Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Mengunakan Media Video Animasi terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi Yulita, Emi; Zalni, Rummy Islami; Hayati, Iznirrahma; Erika, Erika
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i10.15700

Abstract

ABSTRACT Pregnancy is a process that begins with the release of a mature egg cell in the oviduct which then meets sperm so that the two unite to form a cell that will grow. High risk pregnancy is a pregnancy that will cause greater harm and complications to both the mother and the fetus in the womb and can cause death, pain, disability, discomfort and dissatisfaction. Complications during pregnancy can be categorized as a risk of pregnancy, as much as 90%. Maternal death according to the World Health Organization (WHO) is death that occurs during pregnancy, childbirth, or within 42 days after delivery from causes that are directly or indirectly related to the pregnancy. The aim of this research is to determine the influence of health education using animated video media on pregnant women's knowledge about high-risk pregnancies. The method used was Quasy Experiment. The results obtained were respondents' knowledge before being given health education about High Risk Pregnancy with a median of 1.23. Meanwhile, respondents' knowledge after being given health education was a median of 1.55. So a p value of 0.000 can be obtained. Thus, Ha <0.05 means that it is accepted or there is an influence of Health Education Using Animation Video Media on Pregnant Women's Knowledge about High Risk Pregnancy, with the significance value (p) in the Kolmogorov-Smirnov test being 0.300 (p > 0.05), so it is based on the normality test Kolomogorov-Smirnov data is normally distributed. Meanwhile, the significance value (p) in the Shapiro-Wilk test is 0.650 (p > 0.05), so that based on the Shapiro-Wilk normality test the data is normally distributed. The hope is that through the results of this research, respondents are asked to continue to increase their knowledge regarding pregnancy examinations, not only through health workers. but can be done through the media and other information places Keywords: Health Education, Animation Video, Knowledge of Pregnant Women, High Risk Pregnancy  ABSTRAK Kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma sehingga keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun pada janin dalam kandungan dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan dan ketidakpuasan. Komplikasi pada saat kehamilan dapat dikategorikan dalam risiko kehamilan, sebanyak 90%. Kematian ibu menurut World Health Organization (WHO) adalah kematian yang terjadi saat hamil, bersalin, atau dalam 42 hari pasca persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan. Tujuan Pneleitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Animasi Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi. Adapun metode yang digunakan adalah Quasy Eksperimen, Hasil diperoleh Pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang Kehamilan Risiko Tinggi dengan median 1,23. Sedangkan Pengetahuan responden sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan median 1,55. Sehingga dapat diperoleh nilai p value 0,000. Dengan demikian Ha <0,05 artinya diterima atau terdapat pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Animasi Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi, dengan Nilai signifikansi (p) pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah 0.300 ( p > 0.05), sehingga berdasarkan uji normalitas Kolomogorov-Smirnov data berdistribusi normal. Sedangkan nilai signifikansi (p) pada uji Shapiro-Wilk adalah 0.650 ( p > 0.05), sehingga berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk data berdistribusi normal.. Harapannya Melalui hasil penelitian ini responden diminta untuk terus meningkatkan pengetahuan terkait Pemeriksaan Kehamilan tidak saja melalui tenaga kesehatan namun bisa melalui media dan temapt informasi lainnya Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Vidio Animasi, Pengetahuan Ibu Hamil, Kehamilan Resiko Tinggi
PENINGKATAN SELF-CONFODENT IBU HAMIL TERHADAP PEMERIKSAAN KEHAMILAN MASA COPID-19 Yulita, Emi; Islami Zalni, Rummy; Armiza Septia, Qori
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.675-680

