Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Sosialisasi Pandemik Covid-19 dan Diseminasi Konsep Kota Cerdas, Sehat, dan Tangguh Pandemik yashinta kumala dewi sutopo; Muh. Yamin Jinca; Ananto Yudono; Mimi Arifin; Abdul Rahman Rasyid; Arifuddin Akil; Mukti Ali; Ihsan Latief; Laode M. Asfan; Azizah Putri Abdi
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): Penguatan Aplikasi Teknologi untuk Masyarakat pada Masa Pandemi
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v3i2.148

Abstract

Covid-19, a global pandemic, demands active roles from everyone, including from educational institution. Department of Urban dan Regional Planning of University of Hasanuddin supports the Government and the society by organizing two community service activities as part of three pillars of higher education. The first activity is to advocate and raise public awareness on Covid-19 through educative, persuasive and animative approaches in the form of writings, photos, posters and videos posted via youtube and Instagram on April and May 2020 targeting minimal 1,000 viewers. The second activity is to disseminate concept of smart, healthy and resilient city as a planning effort anticipating for future pandemics through scientific, systemic, and collaborative approaches in the form of a virtual national seminar held on 24 September 2020 targeting minimal 300 participants. This paper aimed to describe the objectives, processes and results of these two activities as well as to enlighten the main ideas of the concept presented in second activity. Up to 10 October 2020, it was noted that a total of 4,037 reviewers have visited the social medias used in the first activity. A total of 1,008 requests entered the registration email of the organizer during 7 days prior to the second activity. A total of 584 participants from various universities, government agencies and planning/architectural consultants attended the second activity. The numbers of viewers and participations in both activities that exceeded the initial targets shows an optimum active role of the department in supporting the Government and the society based on to its field and capacity.
Fire Vulnerability Assessment using Multicriteria Analysis in Makassar City Nanda Mutiara Zani; Azizah Putri Abdi; Nur Zahrah Afifah; Iqbal Kamaruddin; Amiruddin Akbar Fisu
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 7 NUMBER 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v7i2.1365

Abstract

The safety aspect, especially the fire disaster, is essential for Makassar City because of its role as a metropolitan city and a center of activity in the Eastern Indonesia Region. The dense population and activities make Makassar City vulnerable to fires. A vulnerability assessment can assist in urban disaster management, especially in highlighting areas of fire disaster mitigation.Based on this urgency, this study aims to identify fire-prone areas in Makassar City. This study examines the fire vulnerability of Makassar City from population density, building density, frequency of previous fire events, fire fires, distance to the availability of clean water, and dangerous buildings. Fire susceptibility criteria are based on stakeholder assessments involving disaster experts, city planners, and firefighters through the Analytical Hierarchy Process. Spatial assessment using multi-criteria analysis through the Simple Additive Weighting method, which is integrated with the Geographic Information System to allow spatial weighting. The study results show that the western and northern parts of Makassar City are very prone to fires. This area is an early development area for Makassar City, characterized by a dense population and buildings with various activities.
Pelemahan Ruang Hidup Masyarakat Lokal Di Destinasi Wisata Gili Trawangan Abdurrahman, Hadi; Wahyuningsih, Tri; Abdi, Azizah Putri; Halim, Muhammad Adhim
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/peweka.v3i2.37

