Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KARAKTERISTIK MAYONES BERBAHAN DASAR VIRGIN COCONUT OIL PADA BERBAGAI PENAMBAHAN KUNING TELUR Andi Astri Piceslia; Dialvi Asbasari Jarsyah; Lastri Wiyani; D Darnengsih; Mustafiah Mustafiah
Cannarium Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i1.6183

Abstract

Mayones  merupakan salah satu produk emulsi yang banyak digunakan  dibidang pangan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kuning telur terhadap karakteristik mayones berbahan dasar virgin coconut oil (VCO). Proses pembuatan mayones yaitu mencampurkan kuning telur (0, 5, 7, 9, 11) %, garam, gula, gum xanthan, mustard, jeruk nipis, air dan VCO (rasio air:VCO = 4:1). Selanjutnya dilakukan penghomogenan menggunakan ultra turrax selama 4 menit kecepatan 15000 rpm hingga terbentuk mayones. Analisis dilakukan terhadap viskositas, stabilitas, dan uji organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur). Mayones yang dibuat dengan berbahan dasar virgin coconut oil mempunyai sifat stabil, nilai  viskositas terendah sebesar 312 cP pada penambahan kuning telur 0% dan tertinggi sebesar 525 cP pada penambahan kuning telur 9%,, semakin tinggi penambahan kuning telur maka viskositas semakin tinggi. Pada pengujian organoleptik diperoleh kombinasi air masak dan kuning telur 5% mempunyai tingkat kesukaan terhadap rasa (nilai skor 2,8= netral), warna (nilai skor 3,8= suka), aroma (nilai skor 2,9 = netral), dan tekstur (nilai skor 3.2 = netral). Jika dibandingkan dengan SNI 01-4473-1998  mayones dengan kombinasi air masak dan 5% kuning telur mempunyai kadar air 77,31% lebih tinggi dari SNI (maks 30%), kadar lemak 12,49% lebih rendah dari SNI (min 65%), kadar protein 2,21% memenuhi syarat SNI (min 0,9%), angka lempeng total 1x102 koloni/gr memenuhi standar SNI (maks 1x104 koloni/gr) . Mayones yang dihasilkan pada penelitian ini tergolong rendah lemak (low fat).
DESAIN PENGEMBANGAN DESA WISATA PENERAPAN PENDEKATAN LAY OUT ACTIVITY RELATION CHART (PENGABDIAN DESA PACCING PENGRAJIN SONGKOK TO BONE) Ahmad Padhil; Darnengsih
Jurnal Tiyasadarma Vol. 1 No. 1 (2023): JULI 2023 | Jurnal Tiyasadarma
Publisher : LPPM ITEBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bone Regency is one of the regencies in South Sulawesi Province, geographically it is very strategically located because it is the gateway to the east coast of South Sulawesi which is the west coast of Bone Bay. East of Makassar City, where in this area there is a typical village that produces songkok to bone, which is one of the attributes of traditional Bugis clothing, but in the course of the journey, songkok to bone craftsmen began to decrease because it was only done by people who were old, so with the hope that there would be the development of tourist villages can preserve the local wisdom culture of songkok to bone. The training activity is an introduction to the concept of the Activity Relation Chart (ARC) for young people who already know and understand the concept of village development, especially edu tourism. Young people can already operate the AutoCAD or sketch-up application to develop the concept of a tourism village and primarily educational tourism to develop their respective regions so that they can develop regional potential, especially local wisdom. The Sig. (2-tailed) value is 0.000 <0.05, so it can be seen that there is a significant difference between the training results in the pre-training and post-training data. So it can be concluded that the training that has been carried out has increased the understanding of youth organizations in the Paccing village.
PKM Pengelolaan Hasil Panen Jagung Pada Kelompok Tani Assamaturu Di Desa Paddinging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar Bakhri, Syamsul; Mustafiah, Mustafiah; Darnengsih, D
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 02 (2023): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v3i02.198

