Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Alternatif Peningkatan Efisiensi Energi Sistem Distribusi Instalasi Kota Wisata Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Rizeki Nanda Utama; Agus Slamet; Ade Syaiful Rachman
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.643 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.4674

Abstract

Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor tengah berupaya meningkatkan kinerja pelayanan. Upaya yang dilakukan salah satunya adalah peningkatan efisiensi energi. Menurut Penilaian Kinerja BUMD Air Minum tahun 2020, biaya energi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sebesar Rp 526/m3 yang mana lebih tinggi dari standar biaya energi nasional yaitu sebesar Rp 352,16/m3. Instalasi Kota Wisata merupakan salah satu unit yang memiliki penggunaan energi pompa yang cukup besar. Tujuan penelitian menganalisis peluang peningkatan efisiensi energi di Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data kelistrikan (kualitas daya) pompa. Data-data diolah untuk menentukan nilai konsumsi energi spesifik dan kajian efisiensi energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pompa yang memiliki nilai konsumsi energi spesifik sebesar 0,5 kWh/m3 dengan efisiensi pompa sebesar 46,43%. Alternatif peningkatan efisiensi energi dilakukan dengan penggantian pompa dan pemasangan VSD yang diperkirakan dapat menurunkan penggunaan listrik sebesar 522,2 Kw atau dapat menurun biaya energi dari Rp 419,5/m3 menjadi Rp 370,9/m3
Penyisihan Surfaktan dari Limbah Laundry dengan Media Artifisial Kapur-Semen Silvana Herrari; Agus Slamet; Ipung Fitri Purwanti
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.103 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1370

Abstract

Air limbah laundry yang tidak diolah dapat berdampak buruk pada keseimbangan ekosistem badan air. Air limbah laundry yang banyak mengandung surfaktan akan mengakibatkan pembusaan pada badan air. Kapur telah dikenal dapat menyisihkan surfaktan melalui proses koagulasi-flokulasi. Penggaraman surfaktan dengan media artifisial kapur-semen sebagai media roughing filter perlu dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan diameter media artifisial kapur-semen dan beban hidrolik optimum. Sampel air limbah laundry diambil dari salah satu usaha laundry di Kelurahan Kebonsari Surabaya. Penelitian diawali dengan menganalisis karakteristik sampel air limbah laundry. Penelitian dilakukan secara kontinyu dengan variasi diameter media artifisial kapur-semen (5 mm dan 10 mm) dan debit (Q1 dan Q2). Variasi debit digunakan untuk menentukan nilai beban hidrolik optimum. Garam yang terbentuk diendapkan menggunakansand filter. Parameter yang digunakan dalam penelitian kontinyu adalah surfaktan dan pH. Selanjutnya dilakukananalisis perubahan konsentrasi parameter dan pengaruh diameter media-beban hidraulik terhadap efisiensi penyisihan surfaktan menggunakan perangkat lunak Minitab 16.1.0.0. Karakteristik awal sampel air limbah laundry mengandung surfaktan sebesar 18,32 mg/L dan pH 8,3. Media artifisial kapur-semen dengan diameter 5 mm dan debit 240 mL/menit atau beban hidrolik 0,029 m3/m2.menit menunjukkan penyisihan surfaktan pada air limbah laundry yang paling baik yaitu sebesar 69,81%. Faktor diameter dan debit memiliki efek yang signifikan dalam menyisihkan surfaktan. Interaksi antar faktor diameter dan debit tidak memiliki efek yang signifikan dalam menyisihkan surfaktan.
Corak Motif Flora Sarung Tenun Buton sebagai Pembelajaran Berbasis Lingkungan (Studi Etnobotani terhadap masyarakat Buton) Agus Slamet
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.213 KB)

