Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi Pengaruh Silinder Pori Pada Saluran Drainase Terhadap Debit Infiltrasi Pada Tanah Lempung Sindagamanik, Fenti Daud; Antaria, Sukmasari; Nenny, Nenny
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.229 KB) | DOI: 10.33506/rb.v6i1.1009

Abstract

Usaha penanggulangan banjir perlu dilakukan secara dini, dimana salah satunya adalah melakukan perbaikan pada sistim drainase. Penanggulangan banjir  memerlukan desain drainase efektif, berwawasan lingkungan , yang berfungsi menampung, dan mengalirkan air dari badan jalan ke lapisan tanah yang ada di bawahnya . penelitian skala laboratorium sangat diperlukan untuk mengetahui : dimensi, rasio luas, bahan dan kedalaman lubang pori yang efektif untuk meresapkan air dari badan saluran drainase ke lapisan tanah di bawah saluran. Penelitian ini dilakukan dengan Studi eksperimental dengan menggunakan model saluran drainase bersilinder pori. Pengujian dilakukan dengan 3 variasi diameter lubang, ,3 variasi ketinggian muka air di saluran. Sebagai media infiltrasi digunakan  tanah jenis Lempung yang dimodelkan berdasarkan sampel tanah yang diambil pada lokasi yang sering mengalami banjir atau genangan . Dari pengamatan dan uji laboratorium diharapkan dapat di hasilkan dimensi silinder pori yang seseuai dengan kondisi tanah Lempung pada bagian bawah saluran drainase. Makalah ini merupakan bagian dari penelitian  Saluran Bersilinder Pori Berwawasan Lingkungan Pereduksi Genangan banjir Perkotaan, yaitu mengenai Pengaruh Silinder Pori Terhadap debit Infiltrasi Pada Tanah Lempung
EFEKTIVITAS PENERAPAN IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION) PADA TANAMAN CABAI MERAH Risaldi, Risaldi; Aslan, Aslan; Ali, Muh. Yunus; Marupah, Marupah; Mahmuddin, Mahmuddin; Rahmat, Andi; Antaria, Sukmasari
TEKNIK HIDRO Vol 17, No 1 (2024): Teknik Hidro Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v17i1.14365

Abstract

Di era globalisasi dan perubahan iklim, kebutuhan akan teknologi irigasi yang hemat air menjadi semakin mendesak oleh karena itu menghindari hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efesiensi penggunaan irigasi tetes dalam memenuhi kebutuhan air tanaman dan menganalisis jumlah air irigasi tetes yang dibutuhkan dalam satu siklus pada musim tanaman. Metode penelitian ini dilakukan dengan menghitung kebutuhan air tanaman cabai perhari pada masing-masing tingkatan umur yaitu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Kemudian menghitung debit rata-rata emiter sehingga diperoleh waktu operasional irigasi tetes. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air tanaman cabai merah sangat beragam berdasarkan umur tanaman yaitu 0,11 l/hari untuk umur 1 bulan, 0,422 l/hari untuk umur 2 bulan, 1,148 l/hari untuk umur 3 bulan dan 1,323 l/hari untuk umur 4 bulan. Sehingga diperoleh waktu operasional yaitu 0,055 jam/hari untuk tanaman berumur 1 bulan, 0,211 jam/hari untuk umur 2 bulan, 0,574 jam/hari untuk umur 3 bulan dan 0,662 jam/hari untuk tanaman yang berumur 4 bulan dengan debit rata-rata 1,988 l/jam.
ANALISIS GELOMBANG TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN BREAKWATER PADA PELABUHAN BONTO JAI KABUPATEN BANTAENG Habra, Ibnu Khaldun; Ramadhan, M Dika; T Karim, Nenny; Al Imran, Hamzah; Antaria, Sukmasari; Rahmat, Andi
TEKNIK HIDRO Vol 17, No 2 (2024): Teknik Hidro Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v17i2.15839