Abstract

Salah satu kawasan yang berkembang dan sudah menjadi tujuan wisatawan domestik dan asing saat ini adalah Gili Trawangan. Berkembangnya suatu destinasi memang menjadi satu capaian yang harus di apresiasi, namun di sisi lain keberhasilan tersebut perlu di waspadai. Azhar (2013) dalam penelitiannya di Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung menemukan bahwa justru di balik kesuksesan membangun pariwisata di desa tersebut justru menyisakan sisi gelap pembangunan, yaitu termarjinalkannya masyarakat lokal desa tersebut khususnya dalam kepemilikan dan hak katas tanah. Dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi fenomena pelemahan ruang hidup masyarakat lokal akibat perkembangan pariwisata di Gili Trawangan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi, yaitu melihat fenomena dan realitas yang tampak, kemudian mengkaji penjelasan atau makna yang terkandung di dalamnya dengan mengumpulkan fakta empirik di lapangan (Kahija, 2017). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang benar terjadi pelemahan ruang hidup masyarakat lokal akibat perkembangan pariwisata di Gili Trawangan. Pelemahan ruang hidup masyarakat lokal disini terjadi karena faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yang di maksud seperti pelemahan secara sosial dan ekonomi, sedangkan faktor tidak langsung adalah akibat kebijakan pemerintah yang paradoksal. Di satu sisi pariwisata dengan segala dinamikanya di harapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat lokal, namun di sisi lain kebijakan tersebut justru berdampak terhadap pelemahan terhadap penguasaan tanah atau ruang hidup masyarakat lokal di Gili Trawangan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi, yaitu melihat fenomena dan realitas yang tampak, kemudian mengkaji penjelasan atau makna yang terkandung di dalamnya dengan mengumpulkan fakta empirik di lapangan [2]. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang benar terjadi pelemahan ruang hidup masyarakat lokal akibat perkembangan pariwisata di Gili Trawangan. Pelemahan ruang hidup masyarakat lokal disini terjadi karena faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yang di maksud seperti pelemahan secara sosial dan ekonomi, sedangkan faktor tidak langsung adalah akibat kebijakan pemerintah yang paradoksal. Di satu sisi pariwisata dengan segala dinamikanya di harapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat lokal, namun di sisi lain kebijakan tersebut justru berdampak terhadap pelemahan penguasaan tanah atau ruang hidup masyarakat lokal di Gili Trawangan.
Tingkat Adaptif Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Abdi, Azizah Putri; Rasdiana, Rasdiana; Radhinal , Yan; Hadid, Adina Khusnudzan; Halim, Muhammad Adhim
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 19 No 1 (2025): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ruang.v19i1.218

Abstract

Indonesia is a country that is vulnerable to natural disasters such as climate change, where climate change is a complex and unpredictable issue and has a major impact on community welfare and political stability, requiring a strong and adaptive governance system that can be used as a solution in facing the challenges of rapid global change. Therefore, this study aims to determine the adaptive level of Indonesian governance in dealing with climate change. The data used in this study uses secondary data sourced from research studies and research theories. The analysis technique used in this study is the systematic literature review method. The results of this study indicate that Indonesian government governance is characterized by flexibility because it has advantages in community empowerment and involvement as well as knowledge and decision-making but lacks coordination between actors and leadership capacity.
Analisis Kesiapan Kebijakan Tata Ruang Kota Palu dalam Mendukung Agenda SDG 11 (Kota Berkelanjutan) Herman, Sitti Rabiatul Wahdaniyah; Takwim, Supriadi; Putri Abdi, Azizah; Rasdiana; Wahyuningsih, Tri
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/peweka.v4i1.49

Abstract

This study aims to analyze the readiness of spatial planning policies in Palu City in supporting the achievement of Sustainable Development Goal (SDG) 11, which emphasizes the development of inclusive, safe, resilient, and sustainable cities and human settlements. As a disaster-prone area, Palu City has experienced significant spatial pressures, particularly in the aftermath of the 2018 earthquake, tsunami, and liquefaction events. Utilizing a qualitative descriptive approach and secondary data analysis, this study evaluates spatial planning documents such as the Regional Spatial Plan (RTRW), the Detailed Spatial Plan (RDTR), and the Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD) of Palu City for the periods 2016–2021 and 2021–2026. The assessment is based on the alignment of these policies with the key indicators of SDG 11, including the provision of adequate housing, green open spaces, sustainable transportation systems, and disaster risk mitigation. The analysis shows that while SDG 11 principles are reflected in planning documents, their implementation remains limited.. Major challenges include the lack of integrated spatial data, weak inter-agency coordination, and limited community participation in the planning process. Therefore, institutional strengthening, improvements in geospatial data quality, and the mainstreaming of sustainability principles across all sectoral policies are urgently needed. This research contributes to the understanding of the nexus between spatial planning and sustainable development in disaster-prone cities and serves as a reference for future policy improvement.
Kebijakan Pembangunan Wilayah Berkelanjutan: Implikasi terhadap Ekonomi Daerah dan Peningkatan Kualitas Hidup Perkotaan: Sustainable Regional Development Policy: Implications for Regional Economy and Improvement of Urban Quality of Life Halim, Muhammad Adhim; Abdi, Azizah Putri; Abdurrahman, Hadi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7671

