Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AYAH DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMUDERA TAHUN 2016 Husna, Cut Asmaul; Yuziani, Yuziani
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 3: No. 1 (Mei, 2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.288 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v3i1.450

Abstract

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) yang bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat penyakit infeksi. Eradikasi penyakit Infeksi dengan upaya preventif imunisasi telah menunjukkan keberhasilan, meskipun cakupan imunisasi dasar lengkap belum tercapai. Cakupan imunisasi pada tahun 2014 menurun dibandingkan tahun 2013, 2014 angka cakupan imunisasi menurun dibandingkan tahun 2013, Aceh termasuk urutan ke sembilan provinsi dengan urutan cakupan imunisasi terendah tahun 2014. Banyak hal yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada balita salah satunya adalah dukungan keluarga. Peran ayah sebagai kepala keluarga, selain berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, juga sebagai penentu pengambilan keputusan dalam sebuah keluarga, termasuk kaitannya dalam kesehatan anak, salah satunya dengan keikutsertaan anak dalam imunisasi. Pengetahuan dan sikap ayah perlu di teliti lebih lanjut dalam hubungannya dengan pemberian imunisasi dasar pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan pengetahuan dan sikap ayah terhadap pemberian imunisasi dasar pada balita di puskesmas Samudera, kabupaten Aceh Utara tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode cross sectional dengan tekhnik simple random Sampling. Hasil penelitian didapatkan responden memiliki pengetahuan baik tentang imunisasasi sebanyak 68,9% dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 31,1%. Respoden  yang memiliki sikap setuju tentang imunisasasi sebanyak 64,4% dan yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 35,6% serta responde yang mengimunisasi lengkap anaknya sebanyak 22,2% dan tidak lengkap sangat banyak 77,8%. Uji chi square dengan ?= 0,019 < 0,05 didapatkan sebesar 32,3% responden berpengetahuan baik dan kelengkapan imunisasi lengkap serta nilai ?= 0,008 < 0,05 responden yaitu sebesar 34,5% bersikap setuju dan kelengkapan imunisasi lengkap dan responden sebanyak 65,5% bersikap setuju dan imunisasi tidak lengkap. Kesimpulan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan kelengkapan imunisasi.
HUBUNGAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KECAMATAN BAKTIYA ACEH UTARA Yuziani, Yuziani; Rahayu, Mulyati Sri
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 6: No. 1 (Mei, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.636 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v6i1.2625

Abstract

Filariasis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara dan angka kejadian tertinggi tingkat propinsi Aceh. Kecamatan Baktiya paling tinggi angka kejadian di Aceh utara. Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial, yang menimbukan pembengkakan pada tangan, kaki dan genital.Salah satu strategi pemberantasan filariasis yang dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan dengan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis. Keberhasilan pengobatan sangat tergantung dari sikap masyarakat menyingkapi pengobatan ini. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan sikap Masyarakat dengan kepatuhan pengobatan massal filariasis di Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 256 sample dan analisis data menggunkan uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov sebagai alternatif lain untuk pemenuhan syarat. Didapatkan hasil responden dengan rentang umur terbanyak yaitu berada pada usia 17-25 yaitu 43,4 %. Distribusi jenis kelamin responden terbanyak  adalah jenis kelamin laki-laki yaitu  52,3 %. Distribusi pendidikan terakhir responden terbanyak adalah tamat SMA/MA/SMK yaitu 52,3 %. Distribusi pekerjaan responden terbanyak adalah IRT yaitu sebanyak 20,3 %. Gambaran tingkat sikap masyarakat tentang filariasis ada pada tingkatan kurang yaitu sebanyak 55,9 %, dan hanya 2,7 % yang memiliki tingkat sikap baik tentang filariasis sedangkan kepatuhan pengobatan massal filariasis didapatkan hanya 2,7 % yang diketahui patuh dalam mengkonsumsi obat filariasis, sedangkan 97,3 % diketahui tidak patuh. Kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat sikap masyarakat dengan kepatuhan pengobatan Massal Filariasis pada masyarakat di Kecamatan Baktiya, Aceh Utara Periode 2015-2018.
HUBUNGAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KECAMATAN BAKTIYA ACEH UTARA Yuziani, Yuziani; Rahayu, Mulyati Sri
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 6: No. 1 (Mei, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i1.2660