Abstract

Sarung tenun Buton sangat beraneka ragam baik corak, motif maupun ragam hiasnya. Corak dan motif tenun Buton adalah salah satu hasil belajar dari alam yang berlangsung melalui sosialisasi ataupun enkulturasi.Belajar dari alam merupakan sumber inspirasi untuk mewujudkan kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untukmenginventarisasi dan mendeskripsikan corak dan motif sarung tenun Buton khususnya motif flora sebagai hasil pembelajaran berbasis lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnometodologi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dihimpun kemudian direduksi, diurutkan, diklasifikasikan, dideskripsikan dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan yang menyeluruh. Terdapat 27 motif tenun Buton yang terinspirasi dari flora baik meliputi organ daun, bunga, buah, biji, umbi maupun perawakan flora itu sendiri. Interpretasi flora menggambarkan keagungan objek dan dapat dijadikan sebagai pedoman memahami lingkungan. Sarung Buton adalah ungkapan jiwa yang berisi harapan dan doa, yang dipintal oleh ketekunan tangan dan imajinasi akan keindahan. Bagi masyarakat Buton, alam (flora) dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam menentukan corak dan motif sarung tenun Buton dan merupakan proses pembelajaran berbasis lingkungan.
Fenomena Lokal “Mata Biru” di Pulau Siompu Sebagai Sumber Belajar Biologi Agus Slamet
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.202 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pewarisan sifat gen mata biru di Pulau Siompu. Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus tentang pewarisan gen mata biru di Desa Kumbewaha Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan. Subjek penelitian adalah suatu keluarga yang memiliki keturunan bermata biru. Prosedur penelitian sebagai berikut : (1) pra-observasi; (2) observasi kepada keluarga utama; (3) membuat peta silsilah. Teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada keluarga utama dan beberapa keluarga lain yang mendukung. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata biru merupakan faktor keturunan, diwarisi dari parentalnya dan ditentukan oleh gen autosomal resesif. Hasil penelitian ini dianalisis potensinya sebagai sumber belajar biologi SMA kelas XII materi Pola-pola Hereditas untuk mencapai Kompetensi Dasar : menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan contoh pola-pola pewarisan sifat pada manusia.
Pemberdayaan Kelompok Pengrajin Batik Gedog Di Kerek Tuban Masa New Normal Muslichah Erma Widiana; Nova Retnowati; Agus Slamet
UN PENMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat untuk Negeri) Vol 2 No 1 (2022): UN PENMAS Vol 2 No 1
Publisher : LPPM Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/un-penmas.v2i1.1763

Abstract

Batik Gedog pembatikannya menggunakan pewarna alam menjadikan batik Gedog terlihat eksotis dan tidak bisa disamai oleh batik lainnya. Sayangnya keunggulan dan daya tarik batik gedog ini belum dibarengi dengan kesadaran penggunaan merek oleh beberapa pengrajin batik gedog di Tuban dalam memasarkan produknya belum semuanya menggunakan merek, pemasaran mereka masih sederhana menunggu konsumen datang, bahkan dalam pengaturan usaha masih dilakukan seadanya. Pada kesempatan ini tim pengabdian mengidentifikasi permasalahan-permasalahan tersebut dan mitra menyambut dengan semangat untuk dilakukan solusi agar terjadi peningkatan perekonomian para pengrajin dan peningkatan pendapatan asli daerah pula.Metode:studi pustaka, observasi, pendampingan, pelatihan, monitoring dan evaluasi di lapangan pada mitra dan kelompok pengrajin batik lainnya berkaitan dengan pentingnya merek, e-marketing dan pengetahuan manajemen. Bidang kepakaran tim pengabdi: manajemen pemasaran, manajemen keuangan, teknik lingkungan. Dengan program pengabdian ini pengrajin memiliki merek masing-masing, menghadapi era digital 4.0 yang semakin kompetitif dalam dunia usaha pemasaran secara online terbukti dapat mendongkrak penjualan, aktivitas usaha mitra dapat mengetrapkan ilmu manajemen antara lain adanya keteraturan pembukuan keuangan. Para pengrajin menyambut baik program pengabdian ini dan selalu aktif mengikuti pelatihan dan pendampingan penuh semangat dengan pelaksanaan prokes pada masa new normal.
Evaluasi Proses Pengeringan Lumpur pada Unit Sludge Drying Bed dengan Media Filter Cloth di IPAL Komunal Telaga Abadi Kabupaten Gresik Sulthan Muchammad Quds; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i2.88712