Abstract

Penelitian ini mengkaji implikasi kebijakan pembangunan wilayah berkelanjutan terhadap ekonomi daerah dan peningkatan kualitas hidup perkotaan. Dengan menggunakan pendekatan studi literatur, penelitian ini mengidentifikasi bahwa kebijakan pembangunan berkelanjutan memiliki dampak positif dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui sektor hijau, dan memperbaiki kualitas hidup melalui pengurangan polusi, pengembangan ruang terbuka hijau, serta penguatan sistem transportasi berkelanjutan. Meskipun demikian, implementasi kebijakan ini menghadapi tantangan yang mencakup kurangnya koordinasi antar tingkat pemerintahan, keterbatasan pendanaan, dan keterlibatan sektor swasta yang masih terbatas. Penelitian ini menyarankan agar kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah diperkuat, serta mendorong penggunaan model pembiayaan berbasis hasil yang melibatkan sektor swasta. Secara teoritis, penelitian ini memperkuat pentingnya integrasi kebijakan yang menggabungkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Secara praktis, hasil penelitian memberikan panduan bagi pembuat kebijakan untuk menciptakan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang lebih inklusif dan terkoordinasi. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan data empiris dari lapangan dan mengembangkan model pembiayaan yang lebih inovatif untuk mendukung keberlanjutan jangka panjang.
Klasifikasi Tutupan Lahan Perkotaan Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2 dan Pendekatan Machine Learning Algoritma Random Forest (Studi Kasus: Kota Palu): Urban Land Cover Classification Using Sentinel-2 Satellite Imagery and the Random Forest Machine Learning Algorithm (Case Study: Palu City) Radhinal, Yan; Putri Abdi, Azizah; Nur Annisa Ahmad, Despry
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8301

Abstract

Data tutupan lahan (land cover) yang akurat dan mutakhir merupakan fondasi penting bagi perencanaan tata ruang, pemantauan lingkungan, dan pengambilan kebijakan pembangunan di wilayah perkotaan. Penelitian ini menyajikan sebuah metode yang efisien untuk mengklasifikasikan tutupan lahan di Kota Palu menggunakan citra satelit Sentinel-2 dan algoritma machine learning Random Forest. Dengan memanfaatkan platform komputasi awan Google Earth Engine (GEE), citra satelit untuk tahun 2024 diproses menjadi sebuah komposit bebas awan. Klasifikasi dilakukan dengan memanfaatkan data spektral dari citra tersebut untuk mengidentifikasi lima kelas tutupan lahan utama. Lima kelas tutupan lahan utama diidentifikasi: (1) Lahan Terbangun, (2) Vegetasi Rapat, (3) Vegetasi Jarang, (4) Badan Air, dan (5) Lahan Terbuka/Pasir. Akurasi model dievaluasi menggunakan metode validasi standar (30% dari total sampel) dan menunjukkan akurasi keseluruhan 95,27% dengan koefisien Kappa 0,819. Hasil penelitian ini berupa peta tutupan lahan digital beresolusi tinggi yang dapat menjadi data dasar krusial bagi pemerintah Kota Palu dalam merumuskan kebijakan tata ruang, memantau perubahan lingkungan, serta mendukung perencanaan mitigasi bencana yang lebih efektif.
Analisis Spasial Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Pasca-Bencana 2018 di Kota Palu : Spatial Analysis of the Availability of Green Open Spaces Post-Disaster 2018 in Palu City Hadid, Adina Khusnudzan; Yan Radhinal; Azizah Putri Abdi; Hadi Abdurrahman; Muhammad Adhim Halim
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8581

