Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Proses Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Sistem Kategori Aktivitas Metakognitif-Diskursif Moza, Florida; Cohors-Fresenborg, Elmar; Rato, Elsiani Ana; Bulu, Sesilia Irmaya; Bida, Albina A. L.; Ate, Stefanus Mario Sangu Ate
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): January - March 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1295

Abstract

Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas VII SMPK St Paulus Karuni, yang diajarkan sesuai dengan konsep yang sama sekali baru untuk sekolah di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Subjek yang kedua adalah guru yang mengajar telah dilatih secara khusus untuk pelajaran ini. Penelitian ini memberikan informasi tentang bagaimana murid-murid beradaptasi dengan metode pengajaran baru ini. Untuk tujuan ini, peneliti mengklasifikasikan setiap ucapan siswa atau guru menggunakan sistem kategorisasi sehubungan dengan aktivitas metakognitif dan diskursif yang dipraktikkan di dalamnya dan menjustifikasi setiap klasifikasi (Cohors-Fresenborg & Nowińska, 2021). Klasifikasi tersebut disingkat dengan kode. Garis pancaran yang dihasilkan kemudian memvisualisasikan jalannya pelajaran. Untuk setiap ucapan, kita dapat menemukan kode klasifikasi. Tujuan dari reorientasi budaya pengajaran ini adalah agar siswa aktif secara metakognitif di dalam kelas atas inisiatif mereka sendiri, menyumbangkan banyak ide dan komentar, sementara guru hanya sebagai fasilitator. Oleh karena itu, budaya mengajar yang baru ini sangat jauh berbeda dengan apa yang digambarkan oleh Sembiring et al. (2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendokumentasikan seberapa cepat dan dengan cara apa siswa memenuhi persyaratan baru ini dengan dukungan guru. Diharapkan dengan menganalisis aktivitas metakognitif-diskursif secara rinci, penelitian ini akan memberikan petunjuk tentang bagaimana kepekaan terhadap proses pengajaran dapat dicapai dalam pelatihan guru. Hasil penelitian adalah melalui budaya diskursif tersebut dapat membuat siswa tertib dalam berdiskusi, lebih mandiri dan proaktif. Sedangkan penggunaan aktivitas metakognitif dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan metakognitif.
Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Materi Pecahan Senilai dengan Menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik Cordia, Grassiana Misseri; Talo, Yohana Anggreni; Moza, Florida; Lende, Trimurti Elvin
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): January - March 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1297

Abstract

Pembelajaran matematika pada jenjang sekolah dasar seringkali menjadi pembelajaran yang sangat menakutkan bagi siswa, khususnya pada masalah pecahan, dimana siswa kesulitan dalam mengubah bentuk pecahan yang senilai dan menunjukkan bagian dari pecahan.Siswa belum dibiasakan untuk melatih cara berpikir yang berbeda terhadap suatu bentuk pecahan. Misalnya dari ketiga bidang datar tersebut siswa diminta untuk mengarsir 2/6 bagian. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa menyelesaikan materi pecahan senilai dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Kami menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melibatkan siswa kelas V SDK Kabonu Tana. Data dikumpulkan melalui observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Soal tes yang diberikan mewakili bentuk latihan yang terdapat pada lembar kerja peserta didik (LKPD). Soal tes dianalisis menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah berdasarkan Polya. Peneliti juga melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam modul ajar yang dilengkapi dengan LKPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan LKPD dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi pecahan senilai.
Analisis Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Bilangan Pecahan melalui Penerapan Pendekatan Metakognitif-Diskursif Rato, Elsiani Ana; Moza, Florida; Ratu, Meriana; Cordia, Grassiana Misseri
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): January - March 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1322

Abstract

Operasi bilangan bentuk pecahan merupakan salah satu topik yang menyulitkan bagi siswa dalam menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan dan operasi campuran. Penelititian ini bertujuan untuk megetahui efek dari penerapan pendekatan metakognitif-diskursif menggunakan bahan ajar yang telah didesain oleh ahli matematika didaktik dan telah diujicobakan dibeberapa sekolah. Penelitian dilakukan dalam 3 fase yaitu fase reparasi dan desain, fase eksperimen pembelajaran dan fase analisis retrospektif. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 23 siswa kelas VII SPK St. Paulus Karuni. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes tertulis dan dokumentasi. Instumen yang digunakan berupa soal tes operasi bilangan pecahan. Data yang diperoleh dianalisis melalui 3 tahapan yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan penerapan pendekatan metakognitif-diskursif siswa memberikan dampak yang signifikan dimana siswa mampu: (1) menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bentuk pecahan, (2) menyelesaikan operasi campuran bilangan bentuk pecahan, (3) belajar menerapkan teorema yang tepat untuk menyelesaikan operasi bilangan bentuk pecahan.
Analisis kesalahan Jawaban Siswa Kelas VIIA pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat yang Menggunakan Konsep Debet dan Kredit di SMPK St. Paulus Karuni Lepa, Yosefina; Moza, Florida; Bulu, Marlince Sridorce
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2 (2024): April - June 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i2.1339

Abstract

Dalam penyelesaian soal matematika, sering terjadi kekeliruan dan kesulitan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep matematika sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta mencari faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan. Jenis penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMPK St. Paulus Karuni yang berjumlah 15 orang. Metode pengumpulan data berupa hasil tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu (1) reduksi data (data reduction), (2) paparan data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa: (1) Kesalahan memahami (2) Kesalahan membaca (3) Kesalahan penulisan (4) Kesalahan proses
Analisis Kemampuan Penalaran Siswa Menyelesaikan Soal pada Materi Segitiga Ko’a, YuliusRonal Datu; Lede, Yulius Keremata; Making, Samuel Rex Mulyadi; Moza, Florida
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2 (2024): April - June 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i2.1840

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran siswa dalam menyelesaikan soal setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi segitiga. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan melibatkan 35 siswa kelas VII C SMPK St Paulus Karuni. 3 dari 35 siswa dipilih untuk mewakili kategori kemampuan penalaran matematis (Tinggi, sedang, rendah) dan diwawancarai secara mendalam terkait tugas penalaran yang diberikan. Analisis data dilakukan berdasarkan tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran peserta didik mengalami peningkatan disebabkan adanya efek dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam hal ini model pembelajaran Problem Based Learning sangat efektif pada kemampuan penalaran siswa.