Pelayanan publik merupakan aspek penting dalam menunjang kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan ekonomi. Penelitian ini menganalisis kualitas pelayanan publik dalam proses pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi. SKTM dibutuhkan guna memperoleh akses bantuan sosial, pendidikan, dan layanan kesehatan, namun kualitas pelayanan seringkali belum memenuhi ekspektasi masyarakat. Permasalahan yang ditemukan meliputi lambatnya proses, tidak transparannya prosedur, kurangnya kompetensi aparatur, serta minimnya fasilitas pendukung pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan secara tematik dengan mengaitkan pada teori-teori pelayanan publik dan hasil penelitian terdahulu, serta memanfaatkan triangulasi data untuk validitas. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan belum optimal, khususnya pada dimensi keandalan, daya tanggap, serta komunikasi antar petugas dan masyarakat. Faktor yang mempengaruhi kualitas meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana, prosedur pelayanan, partisipasi masyarakat, serta budaya organisasi. Berdasarkan hasil analisis, direkomendasikan perlunya pelatihan aparatur desa, peningkatan fasilitas, digitalisasi prosedur layanan, serta penguatan partisipasi masyarakat dan kolaborasi lintas sektor. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan perbaikan tata kelola pelayanan publik di tingkat desa agar lebih inklusif dan akuntabel