Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penyuluhan CTPS, PHBS, dan Penanggulangan DBD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tembuku I Yulianti, Anysiah Elly; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Hadi, M. Choirul; Aryasih, I Gusti Ayu Made; Widyasari, Ida Ayu Putri Genta; Astari, Ni Putu Nadia
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3726

Abstract

Pada anak sekolah salahsatu permasalahan yang disebabkan oleh perilaku yaitu masalah kesehatan perorangan dan lingkungan. Masalah tersebut disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran dari seseorang akan kebersihan tangan yaitu masalah diare. Kejadian diare terjadi setiap tahunnya sebanyak 6 juta anak meninggal karena diare di dunia, Indonesia merupakan negara dengan kematian diare tersebut. Anak usia kurang dari 5 tahun diperkirakan meninggal setiap tahunnya dari 10 juta anak, sekitar 20% meninggal disebabkan karena infeksi diare (Wicaksana Rachman, 2018). Cuci tangan menggunakan air dan sabun merupakan upaya untuk pencegahan dan penularan dari sebuah penyakit, salahsatunya penyakit diare. Kuman pada tangan dapat dibunuh dengan cara cuci menggunakan sabun. Kuman mati akibat cuci tangan menggunakan sabun sebanyak 73%. Hand sanitizer tidak lebih efektif dari pada cuci tangan menggunakan sabun 60% (Ervira et al., 2021). World Health Organization (WHO) mendukung pentingnya membudayakan cuci tangan menggunakan sabun yang dilakukan dengan baik dan dengan benar. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasional, meliputi penyampaian materi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui presentasi interaktif dengan poster dan slide. Siswa dilibatkan dalam praktik langsung mencuci tangan dengan benar dengan panduan lagu, dan demonstrasi langsung oleh fasilitator. Observasi terhadap partisipasi siswa dilakukan untuk memantau interaksi langsung antara fasilitator dan siswa, serta evaluasi praktik cuci tangan dan perilaku hidup bersih. Pemberian materi tersebut, ditujukan agar siswa/i dapat memiliki pengetahuan lebih baik tentang bagaimana cara menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, bagaimana menerapkan pola hidup yang sehat, bagaimana mengantisipasi penyakit – penyakit yang berkaitan dengan lingkungan seperti diare dan demam berdarah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena banyak penyakit yang bisa dicegah jika masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat. Anak sekolah merupakan kelompok usia yang rentan untuk mengalami masalah kesehatan karena sebagian waktunya dihabiskan di luar lingkungan rumah dan di luar pengawasan orang tua. 
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali Bulda Mahayana, I Made; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sujaya, I Nyoman; Yulianti, Anysiah Elly; Banawestri, Kadek; Sri Yanti, Komang Ayu
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v5i4.3722

Abstract

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar di UPTD Puskesmas Selat Kabupaten Karangasem, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengabdian masyarakat kepada masyarakat di Kecamatan Selat. Tujuan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tentang Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan penyuluhan tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan melakukan 3M+ di SD N 3 Sebudi. Pemilihan Desa Amerta Bhuana sebagai tempat pengabdian masyarakat dikarenakan masih banyak masyarakat yang membuang limbah domestik ke kebun yang bisa mengakibatkan terjadinya sumber penyakit. Metode yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu diskusi informasi mengenai materi pemicuan terkait Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, dan penyuluhan dengan materi pencegahan Demam Berdarah Dengue serta demonstrasi praktik tentang pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah. Hasil pengabdian masyarakat pemicuan ini yang diperoleh belum adanya kesepakatan antar fasilitator maupun masyarakat dalam pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, sehingga pemicuan yang dilakukan dapat dikatakan belum berhasil dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa siswa kelas 6 SD Negeri 3 Sebudi sangat antusias dan memahami mengenai 3M+ (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang + Kegiatan pendukung). Diharapkan masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menyediakan sarana penampungan limbar domestik dan bagi siswa agar bisa menerapkan perilaku 3M+ untuk mencegah Demam Berdarah Dengue.
Pemberdayaan dan Pendampingan Kader Kesehatan Pada Kelas Ibu Hamil di Desa Bon Dalem Tejakula Buleleng Tirtawati, Gusti Ayu; Candra, I Wayan; Nursanyoto, Hertog; Gejir, I Nyoman; Mastra, Nyoman; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Ngurah, I Gusti Ketut Gede
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i2.282

