Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh

Gambaran Pengetahuan Obat Tradisional di Kalangan Masyarakat Desa Juli Mee Teungoh Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Yuziani, Yuziani; Rianza, M Alief; Sofia, Rizka
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 2 No. 4 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i4.12228

Abstract

Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan, perjuangan kemerdekan, hingga perkembangan dan kemajuan sampai saat ini. Obat tradisional juga telah diterima secara luas di negara maju dan negara berkembang. Indonesia juga terhitung sebagai negara tropis yang menghasilkan bahan baku obat-obatan untuk berbagai penyakit. Begitu pula penggunaan tumbuhan sebagai bahan baku obat terbesar di dunia salah satunya ialah Indonesia. Lebih dari 9.609 jenis tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat. Terdapat sekitar 74% tumbuhan liar di hutan-hutan dan sisanya 26% telah dibudidayakan. Terdapat sekitar 940 jenis tanaman yang dibudidayakan digunakan sebagai obat tradisional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui deskripsi mengenai gambaran pengetahuan penggunaan obat tradisional di kalangan masyarakat Desa Juli Mee Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Hasil studi menampilkan gambaran karakteristik masyarakat dari 106 responden, dominan berusia dewasa awal, serta banyak yang berjenis kelamin laki-laki, bekerja paling dominan sebagai wiraswasta, berpendidikan akhir SMA/SMK dan untuk nilai pengetahuan yaitu tinggi sebesar 87,7%. Maka dapat disimpulkan pengetahuan masyarakat di Desa Juli Mee Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen tingkat pengetahuan mengenai pengobatan tradisional terbilang tinggi.
Sedentary Screen Time and Health-related Outcomes among Female Workers at North Aceh Government Office Sawitri, Harvina; Maulina, Nora; Rahayu, Mulyati Sri; Nadira, Cut Sidrah; Yuziani, Yuziani
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 2 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i2.21476

Abstract

A significant segment of the global labor force dedicates a significant portion of their working days to office environments, where they typically engage in sedentary activities such as using computers. An office worker's typical workday consists of more than six hours spent sitting down to play games on their smartphones or watch videos. During the workday, women sat for over six hours a day. The risk of all-cause mortality from cancer, coronary heart disease (CHD), and cardiovascular disease (CVD) was higher in women who reported the highest levels of sedentary behavior. This study aimed to assess the level of sedentary screen time in women and its association with health problems. A cross-sectional study was conducted among 115 female workers at the North Aceh Government Office from July 2023 to February 2024. Data were collected through face-to-face interviews using screen-time questionnaires and direct measures. Pearson correlation and independent t-tests were used to assess the correlation between screen time and health problems. Linear regression was used to see which variables were most related. The result shows that most female workers were young, civil servants, had grade 1 hypertension (35.7%) and were overweight (53%). Average screen use on a weekday is 476.87 minutes, average screen use on a weeknight is 194.61 minutes, and average screen use on a weekend is 491.48 minutes. Screen use on weekdays and weeknights can be potential predictors for BMI, and screen use on weekdays and weekends can be potential predictors for hypertension. 
Gambaran Penggunaan Antibiotik pada Pasien Abses Submandibula di Bagian Bedah Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2022 Amalia, Nisfal Putri; Yuziani, Yuziani; Syafridah, Anita
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i2.12829

Abstract

Abses submandibula merupakan suatu peradangan yang terjadi di area submandibular dan seringkali disertai dengan kumpulan nanah. Infeksi abses dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Pengobatan antibiotik empiris merujuk pada pemberian antibiotik pada infeksi bakteri ketika penyebabnya belum diketahui secara pasti. Berdasarkan data rekam medis pada tahun 2022 di bagian bedah gigi dan mulut RSUD Cut Meutia Aceh Utara, terdapat 35 kasus abses submandibular. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan menggunakan metode Gyssens pada pasien abses submandibular di bagian bedah gigi dan mulut RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi observasional dengan metode pengambilan sampel secara menyeluruh (total sampling). Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa semua pasien dengan abses submandibular menerima pengobatan antibiotik empiris, yakni Ceftriaxone (100%), dan kesesuaian penggunaan antibiotik tersebut tergolong dalam kategori IVA (100%). Karena terdapat antibiotik lain yang lebih efektif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ceftriaxone merupakan antibiotik empiris yang paling umum diterapkan, dan kesesuaian penggunaan antibiotik di bagian bedah gigi dan mulut RSUD Cut Meutia Aceh Utara tidak tepat.