AbstractThe COVID-19 pandemic had a significant impact on the manufacturing industry, reducing demand for goods and causing production instability. Many companies experienced losses and were unable to pay employees, resulting in layoffs. Now, as COVID-19 has become endemic, companies are striving to recover and ambitiously cover the losses caused by the pandemic by increasing overtime and demanding employees work outside their usual roles due to staff shortages from previous layoffs. On the other hand, companies are neglecting employees' Work-Life Balance, causing excessive pressure and stress as personal time is consumed by work. Prolonged stress can ultimately lead to Burnout. This study aims to examine the relationship between Work-Life Balance and Burnout among employees at PT X. This is a correlational quantitative study involving all 52 employees of PT X, selected using saturated sampling techniques. Data collection was carried out by distributing online questionnaires via Google Forms. The study used two instruments: the Work-Life Balance scale and the Burnout scale. Data were analyzed using the Spearman rank correlation test. The results showed a significant negative relationship between Work-Life Balance and Burnout. Thus, the higher the employees' Work-Life Balance, the lower the Burnout experienced, and vice versa. AbstrakPandemi COVID-19 berdampak besar pada industri manufaktur, menurunkan permintaan barang dan menyebabkan ketidakstabilan produksi. Banyak perusahaan mengalami kerugian, tidak bisa memenuhi gaji karyawan akhirnya perusahaan melakukan PHK. Kini, saat COVID-19 menjadi endemi, perusahaan berusaha bangkit hingga berambisi menutup kerugian yang disebabkan pandemi covid-19 dengan menambah jam lembur dan menuntut karyawan bekerja di luar bidangnya imbas dari perusahaan kekurangan karyawan karena PHK yang dilakukan. Di sisi lain, perusahaan mengabaikan Work-Life Balance karyawan, menyebabkan tekanan berlebih dan stres pada karyawan karena waktu pribadinya terkuras habis untuk bekerja. Pada akhirnya stres berkepanjangan dapat mengakibatkan Burnout. Penelitian ini bertujuang untuk mengetahui hubungan antara Work-Life Balance dengan Burnout pada karyawan PT X. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Subjek penelitian menggunakan seluruh karyawan PT X berjumlah 52 karyawan yang dipilih melalui teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuisioner online menggunakan google form. Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu skala Work-Life Balance dan Burnout. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara Work-Life Balance dan Burnout. Maka dari itu, semakin tinggi Work-Life Balance karyawan, maka semakin rendah Burnout yang akan dialami karyawan, dan sebaliknya.