Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN DENGN KONDISI SCOLIOSIS PADA ANAK Renni, Renni Hidayati Zein; Samosir, Nova Relida
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 14 No. 1 (2021): Vol. 14 No. 1 (2020): Vol. 14, No. 1 Edisi Maret 2021
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.405 KB) | DOI: 10.36760/jka.v14i1.143

Abstract

Postural adalah sikap tubuh yang baik pada otot-otot in-aktif maupun aktif. Kebiasaan postur tubuh yang tidak benar seperti cara membawa tas yang berat pada sebelah bahu saja mengakibat bahu menjadi tinggi sebelah sehingga menimbulkan adanya kelemahan otot-otot trunk yang memicu resiko terjadinya scoliosis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan terapi latihan yang baik pada kondisi scoliosis pada anak. Metode penelitian adalah eksperimental dengan desain penelitian pre dan post test. Instrumen pengukuran menggunakan inclinometer. Jumlah responden 14 orang siswa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2020 di SDN 006 Langgini Bangkinang. Hasil Penelitian didapatkan terjadi perbedaan derajat scoliosis pre dan post test yang dibuktikan dari hasil analisis dengan nilai p<0.05.
CASE STUDY: SPRAIN ANKLE FASE AKUT DENGAN PENERAPAN MANUAL LYMPHATIC DRAINAGE MASSAGE DAN NEUROMUSCULAR TAPING UNTUK MENGURANGI NYERI DAN OEDEM Rizal, Yose; Samosir, Nova Relida
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Fisioterapi
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jif.v7i1.4429

Abstract

Lateral Sprain Ankle merupakan cedera yang terjadi karena penguluruan berlebihan (overstretching dan hypermobility) atau trauma pada ligamen kompleks lateral, oleh adanya gaya inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba ketika sedang berolahraga, aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Manual Lymphatic Drainage Massage dan Neuromuscular Taping (NMT) untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Penelitian ini menggunakan metode Case Study. Sampel penelitian ini adalah seorang pria usia 16 tahun yang diberikan intervensi fisioterapi berupa kombinasi Manual Lymphatic Drainage Massage dan Neuromuscular Taping (NMT) yang dilakukan di Klinik ADA Physiotherapy Pekanbaru dengan tindakan fisioterapi sebanyak 6 kali selama 2 minggu. Nilai nyeri diukur dengan Visual Analog Scale (VAS), sementara untuk bengkak diukur dengan menggunakan pita ukur (meterline). Setelah 6 kali terapi didapati adanya pengurangan nilai nyeri dari 7 menjadi 3 skala Visual Analog Scale (VAS), lingkar bengkak dari 54,8 cm menjadi 53,2 cm dengan teknik Figure of Eight. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Manual Lymphatic Drainage Massage dan Neuromuscular Taping (NMT) dapat mengurangi nyeri dan bengkak pada kondisi Lateral Sprain Ankle.
Effectiveness of Tandem Stance Exercises and Ankle Strategy Exercises in Improving Balance in Older Adults Samosir, Nova Relida; MS, Khairun Nisa
Jurnal teknologi Kesehatan Borneo Vol 5 No 2 (2024): Jurnal teknologi Kesehatan Borneo
Publisher : POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jtkb.v5i2.370

Abstract

Gangguan keseimbangan pada lansia meningkatkan risiko jatuh yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan keterbatasan aktivitas harian. Kondisi ini membutuhkan intervensi yang efektif untuk memitigasi risiko tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Tandem Stance Exercise dan Ankle Strategy Exercise dalam meningkatkan keseimbangan pada lansia. Metode: Studi ini menggunakan desain studi kasus dengan satu sampel perempuan berusia 61 tahun yang mengalami gangguan keseimbangan. Intervensi diberikan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu (total 12 sesi). Keseimbangan pasien diukur menggunakan Berg Balance Scale (BBS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Menunjukkan peningkatan skor BBS dari 33 (keseimbangan sedang) menjadi 48 (keseimbangan baik), yang mencerminkan perbaikan signifikan pada stabilitas tubuh dan kemampuan postural pasien setelah menjalani terapi. Kesimpulan: Tandem Stance Exercise dan Ankle Strategy Exercise terbukti efektif dalam meningkatkan keseimbangan pada lansia dan direkomendasikan sebagai bagian dari program rehabilitasi untuk mencegah risiko jatuh dan memperbaiki kualitas hidup.
Program Edukasi dan Latihan Postur untuk Mencegah Gangguan Muskuloskeletal pada Siswa di Ponpes Tahfidz Al-Quds Pekanbaru Samosir, Nova Relida; Permata, Ayu; Dewi, Asiska Permata; Yuharika, Yuharika; Putri, Rindu Rahma; Syahrani, Metya Ragil
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 2 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i2.1292

