Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Jenis KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) Pada Akseptor KB di UPTD Puskesmas Babulu Paramita, Paramita; Hartati, Dwi; Sumiati, Sumiati; Tripertiwi, Sucita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18794

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk membantu pasangan dalam mengatur jumlah dan jarak kelahiran guna meningkatkan kesejahteraan keluarga serta menurunkan angka kematian ibu dan anak. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD, MOW, MOP, dan implan merupakan pilihan yang efektif dan efisien. Namun, penggunaan MKJP masih rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi jangka pendek, salah satunya di UPTD Puskesmas Babulu. Berbagai faktor, seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami, diduga memengaruhi keputusan akseptor dalam memilih KB MKJP. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan KB MKJP pada akseptor KB di UPTD Puskesmas Babulu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional. Sampel terdiri dari 75 akseptor KB MKJP yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square serta Fisher Exact. Hasil: penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,004), pengetahuan (p=0,002), dan dukungan suami (p=0,003) terhadap penggunaan KB MKJP. Simpulan: Akseptor dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan yang baik, dan dukungan suami yang positif lebih cenderung memilih MKJP dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya.
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) Tes di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Babulu Herlina, Herlina; Hartati, Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18818

Abstract

Salah satu masalah yang dapat terjadi pada wanita usia subur adalah kanker serviks, Tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia dipengaruhi oleh cakupan skrining yang masih rendah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah rendahnya pengetahuan wanita usia subur yang akan berdampak bagaimana sikap dan perilaku terhadap pemeriksaan IVA Tes. Tujuan Penelitian: Untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang Inspeksi Visual Asetat (IVA) Tes di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Babulu” . Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden. Hasil: Hasil dari perhitungan persentase pada variabel tingkat pengetahuan didapatkan tingkat pengetahuan baik sebesar 47 responden (55,3%), tingkat pengetahuan cukup sebesar 29 responden (34,1%) dan tingkat pengetahuan kurang sebesar 9 responden (10,6%). Dan variabel sikap didapatkan memiliki sikap postif sebesar 40 responden (47,1%) dan memiliki sikap negatif sebesar 45 responden (52,9%). Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap wanita usia subur memiliki tindakan dalam pemeriksaan inspkesi visual asetat (IVA) Tes. One of the problems that can occur in women of childbearing age is cervical cancer. The low coverage of screening influences the high incidence of cervical cancer in Indonesia. The low rate of early detection of cervical cancer by women is due to several influencing factors, including the low knowledge of women of childbearing age to carry out early detection of cervical cancer, which will affect attitudes and behavior toward the IVA Test. " Purpose: This study aimed to describe the level of knowledge and attitudes of women of childbearing age about the Visual Inspection Acetate (IVA) Test in the Working Area of ​​UPT Babulu Health Center." Method: This quantitative research used a descriptive design with a Cross-Sectional approach. Sampling using the Accidental Sampling technique, with a sample size of 85 respondents. Results: The results of the percentage calculation on the variable level of knowledge of women of childbearing age about the visual inspection acetate (IVA) Test obtained a good level of knowledge of 47 respondents (55.3%), a sufficient level of knowledge of 29 respondents (34.1%) and a low level of knowledge of 9 respondents (10.6%). The attitude variable was found to have a positive attitude of 40 respondents (47.1%) and a negative attitude of 45 respondents (52.9%). Conclusion: This indicates that the knowledge and attitudes of women of childbearing age have actions in the visual inspection acetate (IVA) Test.
Efektifitas Pijat Perineum Terhadap Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Primigravida Di Bpm Tanjung Redeb Kabupaten Berau Inamah, Nur; Masyita, Gita; Hartati, Dwi; Hayati, Ida
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.547

Abstract

Latar Belakang : Ruptur perineum merupakan kondisi yang cukup sering terjadi dalam proses persalinan normal. Ruptur perineum dialami oleh 85% wanita selama masa kelahiran. Data tentang ruptur perineum di Indonesia terjadi pada 75% ibu melahirkan pervaginam. Ruptur perineum dapat dicegah jika perineum elastis, atau ibu bisa mengejan dengan baik. Upaya-upaya untuk mencegah ruptur perineum telah dilakukan antara lain dengan pijat perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamil, atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Tujuan : untuk mengetahui efektifitas pijat perineum terhadap kejadian rupture perineum pada ibu bersalin di BPM Nur Inamah. Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design(untreated control group design with dependent pretest and posttest samples) dengan populasi 20 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai ?= 0,046 dan 0,003 (?<0,05). Simpulan: terdapat efektifitas pijat perinium terhadap ruptur perinium pada ibu bersalin primigravida di BPM Tanjung Redeb Kabupaten Berau.
Pengaruh Pemberian Terapi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Akseptor Kb Akdr Di Puskesmas Tepian Buah Hartati, Dwi; Okfita Sari, Tiana
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 4 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i4.581