Abstract

Kesehatan ibu menjadi indikator kesehatan individu dimasyarakat. Kesiapan ibu hamil menjalani kehamilan dan persiapan persalinan perlu upaya preventif agar mencegah komplikasi persalinan. Kesehatan ibu perlu dijaga dengan upaya edukasi dalam bidang gizi, Kesehatan gigi, pemeriksaan laboratorium dan Kesehatan lingkungan. Kader sebagai garda depan dalam peningkatan Kesehatan di Masyarakat sangat penting untuk mengupdate ilmu dalam Upaya Kesehatan ibu atau kelas ibu sehingga meningkatkan cakupan kelas ibu di Desa Bon dalem. Data cakupan ibu terpapar dengan kelas ibu hanya 18 %, kondisi ibu terkait gizi belum optimal dimana 20% dengan IMT kurang. Program pendampingan kader kesehatan di Desa Bon Dalem wilayah kerja Puskesmas Tejakula II menjangkau kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang aman tanpa komplikasi. Metode yang digunakan. Metode pengabdian yaitu pendampingan kader kesehatan tentang kelas ibu, cara membuat kudapan untuk mencegah KEK dan edukasi gizi, promosi Kesehatan, gigi dan Kesehatan lingkungan keluarga. Pemegang program dipuskesmas dan bekerjasama dengan kader merupakan sasaran kegiatan pengabdian. Dilakukan advokasi kepada Kepala desa, Kepala Puskesmas Tejakula II untuk pembentukan Progran pendampingan kader dalam kelas ibu dan edukasi kelas ibu. Metode pendampingan dengan tatap muka pada kader Kesehatan. Pre test dan post test dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan kader sebelum dan setelah perlakuan. Data selanjutnya dianalisis untuk mengetahui efektitas program pengabdian. Kegiatan dilaksanakan secara luring di Desa. Kegiatan dilaksanakan 1 Mei-November 2024. Hasil kegiatan pengabdian yaitu diperoleh nilai rata-rata peningkatan pengetahuan peserta sebelum edukasi 55,1 (termasuk kategori kurang) dan setelah edukasi meningkat menjadi 91,2 (termasuk kategori baik). Tindak lanjut kegiatan pengabmas pada tahap 3 (tahun 2025) akan dilaksanakan dengan metode interprofesional collaboration, dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan di Poltekkes Kemenkes Denpasar.
Studi Kualitas Kompos Sampah Upacara Agama Hindu Menggunakan Variasi Aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) Aryasih, I Gusti Ayu Made; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Suyasa, Ida Bagus Oka; Sindunatha, I Gusti Ngr Bagus
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 9, No 2 (2021): Volume 9, nomer 2, Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/m.v9i2.1715

Abstract

Background: Local Microorganisms (MOL) contains carbohydrates that are high enough for the needs of microorganisms so that it can be used as an alternative material for an energy source that functions for the growth of microorganism cells to increase the nutrient content, especially in organic carbon to optimize the quality of compost fermentation to be higher. Aims: to determine the best quality of Hindu religious ceremony waste compost with various MOL activators. Methods: this type of research is The Posttest Only Control Group Design. The compost studied was a mixture of 75% Hindu religious ceremonial waste, 15% cow dung, 10% bran, and MOL from rice (P1), dung (P2), tape (P3), and without MOL (K). Results: the whole compost from this study did not have a significant difference in pH, organic carbon, nitrogen, C/N, phosphorus, potassium, moisture content, and electrical conductivity values and there were variations in compost microorganisms at MOL variations (p 0.05). Conclusion: there is no difference in the quality of the best Hindu religious ceremony waste compost with various MOL activators.
APLIKASI MODEL “JAGAT KERTIH JAVYAKARANA” DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN MENGWI Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Hadi, M.Choirul Hadi; Sri Dhyanaputri, I Gusti Ayu
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v20i1.2545

