Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penyuluhan CTPS, PHBS, dan Penanggulangan DBD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tembuku I Yulianti, Anysiah Elly; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Hadi, M. Choirul; Aryasih, I Gusti Ayu Made; Widyasari, Ida Ayu Putri Genta; Astari, Ni Putu Nadia
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3726

Abstract

Pada anak sekolah salahsatu permasalahan yang disebabkan oleh perilaku yaitu masalah kesehatan perorangan dan lingkungan. Masalah tersebut disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran dari seseorang akan kebersihan tangan yaitu masalah diare. Kejadian diare terjadi setiap tahunnya sebanyak 6 juta anak meninggal karena diare di dunia, Indonesia merupakan negara dengan kematian diare tersebut. Anak usia kurang dari 5 tahun diperkirakan meninggal setiap tahunnya dari 10 juta anak, sekitar 20% meninggal disebabkan karena infeksi diare (Wicaksana Rachman, 2018). Cuci tangan menggunakan air dan sabun merupakan upaya untuk pencegahan dan penularan dari sebuah penyakit, salahsatunya penyakit diare. Kuman pada tangan dapat dibunuh dengan cara cuci menggunakan sabun. Kuman mati akibat cuci tangan menggunakan sabun sebanyak 73%. Hand sanitizer tidak lebih efektif dari pada cuci tangan menggunakan sabun 60% (Ervira et al., 2021). World Health Organization (WHO) mendukung pentingnya membudayakan cuci tangan menggunakan sabun yang dilakukan dengan baik dan dengan benar. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasional, meliputi penyampaian materi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui presentasi interaktif dengan poster dan slide. Siswa dilibatkan dalam praktik langsung mencuci tangan dengan benar dengan panduan lagu, dan demonstrasi langsung oleh fasilitator. Observasi terhadap partisipasi siswa dilakukan untuk memantau interaksi langsung antara fasilitator dan siswa, serta evaluasi praktik cuci tangan dan perilaku hidup bersih. Pemberian materi tersebut, ditujukan agar siswa/i dapat memiliki pengetahuan lebih baik tentang bagaimana cara menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, bagaimana menerapkan pola hidup yang sehat, bagaimana mengantisipasi penyakit – penyakit yang berkaitan dengan lingkungan seperti diare dan demam berdarah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena banyak penyakit yang bisa dicegah jika masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat. Anak sekolah merupakan kelompok usia yang rentan untuk mengalami masalah kesehatan karena sebagian waktunya dihabiskan di luar lingkungan rumah dan di luar pengawasan orang tua. 
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali Bulda Mahayana, I Made; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sujaya, I Nyoman; Yulianti, Anysiah Elly; Banawestri, Kadek; Sri Yanti, Komang Ayu
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v5i4.3722

Abstract

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar di UPTD Puskesmas Selat Kabupaten Karangasem, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengabdian masyarakat kepada masyarakat di Kecamatan Selat. Tujuan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tentang Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan penyuluhan tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan melakukan 3M+ di SD N 3 Sebudi. Pemilihan Desa Amerta Bhuana sebagai tempat pengabdian masyarakat dikarenakan masih banyak masyarakat yang membuang limbah domestik ke kebun yang bisa mengakibatkan terjadinya sumber penyakit. Metode yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu diskusi informasi mengenai materi pemicuan terkait Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, dan penyuluhan dengan materi pencegahan Demam Berdarah Dengue serta demonstrasi praktik tentang pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah. Hasil pengabdian masyarakat pemicuan ini yang diperoleh belum adanya kesepakatan antar fasilitator maupun masyarakat dalam pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, sehingga pemicuan yang dilakukan dapat dikatakan belum berhasil dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa siswa kelas 6 SD Negeri 3 Sebudi sangat antusias dan memahami mengenai 3M+ (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang + Kegiatan pendukung). Diharapkan masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menyediakan sarana penampungan limbar domestik dan bagi siswa agar bisa menerapkan perilaku 3M+ untuk mencegah Demam Berdarah Dengue.
Pemberdayaan dan Pendampingan Kader Kesehatan Pada Kelas Ibu Hamil di Desa Bon Dalem Tejakula Buleleng Tirtawati, Gusti Ayu; Candra, I Wayan; Nursanyoto, Hertog; Gejir, I Nyoman; Mastra, Nyoman; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Ngurah, I Gusti Ketut Gede
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i2.282

Abstract

Kesehatan ibu menjadi indikator kesehatan individu dimasyarakat. Kesiapan ibu hamil menjalani kehamilan dan persiapan persalinan perlu upaya preventif agar mencegah komplikasi persalinan. Kesehatan ibu perlu dijaga dengan upaya edukasi dalam bidang gizi, Kesehatan gigi, pemeriksaan laboratorium dan Kesehatan lingkungan. Kader sebagai garda depan dalam peningkatan Kesehatan di Masyarakat sangat penting untuk mengupdate ilmu dalam Upaya Kesehatan ibu atau kelas ibu sehingga meningkatkan cakupan kelas ibu di Desa Bon dalem. Data cakupan ibu terpapar dengan kelas ibu hanya 18 %, kondisi ibu terkait gizi belum optimal dimana 20% dengan IMT kurang. Program pendampingan kader kesehatan di Desa Bon Dalem wilayah kerja Puskesmas Tejakula II menjangkau kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang aman tanpa komplikasi. Metode yang digunakan. Metode pengabdian yaitu pendampingan kader kesehatan tentang kelas ibu, cara membuat kudapan untuk mencegah KEK dan edukasi gizi, promosi Kesehatan, gigi dan Kesehatan lingkungan keluarga. Pemegang program dipuskesmas dan bekerjasama dengan kader merupakan sasaran kegiatan pengabdian. Dilakukan advokasi kepada Kepala desa, Kepala Puskesmas Tejakula II untuk pembentukan Progran pendampingan kader dalam kelas ibu dan edukasi kelas ibu. Metode pendampingan dengan tatap muka pada kader Kesehatan. Pre test dan post test dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan kader sebelum dan setelah perlakuan. Data selanjutnya dianalisis untuk mengetahui efektitas program pengabdian. Kegiatan dilaksanakan secara luring di Desa. Kegiatan dilaksanakan 1 Mei-November 2024. Hasil kegiatan pengabdian yaitu diperoleh nilai rata-rata peningkatan pengetahuan peserta sebelum edukasi 55,1 (termasuk kategori kurang) dan setelah edukasi meningkat menjadi 91,2 (termasuk kategori baik). Tindak lanjut kegiatan pengabmas pada tahap 3 (tahun 2025) akan dilaksanakan dengan metode interprofesional collaboration, dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan di Poltekkes Kemenkes Denpasar.