Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Studi Pengaruh Silinder Pori Pada Saluran Drainase Terhadap Debit Infiltrasi Pada Tanah Lempung Sindagamanik, Fenti Daud; Antaria, Sukmasari; Nenny, Nenny
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.229 KB) | DOI: 10.33506/rb.v6i1.1009

Abstract

Usaha penanggulangan banjir perlu dilakukan secara dini, dimana salah satunya adalah melakukan perbaikan pada sistim drainase. Penanggulangan banjir  memerlukan desain drainase efektif, berwawasan lingkungan , yang berfungsi menampung, dan mengalirkan air dari badan jalan ke lapisan tanah yang ada di bawahnya . penelitian skala laboratorium sangat diperlukan untuk mengetahui : dimensi, rasio luas, bahan dan kedalaman lubang pori yang efektif untuk meresapkan air dari badan saluran drainase ke lapisan tanah di bawah saluran. Penelitian ini dilakukan dengan Studi eksperimental dengan menggunakan model saluran drainase bersilinder pori. Pengujian dilakukan dengan 3 variasi diameter lubang, ,3 variasi ketinggian muka air di saluran. Sebagai media infiltrasi digunakan  tanah jenis Lempung yang dimodelkan berdasarkan sampel tanah yang diambil pada lokasi yang sering mengalami banjir atau genangan . Dari pengamatan dan uji laboratorium diharapkan dapat di hasilkan dimensi silinder pori yang seseuai dengan kondisi tanah Lempung pada bagian bawah saluran drainase. Makalah ini merupakan bagian dari penelitian  Saluran Bersilinder Pori Berwawasan Lingkungan Pereduksi Genangan banjir Perkotaan, yaitu mengenai Pengaruh Silinder Pori Terhadap debit Infiltrasi Pada Tanah Lempung
PENGARUH KEDALAMAN PEMECAH GELOMBANG TERAPUNG PIPA ANYAMAN ECENG GONDOK TERHADAP TINGGI GELOMBANG REFLEKSI DAN TRANSMISI Nenny T Karim; Andi Makbul Syamsuri
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.54 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2440

Abstract

Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan pengaruh periode pada floating breakwater dengan melakukan permodelan dalam skala laboratorium dengan menggunakan bahan eceng gondok kering yang dirakit. Dalam penelitian ini yang dihitung adalah kedalaman refleksi dan kedalaman transmisi gelombang dari model fisik floating breakwater berbahan dasar eceng gondok, yang merupakan perbandingan antara tinggi gelombang datang (Hi) dengan tinggi gelombang yang direfleksikan (Hr) dan tinggi gelombang datang (Hi) dengan tinggi gelombang yang ditransmisikan (Ht), sehingga akan diketahui efektifitas dari floating breakwater dalam meredam gelombang. Model floating breakwater berbahan dasar eceng gondok di uji di wave flume menggunakan gelombang irreguler dengan tinggi gelombang 1 sampai 3 cm dan periode 1,7 detik, 1,9 detik, 2,1 detik dan dengan 3 variasi kedalaman tenggelam model yakni 15 cm, 18 cm dan 21 cm. Hasil penelitian menunjukkan padakedalaman mtenggelam model 15 cm Hr berkisar 0,1 – 0,5 CM dan Ht berkisar 2 – 2,8 cm. Pada kedalaman 18 cm Hr berkisar 0,2 – 0,45 cm dan Ht berkisar 1,8 – 2,2 cm. Pada kadalaman 21 cm Hr berkisar 0,15 – 0,45 cm dan Ht berkisar 1,6 – 2,15 cm. Dari hasil pengujian menunjukkan kedalaman tenggelam model 21 cm lebih efektip mengurangi tinggi gelombang Refleksi dan tinggi gelombang Transmisi. Kata kunci : Floating Breakwater, Gelombang Refleksi, Gelombang Transmisi.
PENGARUH VARIASI DIAMETER TABUNG TERHADAP TEKANAN PADA POMPA GELOMBANG TIPE PELAMPUNG Nenny T. Karim; Hamzah Al Imran; M. Agusalim; Abdul Khair Kurani; Ria Sari
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i1.6011