Abstract

Operasi pengolahan air limbah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Telaga Abadi yang berlokasi di Kelurahan Bedilan, Kabupaten Gresik, menghasilkan residu berupa limbah lumpur. Dalam mengolah limbah lumpur tersebut USAID IUWASH PLUS telah bekerja sama dengan ITS Tekno Sains untuk membangun sebanyak 4 unit Sludge Dewatering (SD) yang dilengkapi dengan media filter cloth. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu pengeringan yang optimum pada unit SD tersebut untuk menghasilkan lumpur kering dengan karakteristik kadar air <60% sesuai Lampiran II Permen PUPR No 4 Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis proses pengeringan lumpur pada unit SD dengan melakukan sampling pada lumpur IPAL Komunal yang dikeringkan setiap harinya. Sampel lumpur yang diambil akan dibawa menuju laboratorium untuk diuji karakteristik kadar air lumpur, total solid (TS), volatile solid (VS) dan fixed solid (FS), pengujian dilakukan setiap hari untuk mengetahui kandungan dan perubahan persentase nya selama proses pengeringan lumpur. Lalu, pengujian kadar fosfor (P), karbon (C), nitrogen (N), rasio C/N, pH, serta coliform akan dilakukan pada akhir pengeringan lumpur untuk mengetahui apakah lumpur olahan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku kompos organik sesuai standar spesifikasi kompos yang tercantum dalam SNI 19-7030-2004. Setelah rangkaian pengujian laboratorium dilakukan, didapatkan waktu pengeringan optimum lumpur IPAL pada unit SD dengan media filter cloth adalah 7 – 23 hari pada periode 1 dan 9 – 21 hari pada periode 2. Selanjutnya, lumpur yang telah dikeringkan dapat dijadikan sebagai bahan baku kompos apabila dicampur dengan kapur dolomit untuk menetralkan derajat keasamannya.
Utilization of Sandblasting Waste as an Alternative Material for Paving Blocks Rezasyah Alifiadi; Agus Slamet
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 2 No. 12 (2022): December 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v2i12.1911

Abstract

Sandblasting is an activity of cleaning industrial equipment made of metal using quartz sand. Every day the amount of waste produced is getting bigger so it needs to be processed to reduce its surface area. One way that can be used to process sandblasting waste is solidification into building material products. This study uses sandblasting waste as a substitute for fine aggregate in the manufacture of paving blocks. Paving block production was carried out using three research variables, namely the weight ratio of cement and waste, cement water factor (FAS), and maximum grain size. Comparison of the weight of cement and waste using  composition of 1:3, 1:4, and 1:5. The cement water factor used was 0.35, 0.425, and 0.5. While the grain sizes that were filtered were 1.2 mm, 2.4 mm, and 4.75 mm. The results showed that of the 27 variations of the mixture produced, the samples with sample code V5 (composition 1:3, FAS 0.425, and grain size 2.4 mm) produced the highest compressive strength, namely 25 MPa with quality B. ANOVA analysis was performed to determine the effect of the three variables on compressive strength and it was found that the weight ratio composition of cement and waste was the most influential. The TCLP test was carried out to determine the potential for leaching of heavy metals Cr6+, Cu, Pb, and Zn, which then resulted in the content of the four substances being below the quality standard of Government Regulation Number 22 of 2021
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sentra Wisata Kuliner Bratang Binangun, Surabaya Fauzi Nur Rochim; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.91778

