Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Haflah Imtihan Dalam Diskursus Penunjang Kualitas Dan Kuantitas Siswa : (Studi Kasus MI Se - Kec Kedungdung dan Robatal Sampang) Muqoffi Muqoffi; Siti Farida
AL -ALLAM Vol. 2 No. 1 (2021): JANUARI
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.746 KB)

Abstract

Haflah Imtihan merupakan rutinitas tahunan yang diselenggarakan sekolah/madrasah dengan spirit dan antusias tinggi dari semua stakeholder. Fungsi motivasi dan syukuran dari Haflah Imtihan yang digelar sebetulnya harus mampu dioptimalkan dan diefektifkan. Namun faktanya berbeda. Haflah Imtihan di sekolah se-Kec. Kedungdung dan Robatal hanya dijadikan ajang meningkatkan kuanititas siswa bukan kualitas mutu pendidikan. Hal itu dilihat dari tiga fakta, yaitu: 1. Wisuda menjadi program prioritas utama yang berlebihan. Barometer lulusan bukan angka nilai ujian akhir tapi angka finansial dalam menfasilitasi aksesoris wisuda, 2. Program hiburan yang mendominasi acara Haflah Imtihan tidak berhasil membangun motivasi belajar, bahkan mengalihkan secara total fokus belajar dan merusak pengetahuan siswa, 3. Program ilegal syar’i yang banyak dilakukan dalam Haflah Imtihan merusak pribadi takwa siswa. Sedangkan ketakwaan merupakan syarat pokok mendapatkan ilmu yang barokah dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Sekaligus membatalkan makna esensi syukuran yang menjadi tujuan utama diselenggarakan rutinitas tahunan ini.
Konsep Penanganan Dekadensi Moral Anak Menurut Hasan Syamsĭ Basyă Dalam Kitab Kaifa Turabbĭ Abnăaka Fĭ Hadză Al-Zamăn Muqoffi Muqoffi; Badrut Tamam
AL -ALLAM Vol. 1 No. 2 (2020): JULI
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.445 KB)

Abstract

Moralitas seorang anak merupakan lambang keagungan bagi kedua orang tuanya dan aset penting pemuda agar menjadi kebanggaan sebuah negara. Namun seiring dengan pergeseran zaman dan pengaruh westernisasi yang semakin tak terbendung membuat karakter anak menjadi bobrok dan sulit diatasi. Karena itu, maka perlu ditelaah bagaimana konsep penanganan dekadensi moral anak menurut Hasan Syamsĭ Basyă dalam kitab Kaifa Turabbĭ Abnăaka Fĭ Hadză al-Zamăn. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pustaka (library research), dimana peneliti akan mengumpulkan data dari kajian karya-karya para ahli yang dapat memperdalam kajian analisis dengan menggunakan teknik dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat menangani dekadensi moral anak maka perlu menerapkan beberapa konsep berikut, 1) pendidikan satu menit, yaitu suatu konsep dengan pendekatan persuasif, dimana orang tua akan menegur secara langsung dan secara halus setiap perbuatan buruk anak. 2) memberikan sanksi yang bersifat konseptual dan proporsional. 3) orang tua harus meluangkan waktu bersama anak agar terjalin hubungan emosional yang baik antara mereka 4) memberikan perintah dengan keteladanan dan 5) memberikan perlakuan khusus pada anak tertentu.
INKLUSIFISME PESANTREN DALAM MERESPON PERUBAHAN SOSIO-POLITIK DI KABUPATEN SAMPANG Muqoffi Muqoffi; Ahmad Barizi; M. Mujab
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v7i2.6267

