Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Penerapan Model Problem Based Learning pada Materi Alat-Alat Optik untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kemampuan Menyelesaikan Masalah Kontekstual Sri Mulyani; Abdul Gani; Muhammad Syukri; Tarmizi Tarmizi; Elisa Elisa; Nurhasanah Nurhasanah; Fajriani Fajriani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 8, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.801 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v8i1.15666

Abstract

Peserta didik sulit memahami materi alat-alat optik dipengaruhi oleh rendahnya pemahaman dalam penguasaan materi. Hal ini dikarenkaan gaya mengajar guru masih dominan menggunkan model teacher center sehingga peserta didik tidak terlibat aktif pada proses pembelajaran dan menimbulkan kurangnya rasa kepercayaan diri pada peserta didik dalam menyelesaikan masalah konstektual fisika dengan menggunakan model problem based learning pada materi alat-alat optik. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain “control group pretest-posttest design”. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest- posttest untuk mengukur kemampuan menyelesaikan masalah konstektual dan angket untuk menilai kepercayaan diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design. Hasil analisis nilai rata-rata pretest sebesar 50,07 dan posttest sebesar 75,77 dengan perolehan N-gain 0,51 yang tergolong kategori sedang. Uji signifikan dilakukan dengan menggunakan uji-t setelah data berdistribusi normal. Hasil uji t menunjukkan thitung ttabel (12,055 2,045) sehingga terdapat perbedaan nyata. Hasil analisis kepercayaan diri diperoleh peningkatan setelah menerapkan model problem based learning didapatkan bahwa indikator keyakinan akan kemampuan diri 81,77%, optimis 83,67%, obyektif 88,75%, bertangggung jawab 86,94%, dan rasional 88,85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah konstektual fisika dan kepercayaan diri peserta didik pada materi alat-alat optik.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Literasi Sains Cyndi Prasetya; Abdul Gani; Sulastri Sulastri
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 7, No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.885 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v7i1.13556

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan LKPD berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan literasi sains peserta didik serta mengetahui tanggapan guru dan peserta didik terhadap penggunaan LKPD. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode research and development (RD) dengan model pengembangan berdasarkan Borg dan Gall. Uji efektivitas dari LKPD berbasis inkuiri menggunakan penelitian pre-eksperimen yaitu dengan one group pretest and posttest design. Sampel pada penelitian ini adalah guru guru kimia di Banda Aceh dan peserta didik kelas XI IPA 5. Data penelitian diperoleh dari lembar analisis kebutuhan, lembar validasi LKPD berbasis inkuiri terbimbing, lembar angket, dan soal tes literasi sains peserta didik. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik, dengan penilaian kelayakan LKPD pada hasil validasi, uji kelayakan I dan uji kelayakan II masing-masing mendapatkan skor rata-rata sebesar 93,75; 85 dan 90,6%. Analisis data menggunakan uji N-gain dan uji t, diperoleh hasil N-gain sebesar 0,58 dengan kriteria peningkatan sedang, sedangkan uji t dengan nilai sig.0,0000,05 yang berarti penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam dapat meningkatkan kemampuan literasi sains secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan sudah layak dan dapat meningkatkan literasi sains peserta didik pada materi hidrolisis garam.
Penerapan Lembar Kerja Peserta Didik Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Saidaturrahmi Saidaturrahmi; Abdul Gani; Muhammad Hasan
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 7, No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.1 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v7i1.13554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan KPS peserta didik dengan penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretest posttest, control group design. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari lembar penilaian KPS peserta didik dan soal tes. Analisis data menggunakan uji gain dan uji t, diperoleh hasil uji t dengan nilai thitung≥ttabel yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada kedua kelas. KPS peserta didik yang diperoleh sebesar 86% dengan kategori sangat baik. Hubungan antara KPS dan hasil belajar peserta didik memperoleh nilai rhitung sebesar 0,849 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan KPS peserta didik pada materi hidrolisis garam dan terdapat hubungan antara KPS dengan hasil belajar peserta didik.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Lidyawati Lidyawati; Abdul Gani; Ibnu Khaldun
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 5, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.96 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi larutan penyangga, serta untuk mendeskripsikan gambaran tanggapan peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental dengan desain penelitian one group pretest and posttest design. Subjek penelitian diambil dengan teknik random sampling. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda dan tanggapan peserta didik. Data dianalisis menggunakan program SPSS dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan hasil persentase pretest (40,02%), posttest (79,83%) dan N-gain (66,37%). Selain itu, tanggapan yang diberikan peserta didik terhadap model PBL adalah positif dengan kategori sangat baik, karena banyaknya peserta didik yang memberikan jawaban positif lebih tinggi persentasenya yaitu 91,7%, dibandingkan dengan yang memberikan jawaban negatif persentasenya sebesar 8,3%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model PBL efektif digunakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik, serta tanggapan yang diberikan peserta didik terhadap model PBL sangat baik.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual pada Materi Koloid Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Lia Pradilasari; Abdul Gani; Ibnu Khaldun
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 7, No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.606 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v7i1.13293