Abstract

Sentra Wisata Kuliner (SWK) Bratang Binangun merupakan salah satu dari 25 SWK di Surabaya yang masih belum memiliki IPAL. Dalam kegiatan sehari-hari, air limbah yang dihasilkan dari SWK Bratang Binangun berasal dari kegiatan memasak, proses pencucian, serta dari toilet. Air limbah yang dihasilkan tersebut, apabila tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan di sekitar SWK Bratang Binangun. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan IPAL & SPAL meliputi biaya investasi yang diperlukan beserta prosedur operasional yang tepat guna memastikan pengolahan limbah berjalan dengan baik. Perencanaan pembangunan IPAL mempertimbangkan aspek teknis di SWK Bratang Binangun. Diperlukan pengumpulan data primer ataupun data sekunder guna menunjang perencanaan pembangunan IPAL. Data primer dapat diperoleh secara langsung dengan melakukan observasi maupun analisis terhadap kondisi lapangan serta pengambilan sampel air limbah. Data sekunder yang digunakan dihimpun dari berbagai sumber. Air limbah SWK di Kota Surabaya memiliki kandungan minyak dan lemak serta beban organik yang tinggi. Dirancang unit Pre-Treatment berupa Unit Grease Trap guna menampung air limbah non kakus untuk menyisihkan kandungan minyak dan lemak. 1 Unit Bak Pengumpul untuk mengatur debit pengolahan air limbah. 1 Unit Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dilengkapi tanki pengendapan dan 4 kompartemen dirancang untuk mengendapkan partikel padatan tersuspensi dan mengolah beban organik air limbah. Unit Biological Aerated Filter dengan 2 kompartemen dioptimalisasikan untuk mendegradasi Ammonia dalam air limbah. Kemudian lapisan biomassa yang terbawa dalam aliran air diendapkan pada Unit Bak Pengendap. Unit pengolahan terakhir yakni Unit UV Disinfection untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen yang terkandung dalam air limbah. Guna mendukung pengolahan air limbah yang maksimal, maka dilakukan perancangan Sistem Penyaluran Air Limbah (SPAL) sepanjang 148,7 m guna menyalurkan seluruh air limbah yang dihasilkan. Total estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan IPAL sebesar Rp 182.290.000 dan pembangunan SPAL sebesar Rp 78.741.000. Total estimasi biaya operasional IPAL yang dibutuhkan sebesar Rp 12.453.000 setiap tahunnya.
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) RSUD Kabupaten Indramayu Kelas B dan RS Swasta Y Cirebon Kelas B Raissa Arethia Fahira; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.92058

Abstract

Berbagai kegiatan manusia menghasilkan air limbah, salah satunya adalah aktivitas rumah sakit. Air limbah rumah sakit umumnya memiliki karakteristik serupa dengan limbah domestik, tetapi mengandung zat toksik, non-biodegradable, atau polutan yang infeksius. Penelitian yang dilakukan dengan membandingkan karakteristik air limbah dengan baku mutu, kesesuaian kondisi eksisting IPAL dengan kriteria desain saat debit eksisting dan maksimum, dan pengelolaan IPAL RSUD Kabupaten Indramayu Kelas B dan RS Swasta Y Cirebon Kelas B (RS Y). Efluen dari IPAL RSUD memenuhi baku mutu dengan nilai BOD 9,5 mg/L, COD 29,7 mg/L, TSS 14 mg/L, DO 5,4 mg/L, Amonia 0,52 mg/L, total coliform 280 jumlah/100 ml, dan pH 7,46. Sedangkan efluen dari IPAL RS Swasta Y Cirebon Kelas B memenuhi baku mutu kecuali total coliform dengan nilai BOD 15,1 mg/L, COD 43 mg/L, TSS 25,4 mg/L, DO 3,4 mg/L, Amonia 2,06 mg/L, dan pH 7,57 kecuali nilai Coliform 4,6 x 106 jumlah/100 ml. IPAL RSUD hampir seluruhnya memenuhi kriteria desain sampai Bed Occupancy Rate (BOR) 100%. Sedangkan IPAL RS Y memenuhi kriteria desain saat kondisi eksisting dengan Bed Occupancy Rate (BOR) 62%. Pengelolaan IPAL RSUD sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, kecuali pengurasan lumpur yang belum terjadwal dan pelatihan pengelolaan IPAL untuk operator. Sedangkan pengelolaan IPAL RS Y sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku juga, kecuali pelatihan pengelolaan untuk kepala.
PENGARUH CAHAYA AMBIENT TERHADAP EFEKTIVITAS PENYISIHAN RHODAMINE B MENGGUNAKAN MATERIAL KOMPOSIT SPENT BLEACHING EARTH-ZnO Agus Slamet
Purifikasi Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v20.i2.438

Abstract

Adsorption research has been conducted using three types of adsorbents, i.e. SBE, ZnO, and SBE/ZnO for rhodamine B removal. Two research parameters used in this study are dark and light experimental conditions, as well as the initial concentration of rhodamine B solution. The effect of ambient light needs to be studied considering that ZnO is a photocatalyst material. The composite process in this study used SBE activation methods (maceration and acidification), and sol gel method composite synthesis. It has been proven that ambient light affects the performance of SBE/ZnO adsorbent by increasing the adsorption ability by 1.6 mg/g when compared to adsorption in the dark. The adsorption isotherm model analysis corresponds to the Langmuir model with the parameter Qm (maximum adsorption capacity) of SBE/ZnO as 147.05 mg/g.