Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Kedudukan Informed Consent Dalam Pelayanan Kesehatan di Indonesia Nadira, Cut Sidrah; Khairunnisa, Cut
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.829 KB)

Abstract

Semua orang berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas di Indonesia. Dalam menjalankan pelayanan kesehatan di Indonesia, dokter harus menerapkan prinsip informed consent berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. Prinsip Informed Consent adalah hak asasi pasien dalam pelayanan kesehatan yang didasarkan kepada Hak Dasar Individu. Hak dasar individu inilah yang ditafsirkan ke dalam Hak atas badan sendiri pasien yaitu hak untuk menentukan tindakan medis apa yang disetujui atau diinginkan oleh pasien. Prinsip informed consent dapat melindungi diri pasien karena dengan menerapkan prinsip Informed Consent pasien sudah mengetahui sejak awal jenis rawatan apa yang dilaksanakan terhadap dirinya. Prinsip informed consent memberikan hak kepada pasien untuk menentukan atau memilih tindakan medis apa yang terbaik bagi dirinya atau pasienlah yang menentukan “nasib” dirinya sendiri berdasarkan informasi-informasi yang diberikan oleh pihak dokter.
Upaya Pengelolaan Hipertensi dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga pada Pasien Perempuan Usia 61 tahun di Puskesmas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Humairah, Helma; Zara, Noviana; Debbyousha, Maulina; Nadira, Cut Sidrah; Putri, Baluqia Iskandar; Saputra, Andi; Akbar, Teuku Ilhami Surya; Novalia, Vera; Utariningsih, Wheny; Herlina, Nina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.10015

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah ≥ 140 mmHg (tekanan sistolik) dan/atau ≥ 90 mmHg (tekanan diastolik). Pasien perempuan usia 61 tahun datang ke puskemas dengan keluhan nyeri kepala yang sudah dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan pasien ketika melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti menyapu dan memasak. Nyeri kepala dirasakan sepanjang hari dan terkadang hilang saat pasien tidak melakukan aktifitas apapun. Keluhan tersebut disertai dengan pusing. Pasien mengatakan keluhan pusing yang dialami hilang timbul dan memberat jika pasien melakukan aktifitas.  Pasien mengatakan keluhan muncul tidak menentu. Pasien juga mengatakan sering nyeri tengkuk yang membuat pasien merasa tidak nyaman. Pad pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien adalah 160/90 mmHg. IMT pasien didapatkan 20,34 kg/m2 dan ini terkategori normal. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Intervensi yang dilakukan diantaranya adalah edukasi mengenai penyakit yang dialami, edukasi mengenai pentingnya kontrol tekanan darah, edukasi pola makan pada penderita Hipertensi, dan edukasi peran keluarga dalam tatalaksana penyakit pasien, edukasi untuk tetap melakukan aktivitas fisik dan olahraga serta menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul dari penyakit pasien agar pasien lebih menjaga diri.
Studi Kasus Gizi Buruk dan Stunting pada Anak Usia 9 Bulan di Desa Ranto Puskesmas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Ayuna, Della Vega Nisha; Rozi, Dwi Novlita; Humairah, Helma; Zara, Noviana; Nadira, Cut Sidrah; Husna, Cut Asmaul; Herlina, Nina; Akbar, Teuku Ilhami Surya; Saputra, Andi; Putri, Baluqia Iskandar
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.10045

Abstract

 Gizi buruk adalah kondisi kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menderita sakit yang begitu lama. Gizi buruk umumnya terjadi pada anak usia di bawah lima tahun (Balita) yang disebabkan oleh banyak faktor. Gambaran dari status gizi buruk yang kronik sejak awal kehidupan dapat menyebabkan stunting. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia, sehingga penurunan prevalensi balita stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Faktor kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi menjadi resiko utama terjadinya stunting. Oleh karena itu, dalam upaya penatalaksaan penyakit dibutuhkan peran keluarga untuk mencapai tujuan terapi yang maksimal. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang anak balita An. F laki-laki berusia 9 bulan di Desa Ranto tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien melalui pendekatan home visit. Diagnosis gizi buruk dan stunting ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan tatalaksana secara komprehensif. Dilakukan edukasi dan pemantauan pada anak dan keluarga dengan hasil perbaikan di akhir kunjungan. Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 4,6 kg, kunjungan kedua 4,6 kg, kunjungan ketiga 4,7 kg. Kesimpulan studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian gizi buruk dan stunting pada anak tersebut, diantaranya adalah tingkat pengetahuan, pola asuh ibu, ekonomi keluarga, dan kurangnya promosi kesehatan.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Paramedis tentang Pencegahan Primer Stroke di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara Sahirah, Rifqa; Ikhsan, Maulana; Nadira, Cut Sidrah
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 6 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i6.12436

