Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science)

PENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAAN FOLIKEL RAMBUT PADA LUKA INSISI TIKUS PUTIH JANTAN Rafsanjani, Ali Rafi; Marfuati, Sri; Nurbaiti
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9261

Abstract

Latar Belakang : Batang rambut merupakan struktur keratin keras yang dihasilkan oleh bangunan epitelial berbentuk kantung yaitu folikel rambut. Rambut yang tebal, panjang, hitam, berkilau dan sehat merupakan keinginan setiap orang, namun tidak semua orang dapat memilikinya. kebotakan juga dapat terjadi apabila kulit mengalami jejas. Pada kondisi ini, kulit akan kehilangan struktur folikel rambut, sehingga pertumbuhan rambut menjadi bermasalah. Salah satu tanaman yang diduga mampu meningkatkan pertumbuhan rambut adalah daun kelor (Moringa oleifera). Tanaman kelor mengandung gizi yang sangat tinggi yang mampu menjadi terapi fitofarmaka. Tujuan : Untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap pertumbuhan folikel rambut pada luka insisi pada tikus putih jantan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Menggunakan 24 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley yang dikelompokan menjadi empat perlakuan berbeda. Perlakuan dibagi atas kelompok K: kontrol negatif (tidak diberi apa-apa), P1: ekstrak kelor 50%, P2: ekstrak kelor 75%, P3: ekstrak kelor 100%. Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kelor 100% berpengaruh terhadap pertumbuhan budding folikel rambut pada luka insisi tikus putih jantan. Simpulan : Terdapat perbedaan hasil dari tiap-tiap kelompok perlakuan dari masing-masing dosis ekstrak daun kelor dan yang paling berpengaruh terhadap jumlah budding folikel pada luka insisi tikus putih jantan adalah dosis 100%.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK BIJI MANGGA (Mangifera indica L.) VARIETAS GEDONG GINCU TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli ATCC 6739 Januar, Henny Sholihat; Marfuati, Sri; Apriyanto, Dadan Ramadhan
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 3 No 2 (2024): Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v3i2.10522

Abstract

Latar Belakang: Bakteri Escherichia coli termasuk bakteri yang dapat menyebabkan keluhan diare yang disebut sebagai diarrheagenic E. coli. Kejadian diare di dunia mencapai 2 miliar setiap tahunnya dengan angka kematian sebanyak 1,9 juta anak. Namun penggunaan antibiotik jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya resistensi, sehingga diperlukan pengobatan alternatif dari bahan alami dari tanaman seperti biji, daun, kulit dan yang lainnya. Salah satunya yaitu biji mangga mengandung senyawa yang bersifat antibakteri yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Tujuan: Mengetahui aktivitas ekstrak biji mangga (Mangifera Indica L.) varietas gedong gincu terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian post-test only control group design. Sampel penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli galur murni yang dibiakan pada media Muller Hinton Agar yang sesuai standar Mc Farland. Pengujian antibakteri menggunakan metode sumuran untuk melihat zona hambat ekstrak ini terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hasil: Pada hasil daya hambat paling besar terdapat pada kelompok perlakuan dengan kosentrasi 100% dengan rerata daya hambat 16,1 mm dan daya hambat paling rendah pada konsentrasi 0,1% sebesar 2,41 mm. Hasil uji oneway anova didapatkan hasil p < 0,001 yang menunjukan terdapat adanya perbedaan daya hambat pada setiap kosentrasi ekstrak biji mangga (Mangifera Indica L.) varietas gedong gincu terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Simpulan: Ekstrak biji mangga (Mangifera indica L.) varietas memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Kata Kunci: Biji Mangga Gedong Gincu, Escherichia coli. ABSTRACT Introduction: Escherichia coli bacteria including bacteria that can cause complaints of diarrhea are called diarrheagenic E. coli. The incidence of diarrhea in the world reaches 2 billion each year with a mortality rate of 1.9 million children. However, long-term use of antibiotics can cause resistance, so alternative treatments are needed from natural ingredients from plants such as seeds, leaves, skin and others. One of them is that mango seeds contain compounds that are antibacterial, namely alkaloid compounds, flavonoids, saponins and tannins. Aim: To determine the activity of mango seed extract (Mangifera Indica L.) gedong gincu variety on the growth of Escherichia coli. Methods: This research is an experimental research using a post-test only control group design. The sample for this study was a pure strain of Escherichia coli bacteria cultured on Muller Hinton Agar media according to Mc Farland standards. Antibacterial testing used the well method to see the zone of inhibition of this extract against the growth of Escherichia coli bacteria. Results The results of the greatest inhibition were found in the treatment group with a concentration of 100% with an average inhibition of 16.1 mm and the lowest inhibition at a concentration of 0.1% of 2.41 mm. The results of the oneway anova test obtained p <0.001 which indicated that there were differences in inhibition at each concentration of the seed extract of the gedong gincu variety of mango (Mangifera Indica L.) on the growth of Escherichia coli. Conclutions: Mango seed extract (Mangifera indica L.) varieties have antibacterial activity against Escherichia coli.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Putri, Inayati Diana; Marfuati, Sri; Weni, Mustika
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 3 No 2 (2024): Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v3i2.10523

Abstract

Latar Belakang : Escherichia coli merupakan bakteri penyebab diare. Banyak yang melaporkan terjadinya resistensi antibiotik terhadap Escherichia coli. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif pengobatan. Beberapa penelitian mengatakan Daun Kemangi mengandung zat metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan : Mengetahui Daya Hambat Fraksi Etil Asetat Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post-test only control grup design. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari fraksi etil asetat dari daun kemangi konsentrasi 12,5%, 25% , 50% . Kelompok kontrol yaitu kontrol positif (K(+)) dengan cotrimoxazole dan kontrol negatif (K(-)) yaitu Dimetil Sulfoksida (DMSO) 10%. Data diuji menggunakan uji Kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji beda Mann Whitney Hasil : Pada uji Kruskal walls terdapat perbedaan yang signifikan (p-value < 0,050), terhadap pemberian perlakuan fraksi etil asetat daun kemangi. Didapat rerata terbesar yaitu pada fraksi etil asetat konsentrasi 12,5% 28960000000. Dilanjutkan dengan uji Mann whitney untuk mengetahui perbedaan antar kelompok, didapatkan perbedaan daya hambat pada masing-masing konsentrasi Kesimpulan : Kadar hambat minimum dari fraksi etil asetat daun kemangi terhadap pertumbuhan Escherichia coli konsentrasi 12,5% dengan nilai TPC sebesar 28960000000, dan terdapat perbedaan yang bermakna setiap konsentrasi fraksi etil asetat daun kemangi terhadap pertumbuhan Escherichia coli Kata Kunci : Daun Kemangi, Fraksi, Escherichia coli