Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ngalupolo Kabupaten Ende Wangge, Yohana Febrianty Putri; Hinga, Indriati A. Tedju; B. Sir, Amelya; Syamruth, Yendris Krisno
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 15, No 1 (2025): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v15i1.5499

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ngalupolo Kabupaten Ende. Jenis penelitian observasi analitik dengan rancangan case control. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngalupolo Kabupaten Ende pada bulan Juli-Agustus Tahun 2024. Populasi kasus merupakan balita yang mengalami stunting, sedangkan populasi kontrol merupakan balita yang tidak mengalami stunting di wilayah kerja. Jumlah sampel adalah 35 dengan perbandingan 1:1 sehingga jumlah sampel sebanyak 70 orang. Teknik sampling sampel kasus dan kontrol menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan 4 variabel yang menjadi faktor risiko kejadian stunting pada balita yaitu riwayat BBLR (p-value=0,015) (OR=3,852), riwayat panjang badan lahir (p-value=0,026) (OR=3,574), pemberian ASI eksklusif (p-value=0,000) (OR=2,667), dan riwayat penyakit infeksi (p-value=0,014) (OR=2,029). Sedangkan, 2 variabel yang bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita yaitu LILA ibu hamil (p-value=0,227) (OR=7,563) dan riwayat anemia ibu hamil (p-value=0,149) (OR=2,276). Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas, edukasi pemberian ASI eksklusif, serta akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi yang memadai agar ibu tersebut dapat menjalani kehamilannya dengan sehat. Kata Kunci: Faktor Risiko, Stunting, Balita
Faktor Yang Berhubungan Dengan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Wanita Pasangan Usia Subur di Puskesmas Sikumana Tahun 2024 Louhenapessy, Vita Fibrila; Manurung, Imelda F. E.; Hinga, Indriati A. Tedju; Weraman, Pius
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 15, No 1 (2025): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v15i1.5819

Abstract

Kanker leher rahim merupakan kanker keempat paling sering di dunia, dengan 660 ribu kasus baru dan 350 ribu kematian di tahun 2022. Di Indonesia, terdapat 36.964 kasus baru, menempati peringkat ketiga tertinggi. Pencegahan dilakukan melalui pemeriksaan IVA test, namun cakupannya masih rendah, seperti di Puskesmas Sikumana yang hanya mencapai 22% dari target 70% pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan deteksi dini kanker leher rahim pada wanita pasangan usia subur di Puskesmas Sikumana tahun 2024. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 81 responden, menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan (PR=2,02), sikap (PR=2,16), dan peran tenaga promosi kesehatan (PR=3,65) dengan deteksi dini kanker leher rahim (p-value=0,000), sedangkan dukungan suami tidak berhubungan (p-value=0,227). Kesimpulannya Wanita dengan pengetahuan kurang, sikap tidak mendukung, dan tanpa dukungan tenaga promosi kesehatan berisiko lebih tinggi untuk tidak melaksanakan pemeriksaan IVA test. Jadi disarankan bagi wanita usia subur untuk melaksanakan pemeriksaan IVA test secara rutin di fasilitas kesehatan terdekat. Kata Kunci : deteksi dini kanker leher rahim
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana Tahun 2024 Neno, Tiara Margareth; Hinga, Indriati A. Tedju; Tira, Deviarbi Sakke; Landi, Soleman
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 15, No 2 (2025): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v15i2.5299

Abstract

Eksklusif breastfeeding menurut WHO ialah pemberian Air Susu Ibu kepada bayi hingga usia 6 bulan kecuali obat dan vitamin. Sehingga menjadi hal yang penting bagi bayi untuk diberikan ASI eksklusf. Secara global, bayi umur nol bulan hingga usia enam bulan yang mendapatkan exclusive breastfeeding hanya 44% (2015-2020). Cakupan bayi yang diberikan Air Susu Ibu eksklusif di Indonesia mengalami penurunan dari 69,7% di tahun 2021, menjadi 67,9% ditahun 2022. Puskesmas Sikumana dengan angka cakupan ASI eksklusif sebesar 16,8% menjadikannya terendah diantara puskesmas-puskesmas di Kota Kupang. Penelitian ini bertujuan guna mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian exclusive breastfeeding pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja puskesmas Sikumana tahun 2024. Penelitian masuk dalam jenis penelitian analitik observasional menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Ibu menyusui dengan bayi berusia 6-12 bulan per-maret 2024 di wilayahkerja puskesmas Sikumana merupakan subjek dalam penelitian dengan hasil sampel 132 orang. Analisis data dilakukan melalui uji chi-square dengan level signifikan α = 0,05. Penelitian mendapatkan hasil terdapat keterikatan antara pengetahuan (p=0,043), status pekerjaan (p=0,000), stres (p=0,000), Serta dukungan suami (p=0,015) dengan praktik pelaksanaan Air Susu Ibu eksklusif. Namun, status gizi memperoleh nilai p=0,836 yang memiliki makna tidak ada keterikatan status gizi dengan praktik pelaksanaan ASI eksklusif. Petugas puskesmas diharapkan mampu menyusun program edukasi yang efektif guna meningkatkan pengetahuan dan minat ibu hamil maupun menyusui tentang pelaksanaan Air Susu Ibu eksklusif. Kata Kunci : ASI Eksklusif, Bayi, Faktor