Abstract

Pelabuhan Bonto Jai Bantaeng terletak di Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan yang Seiring berjalannya waktu kondisi bangunan pemecah gelombang pada sisi kiri pelabuhan mengalami kerusakan dikarenakan faktor usia yang sudah cukup lama sehingga bangunan tidak mampu menahan gaya gelombang dan material bangunan terabrasi oleh pukulan gelombang,. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tinggi gelombang dan panjang gelombang terhadap bangunan break water dan mengetahui besar koefisien refraksinya. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif berupa data kecepatan angin, data gelombang laut, dan data arah angin. Dari hasil analisis data selama 5 tahun terakhir maka diperoleh data bahwa arah angin dominan dari arah timur sebesar 44,5% yang menghasilkan rata-rata tinggi gelombang sebesar 1,36 m dan Panjang gelombang 21,21 m. Dan mempengaruhi kondisi bangunan breakwater pada sisi timur atau sisi kiri Pelabuhan Bonto Jai mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan kategori sedang, dan besar koefisien refraksi yang diperoleh pada pemecah gelombang sebesar 0,974 sampai dengan 0,997.
Studi Perencanaan Sistem Drainase Perkotaan di Kelurahan Juppandang Kabupaten Enrekang Amba, Siti Maisyaroh Wisda; Bayu; Antaria, Sukmasari; Nenny
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 2: Oktober (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem drainase adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan penting di perkotaan. Sistem drainase dibangun untuk mengalirkan air buangan, baik air buangan yang berasal dari air limbah domestik, air limbah industri dan air hujan sehingga dapat menimbulkan banjir akibat kerusakan jalan dan dan akibat dari banjir tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat sekitar terganggu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kapisitas saluran dan merencanakan sistem drainase berapa besar debit saluran. Penelitian di laksanakan di Jalan Pasar Sentral dan juga jalan KH. Ahmad Dahlan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Selama dua bulan yaitu pada bulan Februari – Maret 2023. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum analisis didapatkan besar kapasitas debit saluran eksisting di Jalan K.H Ahmad dahlan yaitu saluran kanan sebesar 0,47 m3/dtk dan saluran kiri sebesar 0,48 m3/dtk. Sedangkan, debit banjir rencana yang terjadi yaitu untuk kala ulang 2 tahun sebesar 0,663 m3/dtk, debit banjir kala ulang 10 tahun sebesar 0,780 m3/dtk dan debit banjir kala ulang 25 tahun sebesar 0,919 m3/dtk, sehingga terjadi genangan banjir pada daerah tersebut.
PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KELURAHAN CAMBAYA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM WATERCAD Antaria, Sukmasari; Indriyanti, Indriyanti; kasmawati, Kasmawati; Nursaidah, Nursaidah; Musyarafah, A. Hesty
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 12 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i12.2024.4850-4855

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi umat manusia. Kecamatan Cambaya Kota Makassar dengan luas 16,68 km2 memiliki layanan air bersih yang terbatas. Tingkat pelayanan yang hanya 29% atau 1.672 orang dari 5.733 jiwa menyebabkan kebutuhan akan air bersih, sehingga perlu direncanakan sistem jaringan pasokan air minum yang optimal di Kecamatan Cambaya, Kota Makassar. Perencanaan jaringan distribusi ini dibantu oleh software WaterCad. Perangkat lunak ini menggunakan potensi energi untuk melihat seberapa jauh air dari mata air dapat mengalir melalui jaringan distribusi. Mata air digunakan sebagai sumber air dengan debit pegas 1,5 L/s. Jaringan distribusi yang direncanakan merupakan sistem cabang dengan tipe aliran gravitasi, dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih hingga tahun 2027. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi populasi menggunakan analisis aritmatika. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air bersih pada tahun 2027 dengan populasi 417 jiwa akan mencapai 0.400 L/s. Selanjutnya, jaringan distribusi air bersih di Kecamatan Cambaya Kota Makassar dirancang menggunakan WATERCAD. Hasil analisis menggunakan WATERCAD adalah jaringan pipa memenuhi persyaratan tekanan minimum berdasarkan Kriteria Pipa Transmisi dan Distribusi sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no. 18 tahun 2007, yang memiliki tekanan lebih dari 10 m dan kurang dari 75 m. Sementara itu, kecepatan aliran dalam pipa memenuhi persyaratan, yaitu kecepatan aliran di dalam pipa antara 0,3–0,6 m/s.
Analisis Debit Dengan Metode F.J. Mock Dan NRECA Serta Perbandingannya Terhadap Debit Pos Duga Air Agussalim, M.; Azis, Indriyanti; Antaria, Sukmasari; K, Riswal; Febrianti, Annisa; Rosdiana, Ayu
Jurnal Karajata Engineering Vol. 5 No. 1 (2025): 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/karajata.v5i1.3624

