Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG DAN PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI PADA SANTRI DAYAH KEUMARAL AL-AZIZIYAH KABUPATEN ACEH UTARA Khairunnisa, Cut; Yuziani, Yuziani; Nadira, Cut Sidrah
Jurnal Vokasi Vol 5, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i2.2259

Abstract

Data dari Dinas Kesehatan Aceh tahun 2019 menyebutkan bahwa kasus gizi buruk pada anak di bawah usia lima tahun di Aceh cukup tinggi, yaitu mencapai angka 3.125 kasus. Sementara data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara pada akhir tahun  2019, terdapat  543 anak berusia di bawah lima tahun (balita) mengalami gizi buruk. Beberapa penyebab terjadinya kasus gizi buruk adalah kurangnya asupan gizi ibu saat hamil, pengetahuan orangtua yang rendah, pola asuh yang salah, kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti sampah, sanitasi air dan jamban yang tidak sehat. Akar permasalahan timbulnya masalah gizi adalah tingginya angka kemiskinan di Aceh. Penanggulangan masalah gizi di Kabupaten Aceh Utara sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan memberikan makanan tambahan kepada penderita gizi buruk dan memberikan edukasi kepada orang tua.  Namun masih banyak lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan non formal seperti Dayah Keumaral Al-Aziziyah atau Pesantren belum tersentuh edukasi tentang gizi. Sebagaimana diketahui bahwa periode usia anak pada tahap pendidikan dasar hingga menengah atas sedang mengalami masa pertumbuhan sehingga sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mencegah timbulnya gizi kurang maupun gizi buruk. Oleh karena itu, pada kesempatan ini telah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang dan pemberian makanan bergizi pada salah satu Dayah yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Penyuluhan gizi ini dilakukan dengan metode ceramah dan pembagian modul kepada seluruh santri. Pada kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pembagian makanan bergizi, berupa susu, snack dan buah, untuk memberikan contoh beberapa sumber zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhi kebutuhan gizi. Terdapat peningkatan pengetahuan santri tentang kebutuhan gizi seimbang pasca penyuluhan. Hal ini terlihat dari evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdi kepada seluruh santri pada akhir masa pengabdian.
ANALISIS RISIKO PENULARAN FILARIASIS LIMFATIK DI KABUPATEN ACEH UTARA Sofia, Rizka; Nadira, Cut Sidrah
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.6 : No.1 (Mei, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i1.2623

Abstract

Filariasis limfatik merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, dan Armigeres. Jumlah kasus filariasis di Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 103 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor risiko penularan filariasis limfatik di Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian retrospektif dengan desain studi kasus kontrol. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 134 orang yaitu 67 orang untuk kelompok kasus dan 67 orang kelompok control. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis Chi-Square. Hasil analisis bivariat  menunjukkan bahwa variabel penelitian yang mempunyai hubungan dengan kejadian filariasis limfatik di Kabupaten Aceh Utara yaitu kebiasaan menggunakan kelambu (P=0,001, dan OR=5,82), Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (P=0,001 dan OR=3,43), kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah (P=0,042 dan OR=4,92), penggunaan kawat kasa ventilasi rumah (P=0,001 dan OR 3,71), dan variabel kondisi plafon rumah (P=0,014 dan OR=5,18). Hasil analisis multivariat didapatkan hanya empat variabel yang menjadi faktor risiko penularan filariasis limfatik di Kabupaten Aceh Utara, yaitu penggunaan kelambu, penggunaan kawat kasa, menggantung pakaian, dan plafon rumah.
Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Short Term Memory Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Malikussaleh Hasibuan, Imam Irawan Saputra; Nadira, Cut Sidrah; Novalia, Vera
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 4 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i4.32149

