Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Tropical Architecture Application Study on the Facade of Aceh Tamiang Regency Government Offices Dafrina, Armelia; Syahputra, Agung
Rumoh Journal of Architecture Vol. 14 No. 2 (2024): Rumôh Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/159

Abstract

Indonesia has a tropical climate characterized by high rainfall, warm temperatures, high humidity, and relatively low wind speeds. Building design must be adapted to these climate conditions to achieve efficiency and comfort, as well as to reduce the use of air conditioning systems. This study focuses on four government office buildings in Aceh Tamiang Regency: the Regent’s Office, DPRK (Regional People’s Representative Council), BPKD (Regional Financial and Asset Management Agency), and the Ministry of Religious Affairs Office. The research method used is qualitative descriptive, with data obtained through observation, interviews, literature review, and documentation. This study aims to examine the extent to which tropical architectural principles are applied to these buildings, including building orientation, use of natural ventilation, pitched roofs, natural lighting, local materials, and other design elements. The results show that all four buildings incorporate various aspects of tropical architecture, such as optimal building orientation for air circulation, the use of local materials, and roof designs suitable for a tropical climate. This research is expected to provide new insights into the application of tropical architecture and serve as a reference for building planning in other tropical climate regions.
Kajian Penerapan Arsitektur Tropis Pada Fasad Kantor Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang syahputra, agung; Dafrina, Armelia
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 5 No. 2 (2024): Des
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v5i2.873

Abstract

Kantor Bupati Aceh Tamiang merupakan pusat administrasi pemerintahan di Kabupaten Aceh Tamiang. Dengan posisinya yang berada di wilayah iklim tropis, kantor Bupati Aceh Tamiang dihadapkan pada tantangan iklim seperti suhu tinggi, curah hujan lebat, dan kelembapan yang tinggi. Oleh karena itu, kantor ini diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi iklim setempat untuk menjaga kenyamanan, efisiensi energi, dan daya tahan material. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kesesuaian desain fasad kantor bupati Aceh Tamiang terhadap karakteristik arsitektur tropis serta menilai efektivitas penerapan karakteristik arsitektur tropis tersebut terhadap iklim tropis. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi, survei, wawancara, dan dokumentasi. Hasil peneilitian menunjukan bahwa kantor Bupati Aceh Tamiang mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri di daerah Aceh Tamiang yang memang beriklim tropis. Penyesuaian ini didukung dengan penerapan fasad yang sesuai dengan tinjauan arsitektur tropis, seperti orientasi bangunan, bentuk atap segitiga, tritisan lebar, banyak bukaan, dan vegetasi di sekitar bangunan. tingkat kesesuaiannya mencapai 80%. Namun, pada orientasi bangunannya tidak sejalan dengan arsitektur tropis, dimana arah bangunan menghadap ke Timur yang membuat bangunan terpapar langsung cahaya matahari, sehingga menyebabkan suhu ruangan menjadi meningkat dan membuat material cepat mengalami kerusakan seperti retak pada dinding dan cat atau warna yang mengelupas dan memudar.
Kajian Penerapan Langgam Arsitektur Timur Tengah Pada Masjid Haji Keuchik Leumiek Banda Aceh Santriana, Susi; Dafrina, Armelia; A, Hendra
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 5 No. 2 (2024): Des
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v5i2.900

Abstract

Penerapan gaya arsitektur Timur Tengah merupakan sebuah pendekatan untuk menghasilkan estetika bangunan yang menonjolkan arsitektur Islam. Keberadaan Timur Tengah dianggap sebagai pusat peradaban Islam diseluruh dunia terutama pada tempat peribadatannya yaitu masjid, dengan karakteristik atau ciri-ciri bentuk masjid yang berasal dari perkembangannya. Masjid Haji Keuchik Leumiek yang berada di Kota Banda Aceh mendapat pengaruh karakteristik arsitektur Timur Tengah dan bagaimana penerapan langgam arsitektur Timur Tengah pada Masjid Haji Keuchik Leumiek menurut teori Sumalyo (2006) dengan berfokus pada karakteristik elemen-elemen masjid tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini agar pembaca dapat mengetahui dan memahami kesesuaian dari penerapan langgam arsitektur Timur Tengah pada Masjid Haji Keuchik Leumiek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, serta studi kepustakaan. Kajian yang dilakukan menyimpulkan bahwa Masjid Haji Keuchik Leumiek mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah, dapat dilihat dari elemen-elemen masjid yaitu: taman (sahn), kubah, menara, mihrab, mimbar, lengkungan dan ornamen dari aspek penggunaan air, penggunaan tanaman hijau, bentuk, dekorasi, fungsi, warna, ukuran dan penempatan.
KAJIAN PENGARUH LANGGAM ARSITEKTUR ISLAM PADA MASJID AGUNG KOTA BINJAI Dafrina, Armelia; Fidyati, Fidyati; Amalia, Ulfa Dwi
Arsitekno Vol. 10 No. 2 (2023): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v10i2.9522