Abstract

The Makawa river basin located in the Rongkong watershed has an increase in surface flow which affects the discharge flow which can cause flooding. Therefore, discharge data is needed to manage existing water resources. This study aims to analyze the water discharge using the F.J. Mock and NRECA methods, which are then compared to the water estimation post discharge. The results of this study showed that the F.J. Mock method has a relative error of 48% and a correlation coefficient of 0,690 with a strong interpretation, while NRECA showed a relative error of 50% and a correlation coefficient of 0,669 with a strong interpretation. Therefore, it is concluded that the F.J. Mock method is more appropriate than the NRECA method with lower relative error results, and a higher correlation coefficient than NRECA. The result of the simulation discharge between F.J. Mock, NRACA and water estimation post discharge are quite far apart.
Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih di Desa Jonjo Kecamatan Parigi Sidiq, Ade Fajar; Antaria, Sukmasari; Tongeng, Andi Bunga
Jurnal Karajata Engineering Vol. 5 No. 2 (2025): 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/karajata.v5i2.3625

Abstract

Parigi Sub-district in Jonjo Village, Gowa Regency, faces challenges in the availability of clean water, just like other areas. Local communities often experience difficulties in accessing safe and quality clean water. Geographical conditions are the main obstacle in the distribution of clean water in this area. Therefore, careful planning of the clean water distribution network system is needed to meet the needs of residents and overcome the existing obstacles. This study aims to calculate the clean water needs of the Jonjo Village community, Parigi Subdistrict in 2040, and design a clean water distribution network system using EPANET 2.0 software. The results showed that the average demand for clean water in 2040 was estimated to reach 5,780 liters per second, with peak hour demand reaching 9,017 liters per second. Based on the analysis with EPANET 2.0, a network scheme was designed that includes 1 reservoir unit, 23,093 meters of pipelines with various diameters which are 114 mm, 89 mm, and 60 mm, and is equipped with 1 pressure release basin.
Evaluasi Ketersediaan Air Baku Di Kecamatan Anggeraja : Studi Kasus PDAM Tirta Massenrempulu, Kabupaten Enrekang Gaffar, Farida; Aziz, Indriyanti; Antaria, Sukmasari; Marwa; Hasmina
Jurnal Karajata Engineering Vol. 5 No. 2 (2025): 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/karajata.v5i2.3755

Abstract

PDAM Tirta Massenrempulu is the main provider of piped clean water by utilizing river and spring water as its main water source. Anggeraja sub-district experiences an increase in population every year so that the demand for raw water also increases. Therefore, discharge data is essential for managing the available water resources. The purpose of this study is to analyze the availability and demand of raw water in Anggeraja Sub-district using the FJ Mock method. Based on the results, it was found that the availability of raw water can meet the needs of the population in Anggeraja District. For instance, the projected water availability in 2034 is 74.46 m³/second. Meanwhile, the comparison between water availability and demand over the next 20 years shows a continuous increase in demand. In 2024, the available raw water is 36.65 m³/second, and by 2034, the demand rises to 66.46 m³/second. Thus, the water balance indicates a surplus, with an excess of 37.90 m³/second in 2024 and 7.90 m³/second in 2043.