Abstract

Memori jangka pendek ialah sebuah sistem yang menyimpan informasi sementara dalam otak yang memiliki kapasitas terbatas dan berfungsi sebagai pengatur pemrosesan data tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Peran utamanya adalah menyimpan informasi untuk sementara waktu agar dapat ditinjau dan diulang kembali. Sistem ini memiliki kontribusi penting dalam mekanisme pengolahan informasi otak. Namun, kondisi kurang tidur diketahui berdampak buruk terhadap berbagai aspek, termasuk kewaspadaan, kinerja, dan kesehatan secara keseluruhan. Ketika kurang tidur berlangsung dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu fungsi tubuh, psikologis, kognitif, hingga perilaku saraf, termasuk kemampuan memori jangka pendek. Penelitian ini dilakukan agar dapat memahami keterkaitan antara durasi tidur dan memori jangka pendek pada mahasiswa kedokteran Universitas Malikussaleh. Studi ini menggunakan pendekatan analitik dengan desain potong lintang dan melibatkan 200 responden yang dipilih melalui metode stratified random sampling. Mahasiswa dikelompokkan berdasarkan pola tidurnya, yakni kelompok yang merasakan kurang tidur serta kelompok yang memiliki tidur cukup. Kemampuan memori jangka pendek dievaluasi melalui uji kinerja memori. Hasil menunjukkan bahwa 79,5% responden mengalami kurang tidur, sementara 20,5% mempunyai durasi tidur yang cukup. Dalam hal kemampuan memori jangka pendek, 59,5% mahasiswa menunjukkan performa yang rendah, dan 40,5% menunjukkan performa yang baik. Hasil analisis statistik yang didapatkan nilai p sebesar 0,008, yang menunjukkan kaitan yang signifikan secara statistik (p < 0,05) antara kurang tidur serta kemampuan memori jangka pendek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang mengalami kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi terhadap penurunan memori jangka pendek, yang menekankan pentingnya menjaga kualitas tidur demi mendukung fungsi kognitif secara optimal.
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Remaja di SMP Negeri 3 Lhokseumawe Nadira, Cut Sidrah; Rahayu, Mulyati Sri; Sawitri, Harvina; Maulina, Nora; Wahyuni, Sri; Husna, Cut Asmaul
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2: Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v3i2.21708

Abstract

Remaja merupakan investasi penting untuk pembangunan berkelanjutan dan kemajuan suatu bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pendidikan, sosial, kesehatan fisik dan mental remaja sangat penting diperhatikan. Penyakit menular maupun tidak menular masih terus menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat global, terutama pada golongan usia remaja 10 hingga 19 tahun. Berbagai faktor yang dapat mencetuskan penyakit atau bahkan kematian pada remaja seperti merokok, penyalahgunaan NAPZA, kurang gizi serta kurang aktivitas fisik, dapat dicegah dengan memberikan edukasi yang efektif. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lhokseumawe ini dihadiri oleh 15 orang yang merupakan perwakilan dari kelas VII sampai IX. Solusi yang ditawarkan adalah sosialisasi melalui metode ceramah dibantu dengan media audio visual dan leaflet terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi remaja terutama di lingkungan sekolah yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga siswa, guru maupun masyarakat lingkungan sekolah menjadi lebih sehat, serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan terkait perilaku hidup bersih dan sehat bagi remaja di lingkungan sekolah sehingga diharapkan berdampak bagi perubahan perilaku. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan siswa-siswi terkait PHBS sesudah dilakukan sosialisasi.
Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Terapi Non Farmakologi yuziani; Sawitri, Harvina; Nadira, Cut Sidrah
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 18 No. 2 (2023): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v18i2.1221

Abstract

Penyakit hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan  peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol dan menjadi faktor risiko penyakit lainnya. Terapi hipertensi meliputi terapi farmakologi dan non farmakologi. Beberapa studi menunjukkan rendahnya tingkat pengetahuan penderita terhadap hipertensi, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan penderita hipertensi tentang penatalaksanaan terapi non farmakologi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probability dengan metode accidental sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan wawancara terpimpin berdasarkan pedoman kuesioner pada pasien hipertensi di Puskesmas Samudera, Aceh Utara dari Juni sd. Juli 2021. Terdapat 15 pertanyaan untuk menilai tingkat pengetahuan pasien yang dikategorikan menjadi tiga tingkat: mengetahui (C1), memahami (C2) dan aplikatif (C3). Sebanyak 61 orang pasien hipertensi terlibat dalam penelitian ini dengan karakteristik: 59%  berusia 50 – 60 tahun, 66,7% perempuan 66,7% dan  33,3% laki-laki. Sebagian besar responden berpendidikan SMA 37,7% dan ibu rumah tangga 52,4%. Responden dengan tingkat pengetahuan kategori mengetahui “baik” (C1) sebesar 73,8%, tingkat pengetahuan kategori memahami “baik” (C2) sebesar 54,1%, dan tingkat pengetahuan kategori aplikasi “baik” (C3) sebanyak 57,4%. Secara umum, tingkat pengetahuan pasien hipertensi: baik  52,5%; cukup 27,9%; kurang 14,7% dan buruk  4,9%.