Abstract

Paddinging Village is located in Sanrobone District, Takalar Regency. The economy of the people in this village is generally based on agriculture, especially growing corn. Corn is a commodity needed by society and has good business value. This PKM activity was carried out in Paddinging Village, Sanrobone District, Takalar Regency, and the target audience was the Assamaturu Farmer Group. The main problem faced is that the target audience does not have an understanding of science and technology regarding the management of corn yields so that they have a high selling value. So far, the Target Audience uses a pick-sell pattern, that is, after the harvest is immediately sold, sadly it only sells to one buyer. The purpose of this PKM activity is for the Target Audience to have an understanding of science and technology in managing their corn yields so that they have a high selling value. The implementation of this PKM activity uses the Counseling Method, in which the Team provides directions on how to manage corn yields into corn products in the form of granules that are ready to be sold and of course have a high selling value. The results obtained from this PKM activity are that the Target Audience has an understanding of science and technology on how to manage their corn yields and is able to utilize 20% of the harvest to be processed into corn products in the form of granules ready for sale. In the future, it is hoped that more of the harvest will be processed into corn products in the form of granules so that it is expected to improve the farmers' economy.
Pengaruh Perbandingan Bahan Baku Terhadap Konsentrasi Biogas dari Eceng Gondok dengan Menggunakan Starter Kotoran Sapi Darnengsih, Darnengsih; Nurjannah, Nurjannah; Ifa, La
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.782

Abstract

Biogas adalah produk energy yang berasal dari bahan yang terbarukan utamanya dari bahan biomassa. Saat ini telah banyak penelitian yang mengembangkan produk energy dari bahan yang terbarukan, hal ini bertujuan untuk mengurangi pemakaian energy fossil yang tak terbarukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan eceng gondok, kotoran sapi dan air terhadap konsentrasi biogas yang dihasilkan.umumnya biogas dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi namun bahan baku biogas dapat juga berasal dari biomassa lignoselulosa yang tersusun atas tiga komponen utama yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dalam bahan lignoselulosa merupakan sumber karbon organik, sehingga bahan tersebut dapat menjadi bahan baku potensial untuk pembuatan biogas. Data hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.Rasio optimum campuran bahan baku Eceng Gondok terhadap kotoran sapi adalah 5:1.
Karakterisasi Dan Modifikasi Karbon Aktif Dari Mahkota Nanas Sebagai Bioadsorben Munira, Munira; Arman, Muh; Syarif, Takdir; Gusnawati, Gusnawati; Darnengsih, Darnengsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 7 No. 2 (2022): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.796

Abstract

Salah satu limbah dapat dimanfaatkan sebagai bioadsorben yaitu limbah mahkota nanas karena mengandung selulosa 71%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator pada karbon limbah mahkota nanas terhadap karakteristik bioadsorben meliputi luas area dan gugus fungsional/active site. Arang aktif dari limbah mahkota nanas dengan metode pirolisis pada suhu 400oC selama 2 jam, setelah itu arang yang terbentuk dilakukan penyaringan dan screening ukuran 120 mesh. Tahap selanjutnya yaitu modifikasi, arang dari hasil pirolisis di rendam dalam larutan H3PO4, Sodium Dedocylbenzene Sulfonate (DBS), NaOH dengan dengan variasi konsentrasi (2,3,4,5,6%) selama 2,5 jam dengan suhu 25oC dengan rasio 25 g : 100 ml. Hasil penelitian diperoleh bahwa limbah mahkota nanas dapat digunakan sebagai adsorben melalui proses pengarangan dan aktivasi menggunakan NaOH 2% dan surfaktan DSB 4%, arang aktif dari limbah mahkota nanas teraktivasi NaOH 2% memiliki nilai daya serap iodin yaitu 1015,20 mg/g dan luas area adsorben sebesar 338,92 m2/g Karakterisasi gugus fungsi adsorben terdapat gugus C=C aromatik, C-H alifatik dan -OH yang menjadi gugus aktif sebagai adsorben. Efektivitas adsorpsi dari arang limbah mahkota nanas diperoleh sebesar 91,87% pada arang teraktivasi NaOH 25 dan 90,03% pada arang teraktivasi surfaktan DBS.
Pengaruh Asap Cair Sebagai Biohandsanitizer Dengan Penambahan Essential Oil Daun Jeruk Nipis Arman, Muh; Darnengsih, Darnengsih; Munira, Munira; Mustafiah, Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 7 No. 1 (2022): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.801