Abstract

Filariasis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara dan angka kejadian tertinggi tingkat propinsi Aceh. Kecamatan Baktiya paling tinggi angka kejadian di Aceh utara. Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial, yang menimbukan pembengkakan pada tangan, kaki dan genital.Salah satu strategi pemberantasan filariasis yang dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan dengan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis. Keberhasilan pengobatan sangat tergantung dari sikap masyarakat menyingkapi pengobatan ini. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan sikap Masyarakat dengan kepatuhan pengobatan massal filariasis di Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 256 sample dan analisis data menggunkan uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov sebagai alternatif lain untuk pemenuhan syarat. Didapatkan hasil responden dengan rentang umur terbanyak yaitu berada pada usia 17-25 yaitu 43,4 %. Distribusi jenis kelamin responden terbanyak  adalah jenis kelamin laki-laki yaitu  52,3 %. Distribusi pendidikan terakhir responden terbanyak adalah tamat SMA/MA/SMK yaitu 52,3 %. Distribusi pekerjaan responden terbanyak adalah IRT yaitu sebanyak 20,3 %. Gambaran tingkat sikap masyarakat tentang filariasis ada pada tingkatan kurang yaitu sebanyak 55,9 %, dan hanya 2,7 % yang memiliki tingkat sikap baik tentang filariasis sedangkan kepatuhan pengobatan massal filariasis didapatkan hanya 2,7 % yang diketahui patuh dalam mengkonsumsi obat filariasis, sedangkan 97,3 % diketahui tidak patuh. Kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat sikap masyarakat dengan kepatuhan pengobatan Massal Filariasis pada masyarakat di Kecamatan Baktiya, Aceh Utara Periode 2015-2018.
GAMBARAN PERFORMA INSTRUKTUR KETERAMPILAN KLINIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH rahayu, mulyati sri; Yuziani, Yuziani
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 6: No. 2 (November, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i2.2399

Abstract

Performa seorang instruktur skill lab sangat berpengaruh  terhadap pencapaian sasaran pembelajaran skill lab. Tujuan penelitian  ini adalah  untuk  mengetahui gambaran performa instruktur skill lab Program Studi Kedokteran di FK  Unimal.  Jenis penelitian ini adalah deskriptif-analitik menggunakan  rancangan  cross sectional. Responden adalah  213 mahasiswa.  Instrumen yang digunakan  adalah “Instrument for Evaluating Clinical Skills lab Teacher’s Didactical Performance”. Hasil penelitian menunjukkan  performa keterampilan mengajar, keterampilan  interpersonal dan komunikasi  dan performa kondisi/strategi pelatihan intruktur keterampila klinik didinilai baik oleh mahasiswa dengan persentase kategori baik sampai sangat baik  lebih dari  90 %.  Kesimpulan penelitian ini menunjukkan  bahwa secara umum  performa instruktur keterampilan klinik di Program Studi Kedokteran FK Unimal sudah baik berdasarkan persepsi mahasiswa. Kata kunci :  keterampilan klinis, instruktur, perfoma mengajar, instrumen
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KECAMATAN BAKTIYA ACEH UTARA Yuziani, Yuziani; Rahayu, Mulyati Sri; Mellaratna, Wizar Putri
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 1 (Mei, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i1.4728

Abstract

Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial, yang menimbukan pembengkakan pada tangan, kaki dan genital. Filariasis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara, salah satunya di Kecamatan Baktiya menjadi angka kejadian tertinggi. Salah satu strategi pemberantasan filariasis yang dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan dengan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang filariasis terhadap kepatuhan pengobatan massal filariasis di Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 256 sample dan analisis data menggunkan uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov sebagai alternatif lain untuk pemenuhan syarat. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan massal filariasis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak didapatkan hubungan yang significan antara tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kecamatan Baktiya Aceh Utara terhadap kepatuhan pengobatan pencegahan massal filariasis yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut.
TINGKAT PENGETAHUAN TATALAKSANA TUBERKULOSIS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Khairunnisa, Cut; Nadira, Cut Sidrah; Yuziani, Yuziani
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 1 (Mei, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i1.4132

