Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT

ANALISIS PERUBAHAN KURIKULUM DITINJAU DARI KURIKULUM SEBAGAI SUATU IDE I Gusti Ngurah Santika; Ni Ketut Suarni; I Wayan Lasmawan
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.395 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.3690

Abstract

Kurikulum memegang peran strategis dalam dunia pendidikan. Kurikulum merupakan jantungnya kegiatan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar berpedoman pada kurikulum. Kurikulum menjadi salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun kurikulum bukanlah benda mati yang tidak bisa disentuh ide perubahan. Perubahan kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sifatnya yang memang harus selalu dinamis. Perubahan tersebut justru menyiratkan kurikulum akan senantiasa berubah beradaptasi dengan tuntutan perkembangan zaman. Seperti halnya dengan kurikulum Indonesia yang berkali-kali mengalami perubahan. Tidak mengherankan apabila muncul stigma miring “ganti menteri ganti kurikulum”. Muncullah opini pergantian atau perubahan kurikulum lebih condong bernuansa politik daripada kebutuhan yang mendesak. Seakan-akan hanya menteri saja yang berperan dalam perubahan kurikulum. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan literatur. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu data reduction, data display, dan conclucion drawing/verification. Adapun hasil penelitian ini menunjukan, bahwa kepala dinas berperan merumusan kebijakan dan pelaksanaan kurikulum. Kepala sekolah sebagai pemimpin professional bertugas menerjemahkan perubahan masyarakat dan kebudayaan ke dalam kurikulum. Guru berperan memberikan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Peserta didik mejadi umpan balik bagi pengembangan kurikulum ke depannya. Komite sekolah dapat memberikan/menyampaikan gagasan, usulan-usulan, atau pertimbangan-pertimbangan untuk penyempurnaan kurikulum sekolah. Menteri menjadi penentu kebijakan kurikulum yang berlaku secara nasional.