Abstract

Pemanfaatan energi gelombang laut dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan cara alternatif menggunakan pompa gelombang tipe pelampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter tabung yang efektif terhadap tekanan pompa gelombang tipe pelampung untuk menghasilkan debit yang maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan cara model diletakkan di tengah kolam simulasi gelombang dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Selanjutnya gerakan naik-turun pelampung akan menggerakkan poros dan akan memutar generator. Terdapat beberapa variasi diameter tabung yaitu diameter Ø 2.0 cm, Ø 2.5 cm, dan Ø 3.0 cm dengan Periode (T) 1.3 detik, 1.4 detik, dan 1.5 detik serta menggunakan Stroke (pembangkit) 6, 7 dan 8. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan yang dihasilkan pompa berdiameter (Ø) 2.0 cm pada periode (T) 1.3 detik dan stroke 8 adalah 33233,468 Pa dengan jumlah debit (Q) sebesar 0,0000127 m3/detik, pada pompa berdiameter (Ø) 2.5 cm periode (T) 1.3 detik dan stroke 8 adalah 21956,904 Pa dengan jumlah debit (Q) sebesar 0,0000160 m3/detik dan pada pompa berdiameter (Ø) 3.0 cm periode (T) 1.3 detik dan stroke 8 adalah 15817,920 Pa dengan jumlah debit (Q) sebesar 0,0000230 m3/detik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tabung yang efektif terhadap tekanan pompa adalah tabung berdiameter 3.0 cm, karena tekanan pompa kecil dan menghasilkan debit yang besar.
STUDI PREDIKSI PASANG SURUT DAN GELOMBANG UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI PADA PANTAI PASIR PUTIH PITULUA KOLAKA UTARA Nenny T. Karim; Haekal Muhammad
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.709 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i2.2442

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui tinggi gelombang berdasarkan arah angin dan berapa besar tinggi elevasi bangunan yang aman terhadap gelombang akibat angin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angin dan data pasang surut. Dari hasil analisa diperoleh elevasi muka air tertinggi (HHWL) yaitu 2,47 m, elevasi muka air rata-rata (MSL) yaitu 1,78 m, dan elevasi muka air terendah (LLWL) yaitu 0,50 m. Persentase arah angin maksimum berasal dari arah selatan sebesar 20,35% dengan kecepatan angina maksimum 10,53 knot. Gelombang terbesar  dari arah selatan sebesar 34,4% , tinggi gelombang (H) sebesar 1,35 m dengan periode (T) 6,4 m/detik, sehingga diperoleh  elevasi mercu bangunan pelindung pantai yang direncanakan setinggi 5,12 m, elevasi muka air rencana yaitu 2,77 m dengan tinggi jagaan (Fb) yaitu 1,00 m dengan pertimbangan kenaikan muka air setiap tahunnya akibat pemanasan global. Dari hasil pembahasan diatas Pantai Pasir Putih Pitulua Kolaka Utara perlu adanya penanganan penanggulangan abrasi dengan membangun bangunan pelindung pantai.  Kata kunci : Pantai Pasir Putih Pitulua, Gelombang, Bangunan Pantai
BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA SALURAN SEGI EMPAT (EXPERIMENTAL) Nenny T. Karim; Rudi Rudi; Muhammad Rizal
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.611 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2473

