Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN KODE DIAGNOSA DOKUMEN REKAM MEDIK PASIEN SKIZOFRENIA DI RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU Oktavia, Nova; Azmi, Ici Nur
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas data dan informasi pelayanan kesehatan membutuhkan keakuratan dan kekonsistenan data yang dikode. Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak, dan tanggungjawab dokter (tenaga medis) terkait Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang telah ditetapkan oleh tenaga medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ketepatan kode diagnose dan tingkat pengetahuan petugas RM pada ruang Murai B (pendidikan, SOP, dan Buku ICD) DRM di unit RM RSKJ Soeprapto Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif. Sampel penelitian ini terdiri dari 83 DRM dan 20 petugas RM, dengan teknik pengambilan sampel Systematic Random Sampling. Untuk mendapatkan data ketepatan kode diagnose menggunakan lembar observasi, untuk mendapatkan data pengetahuan menggunakan kuesioner dan untuk mendapatkan data tentang SOP dan Buku ICD menggunakan pedoman wawancara. Setelah data terkumpul dianalisis secara univariat (menggunakan tabel dan narasi). Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa dari 83 DRM 44 (53,01%) kode diagnosa tidak tepat. Dari 20 petugas rekam medis manyoritas berpengetahuan kurang yaitu 14 (70%). Penentuan kode diagnosa tidak sesuai SOP karena dilakukan oleh Dokter dan Dokter dalam memberi kode diagnosa penyakit tidak berpedoman pada buku ICD-10
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gigi pada Anak Usia 5-12 Tahun Menggunakan Metode Forward Chaining Florinza, Anastasia Revina; Setiawan, Lukas Anthony; Andriliana, Anniza Sukma; Oktavia, Nova; Miftachusurur, Miftachusurur; Yunita, Farida
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i3.9065

Abstract

Children's dental health is a crucial aspect that must be carefully attended to, as despite being the hardest tissue in the human body, teeth are highly susceptible to bacterial attacks. Many parents neglect their children's dental health, mainly due to limited economic resources and insufficient knowledge about the importance of early dental care. Dental diseases in children can lead to more severe health problems if not properly treated. Therefore, a system is needed to help detect dental problems in children at an early stage. This expert system for diagnosing dental diseases in children is designed to replicate the thought process of a dentist in diagnosing dental issues based on symptoms inputted by the user. This study uses the forward chaining method, which is reliable in accurately identifying dental problems and providing early treatment recommendations, as well as oral health information. The system is expected to assist parents in detecting their children's dental issues and offering appropriate recommendations before consulting a dentist. Furthermore, this system has the potential to be used in clinics or health centers to support the dental diagnosis process more quickly and efficiently.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW, WP DAN SMART UNTUK PEMILIHAN “SEPEDA MOTOR YAMAHA MATIC 125 CC” Mahasinul Akhlak, Muhammad Lutfi; Revina, Anastasia; Anthony, Lukas; Oktavia, Nova; Sukma, Anniza
TRANSFORMASI Vol 19, No 2 (2023): TRANSFORMASI
Publisher : STMIK BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56357/jt.v19i2.391