Abstract

Traditional institutions in Bali play a big role in the development process. Traditional institutions can play the role of Agent of modernization in addition to maintaining discipline and order in community development. Jagat Kertih Javyakarana is a model of community empowerment which is an implementation of the results of research that community participation in waste management is influenced by variables of knowledge, attitudes, economic benefits, facilities and local institutions. Institutions There will carry out activities to increase knowledge, change attitudes, increase economic benefits and provide waste management facilities. The research is an experimental research design with Pre Test Post Test Control Group Design. The study was conducted in March - December 2019. The research was conducted in Mengwi District. The study sample was 100 people. The research respondents are housewives. Data analysis was performed with a different free sample test with the help of computer software. The results of the study are known with the value of t -1.18 and sig (2 tailed) 0.24 α (0.05) meaning that there is no significant difference in the average count of community participation in the control group and the treatment group before applying the Jagat Kertih Javyakarana model is the same. After treating the values of t (10.19) and sig (2 tailed) 0.00 α (0.05) it means that there are significant differences in the average count of community participation in the control group and the treatment group after the application of Jagat Kertih Javyakarana model. This model can be used in health promotion activities in Bali Province related to household waste management problems.
Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Sanitasi Toilet Umum Desa Wisata Di Kabupaten Karangasem Ruslan, Muhammad; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Aryasih, I Gusti Ayu Made
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 20, No 2 (2023): JSH: Jurnal Skala Husada-The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v20i2.3127

Abstract

Toilet umum desa wisata merupakan fasilitas vital untuk ruang publik di sebuah desa wisata. Kualitas penyediaan dan pengelolaan toilet umum tergantung pada faktor internal maupun faktor eksternal. Masalah yang sering muncul adalah buruknya sanitasi toilet umum desa wisata akibat pengelolaan yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor terkait sanitasi toilet umum desa di Kabupaten Karangasem pada tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Responden berjumlah 20 pengelola dengan 40 toilet umum menggunakan teknik total sampling dan menggunakan kuesioner serta check list. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu uji chi square. Pengetahuan baik sebanyak 12 responden (60%) dan pengetahuan buruk sebanyak 8 responden (40%), sikap positif sebanyak 10 responden (50%) dan sikap negatif sebanyak 10 responden (50%), informasi yang baik Baik media informasi sebanyak 7 responden (35%) dan kurang baik sebanyak 13 responden (65%), ada regulasi sebanyak 1 responden (5%) dan belum adanya regulasi sebanyak 19 responden (95%), ada pembinaan/supervisi sebanyak 6 responden (30%) dan tidak ada pembinaan/pengawasan sebanyak 14 responden (70%), 5 responden (25%) tersedia dana khusus dan 15 responden (75%) tidak ada dana khusus. Sanitasi toilet umum memenuhi persyaratan 7 desa wisata (35%) dan 13 desa wisata (65%) tidak memenuhi persyaratan. Analisis bivariat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, informasi media, dan ketersediaan dana terkait sanitasi toilet umum di desa wisata dengan kondisi sanitasi toilet umum di desa wisata. Tidak ada hubungan antara sikap, peraturan, dan bimbingan/pengawasan mengenai sanitasi toilet umum di lingkungan pariwisata tour
Pengaruh Kualitas Fisik Udara Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Giri Emas Pangestika, Ni Putu Widya; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Rusminingsih, Ni Ketut; Hadi, Mochammad Choirul
Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL) Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkl.v15i2.4852

Abstract

Latar belakang: Kesehatan lingkungan rumah sakit bertujuan untuk menciptakan lingkungan rumah sakit yang sehat dengan memperhatikan aspek fisik, kimia, biologi, radioaktivitas, dan sosial, melindungi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung, serta masyarakat sekitar dari potensi risiko lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas fisik udara terhadap kepuasan pasien ruang rawat inap kelas III di RSUD Giri Emas. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 66 orang pasien. Data primer didapatkan langsung dari hasil jawaban kuesioner wawancara dan hasil pengukuran suhu, kelembaban, pencahayaan, dan kebisingan di ruang rawat inap kelas III RSUD Giri Emas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 parameter Fisik lingkungan hanya 3 parameter yang berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu parameter suhu 0,025 ( 0,05), parameter kebisingan 0,006 ( 0,05), dan parameter pencahayaan 0,001 ( 0,05) sedangkan parameter kelembaban tidak berhubungan dengan kepuasan pasien 0,305 ( 0,05). Simpulan: Sehingga dapat disimpulkan untuk kepuasan pasien mayoritas responden sebanyak 38 responden (57,6%) merasa puas dan 8 responden (12,1%) sangat puas, sisanya 20 responden masih merasa kurang puas dan tidak puas hal ini perlu ditindak lanjuti dengan perhatian lebih pada fasilitas rumah sakit seperti AC, peredam suara, pemasangan tirai, humidifier, dan dehumidifier untuk tetap menjaga kepuasan pasien.