Abstract

penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui evektifitas bangunan penangkap sedimen pada saluran segi sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui sifat aliran yang terjadi pada bangunan penangkap sedimen. 2) Mengetahui pengaruh tinggi muka air terhadap energi spesifik. 3)Mengetahui berapa besar angkutan  sedimen dasar (Bed Load) pada bangunan penangkap sedimen dengan perhitungan secara langsung. 4)Mengetahui angkutan sedimen dasar pada banguan penangkap sedimen dengan menggunakan pendekatan empiris. 5) Mengetahui rumus pendekatan empiris untuk sedimen dasar yang hasil perhitungannya paling mendekati dengan hasil perhitungan secara langsung. Data yang kami ambil yaitu data primer dan sekunder, data primer adalah data yang diperoleh langsung dari simulasi model di laboratorium sedangkan data sekunder adalah data yang di peroleh dari literatur dan hasil penelitian yang sudah ada. Sedimentasi adalah suatu proses pengapungan, penggelindingan, penyeretan tanah hasil pecahan dari tubuh tanahnya. Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Kata kunci; Sedimentasi , sedimen, bangunan penangkap sedimen.  
Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Tirai Sayap Beton Pada Pilar Jembatan Dengan Menggunakan RIC:Nays2HD 3.0. Nenny Karim; Sukmasari Antaria; Fenti Daud S; Hamzah Al Imran
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/rb.v8i2.1537

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian uji eksperimental tentang kecepatan aliran disekitar tirai sayap beton sebagai pereduksi gerusan pada pilar jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kecepatan aliran disekitar pilar jembatan sebelum dan sesudah ada tirai sayap beton dengan menggunakan iRIC:Nays2HD 3.0. Penelitian ini menggunakan model saluran tanah dengan penampang bentuk trapezium, model pilar silinder dan model tirai sayap beton. Pengamatan yang dilakukan adalah debit aliran (Q), kecepatan aliran (v), kedalaman aliran (h) dan elevasi kedalaman gerusan (ds) untuk setiap selang waktu tertentu. Hasil simulasi dari penelitian ini menunjukkan kecepatan aliran yang terendah yaitu 0,000 m/s dan tertinggi yaitu 0,998 m/s. Kecepatan aliran yang terjadi di sekitar pilar jembatan dan tirai sayap beton  relatif  kecil disebabkan karena arah aliran yang berubah setelah adanya tirai sayap beton. Gerusan yang terjadi disekitar pilar jembatan relatif kecil disebabkan karena adanya tirai sayap beton di depan pilar. Berdasarkan hasil validasi antara analisa model iRIC:Nays2DH 3.0 dengan model fisik  pada output velocity (ms-1) mempunyai perbedaan yang relatif kecil yaitu sebesar 4.61%.
Studi Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai di Sausapor Kab. Tambrauw Nenny Karim; Andi Makbul Syamsuri; Erwin Toding
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA Februari 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Panjang garis pantai juga mengalami erosi oleh arus/gelombang yang dapat mempengaruhi kehidupan pesisir. Kabupaten Tambrauw merupakan daerah baru di wilayah Kepala Burung Pulau Papua. Perkembangan wilayah Papua Barat sangat maju, berbagai sarana dan prasarana pendukung untuk mencapai hasil yang sempurna berkembang pesat. Selain itu, pantai di kawasan Sausapor merupakan cagar alam yang harus dilindungi untuk mengurangi keausan pantai dan keamanan pantai di Sausapor karena seringnya terjadi gelombang laut di kawasan tersebut dan kerusakan bangunan yang ada. yang dibangun pada tahun 2014 Dan dampak yang terjadi menyebabkan pantai bergerak lebih dalam ke benua. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan pantai adalah dengan membangun struktur pertahanan pantai untuk melindungi wilayah pantai dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan pantai dan dengan memeriksa dan mengevaluasi kondisi dan fungsi bangunan pantai Sausapore. Jika tidak segera diambil tindakan, ada risiko kerusakan cagar alam, kawasan pemukiman, ruang publik, dan bangunan lainnya.
STUDI LABORATORIUM DISIPASI DAN REFLEKSI GELOMBANG PADA SUSUNAN PIPA SEBAGAI PEMECAH GELOMBANG Karamma, Riswal; Ashury, Ashury; Karim, Nenny; Almunawir, Asrif
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v2i1.13082

