Penelitian ini bertujuan untuk membandingan hadis takdir melalui pandangan Sunni dan Syi'ah mengenai konsep taqdir dalam Islam, dengan bersumber pada hadis-hadis yang relevan dari kedua mazhab, yaitu hadis sunni berdasarkan Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim Sedangkan Syi’ah Berujuk Pada Kitab Al-Kafi Al-Kulaini. Sunni dan Syiah adalah dua kelompok dalam Islam yang selain Al-Qur'an, juga menjadikan kitab-kitab hadis sebagai pedoman utama. Namun, mereka sering menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi karena perbedaan dalam pengembangan dan penilaian kualitas hadis. Sehingga menimbulkan bagaimana pemahaman hadis-hadis sunni dan syi’ah dalam mebandingkan taqdir? Artikel ini mengeksplorasi cara Sunni dan Syi'ah memahami serta menerapkan konsep tersebut, serta dampak perbedaan dalam penekanan dan interpretasi terhadap pemahaman umat Islam secara umum. Penelitian ini menggunakan metode deskriktif analisis dengan pendekatan kualitatif untuk menggali makna. Yang melibatkan penggunaan berbagai jenis literatur, khususnya buku-buku, sebagai sumber utama informasi. Hasil penelitian ini yaitu baik Sunni maupun Syiah sepakat bahwa Allah memiliki pengetahuan mutlak dan kekuasaan atas segala sesuatu, namun pendekatan dan penekanan pada peran manusia dalam menentukan takdir mereka bervariasi di antara keduanya.