Tujuan penelitian ini adalah pengklasifikasian dan menganalisis faktor mana yang sangat berepengaruh terhadap kejadian stunting di Kota Medan menggunakan metode CHAID. Metode CHAID ini bekerja dengan mengidentifikasi hubungan antara variabel dependen dan independen lalu menggunakan hubungan ini untuk mengklasifikasikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada kejadian stunting terhadap bayi usia 24-59 bulan di Kota Medan berdasarkan hasil analisis metode CHAID adalah Riwayat Pemerian ASI Eksklusif dan Sanitasi. Dari hasil analisis metode CHAID diperoleh tiga pengklasifikasian berbeda yaitu: (1) Bayi usia 24-59 bulan yang mengalami stunting sangat pendek adalah bayi dengan keadaan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif tidak diberikan sebesar 54% dan sanitasi tidak layak sebesar 66,7%. (2) Bayi usia 24-59 bulan yang mengalami stunting adalah bayi dengan keadaan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif tidak diberikan sebesar 54% dan sanitasi layak sebesar 25% dan (3) Bayi usia 24-59 bulan yang tidak mengalami stunting sangat pendek adalah bayi dengan keadaan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif diberikan 23%. Sehingga hasil temuan penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada pihak terkait dalam mengantisipasi terjadinya kasus stunting dengan mengklasifikasi factor-faktor mana saja yang sangat mempengaruhi kasus stunting ini.