Abstract

Penelitian tentang pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual pada materi koloid telah dilakukan di kelas XI MIPA4 SMA Negeri 12 Banda Aceh. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual serta menguji tingkat kelayakan dari media yang dihasilkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian berjumlah 24 orang yang terdiri dari 8 siswa dan 16 siswi. Teknik pengumpulan data diperoleh dari angket validasi media, angket motivasi belajar dan soal tes. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi media, lembar angket motivasi belajar dan lembar soal tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah penilaian kelayakan media, motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil uji validasi media dari validator menghasilkan nilai rata-rata sebesar 86,43% termasuk dalam kategori sangat layak. Nilai rata-rata angket uji kelayakan media dari guru (respon guru) yaitu sebesar 94,28% termasuk dalam kategori sangat layak. Nilai rata-rata hasil angket motivasi belajar yaitu sebesar 86,46% termasuk dalam kategori sangat baik dan nilai rata-rata dari soal tes hasil belajar yaitu sebesar 77,02% termasuk dalam kategori tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis audio visual pada materi koloid sangat layak digunakan dalam proses belajar mengajar serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Komparasi Hasil Belajar Materi Fluida Statis Melalui Penerapan Model Pembelajaran TPS Dan TPSQ Berbasis Advance Organizer Untuk Mengetahui Tingkat Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Banda Aceh Cut Rizki Mustika; Abdul Gani; Muhammad Syukri
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.146 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v6i2.11641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa melalui penerapan model pembelajaran think pair share dan think pair square berbasis strategi advance organizer pada konsep fluida statis serta mengetahui pengaruh strategi advance organizer terhadap pemahaman konsep peserta didik dalam menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik random sampling, yaitu peserta didik kelas XI MIA2 dan kelas XI MIA3 sebagai kelas eksperimen 1 dan 2. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar sebanyak 10 soal berbentuk pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil uji statistik data posttest untuk kelas eksperimen 1 dan 2 secara berturut diperoleh thitung = 0,29 dengan ttabel = 2,002, sehingga hipotesi Ho diterima dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pemahaman konsep fisika peserta didik  kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banda Aceh melalui penerapan model pembelajaran TPS dan TPSQ berbasis advance organizer.
Analisis Kualitas Asap Cair Tempurung Kelapa dan Ampas Tebu sebagai Bahan Pengawet Alami pada Tahu Julia Dewi; Abdul Gani; Muhammad Nazar
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v2i2.12743

Abstract

Telah dilakukan penelitian kajian perbedaan kualitas asap cair tempurung kelapa dan ampas tebu sebagai bahan pengawet alami pada tahu. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan asap cair ampas tebu dan tempurung kelapa sebagai bahan pengawet alami pada tahu. Asap cair ampas tebu dan tempurung kelapa yang didapat dari hasil pirolisis selama ±5 jam dan suhu 300ºC kemudian di hitung rendemen, pH dan nilai fenol. Selanjutnya asap cair dimurnikan dengan distilasi, zeolit aktif dan arang aktif. Dari proses penelitian didapatkan hasil pirolisis 2600 dan 2200 mL dengan warna coklat kemerahan. Nilai rendemen dari hasil pirolisis tempurung kelapa 42% dan ampas tebu 35%. Hasil karakterisasi asap cair dari tempurung kelapa dan ampas tebu hasil pirolisis, destilasi, pemurnian dengan zeolit aktif dan pemurnian dengan arang aktif diperoleh nilai pH berturut-turut 2,29 dan 2,61; 2,29 dan 2,72; 2,25 dan 2,78; dan 2,27 dan 2,82. Kadar total fenol asap cair tempurung kelapa adalah 2,10% dan asap cair ampas tebu sebesar 1,98%. Tahu yang akan dijadikan sampel dipotong ukuran 2x2 cm sebanyak 3 buah. Hasil data pengawetan tahu yang direndam dalam asap cair tempurung kelapa 2%, ampas tebu 2% dan air pada suhu kamar berturut-turut adalah 4, 3 dan 2 hari.
Analisis Kesesuaian Perangkat Pelaksanaan Pembelajaran dengan Tuntutan Pembelajaran Abad 21 Mukarramah Mukarramah*; Abdul Gani; Sri Winarni
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 5, No 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v5i3.21934