Abstract

Musculoskeletal disorders are a common health issue among adolescents, often resulting from poor postural habits such as prolonged sitting in a non-ergonomic position, carrying excessively heavy school bags, and lack of physical activity. This community service program aims to evaluate the effectiveness of posture education in improving students' understanding of the importance of maintaining spinal health. The method used in this activity involved education and socialization for 40 students at Ponpes Tahfidz Putri Al-Quds. Understanding was measured using a questionnaire before and after the education session. The results of the analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test showed a significant increase in students' understanding, with an average pre-test score of 0.625 and a post-test score of 0.95 (p-value = 0.00031). These findings indicate that the provided education plays a crucial role in raising students' awareness of the importance of maintaining good posture. Therefore, musculoskeletal health education should be conducted continuously and integrated into school health programs to prevent postural disorders in adolescents.ABSTRAKGangguan muskuloskeletal merupakan permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada remaja akibat kebiasaan postural yang buruk, seperti duduk dalam waktu lama dengan posisi yang tidak ergonomis, membawa tas sekolah yang terlalu berat, serta kurangnya aktivitas fisik. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas edukasi postur tubuh terhadap pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan tulang belakang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melibatkan edukasi dan sosialisasi kepada 40 siswa di Ponpes Tahfidz Putri Al-Quds. Pengukuran pemahaman dilakukan dengan kuesioner sebelum dan setelah edukasi. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa dengan nilai rata-rata pre-test 0,625 dan post-test 0,95 (p-value = 0,00031). Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan berperan penting dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya postur tubuh yang baik. Oleh karena itu, edukasi tentang kesehatan muskuloskeletal perlu dilakukan secara berkesinambungan serta diintegrasikan dalam program kesehatan sekolah guna mencegah risiko gangguan postural pada remaja.
Effect of Motor-Cognitive Dual Task Training on Cognitive Function in patients with Dementia Triyulianti, Sari; Muawanah, Siti; Samosir, Nova Relida; Soleha, Adinda
Jurnal teknologi Kesehatan Borneo Vol 6 No 1 (2025): Jurnal teknologi Kesehatan Borneo
Publisher : POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jtkb.v6i1.423

Abstract

Dementia is a progressive neurological condition characterised by a decline in cognitive function, memory and behaviour, which significantly affects an individual's activities of daily living. As the number of elderly increases, the prevalence of dementia also shows an increasing trend and is a major challenge in geriatric health services. This study aims to evaluate the effectiveness of motor-cognitive dual-task training in improving cognitive function in the elderly with dementia. This research uses a case study method on one subject who meets the inclusion and exclusion criteria. The intervention was conducted for four weeks, totaling 12 sessions with a frequency of three times per week. Each session lasted 30-45 minutes and consisted of a combination of physical activities performed in conjunction with cognitive tasks. The exercises were designed to stimulate various domains of cognitive function as measured by the Mini-Mental State Examination (MMSE), including orientation, attention and calculation, short-term memory, language, and visuospatial abilities. Evaluation of cognitive function was conducted using the MMSE before and after the intervention. The results showed an increase in MMSE score from 21 to 24, indicating an improvement in cognitive function by 14.3%, although still in the mild dementia category. These findings support that motor-cognitive dual-task training can be an effective physiotherapy approach to improve cognitive function in patients with dementia.
Effectiveness of Balance and Functional Exercises in Enhancing Quality of Life among Older Adults with Physical Frailty Samosir, Nova Relida; Afifah Dwi Tiffani; Muawanah, Siti; Triyulanti , Sari
Jurnal teknologi Kesehatan Borneo Vol 6 No 1 (2025): Jurnal teknologi Kesehatan Borneo
Publisher : POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jtkb.v6i1.422

Abstract

Abstrak. Lansia dengan physical frailty mengalami penurunan kemampuan fisik seperti kekuatan otot, keseimbangan, dan aktivitas fungsional, yang berdampak langsung terhadap kualitas hidup. Kondisi ini memerlukan intervensi fisioterapi yang tepat untuk mendukung peningkatan fungsi dan kemandirian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh balance exercise dan functional exercise terhadap peningkatan kualitas hidup lansia dengan physical frailty. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan satu partisipan lansia yang menjalani 12 sesi intervensi fisioterapi. Latihan yang diberikan meliputi Standing Marching, Heel Raises, Chair Squats, dan Sit-to-Stand, dengan fokus pada penguatan otot, peningkatan koordinasi, dan stabilitas tubuh. Evaluasi dilakukan menggunakan WHOQOL-BREF sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Menunjukkan adanya peningkatan fungsi fisik dan skor kualitas hidup dari nilai 40 dengan kategori buruk menjadi nilai 45 dengan kategori sedang, meskipun belum signifikan secara kuantitatif dalam jangka waktu intervensi yang singkat. Kesimpulan: Balance exercise dan functional exercise berpotensi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan physical frailty jika dilakukan secara konsisten dan dalam durasi yang lebih panjang. Program ini dapat direkomendasikan sebagai bagian dari intervensi fisioterapi pada populasi lansia.