Abstract

Berdasarkan pengamatan terhadap ibu-ibu hamil baik di Puskesmas maupun di klinik atau tempat praktek Bidan di Pekanbaru masih terdapat ibu-ibu yang takut untuk memeriksakan kehamilan, karena kondisi Civid-19, mereka memiliki kekwatiran terjadi penularan virus corona tersebut baik kepada ibu hamil maupun kepada janin yang kandungnya. Permasalahan ini akibat masih kurangnya pemahaman ibu-ibu hamil dalam penatalaksaan pemeriksaan kehamilan di masa Covid-19. Menjawab permasalahan ini pernah dilakukan oleh berbagai pihak baik instansi kesehatan berupa penyuluhan tentang penatalaksaan pemeriksaan kehamilan di masa Covid-19 namun hasilnya belum memuaskan artinya cakupan pemeriksaan Kehamilan menurun 30% dari pemeriksaan rutin setiap bulannya dan tentu akan berpengaruh kepada target pemerintah yakni 80% dari ibu hamil harus memeriksakan kehamilan secara rutin ke tenaga kesehatan.Berdasarkan masalah diatas solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan PKM ini berupa aspek sosial pendampingan kepada ibu hamil untuk menjelaskan penatalaksaan pemeriksaan kehamilan di masa Covid-19. Kegiatan ini berupa:1) dimulai dengan menjelaskan tentang covid -19, 2) Menjelaskan tentang penatalaksaan pemeriksaan kehamilan di masa Covid-19, 3) dukungan/ support dari keluarga.Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan PKM berupa melakukan pendampingan yang dilakukan dalam memberikan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan rutin kehamilan dengan harapan ibu hamil dapat meningkatkan pemeriksaan kehamilannya sebagaimana biasanya. Sehingga tidak ada lagi ibu hamil yang merasa takut atau tidak percaya diri terhadap pemeriksaan kehamilan dimasa Covid-19Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan PKM ini berupa peningkatan kepercayaan diri ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, sehingga diharapkan dengan keberhasilan peningakatn pemeriksaan kehamilan pencapaian pemerintah terhadap pemeriksaan ibu-ibu hamil sesuai target yang telah ditetapkan. Manfaat yang didapat oleh mitra adalah berupa mendapatkan dan mengetahui kondisi kesehatan baik pada ibu hamil maupun bayi sehingga saat melahirkan diharapkan ibu dan bayi sehat, dan dapat melakukan deteksi dini komplikasi kemhamilan dan mendapatkan penanganan secara cepat
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS DIARE Yulita, Emi; Hayati, Izznirahma; Fentia, Lia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 5 (2024): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i5.1713-1718

Abstract

Menurut informasi baik dari Puskesmas maupun pihak berwenang setempat, masih ada ibu bersalin yang masih belum mengetahui cara menyiapkan larutan gula garam terlebih dahulu. bantuan. jika terjadi diare. . anak-anak Permasalahan ini bermula dari kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pertolongan pertama diare. Berbagai instansi, termasuk otoritas kesehatan, telah menyikapi permasalahan ini dengan memberikan pelatihan pertolongan pertama diare, namun hasilnya belum memuaskan, sehingga masyarakat belum memahami cara memberikan pertolongan pertama diare pada anak kecil.Berdasarkan permasalahan di atas, maka solusi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan PKM ini adalah berwawasan sosial, yaitu. video tip untuk memberikan pertolongan pertama jika terjadi diare. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: 1) kami mengawali dengan penjelasan diare, 2) kami menjelaskan pertolongan pertama diare dengan menayangkan video cara pembuatan gula garam, 3) kami menilai kemampuan masyarakat dalam membuat gula garam. solusi agar para ibu atau masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya seperti biasa. Sehingga para ibu atau masyarakat tidak lagi merasa takut atau tidak aman menghadapi kasus diareHasil dari kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu atau pertolongan pertama pada kasus diare di masyarakat. agar jumlah tetes gula dan garam dapat ditingkatkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Manfaat yang diperoleh mitra adalah informasi dan pengetahuan mengenai diabetes dan pertolongan pertama pada kasus susu, serta kemungkinan deteksi dini dengan bantuan larutan gula garam.Kata kunci: Ibu; Diare; Larutan gula garamRingkasanMenurut informasi yang dihimpun baik oleh Puskesmas maupun pihak berwenang setempat, masih terdapat ibu-ibu yang tidak menyiapkan larutan gula garam untuk pertolongan pertama ketika anaknya meninggal. anak menderita diare . Hal ini menjadi permasalahan karena masyarakat masih belum memahami cara pertolongan pertama diare. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa pihak termasuk fasilitas kesehatan telah menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama diare. Namun hasilnya kurang memuaskan sehingga masyarakat belum begitu memahami cara memberikan pertolongan pertama pada diare, terutama pada anak kecil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi PKM ini menggunakan unsur sosial yaitu pelatihan video pertolongan pertama diare pada anak kecil, penilaian kemampuan masyarakat dalam menyiapkan larutan gula dan garam. Kegiatan PKM menggunakan bantuan untuk memberitahu ibu atau masyarakat tentang pentingnya pertolongan pertama pada diare.Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk menghindarkan para ibu atau masyarakat dari rasa takut atau tidak percaya diri terhadap kasus diare. Melalui kegiatan PKM ini kami berharap para ibu dan masyarakat semakin percaya diri dalam memberikan pertolongan pertama pada penyakit diare. meningkat dan produksi gula dan molase dapat ditingkatkan secara tepat dengan target yang telah ditentukan. Pasangan akan mendapat manfaat dengan mendapat informasi tentang cuci darah dan pertolongan pertama pada kasus cuci darah, dan deteksi dini dapat dilakukan dengan menyiapkan larutan gula-garam.