Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KESULITAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGEMBANGKAN DESAIN PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 Amelia, Rizki; Priatmoko, Sigit; Sugiri, Wiku Aji
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 5 No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/else.v5i2.8652

Abstract

Guru merupakan pihak yang banyak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19. Salah satu di antara kesulitan yang kerap muncul yakni dalam hal mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran online. Kesulitan tersebut tentu berdampak pada kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran, sehingga kebermaknaan belajar tidak dapat diperoleh peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menggali kesulitan-kesulitan tersebut. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian survei. Pengumpulan data menggunakan kuisioner online. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar di Provinsi Jawa Timur. Instrumen pengumpulan data berupa 10 butir pertanyaan di kuisioner yang disebarkan secara online melalui Google Form. Indikator kesulitan guru terdiri dari 3 komponen, yaitu: (1) Kesulitan guru terkait penggunaan platform dalam pembelajaran, (2) kesulitan guru terkait kualitas pembelajaran online, dan (3) kesulitan guru dalam mengembangkan desain pembelajaran. Kuisioner menggunakan Skala Likert dengan rentang skor 1-5. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode persentase. Peneliti menghitung masing-masing persentase pada setiap butir pertanyaan berdasarkan respons dari responden. Hasil penelitian menunjukkan pada indikator penggunaan platform pembelajaran, 53,95% guru mengalami tingkat kesulitan yang tinggi, 64,47% guru sekolah dasar hanya mengetahui platform whatsapp saja. Selain itu, sebanyak 50% guru juga masih mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi. Sementara pada indikator kualitas pembelajaran, 46,15% guru merasa pelaksanaan pembelajaran online sangat membosankan. Sebanyak 64,47% guru juga merasa sangat tidak baik dalam mengajar. Adapun pada indikator desain pembelajaran, 65,79% guru sekolah dasar berada dalam tingkat kebingungan yang tinggi dalam membuat desain pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat mengikuti pelatihan merancang pembelajaran online agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih efektif.
Challenges and Opportunities of STEAM-based Learning in Pancasila Education: A Case Study at SDN 1 Bunulrejo Malang Helga Salsabila; Sabrina Azzahro; Sigit Priatmoko; Wiku Aji Sugiri; Rizki Amelia
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2025: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pancasila Education is an important subject in elementary school. Some previous research shows that Pancasila Education learning in elementary schools is less attractive to students. One of the innovative approaches that is relevant to be used in learning Pancasila Education is STEAM. This study aims to explore the planning, implementation, evaluation, and factors influencing the implementation of STEAM-based Pancasila Education learning. This case study was conducted at SDN 1 Bunulrejo, Malang—one of the primary schools that prioritizes technology-based learning and STEAM implementation. Data were collected using semi-structured interviews, non-participant observation, and document analysis. Data analysis used thematic analysis. The findings show that integrating STEAM in Pancasila Education contributes to holistic learner character building and makes learning more effective and efficient.
Pemberdayaan Warga Binaan Balai Pemasyarakat (Bapas) Kelas 1 Kota Malang Melalui Pelatihan Pengolahan Kopi Lokal Menjadi Produk Kekinian Sugiri, Wiku Aji; Priatmoko, Sigit; Sudarmawan, Barianto Nurasri
JRCE (Journal of Research on Community Engagement) Vol 4, No 1 (2022): Journal of Research on Community Engagement
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jrce.v4i1.17397