Abstract

For prospective buyers who don't understand the ins and outs of motorbikes, choosing a 125 cc automatic motorbike is not easy. Therefore, a reference is needed as a rationale for selecting it. There are several criteria that are used as a benchmark when choosing an automatic motorbike, including price, quality, popularity, fuel consumption, spare parts and appearance. This research offers a solution in selecting a used motorbike using the Smart, WP and SAW methods which are expected to help prospective buyers in selecting a 125 cc automatic motorbike. Based on the results of the calculation of the assessment criteria factors submitted to the system, the determination of the 125 cc automatic motorbike is obtained by calculating the priority weight values for selecting alternative 125 cc automatic motorbikes to be purchased. The research results show that the SAW method gets a percentage value of 99.07671667, the WP method gets a percentage value of 99.88888889 while the SMART method gets a percentage value of 75.61111111. Then the highest weight ranking is the Yamaha Mio M3 125cc motorbike at 0.146742631 Keywords: motorbike, matic 125cc, SMART, WP, SAW
Makna Leksikal dalam Upacara Ngeracut sebagai Bagian dari Ritual Kematian Suku Tengger: Kajian Antropolinguistik Oktavia, Nova; S. Firari, Adelia; . Baidho, Siti D; Rahmadhani, Ika A.; Listyawan, Ivan Agus; ., Buati; Mufarihah, Lailil
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.6198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan bentuk leksikon, mendeskripsikan makna leksikal dan kultural leksikon, mendeskripsikan fungsi dan aspek sosial leksikon Ngeracut dalam konteks upacara Ngeracut sebagai bagian dari ritual kematian suku Tengger. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa leksikon atau istilah-istilah ritual dan media upacara Ngeracut yang diperoleh dari hasil wawancara yang berkaitan dengan tradisi kematian suku Tengger. Wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Teknik yang digunakan adalah teknik catat dengan analisis penelitian Spradley. Hasil penelitian yang diperoleh berupa bentuk-bentuk leksikon yang ada pada upacara ngeracut dibedakan menjadi dua, yaitu leksikon ritual yang terdiri atas sajian dan diracut, dan leksikon ngeracut yang meliputi petra, prasamong isah, prastumpeng ireng, arena silir, dan gedhang ayu. Makna kultural yang diperoleh berupa kepercayaan masyarakat terhadap upacara Ngeracut sebagai bentuk budaya leluhur yang keberadaannya terus dilestarikan hingga saat ini, dengan berbagai fungsi budaya yang ada pada upacara Ngeracut seperti sumber ekonomi masyarakat setempat, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya. Selain itu, aspek sosial yang didapatkan berupa masyarakat diharapkan mampu menjalin hubungan baik antar sesama, salah satunya dengan bergotong royong melaksanakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tengger, seperti pelaksanaan upacara kematian. Kata kunci: makna leksikal, upacara Ngeracut, suku Tengger, antropolinguistik
Edukasi Kesehatan Melalui Pelatihan Perawatan Mental sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental pada Remaja Aryantiningsih, Dwi Sapta; Parlin, Winda; Hamduna, Alfi; Oktavia, Nova; Ilsya, Tengku Nova; Viola, Aie Desthia
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan mental adalah suatu kondisi manusia yang berada dalam keadaan sejahtera, mampu mengenal potensi dirinya, menghadapi tekanan dan berkontribusi secara sosioemosional.. Kesehatan mental pada remaja menjadi isu penting dan harus mendapatkan perhatian karena remaja merupakan penerus bangsa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada remaja dengan rentang usia 15-20 tahun melalui pelatihan tentang kesehatan mental. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan ceramah dengan topik pengetahuan dasar kesehatan mental, manajemen stress, cara mengenali lingkungan toksik dan flexing, tips dan trik untuk mencintai diri sendiri, demontrasi dan praktikum pencegahan gangguan mental yaitu Thought Stopping Theraphy. Sasarannya yaitu remaja remaja berusia 15-20 tahun sebanyak 22 orang. Penyampaian materi dibagi menjadi 4 sesi dengan durasi 60 menit pemaparan materi dan 45 menit sesi tanya jawab. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan memberikan kuesioner di awal dan di akhir kegiatan (pre-post test). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu adanya peningkatan rata-rata pengetahuan mahasiswa antara sebelum (61,09) dan setelah diberikan pelatihan (83,05) sebesar 21,96% dengan nilai uji beda berpasangan yaitu nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan antara pengukuran sebelum dan sesudah pelatihan.
PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN OBAT PADA IBU RUMAH TANGGA DI RW 03 KELURAHAN CIAWILOR KABUPATEN KUNINGAN PERIODE MARET - APRIL TAHUN 2021 Diputra, Angga Anugra; Oktavia, Nova; Hidayat, Manarul
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 6 No. 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 September 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i2.274

