Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM Devi Aprilia; Amalia Mega Krisnawati
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai setelah plasenta ke luar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. Manfaat ASI bagi bayi yaitu agar dapat memulai kehidupannya dengan baik, mengandung antibody, ASI mengandung komposisi yang tepat, Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, Terhindar darialergi, ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi. Metodologi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu diskriptif. Menurut hasil pengambilan data ibu post partum yang ASI keluar dengan lancar berjumlah 22 responden dari 28 responden yang telah ditentukan dengan presentase 79%. Faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor makanan, penggunan alat kontrasepsi, perawatan payudara, pola istirahat, faktor hisapan bayi dan frekuensi pemberian. Perawatan yang dimulai sejak masa kehamilan untuk mengurangi insiden ASI tidak keluar saat setelah melahirkan. Sehingga dapat mengurangi bayi dalam pemberian susu formula, serta meningkatkan kesejahteraan bayi mendapatkan ASI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III AKHIR TIDAK MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL Angela Merici Ndoang; Devi Aprilia
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan pertemuan antara sel ovum dan spermatozoa yang lamanya 280 hari. Kehamilan menimbulkan perubahan fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi kehidupan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III akhirtidak melakukan hubungan seksual di BPS Ny. Arifin S., jalan Wonorejo IV/33 Surabaya. Variabel penelitian adalah variabel tunggal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual. Desain penelitian ini mengunakan rancangan deskriptif dengan kriteria ibu hamil trimester III akhir dan mau menjadi responden dengan jumlah populasi 29 orang dan sampel 27 orang dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data dari responden menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semua faktor sosial budaya yang mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual, yaitu 19 orang (70,4%). Faktorkeadaan fisik mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual yaitu 20 orang (74,1%). Faktor keadaan psikologis mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual yaitu 16 orang (59,3%). Hal ini dapat simpulkan karena anggapan ibu-ibu terhadap hubungan seksual disaat hamil yang kurang nyaman, menentang anggapan masyarakat yang jika melakukan hubungan seksual saat hamil bisa menyakiti bayi. Dengan demikian penelitian ini dilakukan supaya meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya tentang hubungan seksual saat hamil.
PERBEDAAN RISIKO KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN Devi Aprilia
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i2.393

Abstract

Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Prevalensi stunting dapat mengakibatkan anak mengalami keterlambatan proses perkembangan motorik dan mental, penurunan produktivitas dan kecerdasan, peningkatan kemungkinan terkena penyakit degeneratif bahkan kematian, kelebihan berat badan dan peningkatan risiko terkena berbagai penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 102 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Desember 2021. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisa data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-48 bulan sejumlah 57.8%, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sejumlah 55.9%, dan responden yang sangat pendek dan pendek sejumlah 16.6%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0.000 dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0.003. Pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sejak masa prakonsepsi dan selama kehamilan guna mencegah status gizi kurang sejak masa kehamilan dan prakonsepsi, pendampingan tentang ASI eksklusif, asupan gizi anak, asupan gizi ibu menyusui dan kegiatan posyandu rutin.
PENGARUH STATUS IMUNISASI DASAR TERHADAP KEJADIAN STUNTING DAN GANGGUAN PERKEMBANGAN BALITA Devi Aprilia; Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i1.496

