Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DAPAT MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN NW PANCOR Edy Waluyo
Educatio Vol 8, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v8i1.4

Abstract

Pembelajaran matematika dalam kurikulum berbasis kompetensi ditekankan pada kemampuan memecahkan masalah, pengembangan cara berpikir dan bernalar, serta mengkomunikasikan gagasan matematika pada berbagai konteks ilmu pengetahuan dan teknologi (Depdiknas, 2003). proses pembelajaran matematika yang selama ini dilakukan yaitu pembelajaran yang lebih mementingkan hasil akhir daripada proses tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan kurikulum matematika 2004. Pembelajaran Matematika Realistik merupakan pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan realitas ( dunia nyata ) kehidupan siswa sebagai tempat belajar atau sebagai pengantar ke pokok bahasan atau konsep yang akan di pelajari. Kebermaknaan pemahaman matematika merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa baik selama mengikuti proses pembelajaran maupun setelah mengikuti proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh perubahan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan kebermaknaan pemahaman matematika melalui pembelajaran Matematika Realistik siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah yang pelaksanaannya terdiri dari 2 siklus. Masing masing siklus terdiri dari 5 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pada siklus I terdapat 27 siswa yang tuntas belajar dan 13 siswa belum tuntas belajar, sehinga prosentasae ketuntasan belajar siswa  pada siklus I adalah 67,5 %. Dari 40 siswa yang mengikuti tes hasil belajar setelah pembelajaran pada siklus II terdapat 37 siswa yang tuntas belajar dan 3 siswa belum tuntas belajar, sehinga prosentasae ketuntasan belajar siswa  pada siklus I adalah 92,5 %. Berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu P ≥ 85 % maka  pada pelaksanaan siklus II telah  mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI GROUP INVESTIGASI DAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN AKTIVITAS SISWA Edy Waluyo
Educatio Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v6i2.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan menggunakan metode Pemecahan Masalah  dan grup investigasi, 2) Perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan aktivitas  tinggi dan rendah, 3) Perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan kemampuan berpikir tinggi dan rendah, 4) Interaksi antara penggunaan metode Pemecahan  masalah dan grup investigasi dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar, 5) Interaksi antara penggunaan metode Pemecahan Masalah dan grup investigasi dengan kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar, 6) Interaksi antara aktivitas belajar dengan kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar, 7)  Interaksi antara penggunaan metode Pemecahan Masalah dan Grup Investigasi dengan aktivitas belajar dan kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling, dengan satu kelas diberikan perlakuan pembelajaran GI  dan satu kelas diberikan perlakuan pembelajaran Pemecahan Masalah.`Analisis data dengan menggunakan Anava tiga jalan dengan taraf sifnifikasi 5%. Dari analisis data diperoleh : 1) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan menggunakan metode pemecahan masalah dan grup investigasi, 2) Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan aktivitas  tinggi dan rendah,  3) Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan kemampuan berpikir tinggi dan rendah, 4) Tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode pemecahan masalah dan grup investigasi dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar, 5) tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode pemecahan masalah dan grup investigasi dengan kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar, 6) tidak terdapat  interaksi antara aktivitas belajar dengan kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar, 7)  tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode pemecahan masalah dan grup investigasi dengan aktivitas belajar dan kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar.
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD BERACUAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL GROUP INVESTIGASI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Edy Waluyo
Educatio Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v9i1.19

Abstract

Pembelajaran matematika di sekolah saat ini masih berorientasi pada guru bukan pada siswa. Pembelajaran matematika dikelas perlu ditekankan pada keterkaitan antara konsep konsep matematika dengan pengalaman anak sehari hari. Tujuan dari penelitian tahun pertama ini adalah  (1) Untuk mengetahui Deskripsi kebutuhan adanya model rancangan pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran dan pedoman evaluasi pembelajaran matematika   Kelas V Sekolah Dasar di kabupaten Lombok Timur,(2) Menyusun draf bahan ajar matematika kelas V Sekolah Dasar beracuan konstruktivisme dengan model Group Investigasi. Rancangan penelitian pada tahun pertama adalah survey pada 12 kecamatan dan masing masing kecamatan secara random diambil 3 Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan adalah angket yang dikenakan pada guru guru matematika  dan siswa kelas V. Berdasarkan hasil survei terhadap karakteristik siswa dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat 72% siswa aktif dalam pembelajaran matematika di kelas, (2) Terdapat 92% siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah-masalah yang sifatnya non rutin, (3) Terdapat 95% siswa lebih tertarik belajar matematika apabila materi matematika dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari, (4) Terdapat 93% siswa belum mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah matematika. Survey terhadap kompetensi guru diketahui bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, diketahui 84% guru menjelaskan konsep matematika dengan menekankan pada pentingnya keterampilan berhitung, dan rumus-rumus matematika, 86% guru  menjelaskan konsep matematika berdasarkan tema-tema yang ada dalam silabus, 92% guru memberikan latihan soal matematika yang mempunyai satu jawaban benar, dan  79 % guru kesulitan dalam menemukan permasalahan sehari-hari yang sesuai dengan materi matematika yang diajarkan. Sedangkan Survey terhadap perangkat pembelajaran guru diperoleh 49% guru kesulitan mendapatkan buku yang sesuai dengan kurikulum matematika yang berlaku, 95 % guru menggunakan RPP dalam  pembelajaran, 97% guru menggunakan LKS dalam pembelajaran, 72% guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, dan 65% guru menggunakan komputer dalam pembelajaran.
Penerapan Metode Pemecahan Masalah terhadap Konsepsi Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Sekolah Dasar Yuliana Yuliana; Edy Waluyo; Muhammad Halqi
Journal of Elementary School (JOES) Vol 4 No 2 (2021): Journal of Elementary School (JOES)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joes.v4i2.3028