Abstract

Pengetahuan tentang tuberkulosis pada mahasiwa kedokteran merupakan hal yang penting untuk dicapai. Karena sampai saat ini, tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi perhatian dunia. Data WHO menyebutkan sekitar 10 juta orang terinfeksi TB paru tahun 2018 dan 1,4 juta orang meninggal dunia. Tuberkulosis telah menjadi penyakit yang mengakibatkan kematian tinggi di dunia setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara saat ini Indonesia menempati posisi tertinggi ketiga di dunia dengan jumlah kasus TB terbanyak. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Pengendalian TB sangat membutuhkan keterlibatan banyak pihak, pihak yang memiliki peran strategis dalam pengendalian TB ini salah satunya adalah sumberdaya manusia (SDM) kesehatan dalam hal ini adalah dokter yang memiliki kompetensi yang cukup mumpuni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pemahaman mahasiswa kedokteran dalam menanggulangi penyakit tuberkulosis setelah mereka menjalani perkuliahan pada Blok/mata kuliah sistem respirasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa FK Unimal yang telah mengikuti Blok Gangguan Sistem Respirasi yang berjumlah 208 yang dipilih secara random. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiwa FK Unimal tentang tuberkulosis secara umum, determinan dan tatalaksana tuberkulosis dominan dalam kategori cukup.  
PENEGAKAN DIAGNOSIS PEMFIGOID BULOSA PADA PENDERITA NON HODGKIN LYMPHOMA Mellaratna, Wizar Putri; Yuziani, Yuziani
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 2 (November, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i2.5448

Abstract

Pendahuluan: Penyakit bulosa autoimun merupakan penyakit yang relatif jarang dijumpai, yang menyerang kulit dan mukosa dan bersifat fatal. Kasus: Pasien datang dengan keluhan muncul gelembung-gelembung berisi cairan yang sudah pecah dan mengering hampir di seluruh tubuh pasien yang terasa nyeri dan gatal sejak 4 hari yang lalu. Gelembung berisi cairan ini awalnya muncul pada kedua tangan pasien, menyebar ke badan, kaki dan wajah. Status dermatologis ditemukan erosi yang berkrusta, batas tegas, dengan ukuran lentikular sampai dengan numular, distribusi lesi diskret dan generalisata. Hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan epidermis sebagian atrofik dengan vacuolated di area basal dan eksositosis limfosit. Sebagian epidermis dengan bula di area subepidermal dengan sel-sel akantolitik. Sebagian epitel tampak nekrotik dengan lumen berisi sel PMN dan debris seluler. Pada dermis tampak serbukan sel radang menahun di perivaskuler. Diskusi: Pemfigoid bulosa umumnya terjadi pada pasien yang berumur lebih dari 60 tahun, insiden puncak pada umur 70 tahun. Pembentukan vesikel dan bula pada kulit normal atau eritematous biasanya tampak menyerupai urtikaria dan infiltrat papul dan plak yang kadang-kadang membentuk pola melingkar. Bula tampak tegang, diameter 1-4 cm, berisi cairan bening dan dapat bertahan selama beberapa hari, meninggalkan area erosi dan berkrusta. Hubungan antara keganasan dengan pemfigoid bulosa umumnya karena faktor usia yang relatif tua dari penderitanya dan sering meningkat pada kasus kanker saluran cerna, saluran urogenital, kanker paru, dan kelainan limfoproliferatif. Kesimpulan: Pemfigoid bulosa sering menyerang usia tua dan dapat terkait dengan keganasan. Pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis penyakit bulosa lainnya.Kata kunci: bulosa, pemfigoid, autoimun, limfoma
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI (FE) DI PUSKESMAS BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2023 Izzah, Intan Nur; Yuziani, Yuziani; Albin, Iskandar
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i05.P11

