Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pilar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG Saenab, Sitti; Muslimin, Abdul Azis; Abdullah, Ahmad
PILAR Vol. 10 No. 2 (2019): JURNAL PILAR, DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/c23jf984

Abstract

Tujuan penelitian untuk menerapkan pembaharuan model pembelajaran ketika memberikan materi PAI saat proses belajar mengajar dikelas karena pendidik masih menggunakan model konvensional yang didominasi oleh metode ceramah, sehingga mengakibatkan keenggangan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran yang menimbulkan kejenuhan dan motivasi belajar peserta didik berkurang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dengan pendekatan korelasional. Hasil penelitian kelas VII SMP Negeri 1 Duampanua pembelajaran PAI pada Model Problem Based Learning peserta didik dapat terlibat aktif dan model tersebut sebagai salah satu alternative yang menjadikan pembelajaran lebih aktif, efektif, dan menyenangkan yang diharapkan mampu memotivasi peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar PAI. Model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar PAI sebesar sebesar 45.6% peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Duampanua. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dapat memberikan motivasi peserta didik untuk hasil belajar yang maksimal pada mata pelajaran PAI kelas VII SMP Negeri 1 Duampanua.Kata Kunci: Problem Based Learning; Motivasi Belajar PAI
Internalisasi Nilai-Nilai Sosial melalui Pendidikan Islam: Studi Sosiologi Pendidikan pada Generasi Z Muslim Muslimin, Abdul Azis; Muslimin, Abd Azis
PILAR Vol. 16 No. 1 (2025): JURNAL PILAR, JUNI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j4w5gw89

Abstract

Generasi Z Muslim merupakan kelompok masyarakat yang tumbuh dalam era digital dengan karakteristik unik, seperti keterampilan tinggi dalam penggunaan teknologi, keterbukaan informasi, serta kecenderungan multitasking. Kondisi ini membawa implikasi serius bagi proses internalisasi nilai-nilai sosial, terutama yang bersumber dari pendidikan Islam. Di satu sisi, perkembangan teknologi memberikan peluang bagi generasi ini untuk mengakses ilmu keislaman melalui berbagai platform digital. Namun, di sisi lain, derasnya arus globalisasi, sekularisasi, dan budaya populer seringkali menimbulkan dilema identitas, melemahkan solidaritas sosial, serta mendorong tumbuhnya individualisme. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pendidikan Islam dalam menginternalisasi nilai-nilai sosial pada Generasi Z Muslim melalui perspektif sosiologi pendidikan. Pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka digunakan untuk menelaah teori, temuan empiris, dan dinamika pendidikan Islam di era digital. Analisis dilakukan dengan menggunakan kerangka teori fungsionalisme struktural, yang menekankan peran pendidikan sebagai pemelihara keteraturan sosial, serta teori interaksionisme simbolik, yang menyoroti pentingnya interaksi sosial dalam membentuk kesadaran nilai. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan Islam berperan strategis dalam menanamkan nilai ukhuwah Islamiyah, empati, disiplin, dan tanggung jawab melalui agen sosialisasi utama: keluarga, sekolah/pesantren, serta komunitas digital Islami. Namun, tantangan berupa penetrasi media sosial, individualisme, dan sekularisasi nilai menuntut strategi yang adaptif. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu merancang kurikulum berbasis akhlak sosial, mengintegrasikan literasi digital Islami, dan mengoptimalkan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas. Dengan strategi tersebut, internalisasi nilai sosial tidak hanya dapat dipertahankan, tetapi juga dikontekstualisasikan sesuai kebutuhan Generasi Z Muslim dalam menghadapi dinamika global.