Abstract

The purpose of this study was to determine the differences in students' conceptions between those taught by problem solving and conventional methods, in students who have field independent (FI) and field dependent (FD) learning styles. good when viewed from the cognitive style of students. The type of research that will be conducted in this research is quantitative research with experimental model. The population in this study were all students of the 8 Pringgabaya State Elementary School in the 2020/2021 academic year, and the sample consisted of 2 classes, namely: Class V (20 students) and VI (21 students). Data collection techniques used are documentation techniques, questionnaire techniques and test techniques. The conclusions in this study include: (1) There is an influence between students' conceptions of the learning methods given during learning. The concept of Field Independent students with the Problem solving learning method is better than the conception of Field Dependent students with the Conventional Learning method; (2) The conception of students with Fiel Independent cognitive style has a greater mean (average) when compared to the conception of students with Fiel Dependent cognitive style, in other words the conception of students with Fiel Independent cognitive style is better when compared to the conception of students with Fiel Dependent ; (3)Students' conceptions with problem solving methods have better conceptions when compared to students' conceptions with conventional learning methods; (4) There are conceptual differences between students who have Field Independent cognitive style when given treatment with problem solving learning and conventional learning methods; (5) There is a difference in conception between students who have a Field Dependent cognitive style when given treatment with problem solving learning and there is no difference in conception when students are treated with conventional methods; (6) There are differences in students' conceptions between those who have Field Independent and Field Dependent cognitive styles when given learning treatment with problem solving methods; (7) There are differences in students' conceptions between those who have Field Independent and Field Dependent cognitive styles when given learning treatment with Conventional Methods. Keywords: Problem Solving, Conception, Cognitive Style
Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Creative Problem Solving Terintegrasi TPACK untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Edy Waluyo
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i1.839

Abstract

Guru perlu mengembangkan dan merancang pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran Creative Problem Solving terintegrasi TPACK untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalahberpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan Borg & Gall. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Lombok Timur yang berjumlah 35 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki laki dan 20 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi pedoman validasi desain pembelajaran CPS terintegrasi TPACK, angket kepraktisan dan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi integral dan penggunaanya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan analisis validasi, produk yang dikembangkan termasuk kategori valid yang ditunjukkan oleh skor rata-rata validasi produk oleh 3 ahli yaitu ahli bahasa, ahli materi dan ahli teknologi pembelajaran berturut turut 83,91; 84,64 dan 83,73. Begitu pula dari segi kepraktisan, produk yang dikembangkan juga tergolong praktis dengan rata-rata skor kepraktisan 82,63. Produk juga tergolong efektif dengan persentase keefektifan sebesar 88,57%. Produk yang dikembangkan mempunyai efek potensial dalam kategori tinggi untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan N-Gain sebesar 0,77.
Pengembangan Bahan Ajar Matematika SMA dengan Model Creative Problem Solving Terintegrasi TPACK Edy Waluyo
Jurnal Pendidikan Matematika : Judika Education Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Matematika : Judika Education
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/judika.v6i1.5616