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium. Pengamatan dilakukan terhadap refleksi gelombang dan disipasigelombang yang terjadi pada model. Model peredam gelombang berupa susunan pipa yang divariasikan dengan tigakekasaran. Variabel yang diamati dan dianalisis adalah tinggi gelombang datang (Hi), tinggi gelombang refleksi(Hr), tinggi gelombang transmisi (Ht), panjang gelombang (L), koefisien refleksi (Kr), koefisien transmisi (Kt), dankoefisien disipasi gelombang (Kd). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai koefisien refleksi (Kr) semakinmembesar dengan meningkatnya kecuraman gelombang (Hi/L) dan meningkatnya tinggi gelombang datang, tetapinilai koefisien disipasi semakin mengecil. Juga semakin besar kekasaran dinding pipa maka koefisien refleksi (Kr)dan koefisien disipasi (Kd) semakin besar.
PENGARUH SEDIMEN TERHADAP KAPASITAS SALURAN SEKUNDER PADA JARINGAN IRIGASI AWO KABUPATEN WAJO Karim, Nenny; S. Kuba, Muhammad Syafa'at; Irwan, Muhammad Ahlil Khairi; Nurdiansah, Nurdiansah; Wangsa, Fithriyah Arief
TEKNIK HIDRO Vol 17, No 1 (2024): Teknik Hidro Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v17i1.14363

Abstract

Daerah Irigasi Awo Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo sejak lama sudah ada namun tidak pernah dilakukan pemeliharaan sehingga menimbulkan banyaknya sedimen yang mengendap pada dasar saluran yang menyebabkan terjadinya perubahan dimensi saluran dari dimensi awal saluran yang secara tidak langsung mengakibatkan kurang optimalnya kinerja saluran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar perubahan kapasitas debit saluran dan berapa besar volume sedimen yang ada pada saluran sebagai masukan untuk melakukan pemeliharaan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif karena data yang diolah berupa angka sebagai alat untuk menganalisis mengenai hal yang ingin dicapai. Sedimentasi pada saluran sekunder mempengaruhi kapasitas saluran dimana debit rencana pada saluran sekunder simpellu I sebesar 0,184 m3/det berubah menjadi 0,063 m3/det. Besar Sedimentasi pada saluran sekunder Simpellu I sebesar 45,611 m3 karena adanya sedimen sebesar itu maka mempengaruhi ukuran luasan penampang lintang saluran dimana luas penampang lintang saluran awal sebesar 0,50 m2 menjadi 0,21 m2. Maka dari itu perlu adanya pemeliharaan secara rutin dengan jangka waktu tertentu meliputi pengerukan dan pembersihan pada saluran.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI MENGGUNAKAN METODE EINSTEN DAN DUBOYS DI SUNGAI KELARA KABUPATEN JENEPONTO Mahmuddin, Mahmuddin; T. Karim, Nenny; Z, Muhammad Iqrazul; Taufiq, Muhammad; Wangsa, Fithriyah Arief
TEKNIK HIDRO Vol 17, No 2 (2024): Teknik Hidro Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v17i2.15998

Abstract

Berdasarkan sumber dari Dinas Kehutanan, Dinas PU/SDA Kab. Jeneponto, Dinas PSDA Prov. Sul-sel tahun 2012 (dalam draf final RP2I Kab. Jeneponto) bahwa wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelara sudah dalam keadaan kritis, dikarenakan erosi dan pengikisan bibir sungai yang menyebabkan pendangkalan,kualitas air yang buruk, merusak ekosistem air, meningkatnya bencana banjir dan kekerigan, sehingga 141.73% lahan kritis yang diakibatkan oleh erosi dan sedimentasi di sungaiDAS kelara Hal ini sangat mempengaruhi aliran air sungai Kelara pada musim hujan maupun musim kemarau, ketersediaan air untuk irigasi dan air bersih (PDAM)pada musim kemarau sudah mulai menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besar angktan sedimen dasar,sedimen melayang dan sdimen total. Adapun metode pengambilan data dalam setiap penelitian yakni pada setiap titik patok pengamatan yaitu kedalaman sungai,lebar sungai,kecepatan aliran,debit air, sedimen melayang dan sedimen dasar.dan untuk mengetahui besar angkutan sedimen melayang dan besar angkutan swdimen total dari hasil analisis sungai kelara mendapatkan hasil angkutan sredimen dasar sebesar 315,360 ton/tahun menggunakan metode enstein dan 682.440 untuk menggunakan metode duboys.