Abstract

Stroke adalah terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dan merupakan penyebab utama dari kecacatan dan kematian pasien penderita stroke di seluruh dunia. Stroke merupakan kedaruratan yang membutuhkan penanganan segera. Penanganan yang cepat dan optimal dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang didapatkan  tentang stroke terutama oleh paramedis di rumah sakit. Informasi yang salah tentang stroke dapat menghambat penanganan penyakit. Informasi tentang kesehatan didapatkan dari berbagai sumber. Paramedis memiliki peran penting dalam memberikan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat, termasuk mengenai stroke. Namun, masih belum ada penelitian yang secara khusus mengevaluasi tingkat pengetahuan paramedis tentang pencegahan primer stroke. Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia. pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling sebanyak 91 orang responden yang terdiri dari perawat dan bidan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kuesioner pengetahuan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data pada saat penelitian. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan pencegahan primer stroke secara keseluruhan dalam kategori cukup (67%).
Hubungan Tingkat Stres Akademik dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Rinella Wihandi, Fadira; Nadira, Cut Sidrah; Yudhi Iqbal, Teuku
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i3.2188

Abstract

College students are a group that is prone to stress. Heavy lecture loads and quite a lot of exams are often the cause of high levels of stress in medical students. Stress can increase the release of Corticotropin Releasing Hormone (CRH) from the Hypothalamic-Pitutary-Adrenal (HPA) which in turn can affect an important hormone in reproductive function, namely Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH). The purpose of this study was to determine the relationship between academic stress levels and the menstrual cycle of female students at the Malikussaleh University Medical Study Program. This type of research is an observational analytic study using a cross sectional design. In this study, probability sampling technique was used with stratified random sampling for the sampling technique. The study sample size was 168 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. The data used in this study is primary data obtained by distributing questionnaires to respondents. The research data were analyzed using the Spearman rank test. The results of the study showed respondents with abnormal menstrual cycles, the majority were owned by respondents with severe and very heavy levels of academic stress. The conclusion of this study is that there is a significant relationship between academic stress levels and the menstrual cycle of female students of the Malikussaleh University Medical Study Program.
Hubungan Status Gizi Terhadap Kadar Hb Pada Santri Dayah Madinatuddiniyah Jabal Nur fadillah, muhammad afandy; Nadira, Cut Sidrah; Surya Akbar, Teuku Ilhami
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i1.2196

Abstract

ABSTRAK Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam darah seseorang di bawah ambang normal. Secara global pada tahun 2019 prevalensi anemia semua usia adalah 22,8%, terdiri dari 54,1% dari kasus anemia ringan, 42,5% sedang, dan 3,45% parah. Data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Penurunan kadar hemoglobin dalam darah disebabkan oleh banyak faktor di antaranya perdarahan, penyakit ginjal kronik, leukemia, anemia berbagai jenis, dan asupan nutrisi rendah. Status gizi yang kurang dapat memiliki dampak terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, meningkatnya risiko terhadap penyakit infeksi serta yang paling umum akibat asupan gizi yang kurang adalah anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap kadar Hb pada santri Dayah Madinatuddiniyah Jabal Nur Paloh Lada. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan uji spearman pada 81 santri. Kadar hemoglobin diukur dengan alat Family Dr. Hemoglobin Test Meter, pengukuran berat badan menggunakan timbangan berat badan dan tinggi badan menggunakan microtoise. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan status gizi menggunakan IMT terhadap kadar Hemoglobin (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah semakin rendah IMT maka semakin rendah kadar Hb pada santri/santriwati di Dayah Madinatuddiniyah Jabal Nur Paloh Lada. Kata Kunci: anemia, kadar hemoglobin, status gizi
Analisis efektivitas Probiotik Oral Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Stapylococcus epidermidis Widya Aqshal, Muhammad Ezyra; Nadira, Cut Sidrah; Putri Mellaratna, Wizar
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i3.2293

Abstract

Staphyloccus epidermidis merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan acne vulgaris. Angka kejadian Acne vulgaris berkisar 85 % dan terjadi pada usia 14- 17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada laki laki. Acne vulgaris umumnya lebih banyak terjadi pada laki - laki dibandingkan dengan wanita pada rentang usia 15-44 tahun yaitu 34 % pada laki - laki dan 27 % pada wanita. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan efek probiotik dengan konsentrasi 18x108 CFU/ml,21x108 CFU/ml dan 30x108 CFU/ml terhadap diameter zona hambat pertumbuhan antibakteri Staphyloccus epidermidis. Metode menggunakan tiga konsentrasi probiotik yang mengandung Lactobacillus acidophilus yang diulang lima kali untuk melihat efek zona hambat pertumbuhan Staphyloccus epidermidis yang ditumbuhkan pada Mueller-Hinton Agar. Pengukuran zona hambat dilakukan setelah kultur selama 48 jam. Perbedaan zona hambat antara kelompok uji dianalisis dengan one-way ANOVA. Hasil analisis menunjukkan bahwa probiotik dengan konsentrasi 18x108 CFU/ml mempunyai rata-rata zona hambat 17,56 mm, konsentrasi 21x108 CFU/ml mempunyai rata-rata zona hambat 13,56 mm, dan konsentrasi 30x108 CFU/ml memiliki rata-rata zona hambat 13,1 mm. Kesimpulan ialah terdapat perbedaan zona hambat Lactobacillus acidophilus terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccus epidermidis dengan zona hambat terbesar pada konsentrasi 18x108 CFU/ml
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Serat dan Cairan Terhadap Pola Defekasi Pada Siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe Putri Syahfa, Dhifa; Nadira, Cut Sidrah; Rahayu Fonna, Tischa
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i2.2902