Abstract

RPP is one of the things that determine the success of the learning process carried out by the teacher. This study aims to describe the suitability of the RPP material for the periodic system of elements with the demands of 21st century learning. This study uses a qualitative approach with a descriptive type of research. The data in this study are the RPP components contained in the PPG RPP which are downloaded on the Ministry of Education and Culture RI teacher sharing website and the chemistry teacher RPP at several schools in Banda Aceh. Data collection is done by using documentation technique, while data analysis is done by qualitative descriptive technique which includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the PPG lesson plans contained on the teacher sharing website and the lesson plans developed by teachers at several schools in Banda Aceh were in accordance with the demands of 21st century learning. All lesson plans had integrated the elements required in 21st century learning, namely strengthening character education (PPK), Literacy, HOTS, and 4C (communication, collaboration, creativity, critical thinking). The elements of KDP that have been integrated into the RPP include religious values, independence, mutual cooperation, nationalism, and integrity. Next, the elements of literacy that are integrated are basic literacy, media literacy, technological literacy, and visual literacy. Furthermore, the HOTS element in lesson plans is shown by the use of operational verbs to analyze, evaluate, and compare several components of lesson plans, such as GPA and learning objectives. Then, the 4C component in the lesson plans has been demonstrated through learning activities in the form of discussions, presentations, and group assignments. Thus, it can be concluded that the lesson plans designed by teachers are in accordance with the demands of 21st century learning
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN QUICK RESPONSE CODE UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Irmi Irmi; M Hasan; Abdul Gani
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v3i2.14728

Abstract

Pembelajaran kimia menekankan pada pengalaman belajar secara langsung melalui proses dan sikap ilmiah, dengan demikian perlu diterapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan quick response code (kode QR) untuk meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) dan hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam di SMAN 4 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di  SMA Negeri 4 Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA3 sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experiment pada dua kelas, dengan bentuk non equivalent control group design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian KPS siswa dan soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen mempunyai KPS yang sangat baik dengan persentase rata-rata 90%, sedangkan pada kelas kontrol masih pada kategori cukup yaitu 43%. Hasil belajar  siswa pada materi hidrolisis garam dengan N-Gain sebesar 73,57%  kelas eksperimen dan 43,37% kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model inkuiri berbantuan kode QR dapat meningkatkan KPS dan hasil belajar siswa. 
Karakteristik Biochar Hasil Pirolisis Ampas Tebu (Sacharum Officanarum, Linn) Dan Aplikasinya Pada Tanaman Seledri (Apium Graveolens L) Diena Asyifa; Abdul Gani; Ratu Fazlia Inda Rahmayani
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v3i1.13292

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang mengolah ampas tebu (Sacharum officanarum, Linn) menjadi biochar melalui proses pirolisis dan aplikasinya pada tanaman seledri (Apium graveolens L.). Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik biochar hasil pirolisis ampas tebu serta aplikasinya pada tanaman seledri. Jenis penelitian eksperimen menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian bersumber dari sampel ampas tebu yang diperoleh dari pedagang air tebu di sekitar jalan Rukoh. Penelitian dilakukan dengan mengolah ampas tebu menjadi biochar dengan proses pirolisis dan dilanjutkan dengan mengkarakterisasi biochar seperti rendemen, kadar air, kadar abu, kadar C/N, nilai pH serta aplikasinya terhadap tanaman seledri. Hasil yang didapatkan yaitu: (1) Rendemen biochar yang dihasilkan dari ampas tebu pada proses pirolisis sebesar 18,34%, (2)Hasil  kadar air biochar sebesar 10,2%, (3) Kadar abu yang dihasilkan dari biochar sebesar 1 gram sebesar 68%, (4)Kadar C pada biochar sebesar 55,66% dan kadar N sebesar 0,40% sedangkan kadar C/N rasio yaitu 139.15, (5)Nilai pH pada biochar ampas tebu yaitu 5,196 dan (6)Hasil analisis sidik ragam dari aplikasi biochar yang telah dilakukan pada tanaman seledri yaitu menunjukkan tidak nyata. Dengan demikian disimpulkan bahwa karakteristik biochar yang didapatkan lebih tinggi dari Standar Nasional Indonesia