Abstract

Anemia is a condition of low levels of red blood cells, hemoglobin capacity, and hematocrit volume in each milliliter of blood when it is sufficient to meet the body's physiological needs. If a person has hemoglobin levels below 12 g/100 ml in their blood, it can be said that the person has anemia. Anemia is one of the health problems experienced by many pregnant women. One way to prevent anemia in pregnant women is to consume iron (Fe) tablets. However, the compliance of pregnant women in consuming iron tablets is still low, this is caused by various factors such as attitudes and knowledge which will later influence the formation of health behavior. This research aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of pregnant women and compliance with consuming iron (Fe) tablets at the Banda Sakti Health Center in 2023. This research is an observational analytic research with a cross sectional approach with sampling using the accidental sampling method with 100 respondents. Data analysis used in the research includes univariate analysis and bivariate analysis using the chi-square test. The research results showed that the majority of respondents had insufficient knowledge, namely 44%, and the majority of respondents had a very negative attitude, namely 39%, and the majority of respondents, namely 56% of respondents, were disobedient. Proven by the chi-square statistical test which shows the relationship between knowledge and adherence to consuming iron (Fe) tablets. So the researchers concluded that there was a significant relationship between knowledge and compliance of pregnant women in consuming iron tablets. Keywords: Anemia, ANC, folic acid
Gambaran Pengetahuan Obat Tradisional di Kalangan Masyarakat Desa Juli Mee Teungoh Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Yuziani, Yuziani; Rianza, M Alief; Sofia, Rizka
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 4 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i4.12228

Abstract

Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan, perjuangan kemerdekan, hingga perkembangan dan kemajuan sampai saat ini. Obat tradisional juga telah diterima secara luas di negara maju dan negara berkembang. Indonesia juga terhitung sebagai negara tropis yang menghasilkan bahan baku obat-obatan untuk berbagai penyakit. Begitu pula penggunaan tumbuhan sebagai bahan baku obat terbesar di dunia salah satunya ialah Indonesia. Lebih dari 9.609 jenis tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat. Terdapat sekitar 74% tumbuhan liar di hutan-hutan dan sisanya 26% telah dibudidayakan. Terdapat sekitar 940 jenis tanaman yang dibudidayakan digunakan sebagai obat tradisional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui deskripsi mengenai gambaran pengetahuan penggunaan obat tradisional di kalangan masyarakat Desa Juli Mee Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Hasil studi menampilkan gambaran karakteristik masyarakat dari 106 responden, dominan berusia dewasa awal, serta banyak yang berjenis kelamin laki-laki, bekerja paling dominan sebagai wiraswasta, berpendidikan akhir SMA/SMK dan untuk nilai pengetahuan yaitu tinggi sebesar 87,7%. Maka dapat disimpulkan pengetahuan masyarakat di Desa Juli Mee Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen tingkat pengetahuan mengenai pengobatan tradisional terbilang tinggi.
Penyuluhan dan Penilaian Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Masyarakat di Desa Binaan FK Unimal, Keutapang, Aceh Utara Yuziani, Yuziani; Sawitri, Harvina; Maulina, Mutia; Zubir, Zubir; Z, Khairunnisa; Syafridah, Anita; Surayya, Rahmi; Hafnidar, Hafnidar
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jbpkm.v4i2.2166

Abstract

Munculnya penyakit yang dipengaruhi oleh lingkungan sering dikaitkan dengan prilaku kesehatan masyarakat lokal. Hal ini dapat mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan. Pemerintah menggalakkan gerakan PHBS di keluarga dengan sepuluh kriteria, seperti bantuan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif, memantau pertumbuhan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan sabun, memiliki jamban sehat, membasmi nyamuk di rumah, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, beraktivitas fisik rutin, dan menghindari merokok di dalam rumah. Penyuluhan ini bertujuan memberikan edukasi tentang sepuluh prinsip PHBS keluarga yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Keutapang, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. Metode pengabdian mengunakan ceramah dan pemberian wawasan langsung kepada masyarakat, dengan penggunaan kuesioner tertutup. Hasil pengabdian telah terlaksananya edukasi dan penilaian indikator PHBS yang menunjukkan bahwa diatas 80% dibidang persalinan oleh tenanga medis, menggunakan air bersih, pentingnya memberikan ASI, menimbang balita setiap bulan, mencuci tangan dengan air dan sabun, kepemilikan jamban sehat, makan buah dan sayur setiap bulan, Namun, dibawah 80% tentang memberantas jentik dirumah sekali seminggu, tidak merokok di dalam rumah dan melakukan aktifitas fisik setiap hari. Pentingnya hasil indikator ini menjadi rekomendasi untuk bidang PHBS yang harus ditingkatkan. Kesimpulan bahwa 7 indikator menunjukkan hasil baik dan 3 indikator kurang baik