Abstract

Abstrak: Perbincangan pesantren Kabupaten Sampang tidak hanya mengenai operasionalisasinya dalam dunia pendidikan secara kognitif tapi sekaligus kearifan merefleksikan dalam skala sosial termasuk eksistensinya dalam merespon tranformasi sosio-politik. Karenanya, penting dilakukan penelitian untuk memahami secara holistik. Peneliti menggunakan tiga fokus, yaitu 1. Bagaimana inklusifisme pesantren dalam menyikapi gerakan politisi di Kabupaten Sampang? 2. Bagaimana inklusifisme pesantren dalam menyikapi perilaku pemilih di Kabupaten Sampang? 3. Bagaimana inklusifisme pesantren dalam menyikapi kinerja politisi pasca terpilih di Kabupaten Sampang?. Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam menyikapi gerakan politisi di Kabupaten Sampang pesantren memilih sikap inklusif dalam tiga gerakan: nyabis, minta do’a dan memberi bantuan asalkan tidak politisasi pesantren. Dalam inklusifisme menyikapi perilaku pemilih di Kabupaten Sampang pesantren terbagi dua. Pertama, inklusif dengan membuka kebebasan pemilih dalam menentukan hak pilihnya sendiri. Kedua, ekslusif dengan memobilisasi rakyat untuk memilih sesuai dengan versi pesantren. Dalam inklusifisme menyikapi kinerja politisi pasca terpilih di Kabupaten Sampang pesantren sangat inklusif kecuali bagian kecil pesantren eks anggota Front Pembela Islam (FPI). Kata kunci: Inklusifisme, Pesantren, Sosio-Politik, Sampang.
Strategi Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Muqoffi Muqoffi; Sulalah Sulalah; Muhammad Walid
AL -ALLAM Vol. 4 No. 1 (2023): JANUARI
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many educational programs concentrate on maturing learning models, strategies and approaches, while the content of the material is not a serious concern, so it is not something that is an anomaly if Islamic religious education teaching materials in schools/madrasas find some errors. Therefore, the material for the development of teaching materials is absolutely necessary. The results of the study concluded that the strategy for developing teaching materials was carried out in 5 hierarchical stages, namely: 1. Identification of needs. Characterized by the lack of teaching materials to achieve teaching goals. 2. Looking for curriculum materials. The way it works is to find and classify materials related to the needs of the institution. 3. Analysis of curriculum materials. It is an activity of separating various materials into small parts and then testing each part and whether they are related to one another or not. 4. Assessment of curriculum materials. This is done in two ways, namely checking the completeness of the material and reading critical reviews or reports from evaluation studies. 5. Making decisions on the adoption of curriculum materials. This is done by registering the teaching materials used that are deemed less relevant to the needs and conducting research that aims to select and assess the new teaching materials that have been obtained.
WACANA ANTI MADZHAB MUATAN MATERI FIKIH DALAM BUKU AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muqoffi, Muqoffi; Sutiah, Sutiah; Marno, Marno; Fahmi, Fahmi
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 22 No 1 (2024): Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 22 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/jlka.v22i1.1193

Abstract

This study examines the phenomenon of anti-madzhab discourse in the fiqh materials of Islamic education textbooks widely circulated in Indonesian schools and madrasahs. By employing a qualitative library stu­dy approach, this research analyzes primary references for mazhab compa­rison, including Al-Fiqhu ‘alā Al-Madzāhib Al-Arba’ah by Abdu al-Rahman al-Jaziri and Al-Mausū’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyyah by some Kuwait scholars. The findings reveal that several fiqh-related topics in the textbooks, such as the conditions for valid ablution, requirements to be­come an imam, timing for zakat payment and identification of zakat reci­pients, reflect some anti-madzhab perspectives. These perspectives can lead to al-masyaqqah (difficulties) in worship practices within the com­munity. The study highlights the need for a thorough evaluation of Islamic education textbooks, recommending that fiqh materials incorporate tradi­tional madzhab frameworks to enhance their alignment with Islamic reli­gious education standards. This research contributes to the ongoing dis­cour­se on curriculum development and the importance of maintaining doctrinal integrity in educational resources.
Pendampingan Tahsinul Qur’an di Pondok Pesantren Darur- Rohman Blu’uran Sampang Wasik, Wasik; Muqoffi, Muqoffi; Zainuddin, Zainuddin
Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Februari
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research explores the Tahsinul Qur'an Mentoring program implemented at the Darur-Rohman Islamic Boarding School, an activity that is generally used to facilitate students in understanding and reading the Al-Qur'an. This research aims to evaluate Tahsinul Qur'an assistance in improving students' competence in reading the Qur'an. This research uses a qualitative approach which includes interviews, observations and document analysis to collect data from students at the Miftahul Ulum Darur-Rohman Islamic Boarding School. The research results revealed that Tahsinul Qur'an assistance had a positive impact in strengthening students' skills in reading the Koran. Santri involved in this program experienced significant improvements in understanding and pronunciation of reading the Al-Qur'an. In addition, this research identified key factors that contributed to the success of Tahsinul Qur'an assistance including the role of experienced teachers, and a learning environment that support. Recommendations are given to expand Tahsinul Qur'an assistance in Islamic boarding schools as an effort to enrich students' understanding and skills in reading the Qur'an