Abstract

Asap cair merupakan bahan baku alternatif pembuatan biohandsanitizer karena kandungan utamanya dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan mikroba. Penelitian ini bertunjuan mengetahui apakah asap cair dapat digunakan sebagai bahan baku biohandsanitizerad, mengetahui daya hambat asap cair terhadap pertumbuhan bakteri dengan esensial oil dari bahan daun jeruk nipis. Metode yang digunakan yaitu proses produksi asap cair dengan cara pirolisis. Asap cair grade 3 di destilasi menghasilkan asap cair grade 1 dan 2. Pembuatan biohandsanitizer dilakukan dengan mencampurkan asap cair grade 1 dengan esensial oil. Perbandingan asap cair dan esensial oil yang memenuhi persyaratan 80:20 dengan nilai pH 4,55. Analisa Angka Lempeng Total (ALT) jika pertumbuhan mikroba pada media biakan semua jenis sampel yaitu <1,0x101, sehingga bahan baku yang digunakan sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba sebagaimana tujuan dari penelitian ini. Standar handsanitizer yang memenuhi persyaratan berada pada kisaran pH 4-10 (SNI 06-2588-1992) dan standar Angka Lempeng Total pada prodak handsanizer yaitu <1,0x103. Analisa GCMS, 31% kandungan dari asap cair adalah trans-caryophyllene merupakan senyawa organik efektif sebagai antibakterial.
Pengaruh Penggunaan Ampas Tahu Terhadap Kadar Nitrogen Pupuk Organik Dari Endapan Limbah Cair Kelapa Sawit Mengguakan Mikroorganisme Lokal Rahmayani, Rahmayani; Maharani, Ayu; Mustafiah, Mustafiah; Darnengsih, Darnengsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 1 No. 2 (2016): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v1i2.812

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan komposisi dan waktu fermentasi komposit endapan limbah cair pabrik kelapa sawit, MOL dan ampas tahu yang optimal sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik dengan kadar Nitrogen yang terbaik. Komposit endapan limbah cair pabrik kelapa sawit, MOL dan ampas tahu pada perbandingan 1 : 1 : 1 dan di fermentasi selama 14 hari menghasilkan pupuk organik terbaik dengan kadar Nitrogen total 2,30%. (ii) Komposit endapan limbah cair pabrik kelapa sawit dan MOL pada perbandingan 1 : 1 dan di fermentasi selama 28 hari menghasilkan bahan baku pupuk organik paling optimal dengan kadar Nitrogen total sebesar 1,6%. (iii) Komposit endapan limbah cair pabrik kelapa sawit dan MOL yang di fermentasi selama 28 hari menggunakan ampas tahu sebagai filler pada perbandingan 1 : 1 : 1,25 mampu menghasilkan pupuk organik terbaik dengan kadar nitrogen sebesar 2,41%. (iv) Pupuk organik dari komposit endapan LCPKS dan MOL yang di fermentasi menggunakan ampas tahu mempunyai tingkat kelarutan mencapai 150 menit dan untuk pupuk dengan penambahan filler ampas tahu hanya mampu mencapai 120 menit. (v) Pupuk dari endapan LCPKS dan MOL yang difermentasi menggunakan ampas tahu telah mampu mendekati syarat-syarat teknis minimal kandungan hara pada PerMentan No. 70/2011, begitu pula pupuk organik yang di buat dari komposit endapan LCPKS dan MOL menggunakan filler ampas tahu telah memenuhi PeMentan No. 70/2011 terutama unsur hara Nitrogennya.
Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Daya Awet Ikan Katombong Dalam Larutan Asap Cair Tongkol Jagung Grade 1 Hasil Pirolisis Aladin, Andi; Syarif, Takdir; Darnengsih, Darnengsih; Badaruddin, Sabrianah; Ridwan, Nurafni
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.819