Abstract

The purpose of this study is to develop mathematics-based teaching materials with the TPACK integrated Creative Problem Solving model. The method used in this research is Borg & Gall model development research including needs analysis, product design, product development, product implementation and evaluation. The subjects of this study were class XII B and XI C students of SMAN 2 Selong totaling 70 students. The results showed that the teaching materials developed were included in the valid category according to material experts and linguists. Teaching materials are also classified as practical based on student responses after using teaching materials during learning. Teaching materials are classified as effective as indicated by t count = 23.71 > t table =1.66. In conclusion, the development of high school mathematics teaching materials with an integrated creative problem solving model TPACK can improve student learning outcomes on integral materials. Keywords: Creative Problem Solving, TPACK
PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS CPS TERINTEGRASI TPACK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA Edy Waluyo
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v11i1.15528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul ajar matematika berbasis CPS terintegrasi TPACK untuk meningkatkan keterampilan berpikr tingkat tinggi siswa pada materi integral. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model Borg & Gall meliputi analisis kebutuhan, desain produk, pengembangan produk, implementasi dan evaluasi produk. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII A dan XI D SMAN 2 selong yang berjumlah 70 siswa.  Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi pedoman validasi dan kepraktisan produk, serta tes tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi. Analisis data digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif untuk data kevalidan dan kepraktisan serta uji t untuk data keefektifan produk. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, modul ajar yang dikembangkan termasuk kategori valid menurut ahli materi dan ahli bahasa. Begitu juga, modul ajar yang dikembangkan tergolong praktis berdasarkan respon siswa setelah menggunakan modul ajar selama pembelajaran.  Modul ajar juga efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikit tingkat tinggi yang ditunjukkan oleh t hitung = 23, 71 > t tabel =1,66. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan modul ajar matematika berbasis creative problem solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA. Kata kunci: CPS, TPACK, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Abstract: This study aims to develop an integrated CPS-based mathematics teaching module TPACK to improve students' high-level skills on integral materials. The research method used is Borg & Gall model development research including needs analysis, product design, product development, product implementation and evaluation. The subjects of this study were students of class XII A and XI D SMAN 2 selong totaling 70 students.  Instruments used to collect data include product validation guidelines, product practicality guidelines, and tests on higher order thinking skills. Data analysis used in this research was descriptive analysis for validity and practicality data and t test for product effectiveness data. Based on the data analysis carried out, the teaching modules developed are included in the valid category according to material experts and linguists. Likewise, the teaching modules developed are relatively practical based on student responses after using the teaching modules during learning.  The teaching module is also effective in improving the high-level picit skills indicated by t count = 23.71 > t table =1.66. The conclusion of this study is that the development of mathematics teaching modules based on creative problem solving can improve the higher-order thinking skills of high school students. Keywords: CPS, TPACK, Higher order thinking skills
PENERAPAN STEM PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI LESSON STUDY Edy Waluyo
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 6, No 3 (2023): Mei
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i3.17345

Abstract

21st century learning requires teachers to design and implement student-centered learning and  to develop critical thinking. This research aims to improve students' critical thinking skills by applying STEM-Problem Based Learning through lesson study. This research uses a lesson study approach with stages (1) plan, (2) do and (3) see. The research was carried out during three open classes with the subjects of class XI.1 students of SMAN 2 Selong totaling 34 students. The instruments used are student activity observation sheets, learning implementation observation sheets and essay tests in integral materials. Data in the form of student activities and learning outcome tests on integral materials were analyzed using descriptive statistics. The scores of students' critical thinking activities during the open class were 74.93%, 74.8% and 87.87% there was an average increase of 6.47%. Data on students' critical thinking ability scores on integral material in the first open class of 76.47% of the second open class of 88.24% and the third open class of 94.12%, there was average increase of 8.83%. The conclusion is that the application aims to improve students' critical thinking skills by applying STEM-Problem Based Learning through lesson study can increase activity and critical thinking skills 
PENERAPAN STEM PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI LESSON STUDY Edy Waluyo
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 6, No 3 (2023): Mei
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i3.17345

Abstract

This research aims to improve students' critical thinking skills by applying STEM-Problem Based Learning through lesson study. This research uses a lesson study approach with stages (1) plan, (2) do and (3) see. The research was carried out during three open classes with the subjects of class XI.1 students of SMAN 2 Selong totaling 34 students. The instruments used are student activity observation sheets, learning implementation observation sheets and essay tests in integral materials. Data in the form of student activities and learning outcome tests on integral materials were analyzed using descriptive statistics. The scores of students' critical thinking activities during the open class were 74.93%, 74.8% and 87.87% there was an average increase of 6.47%. Data on students' critical thinking ability scores on integral material in the first open class of 76.47% of the second open class of 88.24% and the third open class of 94.12%, there was average increase of 8.83%. The conclusion is that the application aims to improve students' critical thinking skills by applying STEM-Problem Based Learning through lesson study can increase activity and critical thinking skills.
Implementation of Project Based Learning Integrated TPACK in Improve Creative Thinking Skills Through Lesson Study Edy Waluyo
Journal of Education and Learning Mathematics Research (JELMaR) Vol 4 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Wisnuwardhana University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/jelmar.v4i1.99

Abstract

Facing 21st century learning, lecturers need to carry out student-centered learning that is able to improve creative thinking skills. This research aims to improve students' creative thinking skills by applying Project Based learning integrated TPAC through lesson study. This study used classroom action research through study lessons with three open classes with subjects totaling 32 students of the Hamzanwadi University, mathematics education study program. The data were analyzed using descriptive statistics. Student activity scores during the learning process from the first, second and third open classes were 73.34%, 77% and 87% there was an increase in average activity of 6.83%. Data on the percentage of students who scored the ability to think above 75 in the first open class was 78.13%, the second open class was 81.25% and the third open class was 93.75%, there was an average increase of 7.81%. The conclusion of this study is that the application of Project Based learning integrated TPACK through lesson study can improve students' creative thinking skill. Researchers hope that lecturers can apply TPACK integrated project-based learning to the courses taught.