Abstract

Pemeliharaan kesehatan pencernaan dapat dipenuhi jika mengonsumsi serat dan cairan sesuai anjuran dan kebutuhan. Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat yang paling mudah ditemukan. Serat dan cairan berkontribusi terhadap pola defekasi. Kelainan pola defekasi dapat disebabkan karena kurangnya konsumsi serat dan cairan. Berdasarkan data World Health Organization kelainan pola defekasi di dunia mencapai 10-15%. Pola defekasi berbeda-beda setiap individu dan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya tingkat pengetahuan tentang serat dan cairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe tentang serat dan cairan terhadap pola defekasi. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 322 responden. Pengambilam sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan pola defekasi menggunakan Bristol Stool Chart. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden terbanyak berada pada kategori tingkat pengetahuan baik (70,2%), frekuensi defekasi cukup (97,5%), dan konsistensi defekasi normal (86,3%). Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil analisis bivariat didapatkan p value > 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang serat dan cairan terhadap pola defekasi pada siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Keywords : Tingkat pengetahuan; Serat; Cairan; Pola defekasi
Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Massa Tulang pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Malikussaleh Angkatan 2019-2022 Humaira, Annisa; Nadira, Cut Sidrah; Mellaratna, Wizar Putri
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i2.3564

Abstract

Bone mass was the total amount of tissue in the bones, bone density refers to how tightly the tissues compile the bones. The peak bone mass was reached at 25-32 ages, achieving a high peak bone mass will made a significant contribution to prevent of osteoporosis. The risk factors of osteoporosis are grouped into two categories, those that can be modified and those that cannot be modified. One of the modifiable factors is physical activity. Physical activity is one of the important activities to optimize human health. Any of physical activity can be beneficial to health if done regularly with sufficient duration and intensity. Currently, a decrease of physical activity can occur because the people have changed their habits during Covid-19 pandemic and a monotonous lifestyle. The aims of this study was to determine the effect of physical activity on bone mass at Medical Study Program in Malikussaleh University class of 2019-2022 based on gender. This non-experimental study used a cross-sectional approach with 195 samples obtained by stratified random sampling technique, the physical activity data obtained by using the GPAQ questionnaire and the percentage of bone mass was measured using Tanita BC-730 balance. The results showed that the majority of respondents carried out moderate physical activity. The abnormal bone mass is more common in female than men. The conclusion of this study was, there is a significant effect between physical activity on bone mass in students of the Medical Study Program in Malikussaleh University, class of 2019-2022. (P-value = 0.000).
Sedentary Screen Time and Health-related Outcomes among Female Workers at North Aceh Government Office Sawitri, Harvina; Maulina, Nora; Rahayu, Mulyati Sri; Nadira, Cut Sidrah; Yuziani, Yuziani
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 2 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i2.21476

Abstract

A significant segment of the global labor force dedicates a significant portion of their working days to office environments, where they typically engage in sedentary activities such as using computers. An office worker's typical workday consists of more than six hours spent sitting down to play games on their smartphones or watch videos. During the workday, women sat for over six hours a day. The risk of all-cause mortality from cancer, coronary heart disease (CHD), and cardiovascular disease (CVD) was higher in women who reported the highest levels of sedentary behavior. This study aimed to assess the level of sedentary screen time in women and its association with health problems. A cross-sectional study was conducted among 115 female workers at the North Aceh Government Office from July 2023 to February 2024. Data were collected through face-to-face interviews using screen-time questionnaires and direct measures. Pearson correlation and independent t-tests were used to assess the correlation between screen time and health problems. Linear regression was used to see which variables were most related. The result shows that most female workers were young, civil servants, had grade 1 hypertension (35.7%) and were overweight (53%). Average screen use on a weekday is 476.87 minutes, average screen use on a weeknight is 194.61 minutes, and average screen use on a weekend is 491.48 minutes. Screen use on weekdays and weeknights can be potential predictors for BMI, and screen use on weekdays and weekends can be potential predictors for hypertension.