The issue of adultery has existed from prophetic times until now, but as technology advances adultery is carried out in complex ways, such as virtual sex. Adultery is forbidden in surah Al isra’ 32 but this issue is different from before, this activity is intercouse without physical contact. This research aims to understand how the interpretation of the prohibition of adultery in QS. Al-Isra’: 32 in Tafsir Anwar Al-Tanzil Wa Asrar Al-Ta’wil in dealing with problem of virtual sex, which is analyzed using the Tafsir Maqasidi approach. This research is included in the type of library research, using qualitative research methods. The results of this study indicate that according to Baidhawi the prohibition of adultery in Al-Isra’: 32 is characterized by the presence of la nahi at the beginning of the sentence. The context of the prohibition of adultery in this verse is very board, so that everything that approaches adultery and acts that resemble it is forbidden. The prohibition of adultery in this verse emphasizes the essence of the value of preserving offspring and maintaining individual honor. If analyzed using the Tafsir Maqasidi approach, this verse contains five elements of maqasid syari’ah  which include hifz al-din, hifz al-nafs, hifz nas}b, hifz mal, hifz al-‘aql. The prohibition of adultery in Al-Isra’: 32 also upholds the fundamental values of  al-‘adalah, al-insaniyah, al-wasatiyah, and al-musawah, al-hurriyah ma’al mas’uliyyah.. The relevance of the maqasid  value of surah Al-Isra’: 32 against virtual sex, is contradictory because it contains many disadvantages. Therefore, to create benefits in social life, the verse لَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ  also forbids all forms of adultery, both physically and by using digital media such as virtual sex. Persoalan zina telah ada dari zaman kenabian hingga sekarang, namun seiring kemajuan teknologi zina dilakukan dengan cara yang kompleks, seperti virtual sex. Perbuatan zina diharamkan dalam surah Al-Isra’: 32, tetapi persoalan virtual sex  berbeda dengan sebelumnya, aktivitas ini merupakan hubungan badan tanpa bersentuhan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana interpretasi pengharaman zina  pada QS. Al-Isra’: 32 dalam Tafsir Anwar Al-Tanzil Wa Asrar Al-Ta’wil dalam menghadapi problem sosial virtual sex,  yang dianalisis menggunakan pendekatan Tafsir Maqasidi. Penelitian ini termasuk dalam jenis studi putaka (library research), dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Baidhawi pengharaman zina dalam Al-Isra’: 32 ditandai dengan adanya la> nahi pada awal kalimat. Konteks larangan zina dalam ayat ini sangat luas, sehingga segala hal yang mendekati zina dan perbuatan yang menyerupainya diharamkan. Larangan zina pada ayat ini menekankan esensi nilai menjaga keturunan dan menjaga kehormatan individu. Jika dianalisis menggunakan pendekatan Tafsir Maqasidi ayat ini mengandung lima unsur maqasid syari’ah  yang meliputi hifz al-din, hifz al-nafs, hifz nasb, hifz mal, hifz al-‘aql. Pengharaman zina dalam Al-Isra’: 32 juga menjunjung nilai fundamental yakni al-‘adalah, al-insaniyah, al-wasatiyah, dan al-musawah, al-hurriyah ma’al mas’uliyyah. Relevansi nilai maqasid surah Al-Isra’: 32 terhadap virtual sex, bertentangan karena mengandung banyak kemafsadhatan. Oleh karena itu, untuk menciptakan mas}lah}ah pada kehidupan sosial, ayat لَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ  juga mengharamkan segala bentuk zina, baik yang dilakukan secara fisik maupun dengan menggunakan media digital seperti virtual sex.