Abstract

One of the social reintegration efforts for clients or assisted residents of the Class I Penitentiary of Malang City is economic empowerment. This effort aims to make the inmates have economic independence and are able to interact socially again in the community. This empowerment activity is carried out in the form of providing training on processing coffee beans into contemporary products to support these efforts. The research team used the Participatory Action Research (PAR) method with four stages, namely planning (plan), implementation (action), observation (observe), and reflection (reflect). Analysis of the results of the activities shows that in general, the training activities that have been carried out have not fully resolved the problems faced by the assisted communities. This shows that some of the activity targets that have been set have not yet been achieved. In order to achieve of these targets requires the support of universities that oversee the implementation of the service program. However, the two target activities that have been set have been well achieved, namely increasing the skills of participants in processing coffee and opening up participants' insights about the coffee business/business as well as the opportunities and challenges in the Greater Malang area. Considering the expectations of the assisted communities who want sustainable assistance until a joint business is formed. Therefore, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang together with the Class 1 Penitentiary of Malang City needs to strengthen cooperation and design further mentoring programs for the inmates.
Student Readiness of Islamic Elementary Education for Problem-Based Flipped Learning Model in Higher Education Priatmoko, Sigit; Sugiri, Wiku Aji; Amelia, Rizki
Journal of Integrated Elementary Education Vol. 5 No. 2 (2025): April-September
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang in collaboration with PD PGMI Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jieed.v5i2.23753

Abstract

Innovating higher education teaching models is essential to meet the learning challenges of the 21st century. This research discusses the students' readiness and needs for the development and utilisation of the Problem-Based Flipped Learning (PBFL) model in the Islamic Elementary Education Department (PGMI) at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Using a quantitative descriptive survey method with 216 respondents from the 2022 and 2023 cohorts, the research focused on technological readiness, preference for learning styles, and perception toward PBFL. Findings indicated that the device ownership and preference of learning styles were facial in relation to visual/ self-directed, which suggested the practicality of the PBFL application. There was a moderate positive correlation between the availability of devices and readiness towards PBFL; however, limited access to the internet continues to be an obstacle. The current work adds value by incorporating Islamic principles in the design of PBFL, thereby providing a culturally sensitive framework for Islamic education. Furthermore, implementation options are developed around offline materials, student orientation programs, and institutional policies. These results could serve as a foundation for developing adaptive and creative teacher education programs that focus on educational and religious competencies, ultimately paving the way for the integration of PBFL into the PGMI curriculum in the long term.
KESULITAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGEMBANGKAN DESAIN PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 Amelia, Rizki; Priatmoko, Sigit; Sugiri, Wiku Aji
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 5 No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/else.v5i2.8652

Abstract

Guru merupakan pihak yang banyak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19. Salah satu di antara kesulitan yang kerap muncul yakni dalam hal mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran online. Kesulitan tersebut tentu berdampak pada kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran, sehingga kebermaknaan belajar tidak dapat diperoleh peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menggali kesulitan-kesulitan tersebut. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian survei. Pengumpulan data menggunakan kuisioner online. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar di Provinsi Jawa Timur. Instrumen pengumpulan data berupa 10 butir pertanyaan di kuisioner yang disebarkan secara online melalui Google Form. Indikator kesulitan guru terdiri dari 3 komponen, yaitu: (1) Kesulitan guru terkait penggunaan platform dalam pembelajaran, (2) kesulitan guru terkait kualitas pembelajaran online, dan (3) kesulitan guru dalam mengembangkan desain pembelajaran. Kuisioner menggunakan Skala Likert dengan rentang skor 1-5. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode persentase. Peneliti menghitung masing-masing persentase pada setiap butir pertanyaan berdasarkan respons dari responden. Hasil penelitian menunjukkan pada indikator penggunaan platform pembelajaran, 53,95% guru mengalami tingkat kesulitan yang tinggi, 64,47% guru sekolah dasar hanya mengetahui platform whatsapp saja. Selain itu, sebanyak 50% guru juga masih mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi. Sementara pada indikator kualitas pembelajaran, 46,15% guru merasa pelaksanaan pembelajaran online sangat membosankan. Sebanyak 64,47% guru juga merasa sangat tidak baik dalam mengajar. Adapun pada indikator desain pembelajaran, 65,79% guru sekolah dasar berada dalam tingkat kebingungan yang tinggi dalam membuat desain pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat mengikuti pelatihan merancang pembelajaran online agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih efektif.