Abstract

Kota Palu, yang terletak di wilayah rawan multi-bencana, mengalami kehancuran signifikan pada peristiwa gempa, tsunami, dan likuifaksi tahun 2018. Proses rekonstruksi pasca-bencana yang masif berpotensi mengabaikan aspek tata ruang berkelanjutan, khususnya ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memegang peran kritis secara ekologis maupun sebagai area evakuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan luasan RTH di Kota Palu pasca-bencana 2018. Metode yang digunakan adalah analisis spasial berbasis cloud computing pada platform Google Earth Engine dengan memanfaatkan citra satelit Landsat multi-sensor untuk dua periode (2018 dan 2024). Klasifikasi tutupan lahan dilakukan menggunakan kombinasi indeks NDVI dan NDBI untuk memetakan RTH dan lahan terbangun. Hasil penelitian mengungkapkan penurunan ketersediaan RTH sebesar 858,34 hektar (-2,82%) dan peningkatan lahan terbangun sebesar 828,95 hektar (+24,26%) selama periode 2018–2024, yang menunjukkan pola ekspansi urban (sprawl) dengan konversi langsung dari RTH. Temuan ini menyimpulkan bahwa rekonstruksi pasca-bencana dan pertumbuhan alami menjadi pendorong utama perubahan tutupan lahan, sehingga diperlukan evaluasi mendalam terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan integrasi kebijakan yang lebih kuat untuk melindungi RTH serta mendukung pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan.
Transformasi Antagonisme dalam Konflik Agraria Uraso melalui Aktivisme dan Reforma Agraria: The Transformation of Antagonism in the Uraso Agrarian Conflict through Activism and Land Reform Tri Wahyuningsih; Rasdiana; Azizah Putri Abdi; Yan Radhinal
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 12: Desember 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i12.9363

Abstract

enelitian ini berfokus pada konflik agraria antara masyarakat Desa Uraso dan PTPN XIV dengan tiga aspek utama: 1) terbentuknya antagonisme dalam konflik penguasaan lahan, 2) bentuk dan peran aktivisme politik serta lingkungan oleh masyarakat Uraso, dan 3) Reforma Agraria sebagai kerangka kebijakan yang melegitimasi aktivisme sekaligus mengelola antagonisme dalam pengelolaan sumber daya lahan. Studi ini menggunakan metode survei lapangan, wawancara dengan masyarakat Uraso, dan studi dokumen pendukung seperti Laporan Penyelenggaraan Reforma Agraria Kabupaten Luwu Utara Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sengketa lahan yang berlangsung lama menciptakan ketegangan sosial yang terus-menerus, yang diatasi masyarakat Uraso melalui aktivisme kolektif, seperti pendudukan lahan/reklaming, mobilisasi komunitas, pemetaan partisipatif, dan advokasi, berperan penting dalam memperkuat klaim masyarakat dan memengaruhi tata kelola sumber daya agraria. Kebaruan penelitian terletak pada integrasi kerangka antagonisme dan konsep agonisme Mouffe dalam analisis konflik agraria, menekankan bagaimana konflik dapat ditransformasikan menjadi lebih konstruktif melalui mekanisme informal, seperti pemetaan partisipatif, maupun mekanisme formal, yaitu Reforma Agraria. Studi ini memperlihatkan bahwa reforma agraria tidak hanya sebagai kebijakan redistribusi lahan yang lebih adil dan menekankan akses sumber daya yang merata, tetapi juga sebagai instrumen politik yang memperkuat legitimasi aktivisme masyarakat dalam konteks penyelesaian konflik agraria.
Insurgent Planning Practices in Indonesia’s Development Planning Zani, Nanda Mutiara; Abdi, Azizah Putri; Mukhlis, Jafar
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 7 No 2 (2025): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v7i2.5562

Abstract

Insurgent planning represents a strand of planning theory that transcends political boundaries, challenges societal oppression, and envisions alternative urban futures. This study explores the concept and practices of insurgent planning in Indonesia through a descriptive qualitative method with a comparative approach, focusing on three major cities: Yogyakarta, Makassar, and Jakarta. The findings reveal dynamics similar to those in the Global South. In Yogyakarta, the Kalijawi Community, supported by Arkom Jogja, resisted eviction along riverbanks through social network strengthening and alternative housing initiatives. In Makassar, Kampung Pisang residents addressed tenure insecurity with Arkom Makassar via participatory mapping, negotiation, and land-sharing. In Jakarta, post-eviction residents of Kampung Akuarium reclaimed their right to the city through advocacy, litigation, and coalition-building. The study concludes that reclaiming neglected urban assets represents the most prominent form of insurgent planning, emphasising a shift from top-down approaches towards inclusive, participatory, and justice-oriented urban planning