AbstrakEra modern tidak berpihak pada keunikan individu sebagai makhluk sosial, tetapi menganggap masalah sosial sebagai hal yang seragam. Hal ini memunculkan pemahaman baru yang disebut postmodernisme. Postmodernisme bersikap antipatetik terhadap penjelasan yang mengklaim berlaku untuk semua kelompok, budaya, tradisi, atau ras, serta tidak berfokus pada kebenaran relatif setiap orang. Perkembangan teknologi membuat komunikasi tidak lagi terikat oleh ruang dan waktu. Dengan demikian, kebebasan individu dalam berkomunikasi tidak lagi dapat diseragamkan. Di sisi lain, tuntutan untuk memberikan ruang bagi kebebasan individu semakin meningkat, seiring dengan kebebasan berekspresi yang disalurkan melalui berbagai media digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memetakan studi komunikasi berdasarkan fungsi dan komponen pendukungnya, agar penelitian lebih lanjut dapat menganalisis bagaimana hal tersebut berhubungan dengan perkembangan postmodernisme yang memberikan kebebasan bagi setiap individu untuk berkomunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur yang diperoleh dari Google Scholar dengan bantuan PoP pada periode 2014-2023. Analisis literatur dilakukan dengan mengelompokkan studi komunikasi berdasarkan fungsi dan elemen pendukungnya yang dipetakan menggunakan metode Prisma dengan bantuan NVivo 12 Pro. Fungsi komunikasi terdiri atas fungsi sosial, ekspresi, dan instrumental. Elemen komunikasi meliputi sumber, pesan, media komunikasi, dan dampak komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa studi ilmu komunikasi di era pasca-modernisasi saat ini didominasi oleh aktivitas komunikasi dalam bentuk ekspresi diri, terutama dengan dukungan media digital. Temuan ini juga sejalan dengan paradigma postmodernisme, yang menjadikan karakteristik individu dominan dalam proses komunikasi.Kata kunci: Studi Komunikasi; NVivo 12 Pro; postmodernisme; prisma; publish or perish AbstractThe modern era does not take the side of an individual’s uniqueness as a social being but considers social problems to be likened. This generates a new understanding called postmodernism. Postmodernism is antipathetic to explanations that claim to apply to all groups, cultures, traditions, or races. It does not focus on the relative truth of each person. Technological developments have made communication no longer bound by space and time. Thus, individual freedom in communication can no longer be likened. On the other hand, the demand to provide space for individual freedom is increasing, along with freedom of self-expression channeled through various digital media. This research aims to examine and map the study of communication based on its functions and supporting components, for further research to analyze how it relates to the development of postmodernism which gives freedom to each individual to communicate. The research method was a literature review obtained from Google Scholar with the help of PoP in the 2014-2023 period. Literature analysis was carried out by grouping communication studies based on their functions and supporting elements which were mapped using the Prisma method with the help of NVivo 12 Pro. Communication functions consist of social, expression, and instrumental. The elements of communication consist of sources, messages, communication media, and the impact of communication. The results of the research showed that the study of communication science in the current post-modernization era is dominated by communication activities in the form of self-expression, especially with the support of digital media. The findings are also in line with the postmodernism paradigm. It makes individual characteristics dominant in the communication process.Keywords: Communication Studies; Vivo 12 Pro; postmodernism; prism; publish or perish