Abstract

Ikan katombong merupakan jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun sering harganya jatuh sehingga sering merugikan nelayan karena daya simpannya yang sangat terbatas. Perlu diusahakan metode pengawetan ikan yang aman, murah dan mudah dilakukan. Limbah tongkol jagung dengan kandungan kimia utama lignin dan selulosa memungkinkan diolah secara pirolisis menghasilkan asap cair yang mengandung senyawa asam, fenol, dan karbonil yang bersifat antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet ikan. Pada penelitian ini dilakukan aplikasi asap cair grade 1 hasil pirolisis simulthan limbah biomassa tongkol jagung sebagai bahan pengawet ikan katombong. Dipelajari pengaruh waktu perendaman ikan di dalam larutan asap cair terhadap daya awet ikan yang dihasilkan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Asap cair grade 1 dari bahan tongkol jagung terbebas dari zat benzopiren yang bersifat karsinogenik, (2) waktu optimum perendaman optimum ikan di dalam larutan 10% asap cair yaitu 15 menit dengan lama penyimpanan 3 hari. (3) Berdasarkan kondisi optimum tersebut memberikan kualitas ikan layak dikonsumsi, dengan aroma agak amis menuju amis (skala 2,5), tekstur agak lembek menuju lembek (skala 2,5) dan angka lempeng total bakteri sebesar 9,1 x 104 memenuhi Standar Nasioanl Indonesia (SNI).
Pemanfaatan Limbah Arang Plastik Sebagai Adsorben Surfaktan Anionik dalam Air Limbah Laundry Munira, Munira; Mustafiah, Mustafiah; Darnengsih, D; Gusnawati, Gusnawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.830

Abstract

Salah satu usaha yang berkembang sangat pesat saat ini adalah industri Laundry, akan tetapi limbah yang dihasilkan dari industri ini langsung dibuang ke saluran air pemukiman dan dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan. Di satu sisi terdapat juga plastik yang merupakan limbah yang dapat merusak lingkungan, limbah plastik ini jika diolah dengan benar maka dapat memberikan maanfaat. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana limbah arang plastik ini bisa digunakan sebagai adsorben dalam menangani air limbah laundry. Penelitian dilakukan di Laboratorium Limbah dan Teknologi Pengoahan Air pada Jurusan Teknik Kimia, preparasi arang plastik dilakukan dengan dua tahap proses yaitu pembuatan arang limbah plastik, yang kedua proses pengayakan arang plastik denga variable 100, 150 dan 200 mesh. Kemudian dilakukan proses adsorpsi pada air limbah laundry dengan variable massa arang plastik 3,6 dan 9 gram. Kecepatan pengadukan 200 rpm dengan variable waktu yang digunakan 0, 30, 60, 90 dan 120 menit. Hasil adsorbs di analisa dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa arang limbah plastik dapat digunakan sebagai adsorben dengan kondisi optimum pada ukuran partikel arang yang digunakan 200 mesh, dengan massa 6 gram dan waktu kontaknya 90 menit.
Peningkatan Kadar Tantalum & Niobium Oksida dari Terak Timah Bangka Menggunakan Pelarut NaOH dilanjutkan dengan HNO3 dan H3PO4 Abdul Majid, Rafdi; Pemanana, S.; Soedarsono, J W; Rachel, Debby; Kartika, Wahyu; Darnengsih; Munira; Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v4i2.846

Abstract

Terak Timah merupakan produk samping dari proses peleburan timah yang mengandung unsur logam tantalum dan niobium. Beberapa sumber unsur tantalum dan niobium yaitu columbite, tantalite, tantalo-columbite, dll. Tantalum & niobium memiliki banyak aplikasi seperti industri pesawat terbang, elektronik dan super alloy. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kadar unsur logam tantalum dan niobium dari terak timah melalui proses pelindian asam maupun basa. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemanggangan yang dilakukan tidak mengalami dekomposisi thermal, selanjutnya proses pelindian basa dengan NaOH mengakibatkan penurunan yang sangat kecil terhadap niobium yaitu dari 0,75 menjadi 0,73%, sedangkan proses pelindian dengan HNO3 dan H3PO4 memberikan peningkatan terhadap tantalum dan niobium yaitu dengan HNO3 2M menghasilkan Ta dan Nb berturut-turut 0,17 menjadi 0,85 dan 0,73 menjadi 1,49. Hal ini juga terlihat pada pelindian menggunakan campuran HNO3: H3PO4 menghasilkan peningkatan Ta dan Nb berturut-turut menjadi 0,88-0,9% dan 1,46-1,54% di setiap peningkatan variasi konsentrasi H3PO4.