANJUNG PISAU KABUPATEN BINTAN Raja Nina Haryati; Dedy Kurniawan
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 20, No 1 (2021): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v20i1.1260

Abstract

ABSTRAKPerairan Tanjung Pisau, Kabupaten Bintan merupakan wilayah pesisir yang terdapat sebaran ekosistem lamun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis lamun, tingkat kerapatan dan tutupan lamun di Perairan Tanjung Pisau, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2020, di Perairan Tanjung Pisau, Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Penelitian dengan menggunakan metode survey, dengan mengamati secara langsung kondisi ekosistem padang lamun. Pengamatan lamun dengan menggunakan bantuan transek kuadran dengan ukuran 50 x 50 cm, disepanjang garis transek 50 meter dengan tiga garis transek. Transek kuadran diletakkan di garis transek dengan jarak 10 meter. Hasil penelitian didapatkan lamun yang ditemukan yaitu Thalassia hemprichii dan Enhalusa coroides. Nilai kerapatan lamun Thalassia hemprichii sebesar 136,7 tegakan/m2 dan Enhalusa coroides sebesar 33,1 tegakan/m2. Total kerapatan lamunse besar 169,8 tegakan/m2, tergolong kerapatan lamun yang rapat. Rata-rata penutupan lamun sebesar 52,43%, dengan kategori kondisi tutupan lamun yang padat. Jenis lamun yang ditemukan di Perairan Tanjung  Pisau yaitu Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides. Kondisi kerapatan lamun tergolong kerapatan lamun yang rapat, dengan kondisi tutupan lamun yang padat. Kondisi kualitas perairan di Perairan Tanjung Pisau masih mendukung untuk kehidupan lamun.Kata kunci: Bintan, Kerapatan, Padang Lamun, Tutupan LamunABSTRACT The waters of Tanjung Pisau, Bintan Regency, are a coastal area where the seagrass ecosystem is distributed. The purpose of this study was to identify the type of seagrass, density, and level of seagrass cover in Tanjung Pisau Waters, Bintan Regency. This research was conducted from August to September 2020 in Tanjung Pisau Waters, Penaga Village, Teluk Bintan District, Bintan Regency. This study uses a survey method, by looking at the condition of the seagrass ecosystem. Seagrass observations use quadrant transects measuring 50 x 50 cm, line transects along 50 meters with three transect lines. Quadrant transects are on the transect line with a distance of 10 meters. The results showed that the seagrass found were Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides. The density value of Thalassia hemprichii seagrass was 136.7 stands/m2 and Enhalus acoroides was 33.1 stands/m2. The total density of seagrass is 169.8 stands/m2 which is classified as a dense seagrass density. The average seagrass cover was 52.43% with the category of solid seagrass cover. The condition of seagrass density is classified as a dense seagrass density, with a dense condition of seagrass cover.The water quality condition of Tanjung Pisau waters still supports seagrass life.Keywords: Bintan, Density, Seagrass, Seagrass Cover
Kepadatan Teripang (Holothuroidea) pada Zona Intertidal Desa Penaga Kabupaten Bintan Wulan Sari; Dedy Kurniawan; Hasnarika Hasnarika
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol 23, No 1 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v23i1.3758

Abstract

Desa Penaga merupakan salah satu perairan yang menjadi habitat teripang, yang dijadikan target penangkapan bagi masyarakat nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, serta menganalisis kepadatan dan kelimpahan relatif teripang pada zona intertidal Desa Penaga, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga September 2022, pada zona intertidal Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu pengamatan langsung terhadap biota yang akan diteliti. Pengamatan teripang dilakukan dengan menggunakan metode sapuan (swept area), dengan bantuan transek garis. Pengambilan data kelimpahan teripang dilakukan pada 3 garis transek sepanjang 50 m dan lebar 10 m pada zona intertidal. Hasil penelitian menunjukkan pada zona intertidal Desa Penaga ditemukan 4 jenis teripang, diantaranya Phyllophorus dobsoni, Holothuria scabra, Holothuria atra dan Holothuria coluber. Kepadatan jenis tertinggi berada pada spesies Phyllophorus dobsoni dengan nilai kepadatan yakni 40 ind/ha, sedangkan kepadatan terendah terdapat pada spesies Holothuria coluber dengan nilai kepadatan yakni 7 ind/ha. Phyllophorus dobsoni menjadi spesies dengan tingkat kelimpahan relatif tertinggi yakni sekitar 55%, sedangkan untuk tingkat kelimpahan terendah terdapat pada spesies Holothuria coluber yakni sekitar 9%.