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang mempunyai mayoritas penduduk penganut agama Islam. Kedatangan dan perkembangan Islam di Indonesia telah membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat luas. Langgam Arsitektur mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap masjid. Masjid Agung Kota Binjai adalah salah satu bangunan tertua dan terbesar di Kota Binjai, yang telah mengalami perubahan atau perenovasian terhadap bangunannya. Pada Masjid Agung Kota Binjai juga menggunakan konsep kombinasi berlanggam arsitektur Islam lebih dominan dan Arsitektur Melayu terlihat pada fasad bangunan, kolom, gapura, pewarnaan bangunan, juga pintu bukaan yang luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, wawancara juga kepustakaan. Kemudian nantinya dapat mengkaji  karakteristik langgam yang meliputi massa bangunan, elemen pembentukan arsitektur Islam dan ragam hias.  Berdasarkan  hasil observasi yang didapat, terdapat banyak ragam hias berbentuk geometri, kaligrafi, motif floral (arabesque) yang menerapkan sifat-sifat garis, bidang, dan dapat menambah kesan estetika khas arsitektur Islam. Secara fungsi, Masjid Agung sebagai tempat beribadah dan persinggahan para musafir. Kini Masjid Agung dapat menampung lebih banyak lagi pengunjung dan jamaah yang ingin beribadah didalamnya.
PROPORSI PADA KARYA DESAIN BANGUNAN TADAO ANDO DALAM KONTEKS GEOMETRI Hassan, Soraya Masthura; Dafrina, Armelia
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Proportion is one of the elements in the most basic geometric context in the process of designing an architectural work and is also one of the creativity-triggering instruments for an architect. The proportion concerns the ratio - ratio - of the geometric shape within an architectural composition. This study examines the pattern of proportions by Ando in the process of architecture to create a building, which characterizes the architecture of an Ando during his career. In this research, the content analysis method is used at several stages of research that is in the stage of finding Tadao Ando geometry design concept which is done through the textual study from several written sources and on the study of the intertextual study of the whole research samples in the form of Tadao Ando's works. this precedent method will be used in the analysis of the formative study stage, where an analysis of the work drawings such as the floor plan is performed and appears using the general theory of proportion and geometry as the basis for searching for proportions in the geometrical context of Ando's works. From the findings the ratio of proportions can be summed up several things: the dimension of length is a multiple or a derivative of the dimensions of width, width: the length where a: (x) a and (x) a: (x) a, x is a multiplier unit (0.5, 1, 1.25, 1.5, 2, 3, and 4) Keywords: Proportion, Geometric, Tadao Ando Abstrak: Proporsi merupakan salah satu elemen dalam konteks geometri yang paling mendasar di dalam proses perancangan suatu karya arsitektur dan juga merupakan salah satu instrumen pemicu kreatifitas bagi seorang arsitek. Proporsi menyangkut perbandingan – rasio – dari bentuk geometri di dalam suatu komposisi arsitektur. Penelitian ini mengkaji pola proporsi yang dilakukan oleh Ando dalam proses berarsitektur guna menciptakan suatu bangunan, yang mencirikan arsitektur seorang Ando selama perjalanan karirnya. Pada penelitian ini, metode analisis isi digunakan pada beberapa tahap penelitian yaitu pada tahap menemukan konsep desain geometri Tadao Ando yang dilakukan melalui kajian tekstual dari beberapa sumber tertulis dan pada kajian intertekstual pendeskrisian secara keseluruhan sampel penelitian yang berupa bangunan-bangunan karya Tadao Ando. motede preseden ini akan digunakan pada analisis tahap kajian formatif, dimana dilakukan analsis pada gambar kerja seperti denah, dan tampak dengan menggunakan teori umum dari proporsi dan geometri sebagai dasar penulusuran untuk menemukan proporsi dalam konteks geometri pada karya-karya Ando. Dari temuan rasio proporsi dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: dimensi panjang merupakan kelipatan atau turunan dari dimensi lebar, lebar : panjang dimana a : (x)a dan (x)a : (x)a, x adalah unit kelipatan (0.5, 1, 1.25, 1.5, 2, 3, dan 4) Kata Kunci: proporsi, geometri, tadao ando
KAJIAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN PADA ELEMEN FASAD MASJID SYUHADA DI KOTA LHOKSEUMAWE Mahira, Ulfa; Dafrina, Armelia; Novianti, Yenny
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jes.v11i1.4795

Abstract

Lhokseumawe adalah Kota yang berfungsi sebagai pusat aktivitas masyarakat, dengan tingkat penduduk yang relatif rendah. Kota ini menjadi tempat pertemuan berbagai kelompok dari berbagai daerah, dengan banyak keberadaan masjid, gedung pemerintah, lembaga pendidikan, serta fasilitas hiburan dan pusat perbelanjaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam fenomena sosial yang terjadi. Metode ini dipilih untuk memahami suatu kejadian atau kondisi dalam konteks alami tanpa ada upaya untuk memanipulasi atau mempengaruhi variable yang ada. Perencanaan dari Masjid Syuhada sudah cukup baik dalam mengimplementasikan ciri arsitektur modern dengan sentuhan ornamen yang minimalis, dari keseluruhan desain fasad masjid ini lebih menonjolkan prinsip-prinsip arsitektur modern yang menekankan kesederhanaan, penggunaan material baru, dan pencahayaan alami.
Filosofi Makna Bentuk Ornamen Yeni, Novita Indra; Dafrina, Armelia; Muliana, Erna
Jurnal RAUT VOLUME14, No 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/raut.v14i1.46042