Abstract

Latar Belakang : AKDR menjadi salah satu pilihan cara atau metode kontrasepi yang digunakan dalam jangka panjang berfungsi untuk mengatur jarak dan menunda kehamilan. Berdasarkan data SDKI 2019, unmet need (tidak menggunakan kontrasepsi) mencapai 10,6 % dari jumlah WUS. Salah satu kendala penggunaan KB AKDR adalah kecemasan sebelum pelaksanaan prosedur. Salah satu cara menurunkan kecemasan dilakukan dengan teknik non-farmakologi melalui terapi slow deep breathing. Dimana teknik ini menggunakan pendekatan relaksasi napas dalam yang merupakan bagian dari asuhan kebidanan dengan memberikan edukasi kepada klien dengan harapan dapat menurunkan tingkat kecemasan. Tujuan: mengetahui pengaruh terapi slow deep breathing terhadap tingkat kecemasan akseptor KB AKDR di Puskesmas Tepian Buah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif pre eksperiment dengan pendekatan one group pre-post-test design dengan sampel sebanyak 16 responden. Alat ukur kecemasan mengunakan skala HARS, analisa data dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil: kecemasan sebelum intervensi slow deep breathing rata- rata 19,81 pada kecemasan ringan, setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata menjadi 12,94 (tidak ada kecemasan). Terdapat pengaruh yang signifikan dari slow deep breathing terhadap penurunan kecemasan akseptor KB AKDR (p-value 0,000) Kesimpulan dan Saran: Terapi slow deep breathing merupakan teknik non-farmakologi efektif dan diharapkan dilakukan pada akseptor KB AKBDR dalam rangka menurunkan kecemasan.
ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI TERHADAP AKSES PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK MASYARAKAT ADAT PROVINSI PAPUA Rahayu Ningsih, Sri; Zakiah , Linda; Salsabilla , Reiva; Hartati, Dwi
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10 No. 02 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.25593

Abstract

Poverty, income inequality, and limited education infrastructure are the main obstacles that make it difficult for children in Papua to access proper education. This research aims to analyze the socioeconomic impact on indigenous Papuan children's access to education. This research uses a qualitative method through a literature study approach. Data were obtained from academic books related to the variables and scientific articles in national journals, with the criteria of being published in the last 10 years and relevant to the variables. The data collection technique used was data-based searches on the internet, and systematically reviewed and grouped by variable. The analysis was carried out using the content analysis method by analyzing themes, patterns, and relationships between variables from the content of the literature. Data validity and reliability were tested using source triangulation. The results show that socio-economic conditions greatly impact access to education for indigenous children in Papua.
Effect of Citronella Aromatherapy on Appetite and Sleep Quality in Stunted Toddlers: A Community-Based Intervention Study Irdasari, Yuli; Risnawati; Hartati, Dwi; Sumiati, Hj
Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Vol. 10 No. 3 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jga.2025.103-14

Abstract

Stunting is a major global health issue linked to chronic malnutrition, digestive dysfunction, and inadequate sleep, all of which impair growth and nutrient absorption. Toddlers with poor sleep quality are twice as likely to experience stunting, highlighting the importance of behavioral and sensory interventions. Citronella Oil aromatherapy, containing active compounds such as citronellal and geraniol, has potential appetite-enhancing and relaxing effects through olfactory stimulation of ghrelin and the limbic system. This study aimed to evaluate the effect of Citronella Oil aromatherapy on appetite and sleep quality among stunted toddlers aged 2–3 years in the working area of UPTD Tepian Buah Health Center, Berau Regency. A pre-experimental one-group pretest–posttest design was applied, involving 55 participants selected through stratified random sampling. Appetite and sleep quality were measured using validated questionnaires, and data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test. Results showed a significant increase in mean appetite scores (from 37.40 to 44.76) and sleep quality scores (from 7.24 to 12.82) after seven days of Citronella Oil aromatherapy (p<0.05). These findings indicate that Citronella Oil effectively improves both appetite and sleep quality in stunted toddlers through neuroendocrine and behavioral mechanisms. The intervention offers a safe, low-cost, and culturally appropriate complementary therapy that may strengthen early childhood growth and development programs. However, limitations include a small sample size, the absence of a control group, and a short intervention duration, which constrain generalizability. Future studies using randomized controlled and longitudinal designs are recommended to confirm these findings. Beyond its local implications, this research contributes to global efforts to identify sustainable, non-pharmacological strategies to reduce stunting and advance holistic child health in low- and middle-income countries.