Abstract

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu sendiri. Penyimpanan dan pemusnahan obat merupakan faktor yang penting dalam pengolahaan obat. Dengan penyimpanan obat yang baik maka obat akan terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia serta mutunya akan tetap terjamin. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Profil Pengetahuan Ibu Tentang Penyimpanan dan Pemusnahan Obat Pada Ibu Rumah Tangga di RW 03 Kelurahan Ciawilor Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional dengan menggunakan metode Deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang penyimpanan dan pemusnahan obat di RW. 03 Kelurahan Ciawilor paling besar pada tingkat pengetahuan baik berdasarkan penyimpanan yaitu sebanyak 29 responden (45%) , pemusnahan sebanyak 37 responden (58%) , penyimpanan dan pemusnahan sebanyak 32 orang (49%), umur kategori 26-35 tahun sebanyak 14 responden (62%), pendidikan kategori SMA sebanyak 15 responden (50%), pekerjaan kategori wiraswasta sebanyak 11 responden (61%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang penyimpanan dan pemusnahan obat di lingkungan RW 03 Kelurahan Ciawilor pada tingkat pengetahuan paling baik yaitu sebanyak 32 responden (49%) dan kurang paling banyak yaitu 15 responden (23%). Baiknya pengetahuan ibu rumah tangga dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan pekerjaan yang memudahkan ibu rumah tangga mendapatkan informasi. Sedangkan kurangnya pengetahuan dikarenakan sedikitnya informasi yang diterima mengingat lingkungan desa yang kurang memperhatikan masalah penyimpanan dan pemusnahan obat.
Gambaran Faktor – Faktor Keterlambatan Waktu Penyediaan Berkas Rekam Medis Poliklinik Jantung Di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu Tahun 2017 Oktavia, Nova
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 1 (2017): JANUARI - JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i1.29

Abstract

Berdasarkan observasi secara langsung di unit rekam medis (RM) Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu pada proses penyediaan berkas rekam medis (BRM) untuk pasien rawat jalan poliklinik jantung dari 10 BRM yang diamati terdapat 8 BRM yang melebihi standar waktu penyediaan yaitu 10 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor – faktor keterlambatan waktu penyediaan BRM poliklinik jantung diRumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional Deskriptif dengan rancangan Cross-Sectional, Populasi dalam penelitian yaitu 10 petugas RM yang melayani pasien rawat jalan dan BRM yang disediakan oleh petugas rawat jalan, sampel sebanyak 105 BRM poliklinik jantung dengan teknik pengambilan Non Probality sampling dengan jenis Consecutive sampling. Menggunakan data primer, diolah secara univariat. Penelitian dilaksankan bulan Juli Tahun 2017 di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu, bertempat dipendaftaran pasien rawat jalan. Hasil analisa univariat, dari 10 petugas RM rawat jalan hanya satu berpendidikan D III Rekam Medis dan mayoritas masa kerja petugasnya ≤ 5 tahun, pada saat pengambilan BRM di ruangan filing, dari 105 BRM mayoritas berkas sulit ditemui pada rak penyimpanan yaitu 62 (59,1 %) BRM dan 105 BRM 62 (59,1%) berkas lambat disediakan oleh petugas rawat jalan. Diharapkan penambahan SDM lulusan D III RM dan petugas Non RM diikuti pelatihan atau seminar, Sebaiknya ada tanda petunjuk untuk berkas keluar (outguide/tracer).
Gambaran Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Kode Diagnosa Pasien Jiwa dengan Skizofrenia Pada DRM Rawat Inap Ruang Murai B di RSKJ Soeprapto Bengkulu Oktavia, Nova
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 2 (2017): JULI - DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i2.34

Abstract

Kualitas data dan informasi pelayanan kesehatan membutuhkan keakuratan dan kekonsistenan data yang dikode. Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak, dan tanggungjawab dokter (tenaga medis) terkait Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang telah ditetapkan oleh tenaga medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ketepatan kode diagnose dan tingkat pengetahuan petugas RM pada ruang Murai B (pendidikan, SOP, dan Buku ICD) DRM di unit RM RSKJ Soeprapto Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif. Sampel penelitian ini terdiri dari 83 DRM dan 20 petugas RM, dengan teknik pengambilan sampel Systematic Random Sampling. Untuk mendapatkan data ketepatan kode diagnose menggunakan lembar observasi, untuk mendapatkan data pengetahuan menggunakan kuesioner dan untuk mendapatkan data tentang SOP dan Buku ICD menggunakan pedoman wawancara. Setelah data terkumpul dianalisis secara univariat (menggunakan tabel dan narasi). Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa dari 83 DRM 44 (53,01%) dengan kode diagnosa tidak tepat. Dari 20 petugas rekam medis manyoritas berpengetahuan kurang yaitu 14 (70%). Penentuan kode diagnosa tidak sesuai SOP karena dilakukan oleh Dokter. Dokter dalam memberi kode diagnosa penyakit tidak berpedoman pada buku ICD-10. Diharapkan peningkatan frekuensi pelatihan pada petugas yang belum mengikuti pelatihan dan perlunya dokter diikutkan dalam pelatihan mengenai penentuan kode diagnosis.
Tinjauan Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis pada Sistem Filling (Pengambilan, Pengembalian, dan Penyimpanan) Dokumen Rekam Medisdi Unit Rekam Medis RSUD Tais Seluma Tahun 2016 Oktavia, Nova; jumiyati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 1 No. 2 (2016): JULI - DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v1i2.196