Abstract

The research examines the philosophy, meaning, form, and ornament of the Pagaruyung City Basa Palace as a representation of Minangkabau cultural values. The Minangkabau people are used to learning a lot from nature that has become their life's grip. Through various decorative motifs, the Minang people try to introduce their way of thinking which is inspired by nature. As a cultural heritage or heirloom of a culture and beauty, the Basa Palace of Pagaruyung City holds many advice or life lessons contained in the symbols present on the ornaments. A philosophy that underlies the life of the Minangkabau people, namely "nature takambang becomes a teacher", the ornamental motifs of the Basa Palace are flora and fauna motifs because they are indeed inspired by nature. Each carving symbolizes the symptoms of community life which is a guideline in the implementation of the life of the Minangkabau people.
Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Bagi Guru Di SMK Negeri 1 Bener Meriah Sofyan, Diana Khairani; Pratama, Angga; Gani, Subhan A.; Bakhtiar, Bakhtiar; Dafrina, Armelia; Surbakti, Ernawati Br.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan pengembangan media pembelajaran bagi guru dilaksanakan atas dasar kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pengajaran di era digital, di mana teknologi memainkan peran penting dalam proses pembelajaran, pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas guru melalui pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran berbasis multimedia, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendorong kreativitas dalam pengajaran. Banyak guru yang belum cukup mahir dalam memanfaatkan teknologi multimedia untuk mendukung pengajaran mereka. Pelatihan berbasis workshop dan praktik langsung digunakan dalam pengabdian ini. Para peserta diberi instruksi tentang cara membuat pembelajaran interaktif, seperti aplikasi berbasis multimedia. Penggunaan perangkat lunak dan platform yang mendukung pembuatan media juga merupakan bagian dari instruksi. Media yang digunakan adalah Hanphone android dengan hasil pelatihan adanya penerapan media pembelajaran yaitu guru mulai mengintegrasikan media pembelajaran berbasis multimedia dalam proses belajar mengajar mereka serta mampu meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
Identification of Characteristics of Traditional Acehnese Architecture at SMEA Premium Coffee Shop in Banda Aceh Dafrina, Armelia; Fidyati, Fidyati; Muthmainah, Muthmainah; Saptari, Mochamad Ari
Electronic Journal of Education, Social Economics and Technology Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : SAINTIS Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33122/ejeset.v6i2.987

Abstract

The city of Banda Aceh has experienced significant development in building infrastructure, particularly in the proliferation of coffee shops. Many open spaces have been repurposed into coffee shops, and this transformation has also brought significant changes to the function and form of the traditional Acehnese house, Acehnese House (Rumoeh Aceh), which is now being repurposed into commercial spaces such as coffee shops. This transformation affects both the function and meaning of the buildings in response to evolving needs.  This study aims to examine characteristics of traditional Acehnese architecture as applied to coffee shops in Banda Aceh. The analysis is based on Hadjad’s theoretical framework, which assesses the characteristics of traditional Acehnese architecture through 12 elements: stilted structure, roof, columns, walls, space, under floor space, openings, ornaments, orientation, house height, color, and materials. The results of the study show that these coffee shops have retained core elements of Rumoh Aceh, such as the stilted house form, wooden materials, and traditional ornaments, despite undergoing design and functional adaptations for commercial purposes. This study highlights that the application of traditional architecture in public spaces can serve as a medium for cultural education while strengthening local identity amidst the wave of modernization.
Pelatihan Mewarnai Baju Putih dalam Upaya Menciptakan Anak-anak Ceria Kreatif dan Berkarakter di Desa Geuceu Kayee Jato Banda Aceh Dafrina, Armelia; Novianti, Yenny; Khairani Sofyani, Diana; Wilis, Ruhalena
PabMa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Elfarazy Media Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64068/ys0z9h02

Abstract

Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran anak PAUD adalah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak merupakan kemampuan otak anak dalam memperoleh informasi. Salah satu pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah pembelajaran sains. Pembelajaran sains memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan logis. Tujuan pembelajaran sains di PAUD adalah melatih anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda di sekitarnya. Di dalam eksplorasinya, anak mengggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala alam melalui kegiatan observasi (penginderaan) sehingga kemampuan observasinya meningkat seperti melihat, meraba, merasakan dan mendengar. Anak akan memperoleh pengetahuan baru dari hasil interaksinya dengan berbagai benda yang diobservasinya. Mengatasi permasalahan di atas maka perlu bagi guru memahami pembelajaran sains untuk PAUD serta latihan mewarnai supaya anak ceria kreatif dan berkarakter.