Abstract

Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Tumbuh kembang balita dapat optimal bila sebagai orang tua dan tenaga kesehatan, dapat meningkatkan faktor-faktor yang membuat tumbuh kembang balita menjadi optimal salah satunya adalah mengurangi kerentanan terhadap penyakit dengan memberikan imunisasi. Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang bayi. Apabila anak memiliki status kesehatan kurang maka anak akan mengalami perlambatan tumbuh kembang. Anak yang mengalami penyakit kronis akan menyebabkan berkurangnya kemampuan anak untuk berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh status imunisasi dasar terhadap kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita di wilayah kerja Puskesmas Putat Jaya Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 107 balita. Variable independent dalam penelitian ini adalah status imunisasi dasar, variable dependent adalah kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita. Instrumen dalam penelitian ini adalah Kartu Menuju Sehat (KMS), lembar kuesioner, dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Teknik analisa data yang digunakan adalah uji path analysis. Hasil penelitian menunjukkan status imunisasi dasar tidak lengkap dapat meningkatkan gangguan perkembangan melalui kejadian stunting pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (-0,022) lebih besar dari pengaruh langsung (-0,117). Sedangkan status imunisasi dasar tidak lengkap tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (0.038) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.067). Upaya meningkatkan cakupan status imunisasi dasar lengkap perlunya peningkatan kembali program untuk memperkuat keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat dalam mekanisme pemantauan imunisasi melakukan imunisasi dasar sesuai dengan anjuran pemerintah dan diharapkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai variabel baik dari faktor penyebab langsung dan tidak langsung pada stunting.
EFEKTIVITAS YOGA RESTORATIF TERHADAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Tono, Sendy Firza Novilia; Suryanti, Yuli; Aprilia, Devi
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i1.593

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Penanganan hipertensi selama ini dilakukan dengan pemberian farmakologis namun dapat mengakibatkan efek samping. Yoga restorative adalah terapi non farmakologis yang bermanfaat melancarkan sirkulasi darah ke ibu dan janin. Tujuan : Membuktikan bahwa yoga restorative dapat menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi. Metode : Quasy Experiment dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Sampel berjumlah 32 orang yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan antenatal care dan Yoga restorative selama 14 hari dan pada kelompok kontrol diberi antenatal care saja. Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap hari selama penelitian. Hasil : Terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik antar kelompok intervensi dan kontrol dengan p value 0,000 dan diastolik p value 0,000. Pada kelompok intervensi mengalami penurunan sistolik sebesar 16,8 mmHg dan diastolik sebesar 17,1 mmHg. Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik mulai pada hari ke 5 dengan nilai 0,000. Kesimpulan : yoga restorative selama 14 hari efektif untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional ringan.
PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA Aprilia, Devi; Novilia Tono, Sendy Firza
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i2.658

Abstract

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Ketika orang tua secara konsisten menunjukkan kasih sayang melalui pelukan, ciuman, dan pujian, serta mengarahkan emosi dan mengatur perilaku, anak akan merasa diperhatikan dan mengembangkan rasa percaya diri yang lebih besar, sehingga terbentuklah kepribadian yang positif. Lingkungan pengasuhan ini memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan anak usia dini, meliputi keterampilan sosial, penguasaan bahasa, kemampuan motorik halus, dan keterampilan motorik kasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian ini retrospective menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 balita dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan KMS, lembar kuesioner, dan KPSP. Sedangkan analisa data dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh cukup (42.2%), perkembangan balita yang meragukan (30.4%), dan penyimpangan (16.7%). Hasil uji Korelasi Pearson didapatkan hasil p-value sebesar 0.000, yang menunjukkan ada pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya mereka dalam membekali orang tua dengan sumber daya yang terkait dengan stimulasi perkembangan balita, deteksi dini masalah perkembangan, dan pelaksanaan pemeriksaan KPSP secara teratur untuk balita.
PENGARUH YOGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III Tono, Sendy Firza Novilia; Aprilia, Devi
Bahasa Indonesia Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v14i1.704

Abstract

Kehamilan merupakan proses fisiologis yang disertai dengan perubahan psikologis signifikan, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Perubahan ini sering memicu stres, kecemasan, dan gangguan suasana hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap perubahan psikologi ibu hamil trimester 2 dan 3. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental one group pretest-posttest. Sebanyak 30 ibu hamil trimester 2 dan 3 mengikuti kelas yoga prenatal selama 4 minggu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner skala DASS-21 untuk mengukur stres, kecemasan, dan depresi. Hasil menunjukkan adanya penurunan signifikan pada skor stres, kecemasan, dan depresi setelah mengikuti yoga (p < 0,05). Yoga prenatal terbukti efektif sebagai intervensi non-farmakologis dalam menjaga kesehatan psikologis ibu hamil.