Abstract

Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD Tais didapatkan bahwa terdapat keterlambatan dalam pengambilan berkas pada ruang filling dikarenakan tidak adanya tracer sehingga tidak diketahui keberadaan dokem rekam medik. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya tingkat pengetahuan petugas rekam medis pada sistem filling (pengambilan, pengembalian, dan penyimpanan) DRM diunit rekam medis RSUD Tais Seluma. Jenis ppenelitian ini adalah observasional deskriptif. Sampel penelitian ini terdiri dari 318 DRM dan 12 petugas rekam medik, dengan teknik pengambilan sampel pada petugas dengan cara total sampling sedangkan teknik pengambilan sampel berkas dengan cara stratified random sampling. Untuk mendapatkan data pengetahuan menggunakan kuesioner dan untuk mendapatkan data sistem filing menggunakan lembar observasi. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dan data dianalisis secara univariat (tabel, dan narasi). Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 12 petugas rekam medik mayoritas berpengetahuan cukup yaitu 5 (41,67%). Dari 318 dokumen yang diamati masih terdapat 36 dokumen yang sulit ditemukan, terdapat 72 dokumen rekam medis yang lambat dikembalikan ke ruang unit rekam medik yaitu dalam waktu > 2x24 jam dan 48 dokumen yang salah letak. Diharapkan RSUD Tais melakukan penambahan SDM yang berpendidikan D3 rekam medis, peningkatan frekuensi pelatihan bagi petugas non rekam medis, Ka.Unit rekam medik melakukan pengawasan terhadap berkas yang belum terisi lengkap dan perlunya penambahan sarana prasarana di ruang filling seperti rak terbuka
Keakuratan Kode Diagnosa Dangue Hemorraghic Fever (DHF) ditinjau dari Kelengkapan dan Ketepatan Informasi Medis widyawati, Dwi Widyawati; Heltiani, Nofri; Oktavia, Nova
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v9i2.599

Abstract

Kelengkapan pemeriksaan fisik dan ketepatan hasil laboratorium sangat penting dalam menunjang keakuratan kode diagnosa. Hasil survei awal dari 10 berkas rekam medis Dengue Hemorraghic Fever (DHF) diperoleh 4(40%) akurat sedangkan 6(60%) tidak akurat. Hal ini disebabkan hasil pemeriksaan fisik dan laboratoium tidak lengkap dan tepat sehingga mempengaruhi dalam penegakkan diagnosa dan penulisan kode diagnosa, yang berdampak pada menurunnya kualitas data, informasi dan laporan serta ketepatan tarif INA-CBG’s yang dapat berakibat turunnya mutu pelayanan Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui keakuratan kode diagnosa DHF ditinjau dari kelengkapan informasi medis. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan deskriptif kuantitatif dengan populasi dan sampel adalah berkas rekam medis DHF sebanyak 86 berkas. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara observasi menggunakan lembar ceklist, kemudian data diolah dan dianalisis secara univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini adalah dari 86 berkas rekam medis DHF didapatkan kelengkapan pemeriksaan fisik 33(38%), ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium 12(10%), ketepatan penegakkan diagnosa 8(9%) dan keakuratan kode diagnosa 8(9%). Diharapkan kepada petugas rekam medis khususnya di bagian assembling untuk melakukan audit rekam medis melalui analisis kualitatif serta meningkatkan keterampilan coder melalui pelatihan klasfikasi kodefikasi.